2. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukopeni
atau leukositosis dan limfositosis relative
Peningkatan titer uji widal empat kali lipat selama 2-3
minggu memastikan diagnosis demam typhoid. Reaksi
widal tunggal dengan titer antibody O 1:320 atau titer
antibody H 1:640 menyokong diagnosis demam
typhoid pada pasien dengan gambaran klinis khas
Pelaksanaan Typhoid
1. Pemberian antibiotika
Kloramphenikol
dosis hari pertama 4 x 250 mg, hari kedua 4 x 500 mg
diberikan selama demam sampai dengan 2 hari bebas
demam kemudian diturunkan menjadi 4 x 250 mg/kg BB
diberikan selama 5 hari kemudian.
Ampicillin/ amoksisilin
dosis 50 150 mg/kg BB diberikan selama 2 minggu
Kotrimoksazol 2 x 2 tablet ( 1 tablet mengandung 400
mg sulfametoksazol 80 mg trimetoprim ) selama 2
minggu
PROSEDUR Sefalosporin generasi II dan III seperti :
Seftriakson 4 mg/hari selama 3 hari
Norfloksasin 2 x 400 mg/hari selama 14 hari
Siprofloksasin 2 x 500 mg/hari selama 6 hari
Ofloksasin 600 mg/hari selama 7 hari
Pefloksasin 400 mg/hari selama 7 hari
Fleroksasin 400 mg/hari selama 7 hari
Pengobatan :
PROSEDUR Kloramfenikol, tiamfenikol, Kotrimoksazol dan
Fluorokuinolon, Antibiotik yang nyaman : Penisillin
( Ampisilin, amoksilin ) dan sefalosforin ) yang aman pada
kehamilan
Pemberian vitamin dan mineral untuk mendukung keadaan
umum pasien
Komite Medis
UNIT TERKAIT KSM
Instalasi
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU GASTRITIS
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/004 1 1/2
Ditetapkan
DIREKTUR
Prosedur Tetap TANGGAL TERBIT
6 Agustus 2009
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Manifestasi Klinis .
Gastritis Akut : Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrium
, mual, kembung, muntah, Perdarahan
saluran cerna berupa hematemesis dan
melena, tanda-tanda anemia pasca
perdarahan .
Gastritis Kronis : Kebanyakan pasien tidak mempunyai
keluhan, sebagian kecil mengeluh nyari
uluhati, anoreksia, nausea
Penatalaksanaan :
Gastritis Akut:
Menghilangkan etiologinya, Diet lambung, dengan porsi
kecil dan sering. Obat obatan ditunjukkan untuk mengatur
sekresi asam lambung, berupa antagonis reseptor H2, inhibitor
pompa proton, antikolinergik, dan antasid.Juga ditujukan
PROSEDUR sebagai sitoprotektor, berupa suklalfat dan prostagladin.
Gastritis Kronis
Mengatasi dan menghindari penyebab , Pengobatan
empiris berupa antasid, antagonis H2, Jika Endoskopi dapat
dilakukan, dilakukan terapieradikasi kecuali jika hasil CLO,
kultur dan PA ketiganya negatifatau hasil serologi negatif.
Komite Medis
UNIT TERKAIT KSM
Instalasi
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU DIABETES MELITUS
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/006 1 1/3
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT DIREKTUR
Prosedur Tetap 6 Agustus 2009
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok
PENGERTIAN dengan resiko tinggi untuk DM, yaitu kelompok usia dewasa
tua (>40 tahun), obesitas, tekanan darah tinggi, riwayat
keluarga DM, riwayat kehamilan dengan berat badan lahir
bayi > 4000 gr, riwayat DM pada kehamilan, dan
dislipidemia. Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan
pemeriksaan gula darah sewaktu kemudian dengan tes
toleransi glukosa oral ( TTGO) standar
Prosedur Pengobatan :
1. Perencanaan Makan ( Meal Planing )
Komposisi karbohidrat ( 60-70 % ) komposisi lemak
(20-25% ) komposisi protein ( 10-15% ) jumlah
kandungan kolesterol < 300 gr/hari, jumlah kandungan
serat 25 gr/hari, konsumsi garam dibatasi bila terdapat
hipertensi, pemanis dapat digunakan
secukupnyaPerencanaan kasar :
Pasien kurus : 2.300 2.500 kkal
Pasien normal : 1.700 2.100 kkal
Psien gemuk : 1.300 1.500 kkal
2. Latihan Jasmani
PROSEDUR Latihan teratur 3-4 x/minggu selama 0,5 jam, latihan
yang bisa dijadikan pilihan : jalan kaki, jogging, renang,
bersepeda dan mendayung. Olahraga dilakukan setelah
makan
3. Pengobatan
- Pengobatan oral
Golongan Sulfonilurea
Tolbutamid, karbitamid, glikodiazin,
asetoheksamid, gliquidon.
Golongan Fenil Biquanid
Fenformin, buformin, metformin
Golongan inhibitor glukosidase
- Insulin
Komite Medis
UNIT TERKAIT KSM
Instalasi
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU HEPATITIS AKUT
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/009 1 1/4
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT DIREKTUR
Prosedur Tetap 6 Agustus 2009
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Pengolongan Hepatitis
1. Hepatitis inapperent, tidak ditemukan gejala hanya
diketahui bila dilakukan pemeriksaan faal hati
(peningkatan serum transaminase) dan biopsi menunjukkan
kelainan.
2. Hepatitis anikterik, keluhan sangat ringan dan samar-samar
umumnya anoreksia dan gangguan pencernaan. Ditemukan
hiperbilirubinemia ringan dan bilirubinuria, urin secara
maskroskopik berwarna I tua dan apabila dikocok akan
memperlihatkan busa warna kuning kehijauan.
3. Hepatitis akut ikterik paling sering ditemukan dalam
biasanya perjalanan jinak dan sembuh dalam waktu 8
minggu
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU HEPATITIS AKUT
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/010 1 2/4
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT DIREKTUR
Prosedur Tetap 6 Agustus 2009
Pelayanan Medis
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Pemeriksaan Penunjang :
1. Serum transaminase (SGPT, SGOT, Gama-GT, ChE
GLDH) meningkat
2. serum billirubin lebih dari 2,5 mg/100 ml. Dengan
peningkatan berkisar 5-20 mg%
3. Neutropenia dan limfopenia transient yang disusul dengan
limfositosis.
4. Fosfatase Alkali Meninggi disertai dengan peninggian
gama-GT
Pencegahan
Terhadap virus hepatitis A
Penyebaran secara fekal-oral. Sanitasi yang sempurna,
PENGERTIAN kesehatan umum dan pembuangan tinja yang baik
Terhadap virus hepatitis B
Ditularkan melalui darah dan produk darah. Pencegahan
yang efektif dengan imunisasi hepatitis B
Penatalaksanaan
1. Istirahat
2. Diet
Diberikan makanan cukup kalori ( 30-35 kalori/kg BB )
dengan protein cukup ( 1gr/kg BB ) pemberian lemak
sebenarnya tidak perlu dibatasi, berikan diet DH II III,
jika pasien mual, anoreksia atau muntah-muntah sebainya
PROSEDUR di infus.
3. Medikamentosa
Kortikosteroid tidak diberikan bila untuk mempercepat
penurunan bilirubin darah, kortikosteroid dapat digunakan
pada kolelitiasis, dimana trasaminase serum sudah
mendekati normal tetapi bilirubin masih tinggi
Pada keadaan ini dapat diberikan prednison 3 x 10 mg
selama 7 hari kemudian dilakukan tapering off.
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU HEPATITIS AKUT
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/012 1 4/4
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT DIREKTUR
Prosedur Tetap 6 Agustus 2009
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Komite Medis
UNIT TERKAIT KSM
Instalasi
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU HEPATITIS KRONIS
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/013 1 1/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT DIREKTUR
Prosedur Tetap 6 Agustus 2009
Pelayanan Medis
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Pemeriksaan Penunjang
1. Billirubin meninggi, gama globulin sangat meninggi
dengan gambaran gamopati poliklonal
2. Serum transaminase meninggi
3. Pemeriksaan HbeAG dan HBV DNA positif
4. Masa Protrombin memanjang
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU HEPATITIS KRONIS
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/014 1 2/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT DIREKTUR
Prosedur Tetap 6 Agustus 2009
Pelayanan Medis
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Penatalaksanaan
Obat yang dinilai bermanfaat untuk pengobatan hepatitis
kronik
Kortikosteroid
Prednisollon dosis 30 mg/hari, pada kasus berat dosis
dapat diteruskan sampai 6 bulan atau 1-2 tahun, kemudian
diturunkan bertahap menjadi 10-15 mg/hari dalam waktu
PROSEDUR
2-3 bulan
Interferon ( IFN )
Adalah proses selular stabil dalam asam yang diproduksi
oleh sel tubuh akibat rangsangan virus atau akibat induksi
beberapa microorganisme, asam nukleat, anti gen, mitogen
dan polimer sistetik. Interferon mempunyai efek virus,
imunomodulasi dan anti proliferatif.
Komite Medis
UNIT TERKAIT KSM
Instalasi
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU SIROSIS HEPATIS
Jl. Raya Bogor KM 29 NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
Cimanggis Depok 002/S1P1/015 1 1/3
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT DIREKTUR
Prosedur Tetap 6 Agustus 2009
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Penanganan
1. Bedrest sampai ada perbaikan ikterus, asites dan demam
2. Diet rendah protein (diet hati III : protein 1gr/protein,
2.000mg) bila ada asites diberikan diet rendah garam II
(600-800 mg) atau III (1.000 2.000 mg. Bila proses
tidak aktif, diperlukan diet tinggi kalori ( 2.000 3.000 )
dan tinggi protein ( 80-125g/hari )
3. Mengatasi infeksi dengan antibiotik. Dengan obat-obatan
yang tidak hepatotoksik
4. Memperbaiki keadaan gizi, bila perlu dengan pemberian
asam amino esensial berantai cabang dan glukosa.
5. Roborantia, Vitamin B kompleks
Komite Medis
UNIT TERKAIT KSM
Instalasi
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU DEMAM BERDARAH DENGUE
Jl. Raya Bogor KM 29 NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
Cimanggis Depok 002/S1P1/018 1 1/4
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT DIREKTUR
Prosedur Tetap 6 Agustus 2009
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Pemeriksaan Penunjang :
1. Drah Leukopenia pada hari ke 2 atau hari ke 3
Masa pembekuan masih normal, masa perdarahan
memanjang. Pemeriksaan kimia darah tampak
hipoproteinemia, hiponatremia, hipokloremia, SGOT,
serum glutamik piruvat transaminase (SGPT), ureum dan
pH darah meningkat, reverse alkhali menurun.
2. Urine ditemukan albuminuria ringan.
3. Sumsum tulang. Pada awal sakit biasanya hiposelular ,
kemudian menjadi hiperselluler pada hari ke 5 dengan
gangguan maturasi dan pada hari ke 10 sudah kembali
normal .
4. Uji serologi
Uji serologi memakai serum ganda yaitu serum diambil
PENGERTIAN pada masa akut dan konvalesen yaitu uji peningkatan
komplemen (PK), uji netralisasi (NT)dan Uji dengue
blot
Uji serologi memakai serum tungga yaitu uji dengue
blot yang mengukur abtibodi antidengue tanpa
memandang kelas antibodinya, uji IgM antidengue yang
mengukur hanya antibody antidengue dari kelas IgM.
Pencegahan
1. Pemberantasan mengunakan insektisida
2. Tanpa insektisida
Menguras bak mandi
Menutup tempat tempayan
Membersihkan halaman rumah dari kaleng-kaleng
bekas, botol-botol pecah dan benda-benda lain.
3. Isolasi penderita
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU DEMAM BERDARAH DENGUE
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/020 1 3/4
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT DIREKTUR
Prosedur Tetap 6 Agustus 2009
Pelayanan Medis
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Pengobatan
1. Bedrest
2. Makanan lunak dan bila belum nafsu makan diberi
minimum 1,5 2 liter dalam 24 jam ( susu, air dengan
gula atau sirop ) atau air tawar ditambah garam.
3. Medikamentosa yang bersifat simtomatis. Untuk
hiperpireksia dapat diberi kompres, antipireutik golongan
asetaminofen, eukinin atau dipiron dan jangan diberikan
asetosal karena bahaya perdarahan
4. Antibiotika diberikan bila terdapat kemungkinan
terjadinya infeksi sekunder
Komite Medis
UNIT TERKAIT KSM
Instalasi
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU GAGAL GINJAL KRONIK
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/022 1 1/3
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT DIREKTUR
Prosedur Tetap 6 Agustus 2009
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
5. Sistem kardiovaskuler
Hipertensi akibat penimbunan cairan dan garam atau
peningkatan aktivitas system rennin-angiotensin-
aldosteron.
Nyeri dada dan sesak nafas akibat perikarditis, efusi
pericardial dan penyakit jantung koroner
Gangguan irama jantung
Edema akibat penimbunan cairan
6. Sistem Endokrin
PENGERTIAN Gangguan seksual, gangguan toleransi glukosa, gangguan
metabolisme lemak, gangguan metabolisme vitamin D
7. Gangguan sistem lain
Penanganan
PROSEDUR 1. Optimalisasi dan mempertahankan keseimbangan cairan
dan garam.
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU GAGAL GINJAL KRONIK
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/024 1 3/3
Ditetapkan
DIREKTUR
Prosedur Tetap TANGGAL TERBIT
6 Agustus 2009
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Komite Medis
UNIT TERKAIT KSM
Instalasi
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU DISPEPSIA
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/025 1 1/2
Ditetapkan
DIREKTUR
Prosedur Tetap TANGGAL TERBIT
6 Agustus 2009
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Pemeriksaan Penunjang :
1. Pemeriksaan Radiologi, OMD dengan kontras ganda
2. Pemeriksaan Endoskopi sebagai diagnostic dan terapeutik
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU DISPEPSIA
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/026 1 2/2
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT DIREKTUR
Prosedur Tetap 6 Agustus 2009
Pelayanan Medis
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Pengobatan
1. Antasid 20 150 ml/hari
2. Antikolinergic
3. Antagonis reseptor H2
Simetidin dosis 3x200mg ditambah 200 mg sebelum
tidur selama 4 minggu
Roksatidin dosis 75 mg/hari malam hari selama 1
minggu
Ranitidin dosis 2x150 mg lanjutan 1x150 mg selama 4-
PROSEDUR
6 minggu lanjutan pada malam hari
4. Penghambat pompa asam mengatur sekresi asam lambung
Omeperazol dosis 1 x 20-50 mg/hari selama 1-2
minggu
Lansoprazol dosis 1 x 30 mg/hari selama 4 minggu
Pantoprazol dosis 1 x 40 mg/hari
Sitoprotektif
Golongan prokinetik
yaitu : sisaprid, domperidon dan metoklopramid
Komite Medis
UNIT TERKAIT KSM
Instalasi
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU DIARE
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/027 1 1/4
Ditetapkan
TANGGAL TERBIT DIREKTUR
Prosedur Tetap 6 Agustus 2009
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Pengobatan :
1. Rehidrasi
Oralit, cairan infus yaitu Ringer Laktat, dektrose 5%
Jumlah cairan : Jumlah cairan yang diberikan sesuai
dengan jumlah cairan yang dikeluarkan
Jalan masuk atau cara pemberian cairan
Jadwal pemberian cariran
2. Anti spasmodik , Antikolinergik( antagonis stimulus
kolinergik pada reseptor muskarinik)
3. Obat anti diare
a. Obat anti motilitas dan sekresi usus
Loperamid ( Imodium ) : 4 mg peroral (dosis awal)
PROSEDUR dengan dosis maksimal 16 mg/hari
Difenoksilat : 4 x 5 mg (2 tablet)
Kodein fosfat : 15 60 mg tiap 6 jam
b. Oktreotid
c. Obat antidiare yang mengeraskan feses dan absorbsi
zat toksik :
Arang/charcoal aktif (norit) : 1-2 tablet, diulang
sesuai kebutuhan
Campuran kaolin dan morfin (mengandung 700
mikrogram /10 ml anhydrous morphine)
4. Antiemetik (metoklopropamid, proklorprazin, domperon)
5. Vitamin dan mineral yaitu vitamin B12, asam folat,
vitamin A, vitamin K, preparat besi, zinc, dan lain-lain.
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU DIARE
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/029 1 3/4
Ditetapkan
DIREKTUR
Prosedur Tetap TANGGAL TERBIT
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
2. Kausal
pengobatan kausal diberikan pada infeksi maupun noninfeksi.
Komite Medis
UNIT TERKAIT KSM
Instalasi
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU FLU BURUNG ( AVIAN INFLUENZA )
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/031 1 1/4
Ditetapkan
DIREKTUR
Prosedur Tetap TANGGAL TERBIT
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Manifestasi klinis:
Sistem respiratorik
Ringan hingga berat. Mulai dari asimtomatik, selesma
ringan sampai berat, pneumonia, dan banyak yang
berakhir dengan ARDS. Perjalanan penyakit berlangsung
sangat progresif dan fatal. Angka mortalitas sekitar 50%
Secara umum sama denga gejala Influenza like
illness(ILI ) dengan trias ILI: demam tinggi >380 C,
gejala respiratorik ( batuk, pilek ), dan gejala sistemik
inveksi virus ( sefalgia, nyeri tenggorokan, mialgia,
PENGERTIAN malaise).
Sistem gastrointestinal: diare
Lain lain: Konjungtivitis
Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium
- Leukopenia
- Limfopenia
- Trombositopenia
- Peningkatan nilai ureum dan kreatinin
Radiologis:
- Foto Rontgen dada: kelainan radiologist berlangsung
sangat progressif.
- Tidak ada gambaran khas. Dapat berupa infiltrat
bilateral luas, infiltrate difus, imfiltrat multifokal,
infiltrat tersebar, kolaps lobus
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU FLU BURUNG ( AVIAN INFLUENZA)
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/032 1 2/4
Ditetapkan
DIREKTUR
Prosedur Tetap TANGGAL TERBIT
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Pemeriksaan defenitif:
Di Indonesia hanya dapat dilakukan di laboratorium
Balitbangkes Depkes RI dan laboratorium NAMRU.
Pemeriksaan defenitif masih perlu konfirmasi ke
laboratorium WHO di Hongkong
Pemeriksaan definitif meliputi:
Biakan Virus
PCR
Immunofluoresensi
Uji serologi
Penatalaksanaan :
Setiap pasien yang diduga menderita flu burung langsung
diberikan dan dipakaikan masker
Setiap pasien yang diduga menderita flu burung deperiksa
pemcitraan dada, pemeriksaan swab hidung.
PROSEDUR
Pasien yang memerlukan rawat inap langsung dikirim ke
ICU atau rawat isolasi
Setiap kasus flu burung, baik kasus suspect. Probable,
atau confirmed, diberikan obat antivirus oseltamivir
( Tamiflu )
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU FLU BURUNG ( AVIAN INFLUENZA)
Jl. Raya Bogor KM 29 NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
Cimanggis Depok 002/S1P1/033 1 3/4
Ditetapkan
DIREKTUR
Prosedur Tetap TANGGAL TERBIT
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
KET:
Virus flu burung ( avian influenza, AI ) dapat bertahan
hidup dalam air selama 4 hari pada suhu 220C dan
hingga >30 hari pada suhu 00C.
Dalam feces unggas, virus AI dapat bertahan hidup
hingga 32 hari, Feses unggas merupakan materi yang
berperan penting dalam penyebaran dan penularan virus
AI.
Virus AI sangat labil dan mudah bermutasi sehingga
dapat terbentuk subtipe baru yang lebih virulen dan
patogen.
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU FLU BURUNG ( AVIAN INFLUENZA)
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/034 1 4/4
Ditetapkan
DIREKTUR
Prosedur Tetap TANGGAL TERBIT
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Komite Medis
UNIT TERKAIT KSM
Instalasi
RUMAH SAKIT PENCEGAHAN PENULARAN HIV/ AIDS
TUGU IBU DARI IBU KE ANAK
Jl. Raya Bogor KM 29
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/035 1 1/1
Ditetapkan
DIREKTUR
Prosedur Tetap TANGGAL TERBIT
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Komite Medis
UNIT TERKAIT KSM
Instalasi
RUMAH SAKIT PROTEKSI DIRI SAAT PERTOLONGAN
TUGU IBU KELAHIRAN DENGAN HIV/AIDS
Jl. Raya Bogor KM 29 NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
Cimanggis Depok 002/S1P1/036 1 1/2
Ditetapkan
DIREKTUR
Prosedur Tetap TANGGAL TERBIT
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Komite Medis
UNIT TERKAIT KSM
Instalasi
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROM
Jl. Raya Bogor KM 29
( AIDS )
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/038 1 1/11
Ditetapkan
DIREKTUR
Prosedur Tetap TANGGAL TERBIT
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Manifestasi klinis
Gambaran klinis infeksi HIV dapat disebabkan HIV-nya
sendiri (sindrom retroviral akut, demensia HIV), infeksi
oportlunistik, atau kanker yang terkait dengan AIDS.
Perjalanan penyakit HIV dibagi dalam tahap-tahap
berdasarkan keadaan klinis dan jumlah CD.
Masa Asimtomatik
Pada masa ini pasien tidak menunjukan gejala, tetapi dapat
terjadi limfadenopati umum. Penurunan jumlah CD4 terjadi
bertahap, disebut juga masa jendela (window period)
Kandidosis vagina, sariawan, herpes zoster, leukoplakia, ITP,
dan tuberculosis paru. Masa ini dulu disebut AIDS Related
Complelex (ARC)
Tuberculosis
Herpes zoster
Sinusitis
PENGERTIAN Kriptosporid
Kandidosis oral iosis
Hairy leukoplakia
PCP
Sarcoma Kaposi Toxo
Limfoma (NHL) Kriptokok
Neoplasma
intraepi talial MAC
servikal CMV
Primary CNS NHL
Diagnosis
Seperti penyakit lain, diagnosis AIDS atau HIV ditegakkan melalui
manifestasi klinis dan pemeriksaan penunjang.
Gejala Mayor
Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan.
Diare kronik yang berlangsung lebih dari 1 bulan.
Demam berkepanjangan labih dari 1 bulan.
Penurunan kesadaran dan gangguan neurology.
Demensia/ ensefalopati HIV
PENGERTIAN
Gejala Minor
Batuk menetap lebih dari 1 bulan
Dermatitis generalisata yang gatal
Herpes zoster berkurang
Kandidosis orofaring
Herpes simpleks kronik progresif
Limfawdenopati generalisata
Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita.
Langkah-langkah Diagnosa
1. Lakukan anamnesis gejala infeksi oportunistik dan kanker
yang terkait dengan AIDS.
2. Telusuri perilaku beresiko yang memungkinkan
penularan.
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROM
Jl. Raya Bogor KM 29
( AIDS )
Cimanggis Depok
Penatalaksanaan:
PROSEDUR
Pencegahan infeksi oportunistik yang direkomendasikan:
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROM
Jl. Raya Bogor KM 29
( AIDS )
Cimanggis Depok
Vaksin pneumokokkus
Pneumonia Semua pasien 0,5 mg im
Sterptokokkus
varisella Terpapar varisella VZIG 625 U IM hari
atau herpes zoster. setelah paparan.
RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN
TUGU IBU ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROM
Jl. Raya Bogor KM 29
( AIDS )
Cimanggis Depok
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
002/S1P1/045 1 8/11
Ditetapkan
DIREKTUR
Prosedur Tetap TANGGAL TERBIT
Pelayanan Medis
PENYAKIT DALAM
Dr. Peppy R. Firaidie, MM
Komite Medis
UNIT TERKAIT KSM
Instalasi