DISUSUN OLEH
PEMBIMBING
Dini Esfandiari
Universitas : Trisakti
Bagian : Radiologi
Mengetahui
1
DAFTAR ISI
Daftar isi.................................................................................................................................2
2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ................................................................................................................................ 7
Gambar 2 ................................................................................................................................ 8
Gambar 3 ................................................................................................................................ 9
Gambar 4 ................................................................................................................................ 16
Gambar 5 ................................................................................................................................ 17
Gambar 6 ................................................................................................................................ 18
Gambar 7 ................................................................................................................................ 18
Gambar 8 ................................................................................................................................ 19
Gambar 9 ................................................................................................................................ 19
3
DAFTAR TABEL
Tabel 1 ...................................................................................................................................21
Tabel 2 ...................................................................................................................................22
Tabel 3 ...................................................................................................................................23
Tabel 4 ...................................................................................................................................23
Tabel 5 ...................................................................................................................................23
Tabel 6 ...................................................................................................................................24
Tabel 7 ...................................................................................................................................24
Tabel 8 ...................................................................................................................................24
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan ridha-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas referat yang berjudul Congestive Heart Failure ini tepat
pada waktunya. Tugas referat ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan
Kepaniteraan Klinik Radiologi di RSPAU Dr. Esnawan Antariksa yaitu referat.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada: dr. Faida S, Sp.Rad atas waktu, kesempatan dan bimbingan dalam pembuatan referat
ini serta dukungan dari teman teman di bagian radiologi yang telah banyak membantu
dalam penyelesaian referat ini. Penulis menyadari penyajian referat ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk
pembuatan referat yang lebih baik ke depannya. Semoga referat ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak, khusus nya di bagian Ilmu Radiologi.
Penyusun
5
BAB I
PENDAHULUAN
Tanda kardinal dari CHF adalah dyspnea dan fatigue yang menyebabkan keterbatasan
aktivitas, serta retensi cairan yang dapat menyebabkan edema paru atau edema perifer.
Namun kadangkala CHF susah dikenali secara klinis serta tidak spesifik dan hanya sedikit
tanda-tanda klinis pada tahap awal penyakit. Maka dari itu pemeriksaan penunjang seperti
rontgen sangat membantu untuk menegakkan diagnosa.5,7
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan tangan manusia yang
berbentuk seperti kerucut dan terletak di rongga dada sebalah kiri. Letak jantung berada
diantara kedua paru dan berada ditengah-tengah dada, bertumpu pada diafragma toraks kira-
kira 5 cm diatas processus xiphoideus. Pada tepi kanan kranial berada pada tepi kranialis pars
kartilaginosa kosta III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan kaudal berada
pada tepi kranialis pars cartilaginosa kosta VI dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Tepi kiri
kranial jantung berada pada tepi kaudal pars cartilaginosa kosta II sinistra di tepi lateral
sternum, tepi kiri kaudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea
medioclavicularis.
Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut perikardium, dimana perikardium
terdiri dari lapisan fibrosa dan serosa yang membentuk cavum pericardii dan berisi cairan 50
cc yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan antara perikardium dan
epikardium. Epikardium adalah lapisan paling luar dari jantung, lapisan berikutnya adalah
lapisan miokardium dimana lapisan ini adalah lapisan yang paling tebal. Lapisan terakhir
adalah lapisan endokardium.
Jantung manusia merupakan organ berongga yang memiliki 2 atrium dan 2 ventrikel.
Kedua atrium dipisahkan oleh sekat antar atrium (septum inter-atriorum), sementara kedua
ventrikel dipisahkan oleh sekat antar ventrikel (septum inter-ventrikulorum). Atrium dan
ventrikel pada masing-masing sisi jantung berhubungan satu sama lain melalui suatu
penghubung yang disebut orifisium atrioventrikuler. Orifisium ini dapat terbuka atau tertutup
oleh suatu katup atrioventrikuler (katup AV). Katup AV sebelah kiri disebut katup bikuspid
(katup mitral) sedangkan katup AV sebelah kanan disebut katup trikuspid. Tepi-tepi daun
katup AV diikat oleh genjel fibrosa tipis kuat yang disebut korda tendinea, yang mencegah
katup AV membuka ke arah berlawanan . Korda tendinae berjalan dari tepi masing-masing
daun katup dan melekat ke otot papilaris yang berbentuk puting. Dua katup jantung yang lain
adalah katup aorta dan pulmonalis, terletak di pertemuan dimana arteri-arteri besar
meninggalkan ventrikel. Katup-katup ini dinamakan katup semilunar. (Sherwood, )
7
Gambar 1. Anatomi jantung
2.2 Fisiologi jantung
2.3 Definisi congestive heart failure
Congestive heart failure atau gagal jantung kongestif merupakan kumpulan sindroma
klinis yang kompleks yang diakibatkan oleh gangguan struktur ataupun fungsi dan
menyebabkan gangguan pengisian ventrikel atau pemompaan jantung. Seorang pasien harus
memiliki tampilan berupa: Gejala gagal jantung (nafas pendek yang tipikal saat istrahat atau
saat melakukan aktifitas disertai / tidak kelelahan); tanda retensi cairan (kongesti paru atau
edema pergelangan kaki); adanya bukti objektif dari gangguan struktur atau fungsi jantung
saat istrahat.1,3
8
2.5 Etiologi congestive heart failure
Congestive heart failure sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, yang
disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari penyebab
kelainan fungsi otot mencakup ateriosklerosis koroner, hipertensi arterial, dan penyakit
degeneratif atau inflamasi.
1. Aterosklerosis koroner, mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya
aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam
laktat). Infark miokardium (kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya
gagal jantung.
2. Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif, berhubungan dengan gagal jantung
karena kondisi yang secara langsung merusak serabut jantung, menyebabkan
kontraktilitas menurun.
3. Hipertensi sistemik atau pulmonal, meningkatkan beban kerja jantung dan pada
gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung.
4. Penyakit jantung lain, CHF dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang
sebenarnya, yang secara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme biasanya
terlibat mencakup gangguan aliran darah yang masuk jantung (stenosis katup
semiluner), ketidakmampuan jantung untuk mengisi darah (tamponade, perikardium,
perikarditif konstriktif, atau stenosis AV), peningkatan mendadak after load.
9
2.7 Klasifikasi congestive heart failure
10
2.8 Diagnosis
Diagnosis CHF didasarkan pada gejala - gejala yang ada dan penemuan klinis disertai
dengan pemeriksaan penunjang antara lain: foto toraks, EKG, ekokardiografi, pemeriksaan
laboratorium rutin, dan pemeriksaan biomarker. Kriteria diagnosis yang dipakai adalah
dengan dua kriteria mayor atau satu kriteria mayor dan 2 kriteria minor dari kriteria
Framingham untuk diagnosis gagal jantung. Kriteria mayor adalah paroksismal nokturnal
dispneu, ronki paru, edema akut paru, kardiomegali, gallop S3, distensi vena leher, refluks
hepatojugular, peningkatan tekanan vena jugularis. Kriteria minor adalah edema ekstremitas,
batuk malam hari, hepatomegali, dispnea deffort, efusi pleura, takikardi (120 kali per menit),
kapasitas vital berkurang 1/3 dari normal. (Djausal AN, Oktafany. Gagal Jantng Kongestif.
Medula UNILA. Vol 5 No.1. 2016.)
A. Pemeriksaan penunjang
1. Elektrocardiography (EKG)
Electrocardiography tidak dapat digunakan untuk mengukur anatomi LVH tetapi hanya
merefleksikan perubahan elektrik (atrial dan ventrikular aritmia) sebagai faktor sekunder
dalam mengamati perubahan anatomi. Hasil pemeriksaan EKG tidak spesifik
menunjukkan adanya gagal jantung.5
2. Ecocardiography
Pemeriksaan ini direkomendasikan untuk semua pasien gagal jantung. Tes ini
membantu menetapkan ukuran ventrikel kiri, massa, dan fungsi. Kelemahan
echocardiography adalah relative mahal, hanya ada di rumah sakit dan tidak tersedia
untuk pemeriksaan skrining yang rutin untuk hipertensi pada praktek umum.5
3. Foto rontgen
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Yancy CW, Jessup M, Bozkurt B, Butler J, Casey DE, Drazner MH, et al. ACCF/AHA
guideline for the management of heart failure: a report of the American College of
Cardiology Foundation/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines. J
Am Coll Cardiol. 62(16):e147-239). 2013
2. Mycek M.J., Harvey, R.A., dan Champe, C.C. Farmakologi Ulasan Bergambar.
Lippincottts Illustrated Reviews: Pharmacology. Penerjemah. Azwar Agoes. Edisi kedua.
Jakarta: Widya Medika. 2001.
5. Rachma, Laila Nur. Patomekanisme Penyakit Gagal Jantung Kongestif. El-Hayah: Vol 4.
No.2 (81-90). 2014
7. Desrina, Siska. Karakteristik Gambaran Rontgen Thoraks Konvensional Pada Paisen Gagal
Jantung
8. Figueroa MS, Peters JI. Congestive Heart Failure : Diagnosis, Pathophysiology, Therapy
and Implication for Respiratory Care. Vol 51 No.54. 2006.
12