Anda di halaman 1dari 13

Rhinosinusitis pada anak : Perbandingan

antara pasien yang membutuhkan terapi


pembedahan pada kasus akut yang
disertai komplikasi dengan penyakit
kronik.
D I N I E S FA N D I A R I 03013056

PEMBIMBING :
D R . F A H M I N O V E L , S P. T H T
D R . H E R I P U R YA N T O , M S C , S P. T H T - K L
PENDAHULUAN
Acute bacterial
sinusitis (ABS)
adalah penyakit
anak paling
Rata-rata, dalam banyak ke 5 Sinusitis
setahun anak- pada pasien berdasar durasi:
anak pernah rawat jalan - Akut : < 4
mengalami 6-8x dengan terapi minggu
serangan ISPA antibiotik - Subakut : 4-12
disertai infeksi minggu
bakteri - Kronik : > 12
sekunder minggu

Berg O, Carenfelt C, Rystedt G, Anggard A. Occurrence of asymptomatic sinusitis in common cold and other acute ENT-infections. Rhinology1986;24:223–5.
Benninger MS, Ferguson BJ, HadleyJA, etal. Adult chronic rhinosinusitis: definitions, diagnosis, epidemiology, and pathophysiology. Otolaryngol Head Neck Surg 2003;129(3 Suppl):S1–S32.
Pasien terbanyak
mendapat indikasi First line surgical
terapi bedah : therapy CRS :
Diagnosis CRS : adenoidectomy
- chronic
- 1 atau lebih gejala
rhinosinusitis (CRS)
persisten sinusitis
yang gagal dengan gagal
minimal 3 bulan
terapi dosis
maksimal - CT scan positif
endoscopic sinus
- ABS yang disertai surgery
komplikasi
Group I : preseptal selulitis ( edema pada tarsal superfisial )
Group II : orbital selulitis
Komplikasi Group III : subperiosteal abses
ABS pada
mata
Group IV : orbital abses
Group V : thrombosis sinus
kavernosus
Komplikasi Epidural empyema Abses serebral
ABS pada Subdural empyema Sagital sinus thrombosis
intrakranial Meningitis

MO Streptococcus pneumoniae
patogen Haemophillus influenza
ABS Moraxella catarrhalis

MO Staphylococcus aureus
patogen Bakteri anaerob
CRS Jamur

Chandler JR, Langenbrunner DJ, Stevens ER. The pathogenesis of orbital complications in acute sinusitis. Laryngoscope 1970;80:1414–28.
Mortimore S, Wormald PJ, Oliver S. Antibiotic choice in acute and complicated sinusitis. JLaryngol Otol 1998;112:264–8.
METODE
107 rekam medik di teliti, total
104 pasien memenuhi kriteria

2 kelompok pasien :
• ABS yang disertai komplikasi
• CRS yang gagal dengan terapi dosis maksimal

Terapi pembedahan sinusitis di


cleveland clinic Pemahaman faktor resiko,
(januari 2002 – desember 2011) mikrobiologi, karakteristik pasien
& penyakit
Anak usia
<18 tahun Pencegahan & terapi awal
penyakit
Kriteria inklusi :
Pasien sinusitis anak ABS dengan
<18 tahun
komplikasi
Cleveland clinic Kriteria eksklusi :
jan 2002 – des 2011  Defek kongenital
 Gejala saluran  tumor
Riwayat sinusitis napas atas ( nasal
Pemeriksaan fisik atau postnasal
CT scan drainage)  Demografi
 Komplit opasifikasi  Batuk Terapi  Faktor resiko sinusitis
 Penebalan mukosa  Komplikasi pembedahan  Riwayat alergi
> 4mm spesifik  GERD
sinusitis
 Air fluid level  Paparan debu
 Riwayat
adenoidektomi
 Penggunaan
CRS gagal steroid hidung
 Kultur bakteri
terapi dosis
 Lokasi sinusitis
maksimal  Kebutuhan
pembedahan
 Batuk kronik
 Rinore
 Obstruksi nasal
HASIL
Komplikasi # % subdural
umur/jenis preseptal orbital epidural abses
preseptal selulitis 15 26 abses atau
kelamin selulitis abses abses subgaleal
orbital selulitis empyema
5 8.7
9/W
subperiosteal abses orbit 8 14 x x x
orbital abses 9/L
5 8.7 x x x
epidural abses 5 8.7 10/W
x x x x
subgaleal abses 6 10 16/L
subdural abses or empyema x x
6 10
14/L
sagittal sinus thrombosis 2 3.5 x x x
abses otak 2 3.5
dakrosistitis Tabel 2. Pasien dengan komplikasi ekstrakranial dan intrakranial
2 3.5
total 57*
* Total lebih besar daripada n dikarenakan sebagian pasien
terdapat beberapa komplikasi

Tabel 1. Komplikasi ABS


Komplikasi ABS CRS komplikasi ABS CRS
p-Value p-Value
# n % # n % # % # %
paparan debu
ethmoid
1 20 5.0 5 72 6.9 1 26 96.3 50 64.9 0.002
alergi musiman frontal
18 66.7 27 35.1 0.004
3 27 11.1 40 77 51.9 <0.001 maxilla
25 92.6 69 89.6 1
riwayat sinusitis sphenoid
10 37.0 39 50.6 0.22
7 26 26.9 71 77 92.2 <0.001
total*
riwayat 79 185
adenoidektomi 3 23 13.0 27 75 36.0 0.037 unilateral
13 48.1 36 48.6 0.90
bilateral
imunosupresi 14 51.9 38 51.4 0.82
1 27 3.7 6 77 7.8 0.67 * Total lebih besar dari n dikarenakan sebagian pasien melibatkan
GERD beberapa sinus
2 26 7.7 11 77 14.3 0.51
penggunaan
steroid hidung Tabel 4. Distribusi penyakit
3 22 13.6 58 76 76.3 <0.001

Tabel 3. Faktor resiko sinusitis


Komplikasi ABS CRS
Komplikasi ABS CRS
(n = 26) (n = 41)
(n = 26) (n = 41)
# % # %

tidak ditemukan bakteri 8 30.8 3 7.3 # % # %

flora normal saluran viridans streptococcus


6 23.0 22 53.6 1 3.8 0 0
napas atas
coagulase negative haemophillus influenzae
2 7.7 9 22 0 0 2 4.9
staphylococcus
propionibacterium 3 11.5 8 19.5 pseudomonas aeruginosa
0 0 1 2.4
diptheroid bacilli 0 0 2 4.9 peptostreptococcus
1 3.8 0 0
staphylococcus
0 0 8 19.5
pneumoniae fusobacterium
methicillin resistant 0 0 1 2.4
0 0 1 2.4
staphylococcus aureus clostridium
streptococcus 1 3.8 1 2.4
0 0 4 9.8
pneumoniae bakteri anaerob lain
streptococcus anginosis 6 23.1 6 14.6
8 30.8 0 0
(milleri) aspergillus
1 3.8 0 0
note : jumlah total lebih dari n dikarenakan beberapa pasien mendapat
infeksi polimikrobial

Tabel 5. Hasil kultur


DISKUSI
Penelitian sebelumnya -> Pada penelitian ini -> anak laki-laki dengan komplikasi
komplikasi ABS banyak terjadi ABS vs CRS (73 vs 57%)
pada remaja laki-laki

ABS dengan komplikasi Komplikasi ABS banyak terjadi pada mata dan fossa
banyak didahului oleh anterior cranial dikarenakan dekat dengan sinus
sinusitis daerah frontal dan frontal dan ethmoid
ethmoid

CRS Konka bullosa dan haller cells

Oxford LE, Mc Clay J. Complications of acute sinusitis in children. Otolaryngol Head Neck Surg 2005;133:32–7.
Penelitian sebelumnya -> Penelitian ini menunjukkan 1/3 pasien ditemukan
komplikasi sinusitis banyak S.anginosis dan 1/3 pasien dengan bakteri anaerob
disebabkan oleh S.anginosis
(milleri) dan infeksi polimikrobial

Pasien dengan abses subgaleal Ketika terdapat gejala orbital -> segera lakukan imaging otak
dan abses orbital memiliki resiko
tinggi penyebaran komplikasi
intrakranial

Brook I. Microbiology and antimicrobial treatment of orbital and intracranial complications of sinusitis in children and
their management. Int J Pediatr Otorhinolaryngol 2009;73:1183–6.
KESIMPULAN

• Pasien ABS dengan • Terapi medikamentosa • Abses orbital dan abses


komplikasi tidak harus mencakup subgaleal sering
memiliki hubungan yang S.anginosis (milleri) berhubungan dengan
bermakna dengan komplikasi intrakranial
riwayat sinusitis, • Ketika terdapat gejala
penggunaan steroid orbital, maka harus
hidung, alergi musiman, segera lakukan MRI otak
atau riwayat
adenoidektomi
dibandingkan dengan
CRS
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai