Anda di halaman 1dari 17

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Kebutuhan oksigen merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia,yaitu kebutuhan
fisiologis. Pemenuhan kebutuhan oksigen ditunjukan untukmenjaga kelangsungan
metabolism sel tubuh, mempertahankan hidupnya,dan melakukan aktifitas bagi
berbagai organ dan sel. Kapasitas udara dalamparu-paru adalah 10 % (500 ml), yakni
yang dihirup (inspirasi) dan yangdihembuskan(ekspirasi) pada pernapasan
biasa.Oksigen adalah proses penambahan oksigen ke dalam system (kimia
ataufisika). Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang
sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasil terbentuknya CO2
,energy dan air. Akan tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas normalpada tubuh
akan memberikan dampak yang cukup bermakna terhadapaktifitas sel. Bernapas
merupakan proses penting bagi manusia. Pada prosesini terjadi pertukaran oksigen dan
karbondioksida antara tubuh denganlingkungan.B.

PermasalahanDalam makalah ini, kami membahas tentang Tindakan


AsuhanKeperawatan pada Klien dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen.C.

Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi, sehingga


dapat dijadikan acuan dalam proses pembelajaran dan dapat memberikan
asuhankeperawatan yang benar pada klien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhanoksigen.D.

Metode PenelitianDalam melakukan penelitian ini metode yang kami pergunakan


adalahmetode kepustakaan dan observasi.E.

SistematikaBAB I : PendahuluanYang berisi Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan


Penelitian,Metode Penelitian, dan Sistematika.BAB II : IsiYang berisi Konsep Dasar
Oksigenasi, Organ-organ pernapasan,Pemberian Terapi Oksigen, Tujuan Umum Pemberian
TerapiOksigen, penertian Pneumonia, Penyebab Pneumonia, Tandadan Gejala Pneumonia,
Diagnosa Pneumonia, Penatalaksanaan.BAB III : ResumeYang berisi Kasus, Data
fokus, Diagnosa Keperawatan,Intervensi.

BAB IV : PembahasanYang berisi rangkuman antara teori dengan kasus dari


segiPengkajian, Diagnosa Keperawatan, dan Intervensi.BAB V : PenutupYang berisi
Kesimpulan dan Saran.

BAB IIISI
A.Konsep Dasar Oksigenasi
Oksigen adalah proses penambahan oksigen ke dalam system (kimia ataufisika).
Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan
dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasil terbentuknya CO2
,energy dan air. Akan tetapi penambahan CO
2
yang melebihi batas normalpada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna
terhadapaktifitas sel. Bernapas merupakan proses penting bagi manusia. Pada prosesini
terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida antara tubuh denganlingkungan.Kapasitas
udara dalam paru-paru adalah 10 % (500 ml), yakni yangdihirup (inspirasi) dan yang
dihembuskan(ekspirasi) pada pernapasan biasa.Kebutuhan oksigen merupakan salah
satu kebutuhan dasar manusia, yaitukebutuhan fisiologis. Pemenuhan kebutuhan oksigen
ditunjukan untukmenjaga kelangsungan metabolism sel tubuh, mempertahankan
hidupnya,dan melakukan aktifitas bagi berbagai organ dan sel.B.

Organ-organ Pernapasan
1.Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang letaknya paling luar.Manusia menghirup udara
melalui hidung. Pada permukaan ronggahidung terdapat tambut-rambut halus dan
selaput lender yang berfungsimenyaring udara yang masuk dari debu atau benda lainnya.
Di dalamrongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan kelembaban udara
sehinggaudara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu lembab.
Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen saja, namun jugagas-gas yang lain. Misalnya,
karbondioksida (CO2), belerang (S), dannitrogen (N2).Gas-gas tersebut ikut terhirup, namun
hanya oksigen sajayang dapat berikatan dengan darah. Selain sebagai organ
pernapasan,hidung juga merupakan indra pembau yang sangat sensitive.2.

Tenggorokan (Trakea)Tenggorokan merupakan bagian dari organ pernapasan.


Tenggorokanberupa suatu pipa yang dimulai dari pangkal tenggorokan (laring),
batangtenggorokan (trakea), dan cabang batang tenggorokan (bronkus). Padabatang
tenggorokan ini terdapat suatu katup epiglottis. Katup ini bekerjadengan cara
membuka jika bernapas atau berbicara dan menutup padasaat menelan makanan.
Adanya katup tersebut, udara akan masuk keparu-paru dan makanan akan menuju
lambung. Jika makan sambilberbicara, hal tersebut dapat mengakibatkan makanan
masuk ke paru-paru dan tenggorokan.3.

Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)Cabang batang tenggorokan


(bronkus) merupakan cabang dari trakea.Bronkus terbagi menjadi dua yaitu, yang
menuju paru-paru kanan danmenuju paru-paru kiri. Bronkus bercabang lagi menuju
bronkiolus.Masing-masing cabang tersebut berakhir pada gelembung paru-
paru(alveolus). Alveolus merupakan tempat terjadinya difusi oksigen ke dalam
darah. Oleh karena itu, dinding alveolus mengandung banyak kapilerdarah.4.

Paru-paruParu-paru terletak di dalam rongga dada. Antara rongga dada danrongga


perut terdapat suatu pembatas yang disebut diafragma. Pembatasini bukan sekedar
pembatas, tetapi berperan juga dalam prosespernapasan. Paru-paru terbagi menjadi
paru-paru kanan dan paru-parukiri. Paru-paru pada dasarnya merupakan cabang-
cabang suatu saluranyang ujungnya bergelembung.C.

Pemberian Terapi OksigenMetode pemberian oksigen di bagi menjadi dua teknik yaitu :1.

System Aliran RendahSystem aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi


udararuangan, menhasilkan FiO2 yang berpariasi tergantung pada tipe pernapasan
dengan patokan volume tidal klien. Ditunjukan untuk klienyang memerlukan oksigen, namun
masih mampu bernapas dengan polapernapasan normal, misalnya klien dengan volume tidal
500 ml dengankecepatan pernapasan 16-20 x/menit.Contoh Sistem Aliran Rendah :a)

Kateter NasalMerupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan


oksigensecara kontinyu dengan aliran 1-6 liter/menit dengan konsentrasi24%-
44%.Keuntungan :Pemberian oksigen stabil, klien bebas bergerak, makan dan
berbicara,murah dan nyaman serta dapat juga dipakai sebagai
kateterpenghisap.Kerugian :Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen yang lebih dari
45%,teknik memasukan kateter nasal lebih sulit dari pada kanul nasal,dapat terjadi distensi
lambung, dapat terjadi iritasi selaput lendernasofaring, aliran lebih dari 6 liter/menit
dapat menyebabkan nyerisinus dan mengeringkan mukosa hidung, serta kateter
mudahtersumbat.b)

Kanul NasalMerupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan


oksigenkontinyu dengan aliran 1-6 liter/menit dengan konsentrasi samadengan
kateter nasal.Keuntungan :Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju
pernapasanteratur, pemasangan mudah dibandingkan kateter nasal, klien bebasmakan,
bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan radanyaman.Kerugian :Tidak dapat
memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%, suplaioksigen berkurang bila klien bernapas
melalui mulut, mudah lepaskarena kedalaman kanul hanya 1 cm, dapat mengiritasi
selaput lendir. c)

Sungkup Muka SederhanaMerupakan alat pemberi oksigen atau selang 5-8


liter/menit dengan konsentrasi oksigen 40-60%.Keuntungan :Konsentrasi oksigen
yang diberikan lebih tinggi dari kateter ataukanul nasal, sistem humidifikasi dapat
ditingkatkan melalui pemilihansungkup berlobang besar, dapat digunakan dalam
pemberian terapiaerosol.Kerugian :Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen kurang
dari 40%, dapat menyebabkan penumpukan CO2 jika aliran rendah.d)

Sungkup Muka dengan Kantong RebreathingSuatu teknik pemberian oksigen dengan


konsentrasi tinggi yaitu60-80% dengan aliran 8-12 liter/menit.Keuntungan :Konsentrasi
oksigen lebih tinggi dari sungkup muka sederhana, tidakmengeringkan selaput
lendir.Kerugian : Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jikan aliranlebih
rendah dapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong oksigenbisa terlipat.e)

Sungkup Muka dengan Kantong Non RebreathingTeknik pemberian oksigen dengan


konsentrasi oksigen mencapai99% dengan aliran 8-12 liter/menit dimana udara
inspirasi tidakbercampur dengan udara ekspirasi.Keuntungan :Konsentrasi oksigen
yang diperoleh dapat mencapai 100%, tidakmengeringkan selaput
lendir.Kerugian :Kantong oksigen bisa terlipat.2.

Sistem Aliran TinggiTeknik pemberian oksigen dimana FiO2 lebih stabil dan
tidakdipengaruhi oleh tipe pernapasan, sehingga dengan teknik ini dapat memberikan
konsentrasi oksigen yang lebih tepat dan teratur.Contoh Sisten Aliran Tinggi :a)

Sungkup Muka dengan VenturyPrinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang
dialirkan daritabung akan menuju ke sungkup yang kemusian akan dihimpit untukmengatur
suplai oksigen sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnyaudara luar dapat dihisap
dan aliran udara yang dihasilkan lebihbanyak. Aliran udara pada alat ini sekitar 4-14
liter/menit dengankonsentrasi 30-55%.Keuntungan :Konsentrasi oksigen yang diberikan
konstan sesuai dengan petunjukpada alat dan tidak dipengaruhi perubahan pola nafas
terhadap FiO2,suhu dan kelembaban gas dapat dikontrol serta tidak terjadipenumpukan
CO2.
Kerugian :Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jika aliran lebihrendah
dapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong oksigen bisa terlipat.b)

Pernapasan BuatanNapas buatan disebut juga Resusitasi Jantung Paru (RJP)


atauBantuan Hidup Dasar atau CPR (cardiopilmonary Resuscitation),merupakan suatu
tindakan kegawatan sederhana tanpa menggunakanalat yang bertujuan
menyelamatkan nyawa seseorang dalam waktu yang sangat singkat.D.

Tujuan Umum Pemberian Terapi Oksigen1.

Meningkatkan ekspansi dada2.

Memperbaiki status oksigenasi klien dan memenuhi kekurangan oksigen3.

Membantu kelancaran metabolisme4.

Mencegah hipoksia (misalnya : penyelam, penerbang, pendaki gunung,pekerja tambang)5.

Menurunkan kerja jantung6.

Menurunkan kerja paru-paru pada klien dengan dyspnea7.

Meningkatkan rasa nyaman dan efisiensi napas pada penyakit paru.

BAB IV : PembahasanYang berisi rangkuman antara teori dengan kasus dari


segiPengkajian, Diagnosa Keperawatan, dan Intervensi.BAB V : PenutupYang berisi
Kesimpulan dan Saran.

BAB IIISI
A.

Konsep Dasar OksigenasiOksigen adalah proses penambahan oksigen ke dalam


system (kimia ataufisika). Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak
berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasil terbentuknya
CO
2
,energy dan air. Akan tetapi penambahan CO
2
yang melebihi batas normalpada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna
terhadapaktifitas sel. Bernapas merupakan proses penting bagi manusia. Pada prosesini
terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida antara tubuh denganlingkungan.Kapasitas
udara dalam paru-paru adalah 10 % (500 ml), yakni yangdihirup (inspirasi) dan yang
dihembuskan(ekspirasi) pada pernapasan biasa.Kebutuhan oksigen merupakan salah
satu kebutuhan dasar manusia, yaitukebutuhan fisiologis. Pemenuhan kebutuhan oksigen
ditunjukan untukmenjaga kelangsungan metabolism sel tubuh, mempertahankan
hidupnya,dan melakukan aktifitas bagi berbagai organ dan sel.B.

Organ-organ Pernapasan1.

HidungHidung merupakan organ pernapasan yang letaknya paling luar.Manusia menghirup


udara melalui hidung. Pada permukaan ronggahidung terdapat tambut-rambut halus dan
selaput lender yang berfungsimenyaring udara yang masuk dari debu atau benda lainnya.
Di dalamrongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan kelembaban udara
sehinggaudara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu lembab.
Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen saja, namun jugagas-gas yang lain. Misalnya,
karbondioksida (CO2), belerang (S), dannitrogen (N2).Gas-gas tersebut ikut terhirup, namun
hanya oksigen sajayang dapat berikatan dengan darah. Selain sebagai organ
pernapasan,hidung juga merupakan indra pembau yang sangat sensitive.2.

Tenggorokan (Trakea)Tenggorokan merupakan bagian dari organ pernapasan.


Tenggorokanberupa suatu pipa yang dimulai dari pangkal tenggorokan (laring),
batangtenggorokan (trakea), dan cabang batang tenggorokan (bronkus). Padabatang
tenggorokan ini terdapat suatu katup epiglottis. Katup ini bekerjadengan cara
membuka jika bernapas atau berbicara dan menutup padasaat menelan makanan.
Adanya katup tersebut, udara akan masuk keparu-paru dan makanan akan menuju
lambung. Jika makan sambilberbicara, hal tersebut dapat mengakibatkan makanan
masuk ke paru-paru dan tenggorokan.3.

Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)Cabang batang tenggorokan


(bronkus) merupakan cabang dari trakea.Bronkus terbagi menjadi dua yaitu, yang
menuju paru-paru kanan danmenuju paru-paru kiri. Bronkus bercabang lagi menuju
bronkiolus.Masing-masing cabang tersebut berakhir pada gelembung paru-
paru(alveolus). Alveolus merupakan tempat terjadinya difusi oksigen ke dalam

darah. Oleh karena itu, dinding alveolus mengandung banyak kapilerdarah.4.

Paru-paruParu-paru terletak di dalam rongga dada. Antara rongga dada danrongga


perut terdapat suatu pembatas yang disebut diafragma. Pembatasini bukan sekedar
pembatas, tetapi berperan juga dalam prosespernapasan. Paru-paru terbagi menjadi
paru-paru kanan dan paru-parukiri. Paru-paru pada dasarnya merupakan cabang-
cabang suatu saluranyang ujungnya bergelembung.C.

Pemberian Terapi OksigenMetode pemberian oksigen di bagi menjadi dua teknik yaitu :1.
System Aliran RendahSystem aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi
udararuangan, menhasilkan FiO2 yang berpariasi tergantung pada tipe pernapasan
dengan patokan volume tidal klien. Ditunjukan untuk klienyang memerlukan oksigen, namun
masih mampu bernapas dengan polapernapasan normal, misalnya klien dengan volume tidal
500 ml dengankecepatan pernapasan 16-20 x/menit.Contoh Sistem Aliran Rendah :a)

Kateter NasalMerupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan


oksigensecara kontinyu dengan aliran 1-6 liter/menit dengan konsentrasi24%-
44%.Keuntungan :Pemberian oksigen stabil, klien bebas bergerak, makan dan
berbicara,murah dan nyaman serta dapat juga dipakai sebagai
kateterpenghisap.Kerugian :Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen yang lebih dari
45%,teknik memasukan kateter nasal lebih sulit dari pada kanul nasal,dapat terjadi distensi
lambung, dapat terjadi iritasi selaput lender nasofaring, aliran lebih dari 6 liter/menit
dapat menyebabkan nyerisinus dan mengeringkan mukosa hidung, serta kateter
mudahtersumbat.b)

Kanul NasalMerupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan


oksigenkontinyu dengan aliran 1-6 liter/menit dengan konsentrasi samadengan
kateter nasal.Keuntungan :Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju
pernapasanteratur, pemasangan mudah dibandingkan kateter nasal, klien bebasmakan,
bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan radanyaman.Kerugian :Tidak dapat
memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%, suplaioksigen berkurang bila klien bernapas
melalui mulut, mudah lepaskarena kedalaman kanul hanya 1 cm, dapat mengiritasi
selaput lendir.

c)

Sungkup Muka SederhanaMerupakan alat pemberi oksigen atau selang 5-8


liter/menit dengan konsentrasi oksigen 40-60%.Keuntungan :Konsentrasi oksigen
yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanul nasal, sistem humidifikasi dapat
ditingkatkan melalui pemilihansungkup berlobang besar, dapat digunakan dalam
pemberian terapiaerosol.Kerugian :Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen kurang
dari 40%, dapat menyebabkan penumpukan CO2 jika aliran rendah.d)

Sungkup Muka dengan Kantong RebreathingSuatu teknik pemberian oksigen dengan


konsentrasi tinggi yaitu60-80% dengan aliran 8-12 liter/menit.Keuntungan :Konsentrasi
oksigen lebih tinggi dari sungkup muka sederhana, tidakmengeringkan selaput
lendir.Kerugian : Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jikan aliranlebih
rendah dapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong oksigenbisa terlipat.e)

Sungkup Muka dengan Kantong Non RebreathingTeknik pemberian oksigen dengan


konsentrasi oksigen mencapai99% dengan aliran 8-12 liter/menit dimana udara
inspirasi tidakbercampur dengan udara ekspirasi. Keuntungan :Konsentrasi oksigen
yang diperoleh dapat mencapai 100%, tidakmengeringkan selaput
lendir.Kerugian :Kantong oksigen bisa terlipat.2.
Sistem Aliran TinggiTeknik pemberian oksigen dimana FiO2 lebih stabil dan
tidakdipengaruhi oleh tipe pernapasan, sehingga dengan teknik ini dapat memberikan
konsentrasi oksigen yang lebih tepat dan teratur.Contoh Sisten Aliran Tinggi :a)

Sungkup Muka dengan VenturyPrinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang
dialirkan daritabung akan menuju ke sungkup yang kemusian akan dihimpit untukmengatur
suplai oksigen sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnyaudara luar dapat dihisap
dan aliran udara yang dihasilkan lebihbanyak. Aliran udara pada alat ini sekitar 4-14
liter/menit dengankonsentrasi 30-55%.Keuntungan :Konsentrasi oksigen yang diberikan
konstan sesuai dengan petunjukpada alat dan tidak dipengaruhi perubahan pola nafas
terhadap FiO2,suhu dan kelembaban gas dapat dikontrol serta tidak terjadipenumpukan
CO2.

Kerugian :Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jika aliran lebihrendah
dapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong oksigen bisa terlipat.b)

Pernapasan BuatanNapas buatan disebut juga Resusitasi Jantung Paru (RJP)


atauBantuan Hidup Dasar atau CPR (cardiopilmonary Resuscitation),merupakan suatu
tindakan kegawatan sederhana tanpa menggunakanalat yang bertujuan
menyelamatkan nyawa seseorang dalam waktu yang sangat singkat.D.

Tujuan Umum Pemberian Terapi Oksigen1.

Meningkatkan ekspansi dada2.

Memperbaiki status oksigenasi klien dan memenuhi kekurangan oksigen3.

Membantu kelancaran metabolisme4.

Mencegah hipoksia (misalnya : penyelam, penerbang, pendaki gunung,pekerja tambang)5.

Menurunkan kerja jantung6.

Menurunkan kerja paru-paru pada klien dengan dyspnea7.

Meningkatkan rasa nyaman dan efisiensi napas pada penyakit paru.E.

Penertian PneumoniaPneumonia adalah Infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah


yangmengenai parenkim paru (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. 2000). Pneumonia
adalah Peradangan pada paru yang disebabkan oleh infeksibakteri, virus maupun jamur dan
ditandai dengan gejala awal sesak nafas danbatuk dimana kantong udara (dalam paru)
terisi cairan / sel-sel radang yangmembuat kesulitan bernafas karena peredaran
oksigen dalam paru tidaklancar.F.

Penyebab Pneumonia
1.

Bakteri (paling sering menyebabkan pneumonia pada orang dewasa) a)

Staphylococcus aureusb)

Legionellac)

Hemophillus influenzae2.

Virusa)

Virus influenzaeb)

Chicken-pox (cacar air)3.

Organisme mirip bakteriMycoplasma pneumoniae (terutama pada orang dewasa


muda dan anak-anak)4.

Jamur tertentua)

Aspergilus

b)

Histoplasmac)

KoksidioidomikosisG.

Tanda dan Gejala Pneumonia1.

Panas2.

Nyeri tenggorokan3.

Takipnea4.

Retraksi dinding dada5.

Sesak nafas6.

Sakit kepala7.

Nafsu makan berkurang8.

Nyeri perut 9.
Muntah10.

Batuk dan pilekH.

Diagnosa PneumoniaDiagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit dan


pemeriksaanfisis sesuai dengan tanda dan gejala di sertai dengan pemeriksaan
penunjang.Diagnosis dibuat berdasarkan pemeriksaan mikrobiologi / serologi
sehinggaWHO mengajukan pedoman diagnosis dan tatalaksana yang lebih
sederhana.Berdasarkan pedoman tersebut pneumonia dibedakan atas : 1.

Pneumonia Sangat Berat a)

Terdapat tanda bahaya umum


y

Tidak bisa minum


y

Selalu muntah
y

Kejang
y

Tampak letargib)

Stridorc)

Tarikan diding dada ke dalam2.

PneumoniaGejala :a)

Bila tidak ada retraksib)

Bila nafas cepat yaitu :


Kegiatan (19)

Filters
Tambahkan ke koleksiReviewAdd noteLikeTanam

Dewi Pradnyani liked this|2 months ago


1 thousand reads|about 1 year ago
1 hundred reads|over 2 years ago

Sinta Lelyana Ardianti Juwita liked this|6 months ago


A Nanda Pambayun liked this|7 months ago

Ratih Ferdion liked this|9 months ago

Mei Wulandari liked this|10 months ago

Nur Aynie liked this|11 months ago

pemburu_gratis liked this|11 months ago

Nur Aynie liked this|11 months ago


Muat yang lain
Direkomendasikan

Struktur Organisasi dan Rancangan Oranisasi


adeiraputra

askep oksigenasi
Mapala Poltekkes Jogja

makalah refraksi
Faizal Maourthada

SUPERVISI
mirzal tawi

BAB IV Teori Perub


adik budi waluyo

Panel
Zuhdi Siy Remajaa Terakhir

BAB IIIRESUME
Tn. A berusia 55 tahun di rawat di ruang garuda dengan diagnosaPneumonia.hasil
observasi klien mengeluh batuk berdahak terutama pada saat cuaca dingin di pagi
hari dan sore hari, klien mengeluh sesak napas, klienmengatakan batuknya ada sekret, klien
mengeluh dadanya sakit jika batuk,sputum (+), klien tampak lemas dan lemah, napas
klien tampak terlihat cepat,klien tampak pucat, pengisian kapiler <3 detik, Td: 140/90
mmHg, N: 90x/menit, Rr:30 x/menit, S: 37C, BB: 70 kg. Hasil LAB Hb: 13,3 gr/dt, Ht:
40%,trombosit: 250.000 m
3
, Leokosit: 12.000/ul Rontgen: hasil pneumonia, Infus Rl:20 tetes/menit (makro), Ronchi
(+).
A.Data FokusDs:
Klien mengeluh batuk berdahak pada saat cuaca dingin di pagi hari dansore hari
Klien mengeluh sesak napas
Klien mengatakan batuknya ada sekret
Klien mengeluh dadanya sakit jika batukDo:

Klien tampak lemas dan lemah

Klien tampak pucat

Napas klien terlihat cepat

Sputum (+)

Ronchi (+)
y

TTV > Td: 140/90 mmHg, N: 90 x/menit, Rr:30 x/menit, S: 37C, BB: 70kg.
y

LAB > Hb: 13,3 gr/dt, Ht: 40%, trombosit: 250.000 m


3
, Leokosit:12.000/ul Rontgen: hasil pneumonia
y

Infus RL 20 tetes/menit
y

Pengisian kapiler <3 detikB.

Diagnosa KeperawatanGangguan bersihan jalan napas berhubungan dengan infeksi


parenkim paru,akumulasi secret.C.

IntervensiSetelah dilakukan tindakan selama 2 X 24 jam diharapkan pola


napasmenjadi efektif kembali dengan kriteria hasil:
y

Sesak berkurang
y
Dada tidak sakit
y

Sputum (-)
y

Ronchi (-)
y

Jalan napas normal


y

Pengisian kapiler <1 detik


TTV > Td: 130/80 mmHg, Rr: 20 x/menit Tindakan KeperawatanMandiri:
y

Kaji TTV
y

Berikan posisi yang nyaman / semi fowler


y

Posisikan untuk ventilasi yang maksimum


y

Gunakan bantal / auskultasi area parukolaborasi:


y

Pemberian terapi broncodiator (nabulazer, suction) pemberian O


PEMBAHASAN
Rangkuman antara teori dengan kasus dari segi pengkajian, diagnosakeperawatan,
intervensi.A.

Pengkajian1.

TeoriDiagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaanfisis


sesuai dengan tanda dan gejala di sertai dengan pemeriksaanpenunjang. Diagnosis
dibuat berdasarkan pemeriksaan mikrobiologi /serologi. a)

Pneumonia Sangat Berat

Terdapat tanda bahaya umum


y

Tidak bisa minum


y

Selalu muntah
y
Kejang
y

Tampak letargi

Stridor

Tarikan diding dada ke dalamb)

PneumoniaGejala :

Bila tidak ada retraksi

Bila nafas cepat yaitu :


y

Bayi 2 bulan 60 x/mnt


y

Anak 2 bulan 1 tahun 50 x/mnt


y

Anak 1 5 tahun 40 x/mnt c)

Bukan pneumoniaGejala :

Hanya batuk tanpa di sertai gejala seperti di atas2.

KasusPada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen derdahakpada


di tandai dengan Klien mengeluh batuk berdahak pada saat cuaca dingin di pagi hari
dan sore hari, Klien mengeluh sesak napas, Klienmengatakan batuknya ada sekret, Klien
mengeluh dadanya sakit jikabatuk Td : 140/90 mmHg, N : 90 x/menit, Rr : 30 x/menit
Kesimpulan :Antara pembahasan dengan teori hampir sama seperti pembahasan di
kasusyang di temukan di ruangan.B.

Diagnosa Keperawatan1.

TeoriTerdapat 1 diagnosa keperawatan yang ditemukan yaitu : Gangguan bersihan


jalan napas berhubungan dengan parenkim paru,akumulasi sekret.2.

KasusDalam kasus yang di temukan di ruangan hanya di temukan satu diagnosakeperawatan


yaitu :Gangguan bersihan jalan napas berhubungan dengan parenkim paru,akumulasi
sekret.Kesimpulan :Terdapat kesamaan diagnosa keperawatan antara teori dan
kasusC.
Intervensi1.

TeoriSetelah dilakukan tindakan selama 2 X 24 jam diharapkan jalan napasbersih kembali


dengan kriteria hasil:
y

Suara napas vesikuler


y

Frekuensi napas 16-20 x/menit


y

Batuk hilang, sekret tidak adaTindakan keperawatan :Mandiri :


y

Berikan posisi tidur fowler/semi fowler


y

Berikan minum hangat


y

Ajarkan batuk efektif


y

Observasi tanda-tanda Vital


y

Observasi frekuensi dan kedalaman napasKolaborasi :


y

Berikan oksigen
y

Berikan nabulizer
y

Berikan fisioterapi dada2.

KasusSetelah dilakukan tindakan selama 2 X 24 jam diharapkan pola napasmenjadi efektif


kembali dengan kriteria hasil:
y

Sesak berkurang
y

Dada tidak sakit


y

Sputum (-)
y

Ronchi (-)
y

Jalan napas normal


y

Pengisian kapiler <1 detik


y

TTV > Td: 130/80 mmHg, Rr: 20 x/menit


Tindakan KeperawatanMandiri :
y

Kaji TTV
y

Berikan posisi yang nyaman / semi fowler


y

Posisikan untuk ventilasi yang maksimum


y

Gunakan bantal / auskultasi area paru


y

Ajarkan batuk efektif kolaborasi:


y

Pemberian terapi broncodiator (nabulazer, suction)


pemberian OKesimpulan :Banyak kesamaan tindakan antara teori dengan kasus .
BAB VPENUTUP
A.

KesimpulanOksigen adalah proses penambahan oksigen ke dalam system (kimia


ataufisika). Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang
sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasil terbentuknya CO
2
,energy dan air. Akan tetapi penambahan CO
2
yang melebihi batas normalpada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna
terhadapaktifitas sel. Bernapas merupakan proses penting bagi manusia. Pada prosesini
terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida antara tubuh denganlingkungan.B.

SaranAdapun saran penulis yang ditunjukan untuk mahasiswa/i dan perawat ditunjukan,
terutama untuk penulis agar lebih dapat memahami ilmu dan pengetahuan tentang
aspek penyakit akut, sehingga di kemudian hari dapat di pergunakan,dan dapat bermanfaat
bagi generasi berikutnya agar dapat lebih dikembangkan dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
y

Nursalam,2008 Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep Dasar Praktik,Salemba


Medika, Surabaya.
y

www.google.co.id/documentasi_pada_pasien_dengan_gangguan_pemenuhan_oksig
en/html.
y

www.yahoo.co.id/dokumentasi_keperawatan/2007/files/html.
y

Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. 2000


y

http//migas_indonesia.net/option=com.200
Radang paru-paru (bahasa Inggris: pneumonia) adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli)
yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat
disebabkan oleh beberapa penyebab, termasukinfeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau pasilan (parasite). Radang paru-paru
yang disebabkan oleh bakteri biasanya diakibatkan oleh bakteristreptococcus dan mycoplasma pneumoniae. Radang paru-
paru dapat juga disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai akibat dari
penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau berlebihan minum alkohol.

Gejala yang berhubungan dengan radang paru-paru termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernapas. Alat
diagnosa termasuk Sinar-X dan pemeriksaan dahak. Perawatan tergantung dari penyebab radang paru-paru; radang paru-paru
disebabkan bakteri dirawat dengan antibiotika.

Radang paru-paru adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan merupakan penyebab kematian
peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit menahun. Vaksin untuk mencegah beberapa jenis radang paru-paru
bisa diperoleh. Prognosis perseorangan tergantung dari jenis radang paru-paru, perawatan yang cocok, komplikasi lainnya,
dan kesehatan orang tersebut. Jenis radang paru-paru dari lokasi infeksi dapat dibagi menjadi:

1. Infeksi ambulant pneumonia atau di luar rumah sakit Penyebab: Streptococcus pneumonia ( 30-60 % )

2. Infeksi nosokomial pneumonia atau pasien memperolehnya dari masa dia tinggal di rumah sakit Penyebab: > 60 % Gram
negativ misalnya Pseudomonas dan sisanya gram positiv seperti staphylokokken

Pembagian ini penting karena bakteri yang berasal dari rumah sakit memiliki komplikasi yang lebih tinggi dan memerlukan
penangana antibiotika yang lebih selektif dibandingkan dengan yang diterima ambulant atau di luar rumah sakit.

Salah satu kasus radang paru-paru yang mempunyai tingkat kematian tinggi pada saat ini adalah kasus radang paru-paru yang
disebabkan oleh Flu burung.

Jenis radang paru-paru dari anatominya:

1. Bronchopneumonia Penyebabnya kebanyakan bakteri. Dibandingkan dengan lobarpneumonia, bronchopneumonia


mempunyai lokalisasi penyebarannya yang berbeda sesuai dengan susunan bronkus dan bronkiolus.

2. Lobarpneumonia Penyebabnya yang khas adalah bakteri streptococcus pneumonia. Lokalisasi penyebaran adalah satu
lobar dari paru paru Sebutan khas juga disebabkan oleh proses patologisnya yang melalui 6 fase : a Red hepatisation
( hemorhagic atau peradangan dengan pendarahan hari 1 dan 2)

b Gray hepatisation ( fibrin exsudat atau peradangan fibrin ca. hari 2-4 )

c Yellow hepatisation ( abszess atau peradangan dengan diesrtai nanah ca hari 5-6 )

d Lyse ( fase resorpsi atau penyerapan ca hari 9-10 )

e Restitutio ad integrum (ca.14 Tag)


Disebut hepatisation atau hepatisasai karena jaringan paru-paru dalam masa peradangan menyerupai jaringan organ hati
dalam histologinya.

3. Interstielle pneumonia

Lokalisasi radang adalah interstitial. Penyebabnya kebanyakan virus ( Virus RS, Adeno-,Parainfluenza-, Influenza A-, CMV-,
Campak ), mykoplasma, dll. Sel infiltrasi dapat ditemukan di biopsi paru-paru dan mempunyai khas histologi infiltrat limphosit.

Pneumonia oleh virus pada orang sehat: Infeksi primer Respiratory syncitial virus ( RSV ), Parainfluenzavirus, Influenza,
Adenovirus, Infeksi sekundar atau systemik virus campak , cacar / VZVVarizella Zoster Virus , Adenovirus

Pneumonia virus pada Immuninkompetent atau pasien yg kekebalan tubuhnya rendah CMV Cytomegali Virus Herpes Simplex
Virus VZV Adenovirus

Anda mungkin juga menyukai