Anda di halaman 1dari 9

51.

INFEKSI SALUŁAN PERNAFAS&N

PERNAFASAN ATAs

OTITISMEDIA
1. DL%RIPSIPENYA-Krr
DeEsi
media adalâłl p?eraaangżn tefîng-a tengah.yahg dibagi rnenjadi:
terqngatengah yaag gejala dan tanda-tanda$,ya
k}ĂrLîk •łgejaż: otalgia, gangguan pendengaran, deman,_ atau
Otżtis media efiw: PenumpuÎa.n cairan di ruang tełinga tengah

risiko
• anatomi: langic-larigit truilut,

adenoid ( perabescśaa consil)


varome
e Lokksż keîuarga
pernafasa-a:di
-î Ras putih
Menderica žnfeksi nuda

Tuba pada anak berbeda dengao dewasa menyëbabkan. drainase(CAPdPADŕNAN


KATA BAHASĄ INDQNES]A) telinga fengah kurang baik
•transudatdi telinga
• Fu-nFi 'tuba eustakhiî-žsy•ang tidak normal menyebabka-n refluks cairxn
zengah.dźn perkembangan bakteri.
a Bakte..rEpenyebab.•
L St;eptoccccuspnemoniae (35%)
2 Haemophilus i?žjîunžce (25%)
3 ă Moxzrella catarrbnlis ( 10%)

C. Manifestasiklinik
terjadi dengan
• Odtisrnedia akut: Otalgia, garżgguan pendengaran, demam, gelisah yang
yang ridakspes
Otorea lerwat perforasi t-nernb,-aôtimpani atau tuba timpanostomi. Gejala

ditandai dengan kemerahan, keruh,


menonjol, tidak bergerak akan
di pneumatik. Penyakît
spontan pada sebagian besar Komplikasi intrakranial, meningitis,
abses ota-kjarangterjadj

11. TERAPI
A Tujuan terapi
• Mengendalikan nyeriî menghilangkan infeksi, dan mence śah
c komplikasi
amaR0teraA
!nfeksf Sa!uran Pernafacan

Menghindaripenggunaan antibiotik rang tidak perlt)


Mcrnininnallcanrcaksi yang tidak diingin%an (ROT D)

Pendeka:an

Antibiotikoral 5-10 hari


Bcberapaanak-anak dapat serobuh tanp:x antibiot:h
Terapipendtl'ctvyg : analgesik, anopircti% lokal.
Antihistamin dan dekongestan tidak efefektifunra:v naengatasiefusi dan
menghflangkaragejaÅa.
Pilihanpertama antibiotik: Amokisillin 40 mal ; • bb/hari
Aktivitas in vitro Amoksisilin terhadap S. & H. influenzaeisolat dari telinga tengah
sangacbaik. Anaoksisi!in dosis tinggi 80-90 mg/kg bb/hari untuk pneumokokk09 yang resisten
terhadappenisilin.
Bilagagal gungkan amoksislin-asam klavulaoat dosis tinggi, sefuroksim aksetil atau seftriakson
im.
Bila H. influenzuc/M camrrhali$ penghasil betalaktamase urnum dida?ati maka gunaka„n
antibiocikyang tahan terhadap betataktamase.
e Suifameroksazol-crimetoprim (ko-trimoksazo\), sefilcsirn,sefutoksidfr sefæ!dor,seitibuten,
sefprozil,sefpodoksim; azitromisin, azicromisin,

C. Evaluasi terapi
Gejiia,otitis media akan hilang'daJamwaktu 24-72 jarn bi-ladi terapi dengan tepat.
Bik otalgia/derrnm selama teråpi tetap!kambuh maka harns dicurigai lernunghnan infeksi
bakteri,yang menghasi!kan ba-:lakza-mase, •terapi dengan antibiocik rang akiif terhadap
beta12ktarna,se.
Bilakambuii setel?h 1 bulan• yang disebabkaa infeksi karena mÄkNba
terapidehgan amol?sisilin dosis tinsgi avau antibiotik stabil beta!a-ktamase.
kemungkinan- tecjadinya Efi-Isi(fretcuertsi 10%).
ff2dahari ke Q teyapi perikS{'ft-dang
Bila'fusi -rétap ada sampai 3 percimbangl%-huntuk:
20 mg/kg bb/bar: Ko-grimcksazpl 4/20mg/kg bb
Teruskon cerap; dengäji
dan pgnyÅsipan tuba.cimpanostoxni
Irdiringotc;ni
Terapj episcde oc;cis

2.

DESIGUPSI
PENYAÄT
Defiuisi•
infeksi bakteri amu viiuæ
Inflamasifaring dun jarihgan limfoi,d selcitarnya akibac
Etiologi
Group A
• Penyebab: Virus,bakteri group A beza hemolytic
Streptococcus/CAS ) (0,3-3%)
demam
Padåkasusinféksi Group A Screptococcus dapat terjadi
c.
ManifestasiIdiuis
rnenelari), dement. membedakari gejala
tenggorokan (sorethroat), disfagia (kesulitan
inisinfeksi karena Virus atau bakteri.
kelenjar limfa,
CAS) ditandai dengan : pembehgi-akan
Group A Streptococcus
baruk, demarn>380C.

701
nhakoterapi
RAP/
11. TERAPI
• Faringitis virus diobati secara simtomatis
• Terapi GAS faringitis: penisilin;
10 hari atau benzathin penisilin im 25000_
1. Untuk anak < 12 tahun penisihn V, 2x 250/hari,
50000 unit/kg, dosis tunggal
2. Untuk dewasa penisillin V 500mg 21 250/hari, 10 hari.
mg/kgbb/hr atau
• Vntuk yang alergi penislin beriken eritrornisin estolAt 20-30
etilsuksinat 40-50 mg/kgbb/hr dibag; dalam 2-4 dosis se111T'i.i 10 hari
• Antibiotik Iain: amoksisdin, ampisilin, sefa!osporin, eritrormsir.-sulfzokozol.

3. SINUSITIS

1. DESKRIPSI PENYAKIT
A. Definisi
Infeksi di sinus, akut hingga 4 minggu, kronik 12 minggu

B. Etiologi
Bakteri penyebab:
• Streptococcwpnemoniae(30-40%)
• Haemophilw inßunzae (20-3006)
• Moxarella catarrhalis (12-209'6), Iain2
• Streptococcuspyogenes, Staphylococcus aurew,
• Bakteri anaerob.

C. Manifestasi klinis
Keluarnya cairan kental berwarna dari hidung, sumbatnn di Vidunsn nyer: r•.'.ik-a,
demam.

11. TERAPI
Gejala dapat sembuh sendiri dalam 48 jam, bila menetap atasi gejala, perbaiki fungsi sinus.
cegah komplikasi intrakranial, dan atasi bakteri patogen.
• Terapi utama adalah pemberian antibiotik. Untuk sinusas tanpa komplikasi gunak-an
Amoksisilin atau ko-trimoksazol bila resisten gunakan azitromisin, klaritromisin, sefuroksim,
sefiksim, sefaklor, fluorokuinolon: levofloksasin, gantifioksasin
• Durasi terapi: 10-14 hari dan dapat diperpanjang sampai 30 hari.
• C)bat semprot vasokonstriktor: fenileprin; oksimetazolin dapat mernperbaiki alir.ift. Terapi
penggunaan tidak melebihi 72 jam agar tidak terjadi toleransi.
• Antihistamin tidak efektif untuk sinusitis

PERNAFASAN BAWAH

1. BRONKHITIS

1. DESKRIPSI PENYAKIT
A. Definisi
• Inflamasi pada cabang trakheobronkial tidak termasuk alveola, yang nmumnya berhubungan
dengan infeksi pernafasan umum. Diklasifikaskkandalam bronkhitis akut dan kronik.
• Bronkhitis akut terutama teriadi selama musim dingin. Faktor
pencetus: cuaca dingin, lembab
dan banyaknya zat pengiritasi seperti polusi udara, asap rokok

702 ISO FarmakoteraÅ


InfeksiSaluran Pernafasan
Patofisiologi
penyebab utama adalah virus terutama
virus common cold,
pada saluran pernafasan bawah: rhinovirus, coronavirus, virus
virüs influenza,
patogen penyebab lainnya adalah: adenovirus, respiratory syncytiaı virus.
Mycoplasmapneıımoniae,
permssİs Chlamydiapneumoniae,Borderella
Infeksi bronkus dan trakea menyebabkan membran
mukosa udem dan merah serta peningkatan
sekresi bronkus. Kerusakan epitel saluran
pernafasan dapat beıvariasi dari
dapat berpengaruh pada fungsi mukosiliari ringan—beratdan
bronkus. Selain itü peningkatan sekresi bronkial
yang kental dan lengket akan mengganggu aktifitas
mukosiliari.
o İnfeksi şaluran pernafasan akut mungkin berkaitan
dengan peningkatan hipereaktivitassaluran
pernafasan dan mungkin menjadi patogenesis penyakit
paru kronis obstruktif.

Manifestasi klinik
C.
o Bronkhitis adalah penyakİt yang dapat sembuh sendiri dan jarang menyebabkan kematian.
Bronkhİtİs akut biasanya diawali dengan infeksi saluran pernafasan ataş. Pasien mengalami
gejalayang tidak spesifik seperti: tidak enak badan dan sakit kepala, ingusan, sakit leher.
o Batuk adalah penanda bronlthitis akut yang terjadi awal dan akan menetap walaupun keluhan
nasal dan nasofaring menghilang. Seringkali, awalnya, batuk nonprodukrif tetapi berkembang
menghasilkansputum yang mukopurulen.
o Pemeriksaan dada menunjukkan adanya ronki dan bunyi tidak normal bilateral (rale moist
bilateraD.Foto sinar X menunjukkan hasil normal. Kultur bakteri sputum umumnya digunakan
secara terbatas karena ketidakmampuan untuk meniadakan flora normal nasofaring dengan
teknik sampling.
o Uji deteksi virus dapat digunakan bila diagnosa spesifik dibutuhkan. Kultur atau diagnosa
serologi M. pneumoniae dan kultur atau deteksi antibodi langsung secara Huoresensiuntuk
B.pertusisseharusnya dilakukan pada kasus berat dan lama bila perkiraan epidemiologi
menunjukkan keterlibatan patogen tersebut.

11. TERAPİ
A. Tujuan terapi
Membuat pasien nyaman dan pada kasus berat untuk mengobati dehidrasi dan gangguan respirasi.

B. Pendekatan Umum
TERAPİFAMAKOLOGI
Terapi simtomatis dan suportiE Antipiretik tunggal seringkali cukup. İstirahat
dan analgesik-
demam. Aspirin atau parasetamol
antipiretik lemah sering dapat mengatasi keluhan lemah dan
anak dengan dosis harian maksimum
(650 mg utk dewasa dan atau 10-15mg/kg bb/dosis pada
dewasa4 g dan anak 60 mg/kg)
mg/kg/. Dosis maksimun dewasa
0 Atau gunakan ibuprofen 200-800 mg pada dewasa, anak 10
3,2 g dan 40mg/kg/dosis pada anak; Berikan setiap 4-6 jam.
dehidrasi dan kemungkinan penurunan
o Pasiendianjurkan untuk minum cairan untuk mencegah
pemberian aspirin harus dihindari karena
sektesirespirasi dan kekentalan mukus. Pada anak
munculnya sindrom Reye. Parasetamol
adanya hubungan antara penggunaan aspirin dengan
lebihdianjurkan.
meengencerkan sekret. Batuk ringan yang
Terapi embun dan atacı penggunaan uap dapat
dekstrometorfan, Terapi batuk yang lebih
menetap yang mengganggu dapat diterapi dengan
sejenis.
berat mungkin membutuhkan kodein atau obat yang
padapasien dengan demam menetap dan
Penggunaanrutin antibiotik tidak dianjurkan, tetapi bakteriharus dicurigai.
a&anya'inFeksi
gejalapernafasan lebih darİ 4-6 hari, kemungkinan
Bila mungkin terapi antibiotik ditujukan terhadap patogen yang diantisipasi (misalnya

ISO
Farmakoterapj 703
BABXII/ ınfeksi

aratı bakteri yang dominan tumbuh


Streptococcııspneumoniae dan Haemophilusinftue;ızae)dan
pada kulrur kerongkongan.
dingin (riterz 1:32) âtau dipastjkan olein
• M.pneumoniae bila dicurigai atatı positif aglütinin
analognya (klaritromisin atau azıtromisin).
kulcur/serologi. Terapi dengan eritromisin atatı
patogen cersebut (misalnya gatif]oksasin
Fluorokuinolon juga menunjukkan aktivitas terhadap
pada orang dewasa.
acau levofloksasin dosis tinggi) dan dapat digunakan
Amancadin atâLlRimantadin mungkin
o Selama epidemi yang melibatkan virus influenza A,
diberikan di diawal penyakit.
efektif umtuk meminimkan gejala-gejala cerkairbila

2. BRONKHITIS KRONIS

ı. DESKRIPSI PENYAKIT
A. Definİsİ
akan melaporkan batuk
Adalah penyakit yang tidak spesifik pada orang dewasa. Biasanya pasien
setiap tahun selama
dengan sputum hampir sepanjang hari selama paling tidak 3 bulan berturutan
2 tahun berturutan.

B. Patofisiologi
o Bronkhİtİs kronis teriadi akjbat dari beberapa faktor pendukung termasuk merokok, tçrpapar
debu, asap, polusi lingkungan, dan infeksi bakteri atau virus.
• Pada bronkhjtis kronis, dinding bronkus menebal dan jumlah mukus yang disekresi sel globet
di permukaan epitel bronkus beşar dan kecil meningkat nyata. Hipertropi kelenjar mukus
dan dilatasi saluran kelenjar mukus juga ditemui. Adbatnya pasien dengan kronis bronlthitis
mempunyai lebih banyak mukus secara nyata di saluran nafas perifer dan selanjutnya akan
menganggu pertahanan paru normal dan menyebabkan penyumbatan mukus di saluran
pernafasan yang lebih kecil. Selanjutnya kondisi patologis ini dapat menyebabkan parut pada
bronkus kecil dan meningkatkan obtruksi saluran nafas dan perlemahan dinding bronkus.

C. Manifestasi klinik
• Penanda bronkhitis kronis adalah batuk, muali dari batuk ringan perokok —batuk berat
prodüktif dengan sputum purulen. Pengeluaran dahak jumlah banyak biasanya terjadi pada
ayva]pagi, walau banyak pasien mengeluarkan dahak sepanjang hari. Sputum yang dikeluarkan
biasanya kental lengket dan berwarna putih-kuning
o Dengan pengecualian penemuan pulmonal, pemeriksaan fisik pasien dengan bronkhitis kronis
ringan-sedang bronkhitis kronis umumnya tidak nyata.
• Peningkatan jumlah granulosit polimorfonukleus di sputum sering memperkuat iritasi bronkus,
dimana jumlaE epsinofil menunjukkan komponen alergi.
o Bakteri terbanyak yang diidetifikasidarj sputum kultur, dinyatakan dalam % total kultur, yang
diidentifikasi dari pasien-pasien yang menderita bronkhitis kronis kambuhan akut adalah
1. Hnemofilus influenzae 24%-26% sering betalaktamase+
2. Haemophilus parainfluenzae 20 %
3. Streptococcus pneumoniae 15 %
4. Moraxe;lla carrhalis 15 % sering b-laktamase+
5. Klebsiel[a pneumoniae 4 0/6
6. Serratia marcescens 2 %
7. Nesisseria meningitidis 25 sering b-laktamase+
8. Pseııdomonas aerugizıosa 2%

11. TERAPİ
A. Tujuan terapi
Mengurangikeparahan gejala dan menghilangkan kekambuhan akut dan mencapai perpanjangan

704
ISO Farmakoterapi
InfeksiSaluran Pernafasan

yang bebas
infeksi
interval
Urnum
pendekatan
umum:
prinsip
dinilai tiwayac pckeciaan/lingkungan untuk menetapkan paparan yang mcnganggu,
Harus
tnengiritasi scperti asap rokok. Avvalidengan harus menurunl<an paparan terhadnp iritan
bronkous.
pclembaban udara inspirasi dapat menoencerkan sekrec yang kencal sehingga produksi sputurn
Efektifitas penggttnaan aerosol mtlkolitlk (asetilsistein, dcoksiribonuklcase)
mcnjadi lebih efekti[
jelas.
manfaatnya masih belum
mungkin membantu pengeluaran spucum.
Prainase postural

F\RMAKOLOGI
, eksaserbasiakut pemberian bronkodilator oral atau aerosol seperti Albuterol aerosol.
konsisten tetap menunjukkan keterbAtasandAlam masuknya Ildara
t 'nt,ukpasien yang secara
bronkodilator harus dipertimbangkan.
rnafasan,perubahan terapi
, antibiotik masih diperdebatkan, walau penting. Pemilihan antibiotik sesuai dengan
risiko interaksi rendah, dan tidak menimbulkan masalah kepatuhan.
antibiocik harus mempertimbangkan resistensi patogen terhadap penisilin yaitu 1-1
Ampisilin
30-4006, M. pneunzoniae penghasil B laktamase 9506 dan S.pnetononiae 30%.
dipcrtimbangkan sebagai pilihan untuk bronkhitis kronis eksaserbnsiakut, tetapi regimen
dan resisten terhadap betalakcamase membatasi keamanan dan cost-ffcttveness.
dapat
, mikoplasma terlibat dalam infeksi, penggunaan makrolid masih diragukan. Azitromisin
¿pertimbangkan sebagai pilihan untuk kasus mikoplasma.
patogen adalah Gram—
• Fluorokinoionantibiotil< alternatif yang efektif untuk dewasa terutama bila
yang generasi
untuk pasien yang parah. Beberapa S.pneumonii resisten terhadap fluorokinolon
gatifloksasin.
awal,sehingga dibutuhkan generasi yang lebih baru seperti
pencetus kejadian tertencu
• radapasienyang mempunyai riwayat kekambuhan oleh karena faktor
bermanfaat. Bila tidak ada
sepertimusim dingin, percobaan profilaksis ancibiocik mungkin
uncul<2-3 rahun, terapi
perbaikansecra klinik, selama periode yang sesuai misalnya 2-3 bulan/cahun
dapat dihentikan.
profilaksis
• Antibiorikyang umum digunakan dengan durasi 10-14 hari.

Antibiotik
yang Dosis lazlm dewasa (G) Dosis/hari
dianjurkan
GAm-pisilin
AmoPsisi11n 0,5
Cefprovil 2
Cefuroksirn 2
Cjprofloksasin
Cati%ksasin 0,4 1

Levofloksasin 1
boksisikli!) 2
Minosil<lin 2
Tetrasiidinilcl 4
3
Amoksisilin klavulanat
I,40-trirnoksazol 160/800 mg 2
Obat Pengganti
Azitropyyin 0,25-0,5 1
Eritronnisin 0,5 4
Klaritromisin 0,25-0,5 2
Sefiksim 1
Sefaleksin 0,5 4
Sefaklor 0,25-0,5 3

3. BRONKHIOLOTIS

1. DESKRIPSI PENYAICIT
A, Definisi
Infeksi Virus akut pada saluran pernafasan bawah bayi yang menunjukkan pola musiman Yang
tetap , puncaknya selama musim dingin dan menetap sampai awal musim semi.
• Penyakit ini umumnya mempengaruhi bayi berumur 2-10 bulanPenyebab urama, 45-60%,
adalah Virus syncytial,penyebab kedua Virusparainfluenzae. Bakteri sebagai patogell
sekunder hanya Iah p oda sedikit kasus

B. Manifestasi Klinik
Gambaran k(inik
Tanda dan gejala
Diawali dengan gelisah, demam rendah. batuk, ingusan.
Gejala berkembang; muntah, diare, pernafasan berbunyi, peningkatan laju pernafasan.
PernafasanIambat dan sulit dengan dada tertarik, hidung memerah.

Pemeriksaan fisik
Takikardia, Iaju pernafasan 40-80/menit pada bayi di RS. Pernafasan berbunyi, konjuntivitas
ringan pada sepertiga pasien, Otitismedia pada 5-10% pasien

Pemeriksaanlaboratorium
• Sel darah pucih perifer normal atau sedilcit meningkat. Gas darah arteri: hipoksemiadan
hipercarbia / hiperkapnia (jarang). Sering terjadi dehidrasi karena asupan cairan kurang pada
penderita rang batuk, demam, mual muncah.
o Diagnosa terutamja berdasarkan pada penemuan klinik dan riwayat. Isolasi patogen akan
menegakkan diagnosa dugaan.

11.TERNI
• Bronkiolocisadalah penyakit yanz • :mbuh sendiri dan umumnya tidak memerlukan terapi'
selain menghilangkan kecemasan dan antipicecik, kecuali untuk bayi Yang mengalami hipoksia
2Caudehidrasi.
• Pada kasus berat, cerapi piliinan adalah cerapi Oksigendan cairan IV
Terapi beca adrenergik aeroso! nampaknya bermanfaat sedikit untuk sebagian besar pasien
tetapi munglcin berguna pada anak dengan predisposisiyang mengarah ke bronkospasme.
• Karena bakteri bukan pertvebab utama maka antibiotik secara rutin sebaiknya cidak dibefikan•
Tecapi sering Dokter mecnberikan di awal karena penemuan klinik dan radiologi sering
menunjukkan kemungkinan bakteri pneumonia.
Ribavirin dapat dipcrtimbangkan pada pasien yang
infeksi akut. Penggunaan Obat ini menderita pényakit paru atau jantung
dengan membutuhkan peralatan khusus,
kecil dan pelaksana terlatih. generator aerosol
partikel

PNEUMONIA
DESKRIPSI PENYAKIT
pneumonia merupakan penyakit yang paling umum mepyebabkan
kematian di USA. Dapat
terjadi pada semua umur, walau manifestasi k]inik terparah muncul pada anak, orang tua dan
penderita penyakit kronis.

Patofisiologi
Mikroorganisme mencapai saluran pernafasan bawah melalui tiga rute: dapac melalui inhalasi
sebagai partikel aerosol, dapat me!alui aliran darah dari tempat infeksi di luar paru, atau aspirasi
dari isi orofaringeal. Infeksi virus pada paru menekan akcivitaspernbersihan/ pengeluaran
bakteri paru •dengan cara mernperlemah fungsi makrofag alveol dan pembersihan oleh sel
mukosiliari, sehingga menyebabkan tahapan infeksi bakteri sekunder.
; penyebab.utama pneumonia yang didapat di komunitas di USAadalah S.Fæeumoniæ (70%),
atau M,pneumoziae (10-200/0)
I)enyebablain: Legionella dan C.Pneumoniae, Staphylccoccsaurewdan basiius (bakteri berbent•uk
batang) gram-negatif terutama di orang tua terutarna yang tinggal di panti, dan yang berkaitan
dengan alkQhoiisme:
Pneumonia yang diperoleh di RS: Baksii G dan S agreus
o Aspirasi isi Iambung atau okofaringeal ; anaerob
• -Pediatri:virus terutama virus sinsitial, parainfluensa, dan adenovirus serta bakteri pneumococcus

Be Manifestasi
Gejala.dantanda
Demam yang meningkac tajam, batuk produktifsputum berwæana atau berdarah', nyeri dada,
takikardiætakiPnea
Radiograff •khaS
• Laboratorium: leukositosis terutama sel PolyMorpho Nuclear, 02 arteri rendah.

GejaFadan. Canda Pneurünia Bakteri G+/-


• -Demam yang •meningkat tajarn, -batuk produktifsputum bervarna atau berdarah, nyeri dada.
takikärdia takjpnea
Radiografi:'khas infiltrat• segmental.ataulobar yang padatv
0 Laboratorium: leukositosis:terutåma Sel PMN,02 artegi rendaK
multisistem termasuk perkembngan
Infeksi La. pneumophih• ditandai dengan gangguan_
malaise, anoreksia pada
cepat penyakit. Onset berjenjang dengamgejala-utama
kemudian menjadi batuk produktif
awålnya. Batuk kering tidak produktif Beberapa hari
C yang_berkaitandengæl bradikardi. Nyeri
dengan sputum purulen. Dernaxnlebih dari 40
dada -dan progresifidispneaj bunyi nafas halus.
acralgia, perubähan menæl selacas dengan perjalan
ektrapulmond: diare; muali mialgia,
LaboratoriUm : leukositosis
penyakit. Halusianasi, grand mal seizures.
dengan:
Berdasarkanjenis pnumonia, gejalanya ditandai

l. Pneumonia anaerobik
hilang berat badzn, Sputum yang berabu adalah ciri
Gejala: batuk, demarn ringan,
khasnya.

ISO
Farmakoterapi 707
XII/ înfeksi

Abses paru berkembang dalam I -2 rninggu Pd 20 % pasłen


2. Pneumoniae mikop)asma
Penyebab M.peneumonia. Cej21a: demarn bertahapș sakir batuk
muîonya nonproduktif, sal<icleher, sakiî telinga dan ruore, rale dâ.n
Geiala ekscrnpulmonal: muąj, îrłunt2h, dicrea, nniługia, ąraicis poliarticu:a.
rđsb, roiokardicis•, perikardiîib, hemo!îiŔ; mertirąoęnsefa[iris; n î 'i.ropaci
sindrorna Guillain Barre. Pewarnąaan gram:
3. Pneumonia virus
Gambaran klinis becvariasi, diagnosa dengan tesc serologi
4. Pneumonia nosoko.mî?-}
Faktor urana aclalahpenggunaan ventilator, yang risilco meningkar pada penggvna
antibiocil<, pengguna antagonis reseptorH2, penyzkic berat.

C, Diagnosa
Adanya infiltrat baru di pară, demam, scazcłspernafasarž rnembevat, kental dan neuzroâ}.

11.
A. Tujuan terapi ș-
Eradikasi patogen dan prnyembu-han klinis.
Menurunkan morbiditas.

B. ?endekatorx
Teapkan: fungsi pernafasan, tanda-canda salut sistemik: dehic{ł-asi,
-sepsishicoiaps
Țerapî suportif: olcsigen,- cairan penggantian fisioterapi dada. Nutri:]
pengendaliandeman.
AB empirik dengan Ab spektrum lebar. Bila kultur diketăhui, sempitkan sĘekzru:-n.AB
belurrł cerbukti.
• Pencegahan dengaa vaksin terhadap S. pneumonic don H. inftzcnzae.

C. Evaluasž terapi
Niiai: hilangnya baruit, produksi sputuîTl, adarjya gețala. Kemajuaŕl dalam 2 hat•iperrama.
dan lengkap hilang 5-7 Hari. Nk: SDP, consen, gas clarah

PENGGOLONGAN OBAȚ SALURAN FERNAFASAN


A. GOLONGAN PENftSILLIN
1. Benžiipenisiłŕițdąn-âgo*simetilpenisî)
2. Penisilintahar, pcnisilinase
3. Penisilin spektrum luas
4. Penisilin anci pseudomonas

berd;fusi dengan baik di jaringan dan caiŁaiAtubuh, cetapî penetrasi ke dalnm cairan ocak
baik kecvaiî jila sclaput Otok mengahmî infeksł. C)bât irlž dieksk-resikanke urin dalam
rerapeutil<.Pcobenesid Fenghambat eksĘcsipenisilin oleh tubulus ginjal seh,ingga kadar
lebih [Inggi dan masg ker).ny: panjang.

Efe.ksarupirłg yang adatah rea-,lcsi


yang clapa menimhulkan urîikaria, dan
kadaŔg reaŔsi anafilaksis menjadi .atag. Pasien yang alergi terhadap
penisilin biasanyż

Anda mungkin juga menyukai