Disusun Oleh:
Nur Amira Amalina Mohammad Zulkifli
11.2017.266
Penguji
dr. Elly Ingkiriwang, Sp. KJ
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ILMU JIWA
Panti Bina Laras Harapan Sosial 3
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. Teguh
Tempat / Tanggal Lahir : Brebes, 1983
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : Tanjung Priok
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD (tidak tamat)
Pekerjaan : Tukang tambal
Bangsa / Suku : Indonesia / Jawa
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Tanggal Masuk Panti BLS3 : 2017
Ruang Perawatan : Ruang Kenanga 4
Rujukan / datang sendiri / keluarga : Dibawa Satpol PP
1
Tanggal 15 Juli 2019 pukul 13:00 WIB di ruang pemeriksaan di Panti Bina
Laras
A. Keluhan Utama
Pasien sering duduk sendirian, rebahan di lampu merah, termenung sambil melihat ke
atas awan sebelum dibawa oleh petugas Satpol PP.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien ditangkap dan dibawa ke Panti Sosial di Cipayung kurang lebih tiga
tahun yang lalu oleh Satpol PP. Pasien mengatakan ia ditangkap Satpol PP karena
berjalan sendirian, sering rebahan dan sering melihat ke atas di area lampu merah
dekat Grogol. Pasien sempat bingung kenapa dibawa oleh petugas ke Panti Sosial di
Cipayung tetapi tidak dikasi tahu. Pasien mengatakan dia hanya duduk istirahat dan
rebahan di pinggir jalan di sana karena tempat kerjanya di sekitarnya. Pasien juga
mengatakan dia sering tidur di tepi jalan di sekitar Grogol karena malas pulang ke
rumahnya di Tanjung Priok karena terlalu jauh. Pasien lebih benyak menghabiskan
waktu dia di jalanan. Pasien berada di Panti di Cipayung selama 1 bulan dan
seterusnya pindah ke Panti Bina Laras 3 dan telah berada disini selama 3 tahun.
Pasien mengatakan dia sering melihat ke atas awam karena sudah menjadi menjadi
kebiasaan dia dari dulu. Tuan MG juga mengatakan dia tidak melihat apa-apa atau
sesuatu yang aneh di awan. Hal ini dikarenakan di suka melihat ke atas awan. Dan
sekarang kebiasaan tersebut sudah tidak ada dikarenakan dia sukar untuk melihat
awan karena berada di gedung Panti yang tertutup. Pasien mengatakan tidak ada yang
istimewa dengan perilaku tersebut tetapi orang sekitarnya memandang aneh kepada
beliau.
Selain itu, pasien juga mengatakan sering mendengar suara-suara di telinga dia
sejak sebelum masuk ke panti lagi dan hal tersebut masih ada sampai sekarang. Tuan
MG mengatak suara bisikan tersebut merupakan suara orang yang kadang menyuruh
sesuatu, memarahi dia, dan ada yang ngajak ngobrol bersama dia. Pasien kadang
mengatakan sura bisikan tersebut mirip dengan suara kakak kandung laki-laki dan
perempuan dia, dan terkadang suara bisikan orang yang tidak dikenali. Bisikan
tersebut kadang dapat dipahami oleh pasien dan kadang tidak dapat dipahami pasien.
Pasien mengatakan suara bisikan tersebut kadang menggangu kehidupan dia dan
kadang merasa senang karena dapat berkomunikas dengan mereka. Pasien pernah
2
mengalami marah-marah dan gaduh gelisah dikarenakan suara bisikan tersebut tetapi
sekarang pasien sudah dapat mengontrol kondisi tersebut.
Pasien mengatakan dia suka menyendiri dan diam dan ini merupakan dari
kecil lagi. Pasien mengatakan susah tidur karena capek dengan kegiatan yang ada di
panti sehingga mengeluh pegal-pegal di kaki dan lengan pasien. Pasien juga
mempunyai penyakit kulit yaitu panu dan mendapat terapi belerang di panti ini.
3
mereka mengetahui hal tersebut. Pasien mengatakan dahulu dia hanya mengunakan
ganja bagi menghilangkan stress, pikiran kerja dan masalah ekonomi dia, kira-kira
sebanyak satu kali dalam satu bulan, dengan dosis kecil (lipatan kertas yang kecil dan
tidak tahu berapa gr). Pasien mengatakan merasa enak, fly ketika menggunakan zat
tersebut dan tidak menyebabkan ketagihan maupun ketergantungan.
4
Pasien mengatakan telah menikah pada tahun 2008 dan mempunyai anak perempuan.
Paien mengatakan pernikahan dia adalah pernikahan yang tidak dipaksa. Namun, dia
mempunyai masalah dengan isteri beliau dikarenakan kondisi ekonomi mereka yang
dikatakan tidak cukup untuk menyara kebutuhan keluarga mereka. Pasien mengatakan
sering memberi uang kepada isteri dia untuk membeli kebutuhan anaknya tetapi uang
tersebut masih tidak mencukupi dikarenakan dia hanya mendapat sekitar 50 ribu per
hari hasil kerja dia sebagai tukang tambal dan dia kadang lupa untuk memberi uang
kepada isterinya. Isterinya tidak mengetahui bahwa dia dahulunya adalah pemakai
ganja dan pasien mengatakan tidak pernah menggunakan lagi narkoba setelah dia
nikah. Isterinya dan anaknya telah meninggalkan beliau sekitar tahun 2016 ke 2017
setelah 9 tahun bersama dia dan tinggal di tempat orang tua isterinya di Brebes.
Pasien mempunyai 11 saudara kandung. Ayah pasien telah meninggal ketika pasien
berumur tingkat SMP dan ibunya bekerja sebagai pedagang sayur di pasar. Adik
kandung yang bongsu telah meningkal dan lupa penyebabnya. Kebanyakkan saudara
kandung beliau hanya sekolah di tingkat SD dan seterusnya langsung bekerja
membantu ibunya di pasar. Pasien mengatakan hubungan dia sama saudara
kandungnya baik dan tidak ada masalah. Pasien mengatakan bahwa ayahnya lebih
tegas dalam mendidik mereka sekeluarga sehingga pasien takut untuk melakukan
masalah. Keluarga pasien mengetahui bahwa dia merupakan pengguna ganja, dan
saudara kandung laki-laki dia juga menjadi tempat dia mendapatkan zat tersebut.
E. Riwayat Keluarga
Keterangan :
5
F. Situasi Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang
Pasien tinggal di panti bersama pasien - pasien ainnya dan pengurus panti .
B. Alam Perasaan
1. Mood : Eutimik
2. Afek :
a. Arus : Cepat
b. Stabilisasi : Stabil
6
c. Kedalaman : Dalam
d. Skala diferensiasi : Luas
e. Keserasian : Serasi
f. Pengendalian impuls : Kuat
g. Ekspresi : Sesuai mood
h. Dramatisasi : Tidak ada
i. Empati : Tidak dapat dinilai
C. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
a. Visual : (-) tidak ada
b. Auditorik : (+) ada
2. Ilusi : (-) tidak ada
3. Depersonalisasi : (-) tidak ada
4. Derealisasi : (-) tidak ada
7
Segera : Baik (Pasien ingat nama dokter wawancara)
b. Gangguan : Tidak ada ditemukan adanya gangguan
7. Pikiran abstraktif
Persamaan : Baik (dapat memberitahukan persamaan bola sama jam
dinding)
Perbedaan : Baik (pasien dapat membedakan semangka dan pir))
8. Visuospatial : Baik (dapat mengambarkan jam dinding dan
jarum jam dengan tepat)
9. Bakat kreatif : Belum ditemukan
10. Kemampuan menolong diri sendiri: Baik (Pasien mampu makan, mandi,
berpakaian, BAB dan BAK sendiri.)
E. Proses Pikir
1. Arus pikir
Produktivitas : Baik
Kontinuitas :Koheren
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : Ada (sering menanyakan kapan bisa pulang)
Waham : Tidak ada
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Idea of suicide : Tidak ada
8
I. Reliabilitas : Baik
B. Status Neurologik
1. Saraf kranial : Dalam batas normal
2. Gejala ransang meningeal : Dalam batas normal
3. Refleks fisiologis : Dalam batas normal
4. Refleks patologis : Tidak ada
5. Motorik : Tidak terganggu
6. Sensibilitas : Dalam batas normal
9
7. Fungsi luhur : Tidak terganggu
8. Gangguan khusus : Tidak ada
V. Pemeriksaan Penunjang
Saran :
Dilakukan pemeriksaan laboratorium darah lengkap
VI. Ikhtisar Penemuan Bermakna
Seorang laki-laki ditangkap dan dibawa ke Panti Sosial di Cipayung kurang
lebih tiga tahun yang lalu oleh Satpol PP karena berjalan sendirian, sering rebahan dan
sering melihat ke atas di area lampu merah dekat Grogol sejak 3 tahun yang lalu.
pasien juga mengatakan is sering mendengar suara-suara di telinga dia sejak sebelum
masuk ke panti lagi dan hal tersebut masih ada sampai sekarang. Dia adalah pengguna
narkoba jenis ganja. Pasien mengatakan terakhir menggunakan ganja adalah pada
tahun 2008 sebelum dia menikah.
Pasien seorang Laki- laki berusia, tampak sesuai usianya. Bentuk tubuh
normal kulit sawo matang. Saat diwawancara pasien berpakaian rapi dengan kaos
berwarna merah, celana panjang berwarna hitam, dan menggunakan tidak
mengenakan alas kaki. Rambut pasien pendek tertata rapih. Terlihat panu dan koreng
pada bagian kulit kepala dan kaki. Cara berjalan pasien dalam batas normal, pasien
tenang. Kontak verbal dan visual cukup baik. Terdapat gangguan persepsi, yaitu
halusinasi auditorik. Daya nilai realitas terganggu dan tilikan derajat 1.
10
Gangguan kejiwaan tidak disebabkan pengaruh zat psikoaktif, karena
berdasarkan anamnesis tidak ada gangguan fungsional akbat penggunaan zat
psikoaktif.
Gangguan psikotik, karena berdasarkan anamnesis pasien didapatkan adanya :
Waham aneh
Diagnosis psikiatrik pasien :
F20.1 Skizofrenia tak terinci
Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia
Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia paraoid,
hebefrenik, atau katatonik
Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi
pasca skizofrenia
Axis II : Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental
Tidak ada.
Axis III : Kondisi Medis Umum
Pada anamnesis pasien memiliki riwayat penyakit kulit. L Penyakit
kulit dan subkutan
Axis IV : Problem Psikososial dan Lingkungan
Berdasarkan hasil anamnesis, ditemukan adanya masalah dengan
masalah ekonomi dan masalah keluarga
Axis V : Penilaian Fungsi Secara Global
GAF Current : 70 – 61 beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas
ringan dalam fungsi, secara umum masih baik
11
Psikiatri : Halusinasi
Psikososial : Hubungan dengan isteri dan masalah ekonomi
IX. Penatalaksanaan
1. Rawat inap untuk observasi lebih lanjut dan pengontrolan pengobatan.
2. Psikofarma
- Trihexyphenidil 2mg
- Risperidone 2mg
- Clozapine 25mg
Dua kali sehari, pagi dan malam setelah makan.
3. Psikoedukasi kepada pasien dan keluarga
Pasien dan keluarga diedukasi mengenai pennyakit yang dialami pasien, gejala yang
mungkin terjadi, rencana tatalaksana yang diberikan, pilihan obat, efek samping
pengobatan dan prognosis pengobatan. Selain itu juga mengingatkan pasien tentang
pentingnya minum obat sesuai aturan. Berbicara kepada keluarga mengenai
pentingnya dukungan keluarga untuk membantu keadaan pasien sehingga pasien
cepat pulih.
4. Psikoterapi
Menanamkan kepada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya akan hilang dan dapat
dikendalikan.
5. Sosioterapi
Mengajak pasien untuk terlibat dalam aktivitas kelompok dan latihan ketrampilan
sosial dan rehabilitatif kognitif.
X. Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam
12