Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS BANGSAL

GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR


EPISODE KINI MANIK DENGAN
GEJALA PSIKOTIK

PEMBIMBING: Dr. Susi Wijayanti, SpKJ


DISUSUN OLEH: Nur Amira Amalina Mohammad
Zulkifli (112017266)
Identitas pasien

Nama (Inisial) : Ny. DP


Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 16 Juni 1978
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Status Perkawinan : Janda
Alamat : Taman Kopo Indah 3,
Blok D I No. 126 RT/RW 014/016 Margaasih, Bandung
Riwayat psikiatrik
Autoanamnesis
Rabu, 26 Juni 2019 Jam 11.00 WIB di Ruang Merpati (hari perawatan
ke 20)
Kamis, 27 Juni 2019 Jam 12.00 WIB di Ruang Merpati (hari perawatan
ke- 21)

Alloanamnesis
Minggu, 30 Juni 2019 Jam 14.00 WIB, dengan Ny Fitri, selaku adik
kandung pasien, melalui telepon
Keluhan utama
Pasien dibawa ahli keluarga ke IGD RSJ Provinsi Jawa Barat dengan keluhan
gelisah (agitasi) dan marah-marah (agresivitas verbal).

Riwayat gangguan sekarang


Pasien dibawa ahli keluarga dengan keluhan gelisah (agitasi) dan marah-
marah (agresivitas verbal) sejak 1 minggu SMRS. Pasien juga sering menangis (mood
iritabel), dilihat sering berbicara sendiri (autistik), berbicara tidak berhenti dan
mondar-mandir tanpa tujuan (hiperkinetik).
Lima hari SMRS, pasien mengaku bahwa dirinya mempunyai perusahaan besar dari
Amerika dan diberi anugerah bertemu dengan Allah melalui mimpi karena dia
merupakan wanita mulia ahli syurga (waham kebesaran). Pasien mengatakan bahwa
dirinya diberi kuasa dari Allah untuk membaca aura kehidupan dan kematian
(halusinasi visual). Pasien memakai telur di tangan dan wajah sebagai pengganti
lotion dan mengatakan dirinya cantik (ilusi). Pasien juga membotakkan kepala tanpa
sebab yang jelas.
Tiga hari SMRS, pasien tidak bisa tidur pada malam hari (insomnia), nafsu makannya
berkurang serta berbicara terus-menerus dengan orang disekitarnya (logorrhea).
RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA

Gangguan Psikiatrik
Pada tahun 2012, pasien pernah ditipu saat investasi emas dengan nilai 1,3 milyar
dan memiliki banyak penghutang yang tidak membayar uangnya. Sejak saat itu,
pasien sering menyendiri, banyak mengurung diri dikamar dan banyak menguruskan
diri sendirinya tanpa menghiraukan suami, tiga orang anaknya serta ahli keluarga
yang lain (sosial withdrawal). Sejak dari itu, kebutuhan suami dan anak-anak
pasien dijalankan ibu dan ayah pasien. Adik pasien mengatakan pasien banyak
memikirkan soal uang dan kerja. Pasien juga sering bicara kacau dan ngomong
sendiri (autistik) serta sering menangis di kamarnya. Pasien kemudian dibawa oleh
suaminya ke RSJ Hurip Waluya dan dirawat sebanyak 10 kali serta diberi
pengobatan hingga tahun 2017. Namun setelah itu pasien merasa sehat dan tidak
pernah kontrol lagi, dan pasien tidak mengkonsumsi obat yang diberikan. Adik
pasien mengatakan keluhan pasien hilang selama dua tahun tanpa obat. Pasien
dikatakan seperti kembali normal dan melakukan aktivitas seperti biasa dan tidak
mengurung diri lagi.
Pada tahun 2018, suami pasien meninggal dunia akibat stroke berat. Adik pasien
mengatakan pasien berasa sedih saat suaminya meninggal namun setelah itu pasien
dapat beraktivitas normal kembali dengan berdagang kelontong seperti biasanya.
Kemudian 1 bulan SMRS, ibu pasien meninggal dunia karena sakit tua. Sejak dari itu,
sikap pasien mulai berubah menjadi terlalu sedih karena tidak ada orang yang
menguruskan anaknya. Pasien lebih suka menyendiri dan mengurungkan diri di kamar
(social withdrawal), pasien juga dikatakan mudah marah-marah, gelisah dan mudah
menangis (mood iratabel), berbicara kacau dan sering mondar-mandir (hiperkinetik)
di rumahnya, pasien juga dilihat berbicara sendiri dan tertawa sendiri (autistik).
Riwayat gangguan medik
Pasien tidak pernah mengalami kejang, penyakit berat ataupun trauma kepala dan
tubuh. Penyakit diabetes melitus, hipertensi, dan jantung disangkal.

Riwayat penggunaan zat psikoaktif


- Riwayat merokok sejak 5 tahun yang lalu.
- Riwayat minum alkohol pada usia muda.
- Tidak ada riwayat penggunaan zat psikoaktif lain.

Riwayat gangguan sebelumnya

2012 2017 31 Mei 2019 7 Juni 2019 normal


RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Riwayat perkembangan fisik
Pasien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Kondisi ibu pada saat
mengandung pasien dalam keadaan sehat, tidak pernah mengalami masalah emosional
yang bermakna, tidak ada penyakit fisik, dan tidak mengkonsumsi obat-obatan. Pasien
lahir cukup bulan, melalui persalinan normal dan dibantu oleh bidan.

Riwayat perkembangan kepribadian


Masa kanak-kanak
Perkembangan sesuai usia. Pasien memiliki banyak teman, aktif bergaul dengan orang
lain di lingkungannya.
Masa remaja
Perkembangan sesuai usia. Pasien memiliki banyak teman dan sering ikut pengajian
agama sehingga SMA bersama teman-temannya.
Masa dewasa
Pasien menikah dengan suami dan ikut pengajian agama di Masjid Sunda Kelapa,
Jakarta sebelum berpindah ke Bandung.
Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah tamat SMA dan tidak pernah tinggal kelas.

Riwayat pekerjaan
Pasien saat ini bekerja sebagai pedagang toko kelontong dan sembako.
Sebelumnya pernah bekerja di RS Kebun Jati, Bandung sebagai perawat selama
tiga tahun.

Kehidupan beragama
Pasien beragama Islam, mengikuti pengajian agama secara bermusim namun tidak
rajin beribadah.

Kehidupan sosial dan perkawinan


Pasien pernah menikah dan memiliki tiga orang anak. Kehidupan sosial pasien
baik. Hubungan antara keluarga dan tetangga baik.
RIWAYAT KELUARGA
Pasien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Tidak ada riwayat
gangguan jiwa dalam keluarga.
Status mental

DESKRIPSI UMUM

1. Penampilan
Seorang wanita berusia 41 tahun, mengenakan seragam RSJ Provinsi Jawa Barat,
pakaian tidak terbalik, perawakan normal, postur tubuh gempal, warna kulit sawo
matang, memakai jilbab, kuku bersih, berpenampilan sesuai dengan usia dan jenis
kelamin pasien. Kontak visual dan verbal baik. Pasien tampak tenang.

2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/ neurologic : compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : tidak tampak terganggu
3. Perilaku dan Aktivitas Motorik
Sebelum wawancara: Pasien sedang berbaring di tempat tidurnya dengan
posisi menghadap ke satu sisi, kedua tangan dan kaki lurus.
Selama wawancara: Pasien duduk di kerusi dan meja makan ruang Merpati.
Pasien tampak tenang dan sering ketawa. Kontak mata dan verbal baik.
Setelah wawancara: Pasien tenang, dan tetap dalam posisi duduk.

4. Sikap terhadap pemeriksa


Kooperatif, penuh perhatian, terdapat kontak mata antara pasien dan dokter.

5. Pembicaraan
a. Cara berbicara: spontan, cepat, artikulasi jelas, volume suara besar, reaksi
terhadap pertanyaan baik
ALAM PERASAAN (EMOSI) GANGGUAN PERSEPSI

• Suasana perasaan (mood): Halusinasi: Ada. Pasien


Hipertim mengatakan bahwa dia dapat
melihat Allah sebanyak 2 kali
• Afek dan dapat melihat roh
Arus : cepat kehidupan serta kematian.
Stabilisasi : stabil
Kedalaman : dalam Ilusi: Ada. Pasien melumur telur
Skala diferensiasi : luas ke wajah dan badannya seperti
Keserasian : serasi memakai lotion dan
Pengendalian impuls: kuat mengatakan dia cantik.
Ekspresi : wajar
Dramatisasi : ada Depersonalisasi: tidak ada
Empati : tidak dapat
dinilai Derealisasi: tidak ada
SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)
Taraf pendidikan : pasien tamat SMA
Pengetahuan umum : baik
Kecerdasan : belum dapat dinilai
Konsentrasi : baik

Orientasi
Waktu : baik, pasien mengatakan waktu pemeriksaan adalah pagi
hari.
Tempat : baik, pasien mengetahui dirinya berada di rumah sakit jiwa.
Orang : baik, pasien mengetahui bahwa pemeriksa adalah dokter.
Situasi : baik, pasien mengetahui bahwa dirinya sedang diwawancara
dokter
• Daya ingat

Tingkat
Jangka panjang : baik (Pasien dapat mengetahui tanggal lahirnya)
Jangka pendek : baik (Pasien mengetahui ayahnya kemarin datang
menjenguk)
Segera : baik (Pasien mengetahui apa yang dimakan tadi siang)
Gangguan : tidak ada

• Pikiran abstraktif : Persamaan: Baik (dapat memberitahukan


persamaan dari buku dan pensil yang keduanya merupakan alat tulis )
• Perbedaan: Baik (pasien dapat membedakan dua gelas yang berbeda warna)
• Visuospatial : tidak dilakukan
• Bakat kreatif : memasak
• Kemampuan menolong diri sendiri: baik (mampu makan, mandi, BAB dan BAK)
PROSES PIKIR PENGENDALIAN IMPULS:
Arus pikir Baik. Saat diwawancara
Produktifitas : pasien berbicara pasien duduk diam di kerusi
ketika pertanyaan diajukan, ide meluap- menjawab pertanyaan dan
luap dapat mengawal emosi saat
Kontinuitas : Koheren, jawaban berbicara tentang kematian
sesuai pertanyaaan dan relevan. suami dan ibunya.
Hendaya bahasa : tidak ada DAYA NILAI
Daya nilai sosial : baik
Isi pikir Uji daya nilai : baik
Preokupasi dalam pikiran : Sedang Daya nilai reabilitas : Buruk,
berlibur dan beristirahat. pada pasien ditemukan
Waham : Waham adanya halusinasi visual dan
kebesaran (merasanya dirinya pemilik waham kebesaran
pabrik rokok yang besar dari Amerika TILIKAN: Tilikan derajat 4:
dan mengatakan bahwa dia mendapat Menyadari dirinya sakit dan
gelaran “Junko” dari Allah) butuh bantuan namun tidak
Obsesi : tidak ada memahami penyebab sakitnya.
Fobia : tidak ada RELIABILITAS : buruk, karena
Gagasan rujukan : tidak ada pasien mempunyai halusinasi
Gagasan pengaruh : tidak ada visual dan waham kebesaran.
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS INTERNUS

Keadaan umum : baik


Kesadaran : compos mentis
Tensi : 110/90 mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu badan : 37° C
Frekuensi pernafasan : 20x/menit
Bentuk tubuh : Normal
Sistem kardiovaskuler : BJ I &II normal regular, murmur (-), gallop (-)
Sistem respiratorius : Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Sistem gastrointestinal : dalam batas normal
Sistem muskulo-skeletal : dalam batas normal
Sistem urogenital : tidak dilakukan

Kesimpulan: Hasil pemeriksaan pada status internus tidak ditemukan kelainan.


STATUS NEUROLOGIK

1. Saraf kranial (I-XII) : Tidak dilakukan


2. Tanda rangsang meningeal : Tidak dilakukan
3. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
4. Pupil : Dalam batas normal
5. Oftalmoscopy : Tidak dilakukan
6. Motorik : Tidak dilakukan
7. Sensibilitas : Tidak dilakukan
8. Sistim saraf vegetatif : Tidak dilakukan
9. Fungsi luhur : Baik
10. Gangguan khusus : Tidak ada

Kesimpulan: Hasil pemeriksaan pada status neurologik tidak ditemukan kelainan.


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium: Tanggal 7 Juni 2019, dalam batas normal.

Hb : 14,3 g/dL
HT : 43%
Leukosit : 11,700 /mm3*
Trombosit : 235,000 /mm3
Glukosa sewaktu : 120 mg/dL
SGOT : 14 mU/mL
SGPT : 17 mU/mL
Ureum : 9 mg/dL*
Creatinin : 0.65 mg/gl
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang perempuan berusia 41 tahun, suku sunda, beragama Islam, sudah menikah
namun suaminya meninggal 1 tahun yang lalu, pendidikan terakhir SMA dan
bekerja sebagai pedagang toko kelontong, pasien adalah anak pertama dari tiga
bersaudara dan dirawat di RSJ Provinsi Jawa Barat dengan keluhan gelisah
(agitasi) dan marah-marah (agresivitas verbal) sejak 1 minggu SMRS. Pasien juga
sering menangis (mood iritabel), dilihat sering berbicara sendiri (autistik),
berbicara tidak berhenti dan mondar-mandir tanpa tujuan (hiperkinetik).

Lima hari SMRS, pasien mengaku bahwa dirinya mempunyai perusahaan


besar dari Amerika dan diberi anugerah bertemu dengan Allah melalui mimpi
karena dia merupakan wanita mulia ahli syurga (waham kebesaran). Pasien
mengatakan bahwa dirinya diberi kuasa dari Allah untuk membaca aura kehidupan
dan kematian (halusinasi visual). Pasien memakai telur di tangan dan wajah
sebagai pengganti lotion dan mengatakan dirinya cantik (ilusi). Pasien juga
membotakkan kepala tanpa sebab yang jelas.

Tiga hari SMRS, pasien tidak bisa tidur pada malam hari (insomnia),
nafsu makannya berkurang serta berbicara terus-menerus dengan orang
disekitarnya (logorrhea).
Pasien tidak memiliki keluhan atau penyakit lainnya. Di keluarga pasien tidak
ada yang memiliki riwayat gangguan jiwa. Pada pemeriksaan fisik,
neurologis, dan hasil medis menunjukkan hasil dalam batas normal.

Pada pemeriksaan status mental didapatkan seorang perempuan, wajah


sesuai umur, rambut pendek, perawakan normal, menggunakan seragam RSJ
berwarna merah muda, perawatan diri baik. Kesadaran psikiatrik tidak
tampak terganggu. Saat wawancara dengan pasien, pasien tampak banyak
bergerak dan kooperatif. Cara berbicara pasien spontan, cepat, artikulasi
jelas, volume bicara kencang. Suasana perasaan (mood) pasien tampak
hipertim dengan kedalaman dalam dan skala diferensiasi luas. Pada pasien
terdapat halusinasi visual dan ilusi. Proses pikir produktivitas ide meluap-luap,
pasien menjawab pertanyaan yang diajukan dengan kontinuitas koheren,
jawaban sesuai pertanyaan dan relevan. Isi pikiran pasien terdapat waham
kebesaran merasa dirinya memiliki pabrik rokok dari Amerika dan mendapat
gelaran “Junko” dari Allah. Tilikan derajat 4 karena menyadari dirinya sakit
dan butuh bantuan namun tidak memahami penyebab sakitnya.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I: Berdasarkan iktisar penemuan bermakna, pada kasus ini dapat
dinyatakan mengalami:
• Gangguan jiwa, atas dasar adanya gejala kejiwaan dan adanya timbul
penderitaan (distress) dan menyebabkan gangguan dalam kehidupan sehari –
hari (hendaya).
• Gangguan jiwa ini sebagai gangguan mental non-organik/GMNO, karena:
• Tidak terdapat faktor organik spesifik
• Tidak ada gangguan kesadaran dan neurologi.
• Tidak ada disorientasi, gangguan memori namun ada ilusi.
• Ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi obat.
• Gangguan psikotik dibuktikan dengan adanya:
Halusinasi visual
Waham kebesaran
Aksis II: tidak ada gangguan kepribadian dan retardasi mental
Aksis III: leukositosis dan penurunan ureum
Aksis IV: masalah ekonomi dan kematian keluarga
Aksis V: Global Assessment of Functioning (GAF) Scale 70-61 beberapa gejala
ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
Working Diagnosis
Pasien mengalami marah-marah, gelisah dan mudah menangis (mood iratabel),
berbicara kacau dan sering mondar-mandir (hiperkinetik), pasien juga dilihat
berbicara sendiri dan tertawa sendiri (autistik). Pasien tidak tidur pada malam
hari (insomnia), nafsu makannya berkurang dan susah makan (anoreksia)
serta berbicara terus-menerus dengan orang disekitarnya (logorrhea). Pasien
percaya dirinya mempunyai pabrik rokok yang besar dari Amerika dan
mengatakan bahwa dia mendapat gelaran “Junko” dari Allah (waham
kebesaran) dan mengatakan bahwa dia dapat melihat Allah serta roh
kehidupan dan kematian (halusinasi visual). Adik pasien mengatakan pernah
pasien mengambil telur dan dilumur ke wajah dan badannya seperti memakai
bedak dan mengatakan dirinya cantik (ilusi).

Menurut PPDGJ-III, pasien ini mengalami gangguan ke dalam F31.2 Gangguan


Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik karena adanya
episode yang sekarang memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala psikotik
(waham dan halusinasi dapat ditemukan) dan harus ada sekurang-kurangnya
satu episode afektif lain di masa lampau.
Differential Diagnosis
F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik
• Kategori dipakai pada episode skizoafektif tipe manik yang tunggal, dan untuk
gangguan yang berulang dimana sebagian besar episode didominasi oleh
skizoafektif tipe manik.
• Suasana perasaaan harus menonjol atau ada peningkatan suasana perasaan
yang tidak begitu mencolok dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan
yang meningkat.
• Dalam episode yang sama, sedikitnya harus jelas ada satu, dan sebaiknya ada
dua gejala skizofrenia.
EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik


dengan Gejala Psikotik
Diagnosis banding : F25.0 Gangguan Skizoafektif tipe Manik
Aksis II : Tidak ada ciri kepribadian dan retardasi mental
Aksis III : Leukositosis dan penurunan ureum
Aksis IV : Masalah ekonomi dan kematian keluarga
Aksis V : Global Assessment of Functioning (GAF) Scale 70-61.
PROGNOSIS
Faktor-faktor Baik Buruk

Onset usia 41 tahun

Faktor presipitasi Putus obat, masalah ekonomi,


ibu meninggal
Status perkawinan Janda

Riwayat keluarga Riwayat keluarga (-)

Gejala Gejala afektif manik (+)

Dukungan keluarga Dukungan keluarga baik

Sering relaps Ada riwayat relaps

Kesimpulan prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
DAFTAR PROBLEM

Organobiologik : tidak ditemukan kelainan fisik


Psikologi/psikiatrik : waham kebesaran, halusinasi visual dan ilusi.
Sosial/keluarga : masalah ekonomi dan kematian keluarga yaitu ibu pasien.

TERAPI
Psikofarmaka
R/ Risperidone 2 mg tab No XX
R/ Clozapine 100 mg tab No XX
S2 dd tab 1
S1 dd tab 1
-----------------------------------------
--------------------------------------------
R/ Depakote 500 mg tab No XX
Pro: Ny. DP
S1 dd tab 1
Umur: 41 tahun
--------------------------------------------
Edukasi keluarga
Edukasi keluarga mengenai penyakit pasien dan menerima kondisi pasien
Edukasi bahwa kondisi pasien seperti ini dapat dibantu dengan mendukung
kesembuhan pasien
Edukasi bahwa kerja sama keluarga sangat diperlukan untuk memastikan pasien
minum obat teratur dan kontrol teratur

Psikoterapi non-farmaka
- Terapi kejang listrik (ECT)
Lampiran
Wawancara
Rabu, 26 Juni 2019 (Ruang Merpati) Jam 11.00 WIB
Pertanyaan Jawaban Interpretasi
Selamat pagi, Ibu. Saya Amira dokter
muda yang sedang bertugas. Nama Saya Dewi Pinkiwati
ibu siapa?
Usia ibu sekarang berapa? 41 tahun
Ibu sudah berapa lama di sini? 26 hari
Ibu dibawa ke sini sama siapa? Ayah sama adik kandung
Ruang Merpati, Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jakarta Barat,
Ibu tau ini dimana?
Cisarua, Bandung.
Katanya disuruh istirahat dari kerja karena kecapean dan
Ibu tau tidak kenapa dibawa ke sini?
ngeheng
Dagangan kelontong, sembako. PT Jarum, PT Seomporna,
Ibu kerjanya apa? PT Gudang Garam dari Amerika 1 bulan yang lalu dari Waham kebesaran
Pak Asep

Pak Asep siapa bu? Orang yang ngurusin pabrik rokok itu yang dari Amerika!

Selama ibu di sini, siapa yang ngurusin


Toko tutup
dagangan ibu?
Betah. Bed rest. Kalau sebelumnya ibu mikir dagang terus.
Beriman dan bertakwa kepada Allah, kita rajin solat,
Betah gak di sini bu? Asosiasi longgar
beribadah, memperkuat ukhwah Islamiyah batinyah dan
rohaniyah, beramal soleh kepada Allah.
Kenal ga bu sama teman sekamar? Baik ga? Kenal, baik-baik semua, silaturrahmi lah ya.

Ibu pernah ke tempat ini nggak sebelumnya? Nggak pernah, ini baru pertama kali.
Anak ibu ada berapa? Ada 3 orang, cowok semua, pertama umur 14 tahun, kelas
1 SMP tanggal lahir 4/7/2005 di Jakarta.

Di rumah siapa yang ngurusin anak-anak Adik sama ayah tapi anak mandiri, rajin, solat, puasa,
Dramatisasi
ibu? ngaji, semua soleh, tak membebani ibu.

Saya anak kedua dari tiga saudara. Kakak laki-laki dan


Ibu berapa bersaudara?
adik perempuan.

Kakak dan adik ibu kerja apa?


Punya toko juga, kelontongan
Ada yang iri sama ibu? Keluarga ibu? Tidak ada lah

Silaturahmi, baik-baik aja, sering berbagi makanan, sering


Hubungan sama keluarga yang lain baik bu?
main, sering komunikasi.
Ibu pernah denger suara bisikan saat sedang
Tidak ada
sendiri?
Ibu Dewi adalah ibu “Junko” anugerah dari Allah! Diberi
Ibu pernah melihat sesuatu? atau mungkin
karena rajin solat, disenangi sama orang cina, dan ibu
ibu mempunyai kuasa gitu bu? Waham
pernah foto bersama.
kebesaran
Maksudnya nama wanita yang baik hati asal nama dari
Junko itu apa artinya bu?
Kota Cina!
Melalui mimpi, waktu itu ibu sedang mengerjakan umrah
Gi mana ibu dapat anugerah itu bu? Kapan Halusinasi
dan dibaca ibu dapat anugerah itu pada batu hajarul
itu bu? visual
Aswad, batu surga. Yah, 1 bulan yang lalu lah.
Pernah, tahun 2005 ibu jadi Hajah Kecil tapi hajah besar
Ibu pernah mengerjakan umrah?
belum.
Ibu pernah ketemu sama Allah? Pernah lihat dengan mata kepala sendiri! Allah datang berupa
lafal Allah, zat, hitam dan bulat!
Berapa kali ibu ketemu Allah? 2 kali
Halusinasi
Kalau lagi banyak puasa, kalo lagi rajin beribadah akan dikasi visual
Ibu sering dapat mimpi dari Allah?
petunjuk dan hidayah dari Allah.
Saat ketemu Allah, Allah ada kasi apa- Iya ada! Ibu bisa lihat aura kematian dan kehidupan dari
apa kuasa gak ke ibu? kesolehan ibu, wanita mulia ahli syurga! dapat dari Masjid
Sunda Kelapa.
Ga, kalau tidak ditanya ibu tidak cerita. Soalnya kejadiannya
Orang lain tau ga ibu ketemu Allah?
udah lama.
Suami ibu masih ada? Udah meninggal tahun kemaren, 2018.

Dia kena stroke berat. Dulunya suami ibu kerjanya di RSPP di


Meninggal karena apa bu?
Jakarta (Pertamina). Dulu dia sering ke Itali!

Ngapain suami ibu ke Itali? Dia ke sana untuk pemasangan pipa Jerman dengan pertamina.

Sedih banget tapi untung harta peninggalannya banyak. Labil,


Ibu sedih ga saat suami ibu meninggal?
Hahahahahaha irrelevan

Maaf bu nanya, ayah sama ibu masih Ayah ya di rumah ngurusin anak ibu tapi bunda sudah
hidup? meninggal sebulan yang lalu. Yah, karena sakit tua.
Ibu ingat ga hari ni hari apa? Ingat, 26 Juni 2019.

Senang kok
Bagaimana perasaan ibu hari ni?

Sudah makan tadi siang, makan nasi sama


Ibu sudah makan? Makan apa hari ni?
ayam goreng.

Tadi malam ibu bisa tidur? ada Cukup si tidur ibu, kalau kebangun malam Waham
kebangun ga jam 1-2 pagi? biasanya ibu tahajutan. keagamaan

Waham
Ibu bisa baca al-Quran ga? Bisa, sudah khatam 1 kali
keagamaan
Ibu ingat tarikh lahir ibu? 16 Juni 1978
Pendidikan terakhir ibu? SMU Madrasah Aliyah

Ibu kerja si, sebagai perawat di RS Kebon


Habis di Madrasah Aliyah ibu
Jati, Bandung selama tiga tahun ikatan
ngapaian?
dinas.

Baik ibu, terima kasih untuk waktu dan


kesempatannya hari ini bu, ibu udah Baik dokter, terima kasih.
bisa istirahat lagi ya.

Kalo begitu untuk hari ini segini dulu


Iya.
ya bu. Besok kita ketemu lagi.

Anda mungkin juga menyukai