Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika merupakan ilmu yang memahami tentang gejala atau fenomena

alam berdasarkan pemahaman kuantitatif yang mencakup bangun ilmu yang

terdiri atas fakta, konsep, prinsip, hukum, postulat dan teori berdasarkan pada

metode atau proses ilmiah. Fisika bukanlah ilmu yang mempelajari tentang

menghitung seperti matematika. Kebanyakan peserta didik menganggap bahwa

fisika itu rumit karena penuh dengan huruf dan angka.

Fisika oleh piaget dikelompokkan sebagai salah satu pengetahuan fisis.

Menurut piaget (dalam Paul, 2006:18) pengetahan fisis adalah pengetahuan

akan sifat sifat fisis dari suatu objek atau kejadian seperti bentuk, besar,

kekasaran, berat serta bagaimana objek objek itu berinteraksi satu dengan

lain. Pengetahuan fisis ada karena adanya keterkaitan antara proses fenomena

alam di dunia ini.

Menurut hasil observasi selama melakukan kegiatan praktik pengalaman

lapangan di SMA N 1 Imogiri, pembelajaran fisika khususnya di kelas X masih

menggunakan pembelajaran konvesional yaitu guru menyampaikan materi

pembelajaran, memberikan latihan soal dan memberikan tugas rumah. Bahan

ajar yang digunakan dalam pembelajaran adalah buku teks sebagai pegangan

siswa di kelas dan tidak boleh dibawa pulang sedangkan siswa yang

mempunyai buku teks sendiri tidak ada karena keterbatasan biaya. Untuk itu

1
siswa membeli LKS sebagai tambahan referensi bahan ajar di kelas dan

dirumah. Namun LKS yang digunakan seringkali banyak melakukan kesalahan

cetak, materi yang kurang dan tidak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh

guru sehingga siswa masih perlu mencatat ketika guru menjelaskan. Jam

pelajaran yang singkat dan materi pelajaran yang banyak tidak memberikan

cukup waktu bagi siswa untuk mencatat, akibatnya banyak siswa yang

tertinggal materi pelajaran. Apabila siswa mencatat ketika guru menjelaskan

maka konsentrasi mereka akan terganggu dan tidak fokus dengan materi yang

disampaikan oleh guru.

Hasil observasi yang lain menunjukan bahwa kemandirian belajar siswa

tidak terlalu tinggi. Hal ini ditandai dengan siswa yang tidak berusaha mencari

sumber belajar lain dan hanya menggunakan catatan papan tulis yang guru

sampaikan. Selain itu bahan ajar yang digunakan di sekolah kurang variatif

karena mengandalkan buku teks dan LKS. Keterbatasan sarana dan prasarana

pembelajaran pada beberapa kelas yaitu proyektor mengakibatkan media yang

dapat diajarkan hanya berupa media cetak. Buku paket yang terlalu banyak

materi dan LKS yang mempunyai materi dan visualisasi terbatas

mengakibatkan siswa cenderung malas dan bosan untuk membacanya. Oleh

karena itu, salah satu cara untuk dapat meningkatkan motivasi dalam

pembelajaran yaitu dengan membuat suatu media atau bahan ajar pembelajaran

berupa media cetak yang mempunyai visualisasi yang menarik dan materi yang

mudah dipahami oleh siswa.

2
Contextual Theacing and Learning (CTL) adalah proses yang pendidikan

yang bertujuan untuk menolong siswa melihat makna didalam materi akademik

yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek subjek akademik

dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks

keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka (Suparno, 2016:177). Model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) memiliki kelebihan di

antaranya, pertama pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil, artinya

siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di

sekolah dengan kehidupan nyata. Kedua pembelajaran lebih produktif dan

mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) menganut aliran

konstruktivisme, yang menganggap siswa dapat menemukan dan membangun

pengetahuannya sendiri.

Dari uraian diatas, peneliti berupaya untuk melakukan penelitian dengan

menciptakan media pembelajaran dalam pembelajaran fisika berupa handout

fisika. Dengan adanya handout, guru dapat mengajar dengan waktu yang

efektif dan sistematis. Handout fisika yang dikembangkan berdasarkan

pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Dengan

penerapan pendekatan CTL pada handout fisika diharapkan dapat membantu

siswa memahami konsep fisika sehingga dapat meningkatkan motivasi dan

hasil belajar siswa khususnya Bab Suhu dan Kalor.

3
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi

masalah masalah yang timbul sebagai berikut :

1. Pelajaran fisika dianggap oleh peserta didik sebagai pelajaran yang rumit

karena penuh rumus.

2. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung pembelajaran seperti

proyektor membatasi media pembelajaran hanya menggunakan media

cetak.

3. Bahan ajar buku paket yang digunakan siswa terlalu banyak teks sehingga

siswa cenderung malas dan bosan membacanya

4. Bahan ajar LKS yang digunakan yang sulit dipahami tanpa bantuan guru

dan materi yang diberikan terkesan seadanya tanpa menekankan pada

pemahaman konsep.

5. Terbatasnya waktu ketika guru mempersilahkan siswa mencatat tulisan di

papan tulis dan menjelaskannya sehingga guru mengajar dengan cepat

ketika mengejar target materi.

6. Penggunaan metode dalam pembelajaran fisika yang masih konvesional

yaitu guru menyampaikan materi, memberikan tugas, dan memberikan

tugas rumah, sehingga diperlukan handout agar siswa dapat dilibatkan

dalam penggunaan media.

7. Belum adanya handout fisika yang diberikan oleh guru sebagai bahan ajar

pembelajaran.

4
C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar penelitian tidak terlalu

luas maka penelitian ini dibatasi pada beberapa cakupan masalah yaitu :

1. Handout fisika yang dikembangkan berdasarkan pembelajaran dengan

pendekatan CTL ( Contextual Teaching and Learning ) untuk meningkatkan

penguasaan materi fisika.

2. Topik kajian pengembangan handout yaitu bab Suhu dan Kalor pada

Kompetensi Dasar 4.1 menganalisis kalor terhadap suatu zat

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang hingga batasan yang telah diuraikan

diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah handout fisika pada pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) layak digunakan untuk meningkatkan

motivasi dan hasil belajar fisika?

2. Berapakah peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa terhadap

pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

menggunakan handout fisika pada materi pokok suhu dan kalor?

E. Tujuan

Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain :

1. Menghasilkan produk handout fisika pada pembelajaran dengan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan motivasi

dan hasil belajar fisika.

5
2. Mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa terhadapap

pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

menggunakan handout fisika pada materi pokok suhu dan kalor.

F. Manfaat

Beberapa manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Bagi guru dan calon guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai inspirasi dan

pertimbangan dalam memilih bahan ajar pembelajaran yang sesuai dengan

keinginan guru.

2. Bagi peserta didik

Melalui pengembangan handout fisika pada pembelajaran dengan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ini diharapkan proses

pembelajaran akan lebih cepat dan menarik sehingga dapat meningkatkan

motivasi dan pemahaman tentang materi fisika serta keterkaitannya dengan

kehidupan sehari-hari.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan agar menjadi pertimbangan untuk

pengembangan bahan ajar berbasis handout fisika selanjutnya seperti dari

aspek pendekatan yang berbeda dan materi-materi fisika yang lain sehingga

penelitian dengan tema yang sama akan lebih luas dan lengkap.

Anda mungkin juga menyukai