. Analisis Bauran Pemasaran pada Pengambilan Keputusan Mahasiswa untuk Melanjutkan Studi
di Stikes RS Anwar Medika Sidoarjo
Pengaruh Kompensasi Finansial Langsung terhadap Kinerja (Hubungan Kinerja) Dosen Program
Studi Diploma Teknik Sipil PTN “X” di Kota Surabaya
Dampak Pemberdayaan Desa terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Punten
Kecamatan Bumiaji Kota Batu
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS)
terhadap Harga Saham pada Indutri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Eksplorasi Anteseden Kepuasan Nasabah: Sebuah Kerangka Penelitian Terpadu untuk Bank di
Kabupaten Pamekasan
Pengaruh Motivasi dan Pelatihan terhadap Peningkatan Kesejahteraan Pengrajin Bordir di Desa
Sumber Pasir Kecamatan Pakis Kabupaten Malang
JURNAL EKONOMI
Diterbitkan oleh Kopertis Wilayah VII sebagai terbitan berkala yang menyajikan informasi dan analisis persoalan
ilmu Ekonomi.
Kajian ini bersifat ilmiah populer sebagai hasil pemikiran teoritik maupun penelitian empirik. Redaksi menerima
karya ilmiah/hasil penelitian atau artikel, termasuk ide-ide pengembangan di bidang ilmu Ekonomi.
Untuk itu JURNAL EKONOMI mengundang para intelektual, ekspertis, praktisi, mahasiswa serta siapa saja berdialog
dengan penuangan pemikiran secara bebas, kritis, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab. Redaksi berhak menyingkat
dan memperbaiki karangan itu sejauh tidak mengubah tujuan isinya. Tulisan-tulisan dalam artikel JURNAL EKONOMI
tidak selalu mencerminkan pandangan redaksi. Dilarang mengutip, menerjemahkan atau memperbanyak kecuali dengan
izin redaksi.
PELINDUNG
Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA
(Koordinator Kopertis Wilayah VII)
REDAKTUR
Prof. Dr. Ali Maksum
(Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah VII)
PENYUNTING/EDITOR
Prof. Dr. Tatik Suryani, MM.
Drs. Ec. Sujoko Efferin, M.Com(Hons)., MA., Ph.D.
Dr. Akhmad Riduwan, SE., MSA., Ak.
Drs. Ec. Purwo Bekti, M.Si.
Drs. Supradono, MM.
Suyono, S.Sos., M.Si.
Thohari, S.Kom.
Muhammad Machmud, S.Kom
SEKRETARIS
Tri Puji Rahayu, S.Sos.
Soetjahyono
JURNAL EKONOMI
Halaman (Page)
1. Analisis Bauran Pemasaran pada Pengambilan Keputusan Mahasiswa untuk Melanjutkan Studi
di Stikes RS Anwar Medika Sidoarjo
(Marketing Mix Analysis on Decision Making to Study in the Continuing Higher Education (STIKES
Anwar Medika Hospital Sidoarjo))
Farida Anwari .................................................................................................................................... 1–8
2. Pengaruh Kompensasi Finansial Langsung terhadap Kinerja (Hubungan Kinerja) Dosen Program
Studi Diploma Teknik Sipil PTN “X” di Kota Surabaya
Novianto Eko Nugroho ...................................................................................................................... 9–15
3. Dampak Pemberdayaan Desa terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Punten
Kecamatan Bumiaji Kota Batu
Asep Dana Saputra, Ilham Arnomo................................................................................................ 16–26
4. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS)
terhadap Harga Saham pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Yesa Cahayaning Ramadhani, Ilham Arnomo .............................................................................. 27–36
5. Eksplorasi Anteseden Kepuasan Nasabah: Sebuah Kerangka Penelitian Terpadu untuk Bank di
Kabupaten Pamekasan.
(Exploring the Antecedents of Customer Satisfaction: An Integrated Research Framework for
Banks in Pamekasan Regency)
Zainurrafiqi ........................................................................................................................................ 37–45
6. Pengaruh Motivasi dan Pelatihan terhadap Peningkatan Kesejahteraan Pengrajin Bordir di Desa
Sumber Pasir Kecamatan Pakis Kabupaten Malang
Sri Harnani, Anasthasia Triwulan Budisaptorini ........................................................................ 46–51
Dicetak oleh (printed by) Airlangga University Press. (OC 139/04.17/AUP-A8E). Kampus C Unair, Mulyorejo Surabaya 60115, Indonesia.
Telp. (031) 5992246, 5992247, Fax. (031) 5992248. E-mail: aup.unair@gmail.com
Kesalahan penulisan (isi) di luar tanggung jawab AUP.
PANDUAN UNTUK PENULISAN NASKAH
Jurnal ilmiah JURNAL EKONOMI adalah publikasi bukan berdasarkan abjad. Untuk rujukan buku urutannya
ilmiah enam bulanan yang diterbitkan oleh Kopertis sebagai berikut: nama penulis, editor (bila ada), judul
Wilayah VII. Untuk mendukung penerbitan selanjutnya buku, kota penerbit, tahun penerbit, volume, edisi, dan
redaksi menerima artikel ilmiah yang berupa hasil nomor halaman. Untuk terbitan berkala urutannya sebagai
penelitian empiris dan artikel konseptual dalam bidang berikut: nama penulis, judul tulisan, judul terbitan, tahun
ilmu Ekonomi. penerbitan, volume, dan nomor halaman.
Naskah yang diterima hanya naskah asli yang belum
pernah diterbitkan di media cetak dengan gaya bahasa
Contoh penulisan Daftar Pustaka:
akademis dan efektif. Naskah terdiri atas:
1. Grimes EW, A use of freeze-dried bone in Endodontic,
1. Judul naskah maksimum 15 kata, ditulis dalam bahasa
J. Endod, 1994: 20: 355–6
Indonesia atau bahasa Inggris tergantung bahasa
2. Cohen S, Burn RC, Pathways of the pulp. 5th ed.,
yang digunakan untuk penulisan naskah lengkapnya.
St. Louis; Mosby Co 1994: 127–47
Jika ditulis dalam bahasa Indonesia, disertakan pula
3. Morse SS, Factors in the emergence of infectious
terjemahan judulnya dalam bahasa Inggris.
disease. Emerg Infect Dis (serial online), 1995
2. Nama penulis, ditulis di bawah judul tanpa disertai gelar
Jan-Mar, 1(1): (14 screen). Available from:
akademik maupun jabatan. Di bawah nama penulis
UR L: htt p//www/cdc/gov/ncidod /EID/eid.htm.
dicantumkan instansi tempat penulis bekerja.
Accessed Desember 25, 1999.
3. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris tidak lebih dari 200 kata diketik 1 (satu) spasi.
Naskah diketik 2 (dua) spasi 12 pitch dalam program MS
Abstrak harus meliputi intisari seluruh tulisan yang
Word dengan susur (margin) kiri 4 cm, susur kanan 2,5 cm,
terdiri atas: latar belakang, permasalahan, tujuan,
susur atas 3,5 cm, dan susur bawah 2 cm, di atas kertas A4.
metode, hasil analisis statistik, dan kesimpulan,
Setiap halaman diberi nomor halaman, maksimal
disertakan pula kata kunci.
12 halaman (termasuk daftar pustaka, tabel, dan gambar),
4. Artikel hasil penelitian berisi: judul, nama penulis,
naskah dikirim melalui E-mail: jurnal@kopertis7.go.id.
abstrak, pendahuluan, materi, metode penelitian,
Redaksi berhak memperbaiki penulisan naskah tanpa
hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, dan daftar
mengubah isi naskah tersebut. Semua data, pendapat atau
pustaka.
pernyataan yang terdapat pada naskah merupakan tanggung
5. Artikel konseptual berisi: judul, nama penulis, abstrak,
jawab penulis. Naskah yang tidak sesuai dengan ketentuan
pendahuluan, analisis (kupasan, asumsi, komparasi),
redaksi akan dikembalikan melalui email.
kesimpulan dan daftar pustaka.
6. Tabel dan gambar harus diberi nomor secara berurutan
sesuai dengan urutan pemunculannya. Setiap gambar
dan tabel perlu diberi penjelasan singkat yang
diletakkan di bawah untuk gambar. Gambar berupa Redaksi/Penerbit:
foto (kalau ada), disertakan dalam bentuk mengkilap Kopertis Wilayah VII
(gloss). d/a Seksi Sistem Informasi
7. Pembahasan berisi tentang uraian hasil penelitian, Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No. 177 Surabaya
bagaimana penelitian yang dihasilkan dapat memecahkan Telp. (031) 5925418-19, 5947473 psw. 120
masalah, faktor-faktor apa saja yang memengaruhi hasil Hp. 08155171928 (Suyono)
penelitian dan disertai pustaka yang menunjang. Fax. (031) 5947479
8. Daftar pustaka, ditulis sesuai aturan penulisan E-mail: jurnal@kopertis7.go.id
Vancouver, disusun berdasarkan urutan kemunculannya Homepage: http//www.kopertis7.go.id,
- Redaksi -
27
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji serta mengetahui pengaruh Debt Equity Ratio, Return On Assets, dan Earning Per Share
terhadap Harga Saham pada Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak
10 perusahaan perbankan. Teknik analisa yang digunakan adalah analisa regresi berganda guna menunjukkan besarnya pengaruh rasio
Debt Equity Ratio, Return On Equity, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Hasil pengujian secara simultan yang telah dilakukan menunjukkan Debt Equity Ratio, Return On Equity, dan Earning Per Share secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham, yang diindikasikan dengan perolehan nilai signifikansi
masih di bawah α = 5%. Sedangkan tingkat koefisien korelasi berganda yang diperoleh sebesar 0,904 atau 90,4% yang mencerminkan
korelasi variabel Debt Equity Ratio, Return On Equity, dan Earning Per Share secara bersama-sama terhadap Harga Saham secara
bersama-sama memiliki hubungan yang kuat. Hasil uji secara partial menunjukkan variabel Debt Equity Ratio, Return On Equity, dan
Earning Per Share mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham yang diindikasikan dengan nilai signifikansi yang
dihasilkan variabel tersebut lebih kecil dari tingkat α = 5%. Hasil pengujian koefisien determinasi parsial menunjukkan Earning Per
Share memiliki nilai koefisien determinasi yang tertinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel tersebut memiliki pengaruh yang
dominan terhadap return saham.
Kata kunci: rasio debt equity ratio, return on equity, dan earning per share, harga saham, pengaruh simultan, pengaruh parsial,
koefisien determinasi
ABSTRACT
The study objective was to test and determine the effect of Debt to Equity Ratio, Return On Asset, and Earning Per Share in the Share
Price of Banking Industry in Indonesia Stock Exchange. The samples used were 10 Banking companies. Analysis technique is multiple
regression analysis to showing the influence of Debt to Equity Ratio, Return On Asset, and Earning Per Share in the Share Price of
Banking Industry in Indonesia Stock Exchange. The simultaneous testing results showed Debt to Equity Ratio, Return On Asset, and
Earning Per Share had significant effect on share price, this is indicated by the acquisition value is below the significance α = 5%. The
multiple correlation coefficient obtained for 0.904 or 90.4% which as a correlation the variables of Debt to Equity Ratio, Return On Asset,
and Earning Per Share had a strong relationship to share price simultaneously. The partial testing results showed that the variables of
Debt to Equity Ratio, Return On Asset, and Earning Per Share had a significant effect on share price indicated by the significance of
variables were under level of α = 5%. The test results showed a partial coefficient of determination Earning Per Share has the highest
coefficient of determination. This was indicated that the variables had a dominant influence on share price.
Keywords: debt to equity ratio, return on asset, and earning per share, share price, simultaneous effects, partial effect, coefficient of
determination
memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Pada di Bursa Efek Jakarta”, sehingga hasil penelitian tersebut
dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor adalah secara simultan variabel EPS dan PER berpengaruh
dengan membeli atau memiliki saham yaitu dividen dan terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa
capital gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan Efek Jakarta. Secara parsial EPS berpengaruh terhadap return
yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.
yang dihasilkan perusahaan. Sedangkan capital gain Secara parsial PER tidak berpengaruh terhadap return saham
merupakan selisih keuntungan yang diperoleh dari penjualan pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta(1). Serta
saham di mana harga jual lebih tinggi dari harga beli. berdasarkan penelitian Hartati (2010) yang berjudul “Pengaruh
Selain mempunyai keuntungan, Saham juga memiliki Return on Asset (ROA), Debt to equity ratio (DER), Earning
risiko, diantaranya capital loss dan risiko likuidasi. Capital Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) terhadap Return
Loss merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu Saham (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
kondisi di mana investor menjual saham lebih rendah dari BEI)”, sehingga hasil penelitian tersebut adalah Return on
harga beli. Tidak semua investor menyukai deviden dan akan asset berpengaruh signifikan terhadap return saham, Debt to
memegang saham selamanya. Investor seperti ini biasanya equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham,
mementingkan capital gain daripada deviden. Sepanjang Earning per share tidak berpengaruh signifikan terhadap
investor lebih menyukai capitalgain daripada deviden, return saham, dan Price earning ratio tidak berpengaruh
maka tidak tepat jika kita hanya memusatkan perhatian pada signifikan terhadap return saham(2).
deviden. Untuk itu diperlukan suatu model penilaian yang Sedemikian pentingnya peranan pasar modal, sehingga
lebih mudah untuk diaplikasikan, tetapi mempunyai akurasi idealnya diperlukan pengkajian melalui penelitian yang
yang dapat dipercaya oleh para investor maupun para analisis. berfokus pada faktor-faktor yang dominan yang memengaruhi
Rasio keuangan yang digunakan untuk memprediksi harga harga saham yang akan mereka beli. Berdasarkan latar
saham oleh investor antara lain Debt to Equity Ratio (DER), belakang yang penulis uraikan di depan, maka penulis akan
Return On Assets (ROA), dan Earning Per Share (EPS). mengamati “Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Return On
Rasio-rasio keuangan perusahaan juga diperhatikan oleh Assets (ROA), dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga
para pemegang saham sebelum mereka memutuskan untuk Saham pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia.”
menginvestasikan modalnya di dalam suatu perusahaan
tertentu. Salah satu rasio keuangan yang diperhatikan Rumusan Masalah
adalah Debt to Equity mengukur seberapa besar perusahaan Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di
dibiayai oleh hutang. Rasio ini dapat menggambarkan atas, maka rumusan masalah yang diajukan oleh penulis
struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga adalah: (1). Apakah Debt to Equity Ratio (DER), Return
dapat sehingga dapat dilihat tingkat risiko tidak tertagihnya On Assets (ROA), dan Earning Per Share (EPS) secara
hutang. Risiko perusahaan dengan Debt to Equity yang simultan berpengaruh terhadap harga saham pada industri
tinggi akan berdampak negatif pada harga saham mengalami perbankan di Bursa Efek Indonesia?. (2). Apakah Debt to
penurunan. Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA), dan Earning
Return on Assets (ROA) yaitu rasio yang mengukur Per Share (EPS) secara parsial berpengaruh terhadap harga
kemampuan suatu perusahaan, khususnya tentang saham pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia?.
kemampuan perusahaan memanfaatkan sumber dananya (3). Di antara Debt to Equity Ratio (DER), Return On Assets
untuk menghasilkan laba. Semakin besar rasio ROA, semakin (ROA), dan Earning Per Share (EPS) mana yang dominan
baik suatu perusahaan dan akan menyebabkan semakin pengaruhnya terhadap harga saham pada industri perbankan
diminatinya saham perusahaan yang bersangkutan sehingga di Bursa Efek Indonesia?.
harga sahamnya akan menjadi semakin meningkat.
Earning Per Share (EPS) yaitu perbandingan antara
jumlah earning dengan jumlah lembar saham perusahaan. TINJAUAN TEORITIS
Bagi investor, informasi Earning Per Share merupakan
informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna, Pasar Modal
karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan Pasar modal merupakan sarana pembentukan modal
di masa mendatang. Aliran kas yang bisa dipakai dalam dan akumulasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan
penelitian saham adalah earning perusahaan. Informasi partisipasi masyarakat dalam pengerahan dana guna
Earning Per Share menunjukkan laba bersih perusahaan menunjang pembiayaan pembangunan. Kehadiran pasar
yang dapat diketahui dari laporan keuangan yang disajikan modal sebagai salah satu mobilitas dana masyarakat, sangat
oleh perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berperan aktif dalam pengumpulan dana investasi.
berlaku umum. Menurut Husnan (2001:3) pasar modal adalah tempat
Berdasarkan penelitian Sri Artatik (2007) yang berjudul atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran
“Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio atas instrument keuangan jangka panjang yang umumnya
(PER) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur lebih dari 1 (satu) tahun (3).
Ramadhani dan Arnomo: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) 29
perusahaan untuk tiap lembar saham yang beredar. Secara 26. Bank Mayapada Tbk
sistematis matematis rumus untuk menghitung Earning Per 27. Bank Windu Kentjana Int`l Tbk
Share (EPS) adalah sebagai berikut (Husnan, 2001:300) : 28. Bank Mega Tbk
29. Bank OCBC NISP Tbk
Laba Bersih Setelah Bunga dan Pajak 30. Bank Pan Indonesia Tbk
Earning Per Share
Jumlah Lembar Saham 31. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
Hipotesis
Teknik Pengambilan Sampel
Dari perumusan masalah yang telah dikemukakan di
atas, maka penulis mengajukan hipotesis yaitu sebagai Menurut Sugiono (1999:73), sampel adalah bagian dari
berikut: (1). Diduga Debt to Equity Ratio (DER), Return jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam
On Assets (ROA), dan Earning Per Share (EPS) secara penelitian ini pengambilan sampel dilakukan penulis dengan
simultan berpengaruh terhadap harga saham pada industri menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik
perbankan di Bursa Efek Indonesia. (2). Diduga Debt to pengambilan sampel dengan kriteria tertentu. Kriteria-
Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA), dan Earning kriteria yang digunakan pada penelitian ini adalah:
Per Share (EPS) secara parsial berpengaruh terhadap harga 1. Sampel yang akan dipilih adalah industri perbankan
saham pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia. yang go public di Bursa Efek Indonesia.
(3). Diduga Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh 2. Sampel yang akan dipilih dari Industri Perbankan
dominan terhadap harga saham pada industri perbankan di dilihat dari asset dan equity yang jumlahnya lebih dari
Bursa Efek Indonesia. 10 triliun dan pertumbuhan asset-nya selalu positif.
3. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan
per 31 Desember yang lengkap secara berturut-turut
METODE PENELITIAN terutama pada tahun 2006–2010.
4. Sampel yang akan dipilih adalah industri perbankan
Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian
yang laporan keuangannya dinyatakan dalam rupiah.
Menurut Sugiono (1999:72), populasi adalah kumpulan
semua anggota dari objek yang diteliti. Adapun populasi Teknik Pengumpulan Data
dalam penelitian ini ada tiga puluh satu (31) industri Data-data yang diperoleh penulis berupa data sekunder.
perbankan yaitu: Data sekunder yaitu data yang diperoleh tidak dari
1. Bank Argoniaga Tbk sumbernya secara langsung melainkan sudah dikumpulkan
2. Bank ICB Bumiputra Tbk dan diolah pihak lain. Data sekunder diperoleh dari Pusat
3. Bank Capital Indonesia Tbk Referensi Pasar Modal (PRPM) di Bursa Efek Indonesia
4. Bank Ekonomi Raharja Tbk (BEI) Surabaya. Data tersebut berupa sejarah industri
5. Bank Central Asia Tbk perbankan dan laporan keuangan, yaitu neraca dan laporan
6. Bank Bukopin Tbk laba rugi selama periode pengamatan tahun 2006–2010.
7. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
8. Bank Nusantara Parahyangan Tbk Variabel dan Definisi Operasional Variabel
9. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
1. Variabel Terikat/Variable Dependent (Y)
10. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham
11. Bank Mutiara Tbk
merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Harga
12. Bank Danamon Indonesia Tbk
saham adalah harga saham biasa yang diterbitkan oleh
13. Bank Pundi Indonesia Tbk
perusahaan, di mana harga tersebut adalah harga pasar.
14. BPD Jawa Barat dan Banten Tbk
Dalam penelitian ini harga pasar yang digunakan dalam
15. Bank Kesawan Tbk
pengujian statistik adalah harga pasar pada akhir tahun
16. Bank Mandiri (Persero) Tbk
pada saat closing price.
17. Bank Bumi Artha Tbk
18. Bank CIMB Niaga Tbk 2. Variabel Bebas/Variable Independent (X)
19. Bank Internasional Indonesia Tbk a. Debt to Equity Ratio (DER) ( X1 )
20. Bank Permata Tbk Debt to Equity Ratio (DER) adalah suatu
21. Bank Sinarmas Tbk kemampuan manajemen untuk menggunakan dana
22. Bank Swadesi Tbk yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar
23. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk tingkat penghasilan bagi pemilik perusahaan.
24. Bank Victoria Internasional Tbk Teknik pengukuran variabel menggunakan satuan
25. Bank Artha Graha Internasional Tbk persentase. DER dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Ramadhani dan Arnomo: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) 31
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN model analisis tersebut terhindar dari gangguan
asumsi klasik normalitas.
Sampel Perusahaan
b. Pendekatan Grafik
Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan Pendekatan kedua yang dipakai untuk menilai
industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia normalitas data dengan pendekatan grafik, yaitu
periode 2006–2010, yang terdiri dari 10 perusahaan sebagai grafik Normal P-P Plot of regresion standard,
berikut: dengan pengujian ini disyaratkan bahwa distribusi
data penelitian harus mengikuti garis diagonal
Tabel 1. Nama Perusahaan Sampel Penelitian antara 0 dan pertemuan sumbu X dan Y. Grafik
No Kode Nama Perusahaan Perbankan normalitas disajikan dalam gambar berikut:
1 BMRI PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
2 BBRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
3 BBCA PT Bank Central Asia, Tbk
4 BBNI PT Bank Negara Indonesia, Tbk Dependent Variable: Harga Saham
5 BNGA PT Bank CIMB Niaga, Tbk 1.0
Pembahasan
1. Uji Asumsi Klasik 0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
Pengujian Normalitas Data
a. Pendekatan Kolmogorov Smirnov
Gambar 1. Grafik Pengujian Normalitas Data.
Menurut Santoso, (2000:214) dasar pengambilan
Sumber: Hasil Printout SPSS 12.0
keputusan, yaitu sebagai b:
1) Nilai Probabilitas > 0,05, maka hal ini berarti
bahwa data tersebut berdistribusi normal. Menurut Santosa (2001:214) jika penyebaran data
2) Nilai Probabilitas < 0,05, maka hal ini berarti (titik) di sekitar sumbu diagonal dan mengikuti arah garis
bahwa data tersebut tidak berdistribusi diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas.
normal. Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa distribusi data
Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan alat bantu masih mengikuti garis diagonal antara 0 (nol) dengan
komputer yang menggunakan Program SPSS. 12.0. pertemuan sumbu Y (Expected Cum. Prob.) dengan sumbu
diperoleh hasil: X (Observed Cum Prob.) Hal ini menunjukkan bahwa data
dalam penelitian ini telah berdistribusi normal.
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa baik melalui
pendekatan Kolmogorov Smirnov maupun pendekatan
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
grafik model analisis telah memenuhi asumsi normalitas.
Unstandardized Residual 1. Pengujian Multikolinieritas
N 50 Cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya gejala
Normal Parameters a,b Mean ,0000000 multikolinieritas dilakukan dengan melihat pada nilai
Std. Deviation ,44743387 varian inflation faktor dan toleransi dari variabel
Most Extreme Absolute ,091 independen dalam penelitian. Dengan pendekatan ini
Differences Positive ,084 disyaratkan bahwa nilai VIF tidak boleh melebihi 10
Negative -,091
dan nilai toleransi harus berkisar mendekati 1. Nilai VIF
Kolmogorov-Smirnov Z ,642
dan toleransi disajikan dalam tabel di bawah ini.
Asymp. Sig. (2 tailed) ,805
Test distribution is Normal
a.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua variabel dan tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi
bebas yang terdiri dari Debt to Equity Ratio, Return On heteroskedaktisitas.
Asset dan Earning Per Share tidak ada yang memiliki Grafik pengujian Heterokedaktisitas disajikan berikut:
nilai VIF yang melebihi 10. Hal ini mengindikasikan
bahwa antar variabel bebas tersebut tidak memiliki
Scatterplot
keterikatan atau hubungan yang sangat kuat terhadap
variabel bebas lainnya, sehingga dapat disimpulkan
Dependent Variable: Harga Saham
model analisis tidak terjadi gangguan multikolinieritas.
2. Pengujian Autokorelasi 3
Tabel 5. Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Earning Per Share terhadap Harga Saham secara Linier
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Correlations Collinearity Statistics
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 8.125 2.263 3.590 .001
DER -.771 .338 -.146 -2.283 .027 -.055 -.319 -.144 .971 1.030
ROA .404 .147 .232 2.2742 .009 .463 .375 -.173 .556 1.800
EPS .990 .080 1.042 1.770 .880 .880 .876 .777 .555 1.801
a. Dependent Variable: Harga Saham
34 Jurnal Ekonomika, Vol. 10 No. 1 Juni 2017: 27–36
Dari data tabel di atas persamaan regresi yang didapat Melihat hasil output SPSS 12.0 tersebut di atas
adalah: diketahui R square (R2) sebesar 0,818 atau 81,8%
HS = 8,125- 0,771DER + 0,404ROA + 0,990EPS yang berarti bahwa sumbangan atau kontribusi
Dari persamaan regresi di atas dapat diuraikan sebagai dari variabel bebas yang terdiri atas Debt to Equity
berikut: Ratio, Return On Asset dan Earning Per Share
1. Konstanta (α) secara bersama-sama terhadap variabel harga
Besarnya nilai konstanta (α) adalah 8,125 menunjukkan saham adalah besar. Sedangkan sisanya (100% -
bahwa jika variabel independen yang terdiri dari Debt 81,8% = 18,2%) dipengaruhi oleh faktor lainnya.
to Equity Ratio, Return On Asset dan Earning Per b. Koefisien Korelasi Berganda
Share = 0, maka variabel harga saham sebesar 8,125. Koefisien korelasi berganda digunakan untuk
2. Koefisien Regresi Debt to Equity Ratio (DER) mengukur keeratan hubungan secara simultan
Besarnya nilai β1 adalah -0,771 yang berarti antara variabel bebas yang terdiri Debt to Equity
menunjukkan arah hubungan negatif (berlawanan arah) Ratio, Return On Asset dan Earning Per Share
antara Debt to Equity Ratio dengan harga saham. Hasil secara bersama-sama terhadap harga saham.
ini mengindikasikan bahwa jika variabel Debt to Equity Koefisien korelasi berganda ditunjukkan dengan
Ratio naik sebesar satu satuan maka harga saham akan (R) sebesar 0,904 atau 90,4% yang berarti bahwa
turun sebesar β1 yaitu 0,771 dengan asumsi variabel korelasi atau hubungan antara variabel bebas yang
yang lainnya konstan. terdiri Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan
3. Koefisien Regresi Return On Asset (ROA) Earning Per Share secara bersama-sama terhadap
Besarnya nilai β2 adalah 0,404 menunjukkan arah variabel terikat harga saham secara bersama-sama
hubungan positif (searah) antara Return On Asset memiliki hubungan yang kuat.
dengan harga saham. Hasil ini mengindikasikan bahwa 2. Pengujian Hipotesis Uji F / Model F
jika variabel Return On Asset naik sebesar satu satuan Uji F digunakan untuk menguji secara simultan
maka harga saham akan naik sebesar β2 yaitu 0,404 pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan
dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. Earning Per Share terhadap harga saham dengan taraf
4. Koefisien Regresi Earning Per Share (EPS) signifikan 5%
Besarnya nilai β3 adalah 0,990 menunjukkan arah Adapun prosedur pengujian yang digunakan, sebagai
hubungan positif (searah) antara Earning Per Share berikut:
dengan harga saham. Hasil ini mengindikasikan bahwa a. Ho diterima jika Fhitung< Ftabel, berarti variabel
jika variabel Earning Per Share naik sebesar satu satuan Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Earning
maka harga saham akan naik sebesar β3 yaitu 0,990 Per Share tidak berpengaruh terhadap harga
dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. saham perusahaan yang bergerak dalam bidang
perbankan.
Pengujian Secara Simultan b. Ho ditolak jika F hitung> Ftabel, berarti variabel
1. Koefisien Determinasi dan Korelasi Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan
a. Koefisien Determinasi Earning Per Share berpengaruh terhadap harga
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui saham perusahaan yang bergerak dalam bidang
persentase kontribusi variabel Debt to Equity Ratio, perbankan.
Return On Asset dan Earning Per Share secara Hasil analisa dengan software SPSS 12.0. sebagai
bersama-sama terhadap harga saham. berikut.
Dari perhitungan dengan menggunakan SPSS
12.0 diperoleh output untuk koefisien determinasi Tabel 7.
berganda sebagai berikut:
ANOVAb
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Tabel 6.
1 Regression 44.026 3 14.675 68.817 .000a
Residual 9.810 46 .213
Model Summaryb Total 53.836 49
Model R R Square Adjusted Std. Durbin- a. Predictors: (Constant), EPS, DER, ROA
R Square Error Watson b. Dependent Variable: Harga Saham
of the
Estimate
1 .904a .818 .806 .46179 1.607 Dari hasil output didapat Fhitung sebesar 68,817 jauh
a. Predictors: (Constant), EPS, DER, ROA diatas Ftabel (df = 3;46) sebesar 2,807 pada tingkat signifikan
b. Dependent Variable: Harga Saham 0,000. Maka pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On
Ramadhani dan Arnomo: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) 35
Asset dan Earning Per Share secara bersama-sama terhadap b. Uji Parsial Pengaruh Variabel Return On Asset terhadap
harga saham adalah signifikan. Harga Saham
Uji F diatas terlihat bahwa Fhitung berada daerah penolakan Dengan menggunakan uji 2 sisi dan tingkat signifikasi
H0 yang menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan tidak α = 5% dapat dilihat hasil perhitungan program SPSS 12.0
berhasil ditolak. Hasil ini mengindikasikan bahwa naik diperoleh thitung untuk Return On Asset sebesar 2,742 lebih
turunnya harga saham pada perusahaan-perusahaan yang besar dari ttabel (df = 46; α / 2) = 2,013 dengan sig. = 0,009
bergerak dalam bidang perbankan tergantung oleh naik (lebih kecil dari α = 0,050). Dengan demikian pengaruh
turunnya tingkat Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Return On Asset terhadap harga saham secara parsial
Earning Per Share yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan adalah signifikan.
tersebut. Dari nilai thitung untuk variabel Return On Asset berada
Hal ini mengindikasikan bahwa naik turunnya harga saham pada daerah penolakan H0 yang menunjukkan bahwa
yang perusahaan tergantung oleh naik turunnya tingkat Debt variabel Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap
to Equity Ratio, Return On Asset dan Earning Per Share yang harga
dimiliki oleh perusahaan. c. Uji Parsial Pengaruh Variabel Earning Per Share Terhadap
Harga Saham
Pengujian Secara Parsial Dengan menggunakan uji 2 sisi dan tingkat signifikasi
1. Analisis Pengujian Hipotesis Uji t α = 5% dapat dilihat hasil perhitungan program SPSS
Uji hipotesis yang kedua adalah uji t yaitu menguji koefisien 12.0 diperoleh thitung untuk Earning Per Share sebesar
regresi secara parsial untuk mengetahui apakah masing- 12,340 lebih besar dari ttabel (df = 46; α / 2) = 2,013 dengan
masing variabel bebas tingkat Debt to Equity Ratio, Return sig. = 0,000 (lebih kecil dari α = 0,050). Dengan demikian
On Asset dan Earning Per Share mempunyai pengaruh pengaruh Earning Per Share terhadap harga saham secara
terhadap variabel dependen yaitu harga saham. parsial adalah signifikan.
Adapun prosedur pengujian yang digunakan, sebagai Dari nilai thitung untuk variabel Earning Per Share berada
berikut: pada daerah penolakan H0 yang menunjukkan bahwa
a. Ho diterima jika thitung< ttabel, berarti Variabel Debt to variabel Earning Per Share k berpengaruh signifikan
Equity Ratio, Return On Asset dan Earning Per Share terhadap harga
tidak berpengaruh terhadap harga saham. 2. Koefisien Determinasi Parsial
b. Ho ditolak jika thitung > ttabel, berarti Debt to Equity Koefisien determinasi parsial ini digunakan untuk
Ratio, Return On Asset dan Earning Per Share mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh
berpengaruh terhadap harga saham. dari variabel bebas yang terdiri atas Debt to Equity Ratio,
Hasil analisa menggunakan software SPSS seri 12.0 adalah Return On Asset dan Earning Per Share terhadap harga
tampak dalam tabel berikut. saham.
Tingkat koefisien determinasi masing-masing variabel
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 8. Hasil Uji t dan Tingkat Signifikan
Variabel Bebas thitung ttabel Sig. Keterangan Tabel 9. Koefisien Korelasi dan Determinasi Parsial
D ebt t o E qu it y -2,283 -2,013 0,027 Signifikan
Ratio Variabel Nilai r r2
Return On Asset 2,742 2,013 0,009 Signifikan Debt to Equity Ratio -0,144 0,0207
Earning Per Share 12,340 2,013 0,000 Signifikan Return On Asset 0,173 0,0299
Sumber: Printout Analisis SPSS 12.0. Earning Per Share 0,777 0,6037
Sumber: Printout Analisis SPSS 12.0, diolah
c. Koefisien determinasi parsial variabel Earning Per dengan Debt to Equity yang tinggi akan berdampak negatif
Share = 0,6037 hal ini berarti sekitar 60,37% yang pada harga saham mengalami penurunan.
menunjukkan besarnya kontribusi variabel Earning Per 2. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan Return On
Share terhadap harga saham perusahaan yang bergerak Asset berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada
dalam bidang perbankan. industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa variabel Sehingga jika Semakin besar rasio ROA, semakin baik
yang mempunyai pengaruh yang dominan adalah Earning Per suatu perusahaan dan akan menyebabkan semakin
Share karena mempunyai koefisien determinasi partialnya diminatinya saham perusahaan yang bersangkutan
paling besar. sehingga harga sahamnya akan menjadi semakin
meningkat.
3. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan `Earning Per
PENUTUP Share berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada
Simpulan industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Bagi investor, informasi Earning Per Share merupakan
Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan sebagai
informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna,
berikut: (1). Secara simultan variabel Debt to Equity Ratio,
karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan
Return On Assets dan Earning Per Share berpengaruh terhadap
di masa mendatang. Aliran kas yang bisa dipakai dalam
Harga Saham pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa
penelitian saham adalah earning perusahaan. Informasi
Efek Indonesia. (2). Secara parsial variabel Debt to Equity Ratio,
Earning Per Share menunjukkan laba bersih perusahaan
Return On Assets dan Earning Per Share berpengaruh terhadap
yang dapat diketahui dari laporan keuangan yang disajikan
Harga Saham pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa
oleh perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi
Efek Indonesia. (3). Earning Per Share adalah rasio yang
yang berlaku umum.
mempunyai pengaruh dominan terhadap Harga Saham pada
industri perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Saran
1. Artatiki, Sri. Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning
Dari hasil analisis tersebut di atas dan kesimpulan yang Ratio (PER) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur
diperoleh, maka saran-saran yang dapat dikemukakan sebagai di Bursa Efek Jakarta. Semarang: Universitas Negeri Semarang,
berikut: (1). Bagi investor atau calon investor hendaknya 2007.
2. Hartatik. Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to equity ratio
mempertimbangkan informasi keuangan yang lain seperti
(DER), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER)
variabel likuiditas maupun solvabilitas perusahaan. Karena terhadap Return Saham (Studi pada perusahaan manufaktur yang
variabel likuiditas ini digunakan untuk mengetahui tingkat terdaftar di BEI. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2010.
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban 3. Husnan, Suad. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2001.
jangka pendeknya atau mengukur tingkat kekayaan yang
4. Tandelilin, Eduardus. Analisis Manajemen dan Portofolio Edisi
dimiliki oleh perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2001.
pendeknya, semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan 5. Sunariyah. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP
akan memengaruhi tingkat profitabilitasnya. Sedangkan STIM YKPN, 2006.
6. Samsul, Mohamad. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta:
dengan menambah variabel solvabilitas dikarenakan rasio ini
Erlangga, 2006.
digunakan untuk mengetahui perbandingan volume (jumlah) 7. Sartono, Agus. Manajemen Keuangan Edisi 3. Yogyakarta: BPFE,
dana yang diperoleh dari berbagai utang (jangka panjang 1996.
pendek dan jangka panjang) serta sumber-sumber lain di luar 8. Sunariyah. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal Edisi 3. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN, 2003.
modal perusahaan sendiri. (2). Dalam penelitian lebih lanjut
9. Halim, Abdul. Analisis Investasi. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba
disarankan memperhitungkan kondisi ekonomi makro, internal Empat, 2003.
non finansial, situasi politik dan kondisi umum regional serta 10. —. Analisis Investasi. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat, 2005.
internasional. 11. Jogiyanto, Hartono. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.
Yogyakarta: BPFE, 2010.
12. Rudianto. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Grasindo, 2009.
Implikasi 13. Prastowo, Dwi and Juliaty, Rif ka. Analisis Laporan Keuangan
1. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan Debt to Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.
Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Harga 14. Munawir. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua. Yogyakarta:
YKPN, 2002.
Saham pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa 15. Taswan. Manajemen Perbankan Konsep, Teknik, dan Aplikasi.
Efek Indonesia. Sehingga jika semakin besar Debt to Equity Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2010.
maka semakin besar perusahaan dibiayai oleh hutang, 16. Santoso, Singgih. Mengolah Data Statistik Secara Profesional.
Karena rasio ini dapat menggambarkan struktur modal Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2001.
17. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat dan R&D. Bandung: ALFABETA, 2007.
tingkat risiko tidak tertagihnya hutang. Risiko perusahaan 18. —. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 1999.