112017266
• Penyebab berbeda pada tiap – tiap kelompok umur dan mempengaruhi terapi
• Secara keseluruhan, mortality rate pasien meningitis adalah 21%, dengan kematian
pasien pneumococcal meningitis lebih tinggi dari pasien meningococcal meningitis (van
de Beek, 2004)
Definisi
• Meningitis adalah penyakit infeksi dari cairan yang mengelilingi otak dan spinal cord
• Peradangan atau inflamasi pada selaput otak (meninges) termasuk dura, arachnoid
dan pia mater yang melapisi otak dan medulla spinalis yang dapat disebabkan oleh
beberapa etiologi (infeksi dan non infeksi) dan dapat diidentifikasi oleh peningkatan
kadar leukosit dalam likuor cerebrospinal (LCS).
• SSP manusia dilindungi dari benda-benda asing oleh Blood Brain Barrier dan
tengkorak, sehingga apabila terjadi gangguan pada pelindung tersebut, sistem saraf
pusat dapat diserang oleh benda-benda patogen.
ANATOMI
Meningen
Sirkulasi LCS
Klasifikasi
• Berdasarkan durasi
• Akut
• Sub-akut
• Kronik
• Berdasarkan etiologi
• Bakterial
• TB
• Virus
• Jamur
• Tampilan LCS
• M. Purulen
• M. Serosa
MENINGITIS BAKTERIALIS
Epidemiologi
• Secara umum, mortalitas dari meningitis bakterialis
bervariasi menurut usia dan jenis patogen, dengan
angka tertinggi untuk S.pneumoniae.
• Mortalitas tertinggi yakni pada tahun pertama
kehidupan, menurun pada pertengahan dan meningkat
kembali di masa tua.
• Bayi laki – laki lebih sering terkena meningitis gram (-),
Meningiti
s bayi perempuan lebih rentan terhadap infeksi
bakteriali L.monocytogenes, sedangkan Streptococcus
s agalactiae (GBS) mengenai kedua jenis kelamin.
• Di Indonesia, angka kejadian tertinggi pada umur
antara 2 bulan-2 tahun.
• Insidens meningitis bakterialis pada neonatus adalah
sekitar 0.5 kasus per 1000 kelahiran hidup.
• Insidens meningitis pada BBLR 3x lebih tinggi
• GBS dan E.coli merupakan penyebab utama
meningitis bakterial pada neonatus.
Risk and/or Immunocompromised S pneumoniae
Bacterial Pathogen
Predisposing Factor state N meningitidis
Age 0-4 weeks Streptococcus agalactiae (group B L monocytogenes
streptococci) Aerobic gram-negative bacilli
E coli K1
Listeria monocytogenes
Intracranial Staphylococcus aureus
Age 4-12 weeks S agalactiae manipulation, Coagulase-negative staphylococci
E coli including Aerobic gram-negative bacilli,
H influenzae neurosurgery including P aeruginosa
S pneumoniae
N meningitides
Tanda Kernig
Tanda kaku kuduk positif (+) bila
positif (+) bila Brudzinski II ekstensi sendi lutut
Tanda Brudzinski positif (+) bila
didapatkan kekakuan I positif (+) bila tidak mencapai
dan tahanan pada pada pemeriksaan sudut 135°(kaki
pergerakan fleksi pada pemeriksaan terjadi fleksi tidak dapat di
kepala disertai rasa terjadi fleksi involunter pada ekstensikan
nyeri dan spasme involunter pada sendi panggul dan sempurna) disertai
otot. leher. lutut kontralateral spasme otot paha
biasanya diikutirasa
nyeri.
PP
Antikonvulsan
• Anti kejang tidak diberikan secara rutin pada pasien meningoensefalitis,
• Di Amerika Serikat, insidens tuberkulosis <5% dari seluruh kasus meningitis bakterial
pada anak, namun penyakit ini mempunyai frekuensi yang lebih tinggi pada daerah
dengan sanitasi yang buruk.
• Angka kejadian jarang <3 bulan dan mulai meningkat dalam usia 5 tahun pertama,
• Angka kematian berkisar antara 10-20%. Sebagian besar memberikan gejala sisa,
• Anak dengan meningitis TB yang tidak diobati, akan meninggal dalam waktu 3-5
• ukuran 0,4 – 3 μ,
hominis.
• Varian lain yaitu Mycobacterium tuberculosis varian bovis, varian
Riwayat keluarga
menderita TB
Polymerase (70%)
chain reaction (PCR)
sensitivity 60-85 %,
specificity 94-100% (diakui
oleh FDA) Tes tuberkulin
positif (16%-
30%)
meningitis TB
VIRAL MENINGITIS
Epidemiologi
• Di seluruh dunia, penyebab meningitis viral termasuk
enterovirus, virus mumps (gondongan), virus measles
(campak), virus varicella zoster (VZV) dan HIV.
• Gejala meningitis: 1 dari 3000 kasus.
• Insidens 20 kali lebih besar pada tahun pertama
kehidupan.
• Enterovirus 1,3 – 1,5 x lebih sering pada laki-laki
sedangkan virus mumps 3 x lebih sering pada laki-laki
• Menurut WHO tahun 1997, meningitis enteroviral dengan
sepsis merupakan penyebab tersering ke-5 kematian
pada neonatus.
Etiologi
Penatalaksanaan - MM
• Pada herpetic viral infection, acyclovir hanya bermanfaat pada awal infeksi.
Yeast forms
Candica Albicans
Crytococcus neoformans
Dimorphic Forms
Blastomyces dermatidis
Coccidioides immitis
Histoplasma capsulatum
Mold forms
Aspergillus
Patogenesis
• Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari
lingkungan sekitar.
• Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk
kapsul polisakarida yang besar yang resisten terhadap
fagositosis.
• Produksi kapsul distimulasi oleh konsentrasi fisiologis
karbondioksida dalam paru.
• Keadaan ini meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat
baik dalam host mamalia.
• Reaksi inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer
paru kelenjar limfe (primary lung lymp node complex)
yang biasanya membatasi penyebaran organisme.
Penatalaksanaan – MM
Pencegahan
• Seseorang dengan imunosupresi (infeksi HIV) dapat mencoba
• Encephalitis
• Herpes Simplex
• Neoplasma
• Kejang demam
• Subarachnoid Hemorrhage
Komplikasi
Meningitis
Cerebral Infarcts
with mass effect
Increased ICP
Prognosis
Prognosis pasien meningitis bakterial tergantung dari banyak faktor, antara lain:
• Umur pasien
• Jenis mikroorganisme