Sorta Simanjuntak
Dosen Jurusan PPSD Prodi PGS FIP Unimed
Surel: sorta.simanjuntak10@gmail.com
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya proses
pembelajaran yang melibatkan siswa secara intektual, emosional maupun
psikomotor secara optimal,tingkat pemahaman mahasiswa akan bahan kuliah
manajemen kelas. Penelitian ini betujuan untuk membangun kerjasama yang
koperatif serta meningkatkan kemampuan profesional dosen menetapkan
pembelajaran yang mengaktifkan mahasiswa.Penelitian ini menggunakan
desain Penelitian Tindakan Kelas. Subjeknya, mahasiswa sebanyak 40
orang. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yaitu sebelum
tindakan 11,5% ,setelah siklus Imenjadi 50% dan setelah siklus II menjadi
92%, Selanjutnya mahaiswa yang mampu bekerjasma secara koperatif juga
meningkat yaitu sebelum tindakan 11% , setelah siklus I menjadi 47% dan
setelah siklus II menjadi 87%.
97
mencapai tujuan itu adalah dengan pembedahan kasus adalah salah satu
model pembedahan kasus. Oleh model pembelajaran yang langsung
karena model ini langsung melibatkanmahasiswa secara penuh
melibatkan mahasiswa secara baik intelektual, sosial, motorik, dan
intelektual, sosial, dan motorik untuk emosinya sekaligus dapat
mendalami berbagai masalah yang mengembangkan soft skill
berkaitan dengan manajemen mahasiswa didalam proses
kelas.Strateginya adalah dengan pembelajannya. Seperti halnya
penugasan dalam ruang kuliah dan dengan rumusan. Dewey yang
atau penugasan langsung dikutip Dimyati (1994) ; belajar
kelapangan, diskusi kelompok, dengan melibatkan siswa akan
pembahasan-pembahasan kasus menimbulkan perubahan pada
tertentu, serta penulisan laporan pengetahuan, sikap dan
diskusi dan kemudian keterampilan.Sagala(2003) : belajar
dipresentasekan didepan kelas. memecahkan masalah beimplikasi
Dalam UUSPN pada standar pada keberhasilan belajar yang
proses, dijelaskan bahwa terukur dan mutu belajar yang
pembelajarn bukan hanya mengacu kompetitif. Demikian halnya ,
pada output, melainkan juga proses melalui pembedahan kasus yang
pembelajaran yang menitikberatkan dilakukan mahasiswa sadar atau
keterlibatan siswa secara intektual, tidak kemampun soft skill
emosional maupun motoric secra kerjasama mahasiswa akan
menyeluruh. Selanjutnya secara terbentuk secara optimal. Oleh
empirikbahwa tigkat pemahaman Karena proses pembelajarannya
mahasiswa akan bahan kuliah menuntut atau membiasakan mereka
manajemen kelas masih rendah bersikap kooperatif
bahkan cenderung hanya sampai Pada artikel ini dibahas
tarap mengatahui. Bersamaan dengan tentang bagaimana pembelajaran
hasil belajar ini, . kompetensi soft berbasis pembedahan kasus dalam
skill dalam hal kerjasama. antara mata kuliah manajemen kelas
sesama mahasiswa dan dengan dosen dikonsikan sehingga meningkatkan
masih kurang baik.. Hal itu tampak pemahaman dan kerjasama
dalam proses diskusi dan atau dalam mahasiswa PGSD-S1 FIP
penyelesaian tugas yang sifatnya Tujuannya adalah 1).meningkatkan
kerja kelompok. pemahaman hard skillmahasiswa
Kenyataan atau fenomena akan manajemen kelas melelui
tersebut,membuat peneliti sebagai pembedahan kasus,2) membangun
salah satu dosen yang mengampu kerjasamayang koperatif antara
mata kuliah manajemen kelas , mahasiswa dalam membedah kasus
merasa perlu mengkajinya melalui yang berkaitan dengan materi
penelitian tindakan kelas., melalui manajemen kelas 3.) meningkatkan
pembedahan kasus. Oleh krena kemampuan profesional guru dalam
98
menentukan metode pembelajaran akan dapat meningkatkan
yang nenuntut keterlibatan pemahamannya secara baik.
mahasiswa secara intelektual, Dalam pembelajaran yang
emosional, maupun sosial sehingga mengutamakan keterlibatan peserta
pencapaian tujuan pengajaran didik, menurut Sagala (2003)
semakin optimal. pengajar dalam hal ini dosen
Hasil penelitian ini diharapkan berperan sebagai fasilitator dengan
dapat digunakan sebagai bahan memberikan stimulus, memberi
nformasi sekaligus bermanfaat bagi bimbingan, dorongan dan
1 ) dosen guna menciptakan pengarahan,agar terjadi proses
pembelajaran yang menantang belajar bagi mahasiswa secara
dengan meningkatkan keterlibatan optimal. Untuk itu dosen hendaknya
agar pemahamanan dan kerjasama mendesain bahan ajar yang benar-
mahasiswa yang koperatif semakin benar menantang dan sesuai dengan
meningkat.2) mahasiswa guna minat mahasiswa . Jaminan terhadap
meningkatkan kertajaman berfikir proses pembelajaran yang menantang
atas pertanyaan what, why, dan adalah dengan pembedahan kasus-
how melalui pembedahan kasus kasus yang relevan dan aktual
dalam proses pembelajaran sesuai dengan keadaan di lapangan
manajemen kelas dan (3) jurusan sehingga dapat diukur dan mutu
sebagi bahan masukan dalam belajar yang memuaskan. Seperti
meningkatkan kemampuan dosen halnya dengan pendapat
jurusan megelola pembelajaran yang Sagala(2003) : belajar memecahkan
semakin efektif dan produktif masalah beimplikasi pada
keberhasilan belajar yang terukur
KAJIAN PUSTAKA dan mutu belajar yang kompetitif.
1. Pembelajaran berbasis Hubungannya Dimyati
pembedahan kasus (1994) berkata: keterlibatan
Pembelajaran berbasis intelektual, emosional siswa dalam
pembedahan kasus merupakan suatu pembelajaran dapat memperoleh
pendekatan yang melibatkan pengetahuan dan membentuk
mahasiswa secara menyeluruh. keterampilan. Menurut Dewey yang
Implikasinya mahasiswa : mencari dikutip Dimyati (1994) bahwa
sumber informasi yang dibutuhkan pembelajaran dengan mengaktifkan
dari lapangan, menganalisis hasil siswa , akan membuat siawa lebih
percobaan, keinginan untuk mampu berfikir secara sistematis,
mengetahui sesuatu informasi kritis, serta lebih tampil menggali
ditemukan, menterjemahkan kosep dan mengembangkan informasi yang
yang dipelajari bagi pembedahan berguna bagi peningkatan
kasus yang sedang ditangani, dan pemahamannya. Lebih lanjut
membangun satu konsep berdasarkan Dvies(1987) yang dikutip oleh
penyelesaian kasus. Secara simultan Dimyati (1994) berkata: keterlibatan
99
siswa secara aktif , secara logis akan kasus pelanggaran 4) pendekatan
menyebabkan mereka memperoleh yang sesuai. 5) tindakan guru untuk
pengalaman yang lebih intensif. . mengatasinya.6) kemungkinan sikap
Bentuk bentuk perilaku yang siswa atas tindakan guru.
memungkinkan keterlibatan siswa Adapun kasus yang ditangani
menurut Sten(1988) yang dikutip dalam penelitian ini adalah
Dimyati (1994) seperti; pelanggaran disiplin kelas, yaitu
menggunakan multimetode dan gangguan atas ketertiban kelas yang
multimedia, memberi tugas secara mengakibatkan terhambatnya
individu atau secara kelompok, pelaksanaan proses
memberi kesempatan kepada siswa pembelajaran..Kasus ini ada yang
melaksanakan eksperimen, memberi bersifat kelompok seperti kurangnya
tugas memecahkan masalah secara kelompakan dalam kelas, kebebasan
individu maupun kelompok ,dan lain akan norma kelas, reaksi negatif
sebagainya. terhadap salah seorang murid, dsb.
Keterlibatan mahasiswa Sedangkan yang bersifat individu
secara penuh dapat juga di misalnya tingkah laku: menarik
implementasikan dalam perhatian orang lain, menguasai
pembelajaran dengan pembedahan orang lain, balas dendam, dan merasa
kasus padda mata kuliah manajemen tidak pernah mampu.
kelas. Pembedahan Pembelajaran pembedahan
Kasus diartikan sebagai kasus ini, mencakup tiga tahapan,
tindakan untuk menangani suatu yakni tahap:
kasus secara cermat, sistematis dan 1. Persiapan yaitu kegiatan
teliti sehingga tidak menimbulkan lapangan guna menemukan
masalah baru bagi pelaksanaan kasus pelanggaran yang aktual
program tertentu. Misalnya dilingkungan satuan pendidikan
pelanggaran disiplin kelas ;masalah sekolah dasar,
kohesivitas kelas, gangguan fasisitas 2. Pelaksanaan pembedahan kasus,
belajar dan lain sebagainya. Secara dilingkungan kampus ,meliputi
faktualnya, masalah-masalah tersebut kegiatan
dapat mengganggu atau menunda - analisis data lapangan;
pelaksanaan pembelajaran.Tujuan - penetapan perioritas kasus
pembedahan kasus adalah upaya pelanggaran disiplin
mengembalikan kondusivitas, - penentuan :sumber
kenyamanan, dan ketentraman kelas pelanggaran, kategori kasus,
bagi pelaksanaan pembelajaran motif timbulnya kasus,
secara efektif dan efisien. - menentukan pendekatan
Model pembelajarannya dimulai pembedahan kasus
dengan: :temukan : 1) kasus atau - menentukan tidakan yang
masalah; 2) motif munculnya kasus dilakukan guru
, 3) tujuan mahasiswa melakukan
100
- menetapkan hasil dari konfrehensif. Tindakan pembedahan
tindakan guru kasus yang tepat sebagaimana
- memaparkan hasil diskusi mestinya membutuhkan pemahaman
dalam skenario pembedahan mengkonstruksikan pengetahuan.
kasus. Menganalisis kasus, dan
3. Presentase hasil pembedahan di menginflementasikan konsep secara
depan kelas dan diikuti dengan cermat, dalam proses pembedahan,
tanya jawab bagi pemantapan mau tidak mau mahasiswa akan
hasil kerja mahasiswa. berusaha mengetahu ,mendalami ,
- Revisi bila diperlukan. memahami, menganalisis , serta
Berhasil tidaknya mahasiswa mengimplementasikan konsep teori
melakukan pembedahan tertsebut secara baik.
sangat banyak tergantung pada Format pembedahan kasus
kemampuan memahami konsep yang diselesaikan oleh mahasiswa
manajemen kelas secara adalah berikut:
Contoh: KASUS RIBUT DALAM KELAS
Bentuk Penyebabanya Tujuannya Pendekatan Tindakan Hasil
Kasus operasional
Klpk / Kurang Mencari Iklim Kelompok/
Individu perhatian perhatian Sosioemosional Individual/
101
pembedahan kasus dapat terlaksana ditunjukkan oleh mahasiswa
dengan baik bila mahasiswa mampu sehingga kasus yang sedang dibedah
melakukan kerjasama yang baik, atau dibahas dapat teratasi dengan
baik kepada dosen maupun dengan baik .Dalam arti lain, pemahaman
sesama mahasiswa.. Menurut( yang mantap tanpa didampingi soft
Deutsch ) yang dikutip skill yang baik kurang berdaya guna
Newcomb(1985) kerjasama dapat bagi penanganan susatu masalah
diartikan suatu situasi dimana tujuan yang dihadapi
satu pihak bisa memasuki wilayah
tujuan pihak lain melalui interaksi METODE PENELITIAN
yang dilakukan. Dikatakannya lagi, Penelitian ini dilaksanakan di
melalui kerjasama persoalan yang Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
kompleks dan baru , dapat Unimed .Metode adalah Penelitian
dipecahkan lebih efisien dalam dan Tindakn Kelas (PTK) yang
tingkat kualitas yang lebih tinggi; dilakukan mulai Maret s/ d Juni
cenderung menimbulkan hasil 2009 selama 4 bulan . Tidakan
tambahan, rasa persahabatanrasa dilakukan dengan dua siklus dan
keikutsertaan, saling membantu, setiap siklus dilaksanakan selama
saling terbuka terhadap saran yang satu bulan. Tindakannya dilakukan
lain. Rumusan ini dengan tiga tahapan yakni: 1)
menunjukkan, bahwa indikator tahapan identifikasi dan pendataan
kerjasama yang koperatif , dapat yang berkaitan dengan masalah; 2)
dinyatakan melalui: (1) sikap tahapan analisis dan 3) tahapan
persahabatan,(2) rasa keikutsertaan identifikasi dan pengembangan
,(3) saling membantu, dan (4)saling kasus.Kasusnya ditemukan melalui
terbuka terhadap saran, kritik, wawancara dan observasi.
ataupun usul, interaksi, (5) serta Subjek penelitian tindakan
berusaha mendapatkan yang lebih kelas ini adalah mahasiswa PGSD
baik bagi kepentingan bersama. sebanyak 40 orang.
Melalui rasa kebersamaan, Desain penelitian tindakan
persahabatan, dan kedekatan, kelas (PTK) ini adalah dengan model
mahasiswa berusaha melakukan siklus yang dikemukakan oleh
interaksi yang dapat nenunbuhkan Kemmis dan Mc. Tanggart yang
kerjasama yang produktif. meliputi 4 komponen yaitu rencana,
Dengan demikian dapat tindakan, observasi, dan refleksi.
disimpulkan,, kemampuan soft skill Tim peneliti 1 orang dosen ,dan 42
dan hard skill adalah dua orang mahasiswa sebagai obyek
kemampuan yang saling diperlukan tindakan.
dalam proses pembelajaran. . Adapun desain penelitian tindakan
Demikian juga dalam pembedahan kasus ini dilakukan
pembedahan suatu kasus adalah adalah dengan menggunakan pola
suatu hal yang perlu dimiliki dan seperti dibawah ini:
102
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
103
A.Aspek Pemahaman Baik Sedang Kurang
1.Menterjemahkan konsep manajemen kelas 15% 20% 6%
2.Menafsirkan makna konsep terhdp 10% 15% 75%
pembelajaran
3.Menghubungkan konsep MK dgn 17,5% 15% 67,5%
pembelajaran
4.Memahami konsep MK di dalam masalah 10% 10% 80%
kelas
5.Mengartikan table dalam konsep 5% 15% 80%
manajemen kelas
B. Aspek Kerjasama yang koperatif
1.Sikap persahabatan 15% 30% 55%
2.Keikutsertaan mahasiswa dlm diskusi 10% 15% 75%
3.Saling melengkapi konsep 15% 15% 70%
4.Saling terbua terhdp saran, kritik, usul 10% 10% 80%
5.Interaksi dalam kelompok diskusi 5% 10% 85%
6. Uasaha menemukan konsep yang terbaik 10% 20% 70%
bagi penyelesaian msl
104
4. Mengimplementasikan konsep 60% 10% 30% 95% 5% - Tercaai
terhdp masalah MK
5.Menafsirkan table dalam materi 40% 20% 30% 90% 5% 5% Tercapai
MK
B. Aspek Kerjasama Koperatif
1.Sikap persahabatan 45% 15% 40% 90% 5% 5% tercapai
2.Keikutsertaan dlm proses 50% 15% 35% 85% 15 Tercapai
diskusi %
3.Saling melengkapi konsep 45% 20% 35% 85% 10 5% Tercapai
%
4.Saling terbuka terhdp saran, 50% 10% 40% 90% 10 - Tercapai
kritik, dan usul &
5.Interaksi dalam kelompok 45% 20% 35% 85% 15 - Trcapai
diskusi %
6.Usaha menemukan konsep yang 50% 20% 30% 90% 10 - Tercapai
terbaik %
105
manajemen kelas dengan kata-kata sisi lain menurut (Dewey) yang
sendiri, b) menafsirkan arti konsep dikutip Dimyati (1994) berkata
kaitannya dengan proses belajar dengan melibatkan
pembelajaran, c) memperkirakan mahasiswa akan menimbulkan
konstribusi manajemen kelas perubahan dalam pengetahuan, sikap,
terhadap produktivitas pembelajaran, dan keterampilan. Demikian juga
d) menafsirkan makna konsep menurut (Raka Joni) yang dikutip
terhadap pemecahan masalah kelas, Dimyati(1994) berkatabahwa
e) dan mengartikan tabel-tabel pembelajaran dengan mengaktifkan
tertentu kaitannya dengan konsep siswa , akan membuat siswa lebih
manajemen kelas. Dalam proses mampu berpikir secara sistematis,
pembelajarannya, mahasiswa mampu kritis, tanggap, serta lebih terampil
bekerjasama secara koperatif dalam menggali dan menemukan informasi
bentuk: 1)sikap persahabatan yang yang berguna bagi peningkatan
akrab2) rasa keikutsertaan dalam pemahamannya.
diskusi ,3) saling melengkapi Barkaitan dengan temuan
konsep4) saling terbuka terhadap penelitian tersebut dan dengan
saran, kritik, ataupun usul, 5) saling kensep teoritis yang dikemukakan,
beriteraksi 6) dan berusaha berarti pembelajaran yang mengacu
menemukan konsep yang terbaik pada pembedahan suatu kasus atas
bagi penyelesaian masalah., dasar keaktifan mahaasiswa baik
Bila dianalisis dan dikaitkan intelektual, sosial, dan emosional
pada konsep teori, bahwa hasil dapat meningkatkan pemahaman
temuan tindakan tersebut didukung mahasiswa/ siswa akan materi ajar
oleh teori. Hubungannya yang disampaikan. Sehingga, tujuan
menurut(Gegne) dalam kutipan pembelajaran yang digariskan
Sagala (2003) berkata bahwa tercapai secara maksimal. Proteksi
pembelajaran dengan memecahkan pembelajarannya dapat dikemukakan
masalah pembedahan kasussangat sebagai berikut:
mantap dan sukar dilupakan.Dari
Tujuan Perkuliahan
Pemahaman OUT-PUT Tercapai secara
meningkat Efektif dan efisien
106
11,5% menjadi 92% mahasiswa lanjutan yang dapat memberi
memiliki pemahaman yang baik konstribusi bagi peningkatan
dalam bentuk : a) menterjemahkan profesional dosen naupun
konsep manajemen kelas dengan peningkatan pemahaman mahsiswa
kata-kata sendiri, b) menafsirkan arti yang lebih baik lagi., sehingga
konsep kaitannya dengan proses kualitas pendidikan semakin
pembelajaran, c) memperkirakan terjangkau sesuai dengan tuntutan
konstribusi manajemen kelas konsumen khususnya, perkembangan
terhadap produktivitas pembelajaran, iptek umumnya.
d) menafsirkan makna konsep
terhadap pemecahan masalah kelas, DAFTAR RUJUKAN
e) dan mengartikan tabel-tabel Dimyati,(1994) Belajar dan
tertentu kaitannya dengan konsep Pembelajaran, Rineka,
manajemen kelas. Demikian juga Jakarta.
mahasiswa dalam proses Imron,Ali (1996) Belajar dan
pembelajaran dari 11% menjadi Pembelajaran, Pustaka Jaya,
87%, mahasiswa mampu Jakarta.
bekerjasama secara koperatif dalam -------------(2009) Bahan Kuliah
bentuk: 1)sikap persahabatan yang Manajemen Kelas, FIP
akrab2) rasa keikutsertaan dalam Unimed, Medan,
diskusi ,3) saling melengkapi Dewi, Rosmala (2009)
konsep4) saling terbuka terhadap Profesionalisme Guru
saran, kritik, ataupun usul, 5) saling Melalui Penelitian Tindakan
beriteraksi 6) dan berusaha Kelas, CV. Dharma. Medan.
menemukan konsep yang terbaik Newcomb, (1985), Psikologi Sosial,
bagi penyelesaian masalah., Diponegoro, Bandung.
Sagala, Syaful,(2003).Konsep dan
Saran Makna Pembelajaran,
Berdasarkan kesimpulan dari Alfabeta, Bandung.
hasil penelitian tersebut maka Sudjana, Nana, (1897) Model
disarankan kiranya dosen Mengajar CBSA,Sinar Baru.
hendaknya mendesain
pembelajarandengan pembedahan
kasus seingga mahasiswa aktif baik
intelektual, emosional, dan guna
mengoptimalkan pencapaian tujuan
pembelajaran secara efektif dan
efisien. Selain itu, kemampuan soft
skill dalam bentuk kerjasama
koperatif mahasiswa terbentuk secara
harmonis..Hendaknya, ada penelitian
107