ANALISA ARTIKEL
3.1 Jenis
3.1.1 Nama Ilmiah
Semangka termasuk sebagai buah yang sering dijumpai dibanyak
daerah dan merupakan konsumsi favorit bagi masyarakat berbagai
kalangan. Oleh karena itu, tidak sulit jika mencari buah semangka di
pasaran. Pasar lokal dan swalayan besar banyak yang menjual buah
semangka. Komoditi semangka sangat cocok untuk dibudidayakan di
daerah Indonesia karena hampir tidak mengenal musim (Irfan, 2006).
Tanaman buah semangka berasal dari wilayah Afrika, lalu
menyebar ke wilayah tropis dan subtropis, yang salah satunya adalah
Indonesia. Berikut ini adalah klasifikasi ilmiah dari semangka :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Super Divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Rosanae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Citrullus Schrad
Spesies : Citrullus Lanatus (Thunb)
3.1.2 Ciri-ciri
Semangka adalah tanaman yang tumbuhnya merambat. Sekarang
ini, perkembangan teknologi yang semakain modern membawa pengaruh
juga pada perkembangan tanaman buah semangka. Beberapa teknologi
modern digunakan untuk menciptakan varietas buah semangka. Dari segi
warna, ada buah semangka yang berwarna kuning. Dari segi bentuk,
percobaan berhasil menciptakan buah semangka yang berbentuk kubus
dan oval. Berbagai bentuk dan warna dari buah semangka ini membuat
konsumsi buah semangka oleh masyarakat semakin tinggi. Secara
struktural dari keseluruhan tanaman buah semangka tidak jauh berbeda
dengan buah merambat yang lain. Berikut ini adalah ciri ciri morfologi
dari buah semangka:
1. Daun
Mempunyai pola daun yang selang seling dan terdapat tangkai
daun. Daun daun semngka relatif besar dan dilapisi oleh bulu bulu
halus. Berbentuk menjari dan memiliki ujung yang runcing. Rata
rat, panjang daun semangka berkisar 3-25 cm dengan panjang 1,5-5
cm.
2. Batang Semangka
Batang semangka memiliki stolon yaitu batang yang tumbuh
menyamping dan diruas ruasnya tumbuh bakal tanaman baru. Dapat
merambat hingga mencapai panjang 3-5 meter. Batangnya relatif
bersifat lunak, bersegi, dan berbulu yang panjangnya 1,5-5 cm.
3. Bunga
Muncul pada ketiak tangkai dan berwarna kuning cerah. Ada tiga
jenis bunga, yaitu bunga jantan (staminate), betina (pistilate), dan
sempurna (hermaphrodite). Pada umumnya semangka mempunyai
bunga jantan dan betina dengan perbandingan 7:1.
4. Buah
Semangka memiliki bentuk yang beragam, ada yang bulat
sempurna, bulat oval dan lonjong dengan diameter ukuran
umumnya 15-20 cm dan panjang 20-40 cm. Berat semangka yang
sudah matang umunya adalah 3-6 kg. Daging buah semangka ada
yang merah dan ada yang kuning dengan kandungan air yang
banyak. Kulit semangka sangat tebat jika digolongkan dengan buah
lain.
5. Biji
Berbentuk pipih, berwarna hitam, putih, atau coklat kemerahan,
permukaan mulus, membulat dibagian ujung dan meruncing disisi
lain.
3.3 Farmasetika
Beberapa buah buahan yang digunakan sebagai obat tradisional
diolah dalam betuk jus atau diekstrakkan menjadi minuman.
Begitupun buah semangka sendiri, yang diolah menjadi jus untuk
kemudian diminum menjadi obat hipertensi. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa jus buah semangka sangat efektif untuk
mengobati hipertensi karena salah satu faktor yang berpengaruh
adalah tidak hilangnya kandungan buah semangka sendiri saat
pengolahan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Arturo (2012)
yang menyatakan bahwa jus semangka dapat menurunkan tekanan
darah dimana salah satu kandungannya yaitu sitrulin yang diubah
menjadi arginin oleh beberapa enzim. Semangka yang hanya dijus
tanpa adanya proses pengolahan yang lain akan menjaga atau
memelihara kandungan dari enzim yang ada pada buah semangka.
Proses pengolahan dengan di jus tentu juga tidak mengurangi
kandungan air dan kalium dari buah semangka. Sehingga kombinasi
air dan kalium buah semangka tetap dapat menjalankan fungsinya
sebagai diuretika.
3.4 Farmakokinetik
3.5 Farmakodinamik
Kandungan sitrulin dalam buah semangka berkhasiat bagi sistem
peredaran darah dan kekebalan tubuh yang terbukti menurunkan
tekanan darah penderita hipertensi. Efek spesifik sitrulin bagi
pembuluh darah menjadikan buah semangka sangat efektif sebagai
obat hipertensi.
3.6 Dosis
3.5.1 Dosis Letal
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Widodo dan Sutanta
(2014), tidak disebutkan jumlah (dalam ml) secara spesifik jus
buah semangka yang dapat beresiko terjadi efek samping jika
dikonsumsi secara berlebih. Namun disebutkan bahwa
pengonsumsian jus semangka harus seimbang dan di sesuaikan
dengan rentang waktu pengonsumsian. Penelitian ini juga
didukung oleh penelitian yang secara prosedural dan tujuan nya
yang hampir sama, yaitu yang dilakukan oleh Fridalni dan Sapardi
(2013), yang menyatakan bahwa pengonsumsian juga harus
seimbang dengan lama waktu pemberian 7 kali selama 7 hari atau
dengan rataan sehari sekali.
3.5.1 Dosis maksimum
Menurut penelitian yang dilakukan Santhi dan Zuraida (
2016), mengkonsumsi jus semangka dapat efektif jika dikonsumsi
2 kali sehari sebanyak 300-350 ml. Dengan percobaan ini, peneliti
berhasil menyimpulkan bahwa dengan dosis ini tekanan darah
responden mampu turun dan tidak terjadi efek samping. Penelitian
yang hampir sama dilakukan oleh Widodo dan Sutanta (2014),
dimana dalam percobaan juga memberikan jus semangka kepada
responden dengan kisaran 2 kali sehari sebanyak 300 ml.
3.7 Indikasi dan Kontraindikasi
3.7.1 Indikasi
Hipertensi merupakan penyakit yang disebabkan oleh
berbagai faktor seperti usia dan penyakit obesitas. Dengan
bertambahnya umur, maka tekanan darah juga akan meningkat.
Pada umur 45 tahun keatas, dinding arteri akan mengalami
penebalan karena terjadi penumpukan zat kolagen pada lapisan
otot, sehingga pembuluh darah berangsur angsur akan mengalami
penyempitan dan menjadi kaku (Oktara,2007 dalam Anggraeni,et
all 2009). Pemberian jus semangka pada orang yang menginjak
usia setengah baya baik dilakukan. Hal ini karena pemberian jus
semangka dapat mencegah terjadinya penyakit tekanan darah
tinggi sebelum menjadi kronis.
Penelitian yang dilakukan oleh Gustomi dan Roikha
(2013) fokus pada pasien prehipertensi. Penelitian dilakukan pada
penderita prehipertensi sebanyak 24 orang. Dari penelitian
dihasilkan sebelum pemberian jus semangka tekanaan darah
responden prehipertensi 100% dan sesudah diberikan jus
semangka tekanan darah responden sebagian besar mengalami
tekanan darah normal 62,5%. Penelitian ini menunjukkan bahwa
jus semangka diindikasikan bagi orang yang mengalami
prehipertensi.
3.7.2 Kontraindikasi
Kandungan air dan gula yang cukup tinggi dari daging
buah semangka dapat memberikan efek yang tidak baik terutama
bagi orang yang mengalami penyakit diabetes militus jika buah
semangka ini dikonsumsi secara berlebih. Oleh karena itu perlu
pengontrolan yang tepat dalam pengonsumsian buah semangka
bagi penderita diabetes militus.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran