Anda di halaman 1dari 11

JURNAL HABITAT

ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e), Volume 27, No. 1, April 2016, Hal. 14-24
DOI: 10.21776/ub.habitat.2016.027.1.3

Strategi Pengembangan Usaha Kecap Cemara


Dengan Metode Blue Ocean Strategy dan Balanced Scorecard Pada UKM
Cemara Food, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar

Business Development Strategy of Cemara Soy Sauce With The Methods of Blue
Ocean Strategy and Balanced Scorecard on Cemara Food Small Medium
Enterprise, Talun District, Blitar Regency
Tio Wahyu Nugraha1*, Dina Novia Priminingtyas2
Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang 65145, Jawa
Timur, Indonesia.

Diterima: 25 Juli 2016; Direvisi: 26 Juli 2016; Disetujui: 29 Juli 2016

ABSTRAK
Meningkatnya jumlah pesaing menyebabkan UKM Cemara Food seakan terjebak dalam kondisi
persaingan yang sangat kompetitif karena kompetisi pasar. Minimnya inovasi dalam hal manajerial
produksi dan operasi membuat strategi yang diterapkan perusahaan menjadi tidak relevan lagi dengan
kondisi yang ada. Sehingga diperlukan penelitian ini untuk melihat kondisi kinerja perusahaan. Tujuan
dilakukan penelitian ini adalah untuk 1) Menganalisis kinerja UKM Cemara Food. dan 2)
Memformulasikan rancangan strategi pengembangan untuk produk kecap Cemara. Metode yang
digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan adalah Balanced Scorecard, sedangkan untuk
memformulasikan strategi menggunakan pendekatan Blue Ocean Strategy dan Balanced Scorecard. Nilai
R/C Ratio sebesar 1,25 dan ROE sebesar 16,4% menunjukan penggunaan modal dan aliran keuangan
perusahaan sudah dapat dikatakan baik meski harus ditingkatkan lagi efisiensinya. Nilai CSI sebesar 71%
yang berarti bahwa indeks kepuasan keseluruhan konsumen yang dihitung berdasarkan atribut produk
berada pada kriteria puas.
Kata Kunci: blue ocean strategy; balanced scorecard; kecap; UKM

ABSTRACT
The increasing number of competitors cause Cemara Food Small Medium Enterprise (SMEs) seemed
stuck in a state of bloody competition for market competition. The lack of innovation in terms of
production and operation managerial strategies applied to make the company become irrelevant with
existing conditions. So, we need this research to describe the condition of the company’s perfomance. The
purpose of this research is to 1) to analyze the performance of Cemara Food company and 2) formulating
the development strategy of soy product of Cemara soysauce. The method used to analyze the company’s
performance is the Balanced Scorecard, while to formulate a strategy of using approaches Blue Ocean
Strategy and Balanced Scorecard. The rate of R/C ratio of 1.25 and a ROE of 16.4% showing the use of
capital and financial flows are good, although they had to improve more the efficiency. CSI value of 71%,
which means that the overall customer satisfaction index is calculated based on the criteria of product
attributes are quite satisfy.
Keywords: blue ocean strategy; balanced scorecard; soysauce; SMEs

1. Pendahuluan Indonesia. Kinerja UKM haruslah selalu


dievaluasi untuk tetap eksis menyesuaikan minat
Sektor industri kecil melalui UKM
konsumen. Pentingnya sektor industrialisasi,
merupakan salah satu bentuk strategi alternatif
utamanya pada industri kecil menengah sebagai
untuk mendukung pengembangan perekonomian
penopang pembangunan membuat perlu adanya
dalam pembangunan jangka panjang di
strategi alternatif pengembangan untuk menjaga
------------------------------------------------------------------ eksistensi produk dan usaha. Untuk mencapai
*
Penulis Korespondensi. keberhasilan pembangunan ekonomi Indonesia
E-mail : tio20nugraha@gmail.com melalui industrialisasi, utamanya pada sektor
http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)
Jurnal Habitat, Volume 27, No. 1, April 2016 15

industri kecil menengah adalah dengan strategi kecap Cemara milik UKM Cemara Food
pengembangan usaha. Strategi pengembangan menggunakan metode Balanced Scorecard.
penting untuk mendorong produk hasil industri Setelah didapatkan hasil evaluasi kinerja
agar memiliki daya saing yang lebih tinggi untuk perusahaan, penelitian ini bertujuan untuk
masuk ke dalam pasar. Terlebih dengan merumuskan strategi pengembangan usaha
pertumbuhan industri kecil yang bergerak di dengan menggunakan metode Blue Ocean
bidang olahan makanan dewasa ini begitu Stategy.
menjamur.
Oleh karena itu pelaku usaha dituntut 2. Metode Penelitian
untuk berinovasi dalam menghadapi persaingan
2.1. Metode Penentuan Responden
pasar. Kerapatan persaingan industri kecap di
Kabupaten Blitar menciptakan medan kompetisi Metode penentuan responden yang
yang diperebutkan oleh para pemain yang digunakan oleh peneliti untuk produsen adalah
menawarkan produk dan pasar yang sama. Sejak menggunakan key informan yaitu produsen kecap
tahun 1991 hingga 2015 pertumbuhan industri Cemara Kabupaten Blitar. Penentuan responden
kecap di Blitar mengalami peningkatan. Kecap yang digunakan peneliti untuk konsumen adalah
merek Cemara merupakan produk unggulan menggunakan metode non probability sampling
Cemara Food. Perusahaan yang berdiri sejak yaitu dengan quota sampling. Metode non
1991 ini merupakan salah satu pelopor industri probability sampling merupakan teknik
kecap di Kabupaten Blitar. Keadaan tersebut penentuan sampel/responden yang tidak
membuat UKM Cemara Food harus menghadapi memberikan kesempatan yang sama bagi setiap
persaingan yang ketat. Berdasarkan data unsur atau anggota populasi untuk dipilih
Disperindag Kabupaten Blitar (2015) jumlah menjadi sampel/responden penelitian, (Sugiyono,
industri pembuatan kecap yang telah memiliki 2013).
merek adalah sebanyak 7 unit usaha yaitu adalah Quota sampling merupakan teknik untuk
kecap Cap Durian Mas, Cap Bajang, Kecap menentukan sampel dari populasi yang
Jamburi, Kecap Rahayu, Kecap Gurami, Cap mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang
Tjapar, dan Kecap Cemara. diinginkan oleh peneliti (Sugiyono, 2013). Dalam
Kendala serta ancaman yang dihadapi sampling kuota, ukuran serta sampel pada setiap
Kecap Cemara adalah dikarenakan banyaknya sub-subpopulasi ditentukan oleh peneliti sampai
jenis usaha yang sama di wilayah Kabupaten jumlah tertentu.
Blitar membuat kompetitor untuk segmentasi Populasi utama yang juga menjadi kategori
produk dan pangsa konsumen yang sama juga utama penelitian adalah konsumen yang
semakin sesak. Kondisi tersebut dapat mengetahui dan dan pernah mengkonsumsi kecap
dianalogikan bagai lautan persaingan usaha yang Cemara, kecap Bango dan kecap Gurami yang
“berdarah-darah” (Red Ocean) karena kompetisi berdomisili di wilayah Kabupaten Blitar.
pasar. Masalah lain adalah permintaan tinggi Kemudian sub-populasi penelitian dibagi atas 2
hanya pada saat bulan-bulan dimana masyarakat subkategori yaitu ibu rumah tangga dan pedagang
di Blitar mengadakan upacara adat seperti makanan. Peneliti menggunakan metode quota
pernikahan. Fluktuasi permintaan yang tidak sampling karena dalam mengevaluasi kinerja,
dapat diprediksi membuat pola produksi serta perumusan strategi dibutuhkan konsumen
perusahaan menjadi kacau. Seringkali perusahaan dari perusahaan pembanding. Sampel yang
memproduksi kecap melebihi dari permintaan diambil adalah konsumen yang pernah
yang menyebabkan tingginya stok kecap di mengkonsumsi kecap Cemara, kecap Gurami dan
gudang. Terbatasanya wilayah pemasaran yang kecap Bango.
hanya di sekitar wilayah Kabupaten Blitar, Ukuran penentuan jumlah responden
Kediri, dan sebagian Malang Selatan membuat penelitian karena ukuran populasi yang ada tidak
kelebihan produk di gudang tidak dapat dapat diketahu dengan pasti, sehingga peneliti
tersalurkan sehingga memungkinkan terjadinya menggunakan metode rumus Lemeshow dengan
penurunan kualitas produk. probability Bernoulli (Sedarmayanti, 2002).
2
Untuk tetap eksis dan memenangkan [𝑍 ∝
2]
∙𝜌
n= .................................................... (1)
persaingan, Cemara Food perlu melakukan 𝜖
inovasi dalam menciptakan ruang pasar baru.
Fokus penelitian ini adalah untuk mengevaluasi Keterangan:
kinerja industri kecil menengah dengan produk n = jumlah sampel

http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)


Jurnal Habitat, Volume 27, No. 1, April 2016 16

Z = nilai yang didapat dari Tabel distribusi keterpaksaan. Teknik ini juga bertujuan untuk
normal dengan peluang ∝2 (2 tailed) mendampingi responden apabila terdapat
𝜌 = probabilitas populasi diambil sebagai sample pertanyaan yang kurang jelas. Teknik
(50%) pengumpulan data melalui wawancara dalam
𝛼 = tingkat ketelitian penelitian ini, peneliti menggunakan kuisioner.
𝜖 = tingkat kesalahan Kuisioner digunakan oleh peneliti untuk
mempermudah dalam mendapatkan informasi,
Dalam penelitian ini digunakan tingkat dikarenakan di dalam kuisioner telah terdapat
ketelitian (𝛼) sebesar 5% dan tingkat alternatif jawaban yang bisa dipilih oleh
kepercayaan sebesar 95% sehingga diperoleh responden.
nilai Z = 1,96. Tingkat kesalahan (𝜖) telah
ditentukan sebesar 5%. Probabilitas populasi 2.3. Metode Analisis Data
yang diambil sebagai sampel adalah sebesar 50%. 2.3.1. Analisis Blue Ocean Strategy
Apabila dilakukan perhitungan menggunakan
rumus maka diperoleh jumlah sampel minimum Metode analisis yang digunakan peneliti
sebesar : dalam perumusan strategi pengembangan
menggunakan analisis Blue Ocean Strategy.
[1,96]2 ∙ 0,5
n= ................................................. (2) Metode ini digunakan dengan tujuan untuk
0,05
menciptakan industri kecap yang memenangkan
n = 38,416 .................................................... (3) kompetisi diantara produsen kecap yang ada.
Pelaksanaan analisis menggunakan metode Blue
Berdasarkan hasil perhitungan maka Ocean strategy dilakukan dalam beberapa tahap
diperoleh jumlah sampel minimum sebesar yaitu :
38,416 orang. Oleh karena peneliti menginginkan
jumlah sampel dengan jumlah genap dan proporsi 2.3.2. Strategy Canvas
yang seimbang, maka peneliti menetapkan Kanvas strategi digunakan untuk
jumlah sampel sebanyak 40 orang. Kriteria dan mengetahui posisi produk kecap Cemara di
jumlah responden penelitian ialah ibu rumah dalam ruang pasar dengan pembanding produk
tangga sebanyak 20 orang dan pedagang kecap Gurame dan kecap Bango. Dengan
makanan sebanyak 20 orang. Syarat masing- menggetahui hasil dari kanvas strategy maka
masing sub-kategori ialah merupakan konsumen akan di dapatkan informasi terkait posisi kecap
yang pernah mengkonsumsi dan sedang Cemara diantara pesaing-pesaingnya.
menggunakan Kecap Cemara, Kecap Gurami dan Pengukuran kanvas strategi menggunakan skala
Kecap Bango pada makanan/masakannya. likert. Skala likert digunakan untuk mengukur
2.2. Metode Pengumpulan Data sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang
sebuah fenomena, (Sugiyono, 2013). Skor skala
Metode pengumpulan data di dalam likert yang digunakan dalam penelitian ini
penelitian ini menggunakan dua metode yaitu berjumlah lima angka yaitu: 5. Sangat Puas, 4.
dengan data sekunder dan data primer. Data Puas, 3. Ragu-ragu, 2. Tidak Puas, 1. Sangat
sekunder yang digunakan adalah data dari Badan Tidak Puas.
Pusat Statistik mengenai pertumbuhan industri Faktor-faktor yang digunakan untuk
kecil menengah di kabupaten Blitar, profil mengetahui letak kompetisi kecap Cemara
perusahaan, rujukan penelitian referensi dari diantara para pesaing-pesaingnya adalah hanya
buku dan internet. Untuk pengumpulan data pada atribut harga, rasa, desain kemasan, volume
sekunder, peneliti menggunakan teknik kemasan, warna kecap, kekentalan, memberi
dokumentasi. Metode pengumpulan data primer keuntungan konsumen, kesesuaian produk
yang digunakan peneliti adalah dengan dengan harapan konsumen, ketersedian produk,
menggunakan teknik wawancara dengan bantuan dan membuat makanan sedap.
media kuisioner dan juga melakukan observasi
langsung. 2.3.3. Kerangka Kerja 4 Langkah Blue Ocean
Teknik wawancara yang dilakukan oleh Strategy
peneliti adalah dengan mendatangi dan bertatap Dalam perumusan strategi pengembangan
muka secara langsung dengan responden. berbasis Blue Ocean Strategy peneliti
Pelaksanaan wawancara dilakukan setelah menggunakan kerangka kerja empat langkah
adanya kesepakatan dengan responden untuk sebagai indikator. Keempat kerangka kerja
dilakukan wawancara agar tidak ada kesan tersebut adalah sebagai berikut:
http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)
Jurnal Habitat, Volume 27, No. 1, April 2016 17

a. Hapuskan Keterangan :
Hapus faktor-faktor yang telah diterima n = jumlah responden
oleh perusahaan. Indikator faktor-faktor yang Yi = nilai kepentingan atribut
dihapus adalah faktor-faktor yang memiliki bobot ke-i
paling rendah diantara faktor-faktor kompetisi Xi = nilai kinerja atribut ke-i
lainya.
2) Membuat Weight Faktors (WF), bobot ini
b. Ciptakan merupakan presentase nilai MIS per atribut
Menciptakan faktor-faktor apa saja yang terhadap total MIS seluruh atribut.
belum pernah ditawarkan oleh industri. Sehingga MISi . x 100% ………………....(6)
WFi =
faktor-faktor tersebut juga belum ada pada
∑ i=1 MISi
p
perusahaan lain.
Keterangan :
c. Tingkatkan
p = jumlah atribut kepentingan
Meningkatkan faktor-faktor hingga di atas
i = atribut ke-i
standar industri dan kompetisi pada samudera
merah. Indikator dapat dilihat pada grafik yang 3) Membuat Weight Score (WS), bobot ini
saling bertemu dengan pesaing dari hasil analisis merupakan perkalian antara Weight
kanvas. Faktors (WF) dengan Mean Satisffaction
Score (MSS)
d. Kurangi
Mengurangi faktor-faktor hingga di bawah WSi = WFi x MSSi ........................................ (7)
standar industri. Indikatornya adalah melihat Keterangan :
faktor yang berada di atas grafik pesaing. WSi = jumlah atribut kepentingan
2.3.4. Analisis Balanced Scorecard WFi = atribut ke-i
MSSi = rata-rata nilai kepuasan
Terdapat empat analisis perspektif dalam
analisis Balanced Scoreboard yaitu sebagai 4) Menentukan nilai CSI
berikut :
M ∑pi= 1 WS i
a. Persepktif Pelanggan CSI = x 100% …………..(8)
Dalam perspektif pelanggan dilakukan HS
pengukuran kepuasan pelanggan menggunakan Keterangan :
metode Customer Satisffaction Index. p = Atribut kepentingan ke-p
Pengukuran kepuasan konsumen berdasarkan ke- HS = Skala Maksimum yang digunakan
10 atribut dalam penelitian ini. Sebelum (skala 5)
melakukan pengukuran kepuasan konsumen, Kriteria indeks kepuasan menggunakan
peneliti terlebih dahulu menganalisis important kisaran 0,00 hingga 1,00 (tidak puas hingga
dan performance dari masing-masing 10 atribut. sangat puas), yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Pengukuran CSI menggunakan skala likert Tabel 1. Kriteria nilai Customer Satisffaction
5 angka yaitu sangat puas, puas, netral, tidak Index (Amelia, 2006).
puas, dan sangat tidak puas. Important dan
Nilai CSI Kriteria CSI
performance konsumen diperoleh dari
penyebaran kuisioner terhadap produk kecap 0,81-1,00 Sangat Puas
Cemara UKM Cemara Food. 0,66-0,80 Puas
Terdapat empat langkah dalam perhitungan 0,51-0,65 Cukup Puas
Customer Satisffaction IndexI, yaitu : 0,35-0,50 Kurang Puas
0,00-0,34 Tidak Puas
1) Menentukan Mean Important Score (MIS)
dan Mean Satisffaction Index (MSS). Nilai b. Perspektif Keuangan
ini didapat dari rata-rata tingkat Parameter pengukuran dalam perspektif
kepentingan dan kinerja tiap responden. keuangan menggunakan analisis finansial
n
perusahaan. Ukuran yang digunakan adalah
MIS = ∑ i=1 Xi ........................................ (4) sebagai berikut :
n
n 1) Analisis Keuntungan Perusahaan
∑ i=1 Yi Analisis keuntungan perusahaan
MSS = .......................................... (5)
n didapatkan dari selisih antara penerimaan dan

http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)


Jurnal Habitat, Volume 27, No. 1, April 2016 18

biaya total yang dikeluarkan oleh perusahaan. 1) Kompensasi Karyawan


Keuntungan perusahaan sama dengan pendapatan Apresiasi perusahaan terhadap karyawan
usaha UKM Cemara Food. dapat ditunjukan melaui kompensasi yang
diberikan perusahaan. Penilaian yang digunakan
2) Return On Equity (ROE)
adalah dengan melihat apakah terjadi
Return On Equity merupakan rasio antara
peningkatan atau penurunan karyawan dengan
keuntungan yang didapatkan perusahaan atau
prosentase 0%-100%. Analisis kompensasi
juga merupakan total investasi UKM Cemara
karyawan dijelaskan secara deskriptif.
Food. Hasil perhitungan ROE disajikan dalam
bentuk persen. Rumus yang digunakan adalah : 2) Pelatihan Karyawan
Pelatihan karyawan diukur berdasarkan
ROE = Laba bersih x 100% ……………(9)
Modal sendiri keberhasilan UKM Cemara Food dalam
memenuhi kebijakan perusahaan mengenai kapan
Keterangan: dilakukan pelatihan untuk karyawan. Indikator
ROE : Return On Equity penilaian adalah dengan melihat peningkatan atau
UKM Cemara Food penurunan karyawan dengan prosentase 0%-
Laba Bersih : Keuntungan bersih 100%. Analisis pelatihan karyawan dijelaskan
UKM Cemara Food secara deskriptif.
Modal Sendiri : Modal yang
dikeluarkan UKM Cemara 3. Hasil dan Pembahasan
Food
3.1. Kanvas Strategi Kecap Cemara
c. Perspektif Bisnis Internal
Metode kanvas strategi berfungsi untuk
Pengukuran dalam perspektif bisnis
mengetahui keberadaan Kecap Cemara diantara
internal meliputi :
pesaing-pesaingnya. Faktor-faktor kompetisi
1) Pertumbuhan Volume Penjualan digunakan untuk mengetahui keberadaan Kecap
Volume penjualan perusahaan diketahui Cemara. Faktor kompetisi yang akan dianalisis
dari hasil produksi kecap Cemara untuk periode meliputi harga, rasa, desain kemasan, volume,
setiap tahunya. Dari data hasil produksi kecap warna, kekentalan, ekonomis, kesesuaian produk,
Cemara pertahunnya dilihat apakah terjadi kemudahan mendapatkan, dan kemampuan
peningkatan ataupun penurunan jumlah produksi produk dalam menyedapkan. Hasil kanvas
kecap Cemara. strategi dapat dilihat dalam grafik kanvas pada
Gambar 1. berikut ini :
2) Kepatuhan Terhadap Regulasi
Adapun cara membaca grafik kanvas
Parameter penilaian perusahaan yang patuh
strategi yang dijelaskan menurut Kim dan Renee
terhadap regulasi adalah dengan adanya Standard
(2005), adalah sebagai berikut:
Operating Procedure yang digunakan dalam
kegiatan produksi pada UKM Cemara Food a. Kurva nilai Kecap Cemara bertemu dengan
sesuai dengan peraturan kementerian kurva nilai pesaingnya, kondisi tersebut
perindustrian, kementerian kesehatan dan BPOM. menunjukan bahwa Kecap Cemara
Aspek kepatuhan terhadap peraturan atas SOP terperangkap pada kompetisi Samudera
dijelaskan secara deskriptif. Merah.
d. Perspektif Perkembangan dan b. Kurva nilai Kecap Cemara terlihat “naik-
Pembelajaran turun-naik-turun” maka hal tersebut
Indikator dalam pengukuran perspektif menunjukan bahwa perusahaan tersebut
perkembangan dan pembelajaran adalah melihat tidak memilki strategi yang koheren.
bagaimana perhatian dan apresiasi perusahaan
c. Fluktuasi pada kurva juga menunjukan
untuk jangka panjang terhadap orang-orang
bahwa Cemara Food belum memiliki focus
dalam organisasi serta infrastruktur perusahaan.
dan divergence dalam kebijakan
Berikut merupakan aspek yang dinilai, yaitu :
strateginya.

http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)


Jurnal Habitat, Volume 27, No. 1, April 2016 19

5
4.5
4
3.5
3
Nilai

2.5
2 Kecap Cemara
1.5 Kecap Gurami
1
0.5 Kecap Bango
0

Faktor - Faktor Kompetsisi


Gambar 1. Kanvas Strategi Kecap Cemara
Adapun cara membaca grafik kanvas Berikut ini kerangka kerja yang diformulasikan
strategi yang dijelaskan menurut Kim dan Renee oleh peneliti berdasarkan pengamatan pribadi
(2005), adalah sebagai berikut: peneliti dan juga berasal dari saran konsumen
yang menjadi responden penelitian :
a. Kurva nilai Kecap Cemara bertemu dengan
kurva nilai pesaingnya, kondisi tersebut a. Hapuskan:
menunjukan bahwa Kecap Cemara Tidak ada faktor yang perlu dihapuskan
terperangkap pada kompetisi Samudera
b. Ciptakan :
Merah.
1) Menambahkan alat/media promosi.
b. Kurva nilai Kecap Cemara terlihat “naik- 2) Kemasan, yang bukan berasal dari botol
turun-naik-turun” maka hal tersebut bekas. Ciptakan kemasan dari botol
menunjukan bahwa perusahaan tersebut plastik.
tidak memilki strategi yang koheren. 3) Membuka gerai/toko khusus yang menjual
produk Cemara Food.
c. Fluktuasi pada kurva juga menunjukan
4) Volume kemasan yang lebih bervariasi.
bahwa Cemara Food belum memiliki focus
5) Sistem kritik dan saran bagi konsumen.
dan divergence dalam kebijakan
6) Produk dengan standar premium, khusus
strateginya.
untuk menjangkau segment kelas atas.
Berdasarkan grafik kanvas strategi pada
7) Buku/Dokumen berupa SOP perusahaan
Gambar 1 yang menunjukan kondisi persaingan
meliputi pedoman produksi, keuangan dan
pasar antara ketiga produk yaitu kecap merk
pemasaran sebagai acuan perusahaan
Cemara, Gurami dan Bango diketahui bahwa
Cemara Food.
kecap Cemara milik Cemara Food berada dalam
posisi samudera merah. Kondisi tersebut c. Kurangi :
menunjukan bahwa strategi yang diterapkan oleh 1) Harga yang terlalu tinggi.
perusahaan belum memiliki focus. Untuk 2) Bahan baku yang dapat menyebabkan
menerapkan perbaikan strategi usaha berdasarkan kualitas kecap menurun.
Blue Ocean Strategi, perusahaan perlu
d. Tingkatkan :
melakukan langkah-langkah strategis untuk
1) Cita rasa kecap.
pengembangan kecap Cemara dengan tujuan
2) Konsistensi warna kecap yang pekat
untuk berpindah dari kondisi samudera merah ke
merupakan harapan konsumen.
samudera biru.
3) Kebersihan dan higienitas produk.
Oleh karena itu untuk membuat sebuah
4) Kualitas alat produksi untuk mengejar
kanvas strategi diperlukan kerangka kerja 4
efisiensi dan mendukung perluasan pangsa
langkah yang hendaknya dilakukan oleh
pasar.
perusahaan untuk menuju Blue Ocean Strategi.

http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)


Jurnal Habitat, Volume 27, No. 1, April 2016 20

3.2. Analisis Kinerja Perusahaan dengan Puas (0,66-0,80) sehingga perusahaan harus terus
Balanced Scorecard meningkatkan kinerjanya agar kepuasan
konsumen meningkat ke kriteria diatasnya yaitu
Pendekatan Balanced Scorecard
Sangat Puas maupun hingga nilai Customer
digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan
Satisfaction Index konsumen kecap Cemara
dengan menggunakan indikator berupa 4
mencapai 100%.
perspektif. Berikut ini merupakan hasil analisis
Berdasarkan nilai Customer Satisfaction
kinerja perusahaan dengan pendekatan Balanced
Index tersebut penting bagi Cemara Food untuk
Scorecard.
meningkatkan kualitas dan performa kecap
3.2.1. Perspektif Pelanggan Cemara karena menurut Kotler (2002), terdapat
Customer Satisfaction Index perbedaan antara konsumen yang menyatakan
“Puas” dengan “Sangat Puas” , konsumen yang
Berdasarkan pada Tabel 2. tersebut menyatakan “Puas” saja akan mudah direbut oleh
diketahui bahwa nilai kepuasan konsumen pesaing apabila pesaing dari produk kecap
terhadap kecap Cemara adalah sebesar 0,71 atau Cemara menawarkan sesuatu yang lebih
71%, angka tersebut menandakan bahwa secara dibanding kecap Cemara. Sedangkan konsumen
keseluruhan konsumen Puas terhadap atribut yang menyatakan “Sangat Puas” mereka akan
kecap Cemara. Kriteria tingkat kepuasan cenderung untuk membanggakan produk/jasa
Customer Satisfaction Index sudah dijelaskan yang dikonsumsinya serta tak akan mudah
sebelumnya pada tabel 4. Untuk kriteria kepuasan beralih pada produk milik perusahaan/merk
CSI kecap Cemara berada pada tingkat selang lainnya.
Tabel 2. Customer Satisfaction Index Kecap Cemara.
Dalam Persen (%) Dalam Desimal
Atribut Yi Xi MIS MSS
WF WS WF WS
Harga 149 147 3,73 3,78 9,59 36,75 0,10 0,37
Rasa 175 148 4,38 3,70 11,27 40,70 0,11 0,41
Desain Kemasan 140 120 3,50 3,00 9,01 27,00 0,09 0,27
Volume 136 135 3,40 3,48 8,76 30,38 0,09 0,30
Warna 149 142 3,73 3,65 9,59 35,50 0,10 0,36
Kekentalan 163 136 4,08 3,40 10,50 34,00 0,10 0,34
Ekonomis 161 150 4,03 3,85 10,37 37,50 0,10 0,38
Kesesuaian 154 144 3,85 3,60 9,92 36,00 0,10 0,36
Kemudahan Mendapatkan 151 146 3,77 3,75 9,72 36,50 0,10 0,37
Kemampuan
175 156 4,37 3,90 11,27 42,90 0,11 0,43
Menyedapkan
Total 38,83 35,60 100 357,23 1,00 3,57
Customer Satisfaction Index = 0,71

3.2.2. Perspektif Keuangan awal berdasarkan rata-rata penerimaan per bulan


dan dengan estimasi keuntungan sebesar 20%
a. Keuntungan Perusahaan
dari penerimaan per bulan.
Tabel 3. Keuntungan Perusahaan Selama Berdasarkan pada Tabel. 3 tersebut
Periode 2014-2015. diketahui bahwa keuntungan pada tahun 2015
meningkat sebesar Rp 6.531.840 dari tahun
Tahun Keuntungan 2014. Peningkatan keuntungan Cemara Food
2014 Rp 91.808.685 mencapai 7,11 % dari tahun 2014-2015.
2015 Rp 98.340.525 Peningkatan keuntungan mengindikasikan
Analisis keuntungan perusahaan pertumbuhan positif perusahaan.
digunakan dalam perspektif keuangan dan b. ROE (Return On Equity)
dilihat apakah terjadi kenaikan atau penurunan
keuntungan perusahaan. Berikut ini merupakan Return on equity (ROE) disebut juga
hasil perhitungan keuntungan perusahaan pada dengan laba atas equity. Analisis ROE
periode tahun 2014-2015, dengan perhitungan merupakan rasio dari perputaran total asset yang

http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)


Jurnal Habitat, Volume 27, No. 1, April 2016 21

mengkaji sejauh mana suatu perusahaan Indikator pertama yang digunakan dalam
mempergunakan sumber daya yang dimiliki perspektif bisnis internal adalah dengan melihat
untuk mampu memberikan laba atas ekuitas produksi perusahaan. Peningkatan produksi
perusahaan (Fahmi, 2014). Analisis ROE juga perusahaan dilihat berdasarkan terjadinya
berfungsi bagi para pemegang saham untuk kenaikan atau penurunan pada produksi kecap
mengetahui seberapa tinggi tingkat Cemara.
pengembalian investasi (Khoiriyah, 2015).
Tabel 6. Rata-rata produksi kecap Cemara
Berikut ini merupakan tabel perhitungan ROE
pertahun periode 2014-2015.
kecap Cemara pada perusahaan Cemara Food
pada rata-rata penggunaan modal produksi per Tahun 2014 2015 Presentase
bulan berdasarkan hasil wawancara dengan Ny. Ukuran (Kemasan) (Kemasan) (Naik/Turun)
Sumiati selaku pemilik perusahaan. Pada Tabel. 850 ml 2088 2200 Naik 5,4 %
4 diketahui bahwa hasil analisis return on equity 650 ml 1386 1498 Naik 8 %
adalah sebesar 16,4 persen yang berarti bahwa 135 ml 388 500 Naik 28,8 %
tingkat pengembalian investasi usaha kecap Sachet 683 795 Naik 16,3%
cemara sebesar 16,4% rata-rata per bulan.
Berdasarkan hasil perhitungan ROE tersebut Angka volume produksi perusahaan yang
bahwa setiap pengeluaran modal investasi semakin bertambah pada tiap periode/tahun
sebesar Rp1.000,00 maka akan diperoleh menandakan terjadinya pertumbuhan positif
pengembalian investasi sebesar Rp1.640,00 perusahaan ( Heizer dan Render, 2009).
(Khoiriyah, 2015). Apabila dilihat berdasarkan Sehingga berdasarkan teori dan data produksi
hasil analisis tersebut, maka usaha yang kecap Cemara periode 2014-2015 yang
dijalankan dinilai menguntungkan. Angka ROE mengalami peningkatan pada masing-masing
yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi kemasan, hal tersebut merupakan indikator
para pemegang saham bahwa tingkat bahwa eksistensi kecap Cemara milik
pengembalian investasi makin tinggi, sedangkan perusahaan Cemara Food mengalami
angka ROE dapat dikatakan baik apabila > 15% pertumbuhan positif, meskipun presentase dan
(Brigham dan Houston, 2007). kuantitasnya belum meningkat secara signifikan.
c. Analisis R/C Ratio b. Kepatuhan Perusahaan Terhadap Regulasi
dan Kesesuaian dengan SOP
Analisis R/C ratio diperoleh dari rasio
antara total penerimaan dan biaya total. Produk kecap Cemara telah terdaftar dan
tersertifikasi oleh Dinkes (+15%) dan Badan
Tabel 5. Rata-rata Keuntungan per Bulan Usaha Lingkungan Hidup (+10%), perusahaan juga
Pembuatan Kecap Cemara. telah memiliki NPWP (+10%) dari Disperindag
No. Uraian Jumlah (Rp) Kab. Blitar dan telah tersertifikasi halal oleh
1 Total Penerimaan / Bulan 40.990.000 MUI (+15%). Namun Cemara Food belum
2 Total Biaya / Bulan 32.775.756 memiliki SOP(-25%) yang digunakan untuk
menjalankan perusahaan dan kegiatan produksi
Total Keuntungan / Bulan 8.214.244
kecap Cemara. Kondisi tersebut tentu
Total penerimaan usaha kecap Cemara merupakan sesuatu yang kurang baik, karena
yang diterima oleh perusahaan adalah sebesar menurut Wanabakti (2011), tujuan dibuatnya
Rp40.990.000,00 dengan total biaya yang pedoman berupa SOP adalah untuk menjaga
dikeluarkan perusahaan adalah sebesar konsistensi kerja yang akan memberikan
Rp32.775.756,00. Sehingga diperoleh hasil R/C dampak pada konsistensi kualitas produk yang
ratio sebesar 1,25 yang artinya bahwa usaha homogen, pun juga untuk menghindari
produksi kecap Cemara milik Cemara Food terjadinya kesalahan dan kegagalan serta sebagai
sudah menguntungkan. Dikatakan parameter mutu produk. Perusahaan juga belum
menguntungkan karena nilai R/C Ratio > 1dan memiliki sertifikasi atau legalitas dari BPOM (-
dapat disimpulkan bahwa usaha kecap cemara 25%). Berdasarkan teori tersebut tentu kinerja
layak dan menguntungkan untuk dijalankan dan Cemara Food dalam memproduksi kecap
dikembangkan. Cemara juga akan memiliki hambatan.
Presentase penilaian yang diberikan terhadap
3.2.3. Perspektif Bisnis Internal kepatuhan adalah sebesar 50% berdasarkan
a. Produksi Perusahaan kriteria penilaian yang ditentukan oleh peneliti.

http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)


Jurnal Habitat, Volume 27, No. 1, April 2016 22

3.2.4. Perspektif Pembelajaran dan 6) Produk baru kecap Cemara berstandar


Pertumbuhan premium akan membantu perusahaan
untuk memperluas dan menjangkau
Pada perspektif pembelajaran dan
segment konsumen baru.
pertumbuhan perusahaan, presentase skor yang
diberikan peneliti adalah sebesar 70% b. Perspektif Keuangan terhadap Blue Ocean
berdasarkan kriteria penilaian yang ditentukan Strategy
oleh peneliti. Presentase tersebut dipengaruhi
1) Kegiatan promosi yang semakin gencar
oleh tingkat pertumbuhan karyawan yang stabil
akan memberikan peluang untuk
selama kurun waktu 2 tahun (+10%) dan
meningkatkan jumlah penjualan kecap
manajemen SDM perusahaan yang memberikan
Cemara.
apresiasi tinggi pada karyawan (+10%).
2) Gerai toko khusus yang menjual produk
Presentase nilai tertinggi dipengaruhi oleh
Cemara Food termasuk kecap Cemara
keberhasilan perusahaan mengeluarkan varian
akan memudahkan konsumen melakukan
produk baru Kecap Cemara ukuran 135ml pada
pembelian dan juga akan mengurangi
tahun 2012, sehingga menyumbangkan penilaian
biaya pemasaran.
dengan presentase (+50%). Nilai tersebut
3) Alat produksi yang diperbarui akan
menunjukan meskipun perusahaan masih
membantu dalam meningkatkan efisiensi
berskala UKM, namun kinerja serta manajerial
produksi, sehingga penggunaan waktu dan
organisasi bisnis perusahaan telah cukup
biaya akan menurun, manfaatnya adalah
berkembang.
keuntungan akan naik.
3.2.5. Pemetaan Blue Ocean Strategy dan 4) Produk baru kecap Cemara yang memiliki
Balanced Scorecard standar premium tentu juga memiliki
harga diatas kecap Cemara yang biasanya,
a. Perspektif Pelanggan terhadap Blue
hal ini akan menjadikan peluang bagi
Ocean Strategy
perusahaan untuk meningkatkan
1) Penambahan media dan kegiatan promosi pendapatanya.
akan dapat membuat kecap Cemara
c. Perspektif Bisnis Internal terhadap Blue
semakin dikenal luas oleh konsumen,
Ocean Strategy
serta juga dapat mengikat keyakinan
konsumen pada kecap Cemara dengan 1) Kebijakan menjajaki pasar baru sebagai
eksistensi promosi yang dilakukan oleh tujuan pemasaran akan memperbesar
perusahaan. peluang peningkatan keuntungan
2) Penggunaan kemasan original yang bukan perusahaan dan pertumbuhan bisnis
berasal dari botol kemasan rekondisi akan perusahaan.
dapat menjaga keyakinan konsumen akan 2) Fokus perusahaan yang hanya
produk yang higienis dan memiliki ciri memperkenalkan kecap Cemara kemasan
khas. 135 ml di wilayah Sidoarjo membuat
3) Gerai toko resmi kecap Cemara yang produksi pada kemasan 135 ml naik
menjual berbagai jenis kecap Cemara dan memiliki presentase kenaikan paling
aneka produk milik Cemara Food akan tinggi.
memudahkan konsumen dalam 3) Perlu adanya peningkatan kualitas alat
mendapatkan kecap Cemara dan juga produksi yang masih tradisional dengan
sebagai sarana menjaga kedekatan tujuan untuk mencapai efisiensi produksi
produk/produsen dengan pelanggan. semaksimal mungkin. Karena selain dari
4) Keragaman jenis ukuran kemasan akan produksi yang meningkat, pertumbuhan
memberikan banyak pilihan untuk perusahaan juga dilihat dari keuntungan
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan yang bertambah setiap tahun/periodenya.
seleranya.
d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
5) Fitur kritik dan saran untuk produk akan
terhadap Blue Ocean Strategy
membantu perusahaan dalam
mengevaluasi kinerja produk, juga 1) Meningkatkan kualitas SDM perusahaan
sebagai sarana untuk memberi ruang dengan pelatihan dan pendidikan baik
aspirasi konsumen. yang berkaitan dengan penguasaan

http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)


Jurnal Habitat, Volume 27, No. 1, April 2016 23

teknologi maupun karakteristik 1) Melakukan kerjasama dengan distributor


konsumen. di luar Kab. Blitar untuk mempromosikan
2) Dengan keterbukaan perusahaan atas dan memasarkan kecap Cemara.
evaluasi kritik dan saran dari konsumen 2) Memperbarui atau memodifikasi alat dan
mengenai produk, maka akan terjadi sarana produksi untuk meningkatkan
proses pembelajaran dan perkembangan efisiensi dan volume produksi perusahaan.
karena terjalinya kedekatan komunikasi 3) Mengolah limbah kecap menjadi produk
antara produsen dan konsumen. yang memiliki nilai ekonomis sehingga
3) Kreativitas dan ide akan terus mengalir dapat menjadi tambahan pendapatan
dari setiap karyawan seiring dengan perusahaan, misalnya menjadi tauco.
tertampungnya aspirasi dan proses 4) Melakukan inovasi pada kemasan,
transfer pengetahuan dan keahlian dari memperbaiki kualitas rasa, warna dan
karyawan senior kepada junior. bahan baku kecap untuk meningkatkan
4) Tim kerja yang solid akan tumbuh bukan CSI > 8% dalam 2 tahun kedepan.
pada saat fokus target kerja adalah
menyesuaikan selera pasar, melainkan Daftar Pustaka
pada tumbuhnya kualitas, kreativitas dan Brigham dan Houston. 2007. Essential of
apresiasi terhadap kinerja karyawan. Financial Management. Singapore.
Thompson.
4. Kesimpulan
Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek & Psikologi
a. Analisis kinerja Perusahaan
Konsumen. Yogyakarta. Graha Ilmu.
1) Perspektif Keuangan : Likuiditas
Handoko, Tani dan Dharmmesta, Basu Swasta.
keuangan dan penggunaan modal
2012. Manajemen Pemasaran :
perusahaan sudah baik dengan indikator
Analisis Perilaku Konsumen. Edisi
R/C ratio sebesar 1,25, nilai ROE sebesar
Pertama. Yogyakarta. Universitas
16,4% dan terjadi peningkatan produksi
Gajah Mada.
dari tahun 2014-2015 sebesar 7,11%.
2) Perspektif Konsumen : Nilai CSI sebesar Heizer, Jay dan Render, Barry. 2009.
0,71 (71%) yang berarti bahwa tingkat Manajemen Operasi. Buku 1. Edisi 9.
kepuasan konsumen pada kecap Cemara Jakarta. Salemba Empat.
masih belum maksimal, sehingga harus Hermawan, Sigit. 2013. Akutansi Perusahaan
ditingkatkan hingga level “Sangat Puas” Manufaktur. Yogyakarta. Graha Ilmu.
(>80%).
3) Perspektif Bisnis Internal : Terjadinya Ichsan, Muhammad., Sukarno, Edy., dan
peningkatan kapasitas produksi rata-rata Yuwono, Sony. 2007. Petunjuk Praktis
kecap Cemara dari tahun 2014-2015 Penyusunan Balanced Scorecard.
menandakan terjadinya pertumbuhan Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
positif perusahaan dan merupakan Khoiriyah, Lailiyatul. 2015. Strategi
indikator semakin meningkatnya Pengembangan Usaha Sayuran
eksistensi produk Kecap Cemara. Organik Suka Karya Garden Dengan
4) Perspektif Pembelajaran dan Pendekatan Blue Ocean Strategy Dan
Perkembangan : Presentase nilai Balanced Scorecard. Skripsi. Jurusan
kepatuhan perusahaan terhadap regulasi Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas
hanya sebesar 50% disebabkan ketiadaan Pertanian. Universitas Brawijaya.
SOP perusahaan yang juga menjadi faktor
penyebab produk tidak memiliki Kim, W. Chan dan Mauborgne, Renee. 2005.
sertifikasi dari BPOM. Blue Ocean Strategi. Boston : Harvard.
Deterjemahkan oleh : Serambi Ilmu
b. Rekomendasi strategi pengembangan Semesta. Jakarta.
kecap Cemara berdasarkan pendekatan
Blue Ocean Strategy terhadap Balanced Kotler, Philip. 2002. Marketing Management :
Scorecard berurutan sesuai prioritas The Millennium Edition. New Jersey.
terdekat yang dapat diselesaikan adalah Upper Saddle River.
sebagai berikut :

http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)


Jurnal Habitat, Volume 27, No. 1, April 2016 24

Norton David P . dan Kaplan Robert S. 2004.


Menerapkan Strategi Menjadi Aksi :
Balanced Scorecard. Jakarta.
Erlangga.
Olson, Jerry dan Peter, Paul J. 2014. Perilaku
Konsumen dan Strategi Pemasaran.
Edisi 9. Buku 2. Jakarta. Salemba
empat.
Sedarmayanti, Hj. dan Hidayat, Syarifuddin.
2002. Metodologi Penelitian.
Bandung. Mandar Maju
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung.
Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2013. TEORI, KUISIONER &
ANALISIS DATA: Untuk Pemasaran
dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta.
Graha Ilmu.
Wanabakti, Angih dan Dwihardo, Nelman. 2011
Pengaruh Pelatihan, Penerapan Sop,
Reward System, Lingkungan Kerja
Dan Peralatan Terhadap Produktivitas
Teknisi. Skripsi. Universitas
Hasanuddin Makassar.

http://www.habitat.ub.ac.id, ISSN: 0853-5167 (p); 2338-2007 (e)

Anda mungkin juga menyukai

  • Ekonomika Juni 2017
    Ekonomika Juni 2017
    Dokumen14 halaman
    Ekonomika Juni 2017
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Pedoman Skripsi Fe
    Pedoman Skripsi Fe
    Dokumen36 halaman
    Pedoman Skripsi Fe
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Peran Koprasi H
    Peran Koprasi H
    Dokumen1 halaman
    Peran Koprasi H
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Jurnal UMM PDF
    Jurnal UMM PDF
    Dokumen10 halaman
    Jurnal UMM PDF
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • 5 6264976461468270627
    5 6264976461468270627
    Dokumen39 halaman
    5 6264976461468270627
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Prasetiya
    Prasetiya
    Dokumen3 halaman
    Prasetiya
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Izzan 2
    Izzan 2
    Dokumen1 halaman
    Izzan 2
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • AR98
    AR98
    Dokumen1 halaman
    AR98
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Iyuz 5
    Iyuz 5
    Dokumen2 halaman
    Iyuz 5
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Pengukuran Dan Penilaian
    Pengukuran Dan Penilaian
    Dokumen26 halaman
    Pengukuran Dan Penilaian
    Mohd Ismarezza
    Belum ada peringkat
  • Iyus 5
    Iyus 5
    Dokumen1 halaman
    Iyus 5
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Baru Ar
    Baru Ar
    Dokumen2 halaman
    Baru Ar
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • 3 Lembarservasi PTK
    3 Lembarservasi PTK
    Dokumen14 halaman
    3 Lembarservasi PTK
    Fitri Puspasari
    Belum ada peringkat
  • Ar 17
    Ar 17
    Dokumen1 halaman
    Ar 17
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Imam
    Imam
    Dokumen4 halaman
    Imam
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Nabila
    Nabila
    Dokumen4 halaman
    Nabila
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Berikut Surat Al Baqarah Ayat 177
    Berikut Surat Al Baqarah Ayat 177
    Dokumen3 halaman
    Berikut Surat Al Baqarah Ayat 177
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Ko Mputer
    Ko Mputer
    Dokumen4 halaman
    Ko Mputer
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Ipi 350151
    Ipi 350151
    Dokumen11 halaman
    Ipi 350151
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Alfian Qadhafi
    Alfian Qadhafi
    Dokumen13 halaman
    Alfian Qadhafi
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Ida
    Ida
    Dokumen3 halaman
    Ida
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Ika Ujian
    Ika Ujian
    Dokumen2 halaman
    Ika Ujian
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Meraih Sukses Sejati
    Meraih Sukses Sejati
    Dokumen18 halaman
    Meraih Sukses Sejati
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Contoh Procedure Text
    Contoh Procedure Text
    Dokumen3 halaman
    Contoh Procedure Text
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Soal Sejarah Kls X
    Soal Sejarah Kls X
    Dokumen2 halaman
    Soal Sejarah Kls X
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Panduan Ed Xi 20 Maret 17 PDF
    Panduan Ed Xi 20 Maret 17 PDF
    Dokumen559 halaman
    Panduan Ed Xi 20 Maret 17 PDF
    Maya Ernie
    100% (1)
  • Undangan Pertemuan
    Undangan Pertemuan
    Dokumen1 halaman
    Undangan Pertemuan
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat
  • Tpa 103
    Tpa 103
    Dokumen9 halaman
    Tpa 103
    putraumi
    100% (2)
  • Kop Surat Inkubator Bisnis Kewirausahaan (IBK) 2
    Kop Surat Inkubator Bisnis Kewirausahaan (IBK) 2
    Dokumen1 halaman
    Kop Surat Inkubator Bisnis Kewirausahaan (IBK) 2
    اصف برخيا
    Belum ada peringkat