830PENGOBATAN
KANKER
OBATUNTUK MENANGANı
Toksisitas yang membatasi KANKER
dosis dan toksisi[as
modifikasi dosis umum dirangkum pada Tabel
penyakit ginjaı dan hali dirangkuım 83.1,
pada Tabel 83.2.
CARAPENANGANAN KANKER
Cara penanganan dikalegorikan
pembedahan dan radiasi secara lokal atatı sistemik.
bila kanker terlokalisasi. merupakan penanganan
Peıııbedaııan dan radiasi lokal karenanya bersifat kuratif
dapat digunakan sebagai terapi
Kemoterapi dan terapi biologi
untuk penanganan penyakit merupakan penanganan sistemik sehingga cocok
sebagai terapi ajuvan vıntuık metastatik. Terapi metastatik dapat digunakan
ııneıınbasmi
penanganan lokal, atan sebagai terapipenyakit mikrometastatik yang mengiringi
mengecilkan tumor yang beşar dan neoajuıvansebeluım pembedahan unluk
memungkinkan pengambilan dengan operasi.
DAMPAKYANG DIINGINKAN
Tujuan akhir adalah kesenıbuılıaıı, yang berarti bebas
hidup sama seperti pada indiviciu yang bebas kanker. dari penyakit dan harapan
Jika kesembuhan tidak ımıngkjn dengan hanya kemoterapi, yang
paling banyak untuk tunıor padat, maka tujuannya adalah penurunan merupakan kasus
tuınor atau mennperlanıbat pertumbuhan tumor dan mencegah gejala yangukuran terkait
tumor.
Laju respon yang terkait dengan lıarapan hidup mengacu pada jumlah laju respon
lengkap atau parsial. Laju respon lengkap mengacu pada hilangnya keseluruhan
kanker selama paling tidak 1 bulan. Acuan respon parsial adalah penurunan
minimal 50% ukuran tumor dan tidak ada bukti penyakit baru, paling tidak selama
satu bulan.
irinotekan dan
Keduanya:mielosupresi Mual, muntah, alopesia, ruam,
topotekan demam ringan, lelah, mukositis,
irinotekan: diare peniııgkatan tes fungsi hali
Mual, muntah, alopesia, mukositis,
Turunan antrasen Mielosupresi karioloksisitas, Icukemia sekunder,
kerusakan jaringan bila mengalarni
ekstravasasi
Agen Pengalkilasi
Ginekomastia,sensitivitas puting
Mual, muntah payudara, efek kardiovaskular
Estramustin
Trombositopenia,anemia, eosinofilia,
kolestasis, eritema dengan rasa
Hipotensi, retensi cairan, terbakar dan pruritus, perubahan
Aldesleukin disfungsi renal neuropsikiatrik, hipotiroidisme,
infeksi bakteri
Tabel 83.2. Modifikasi Dosis Empirik pada Pasien dengan Penyakit Ginjal dan Ha
Agen Disfungsi Organ Saran Modifikasi Dosis
Metotreksat Proporsional dengan penurunan klirens
Kerusakan ginjal kreatinin (CrCll (normal 60 ml/min/m2)
Sisplatin
Karboplatin Kerusakan ginjal Lihat Tabel. berikutnya
Siklofosfamid Gagal ginjal CrCL<25 ml/min, kurangi dosis 50%
CrCl <25ml/min, kurangi dosis sebesar
Bleomisin Gagal ginjal
Kladribin
Fludarabin Kerusakan ginjal Sesuai clengan pengurangan CrCl
Hidroksiurea
Doksuribisin
Untuk bilirubin > 1,5 mg/dl, kurangi dosis
Daunorubisin sebesar 50%
Disfingsi hati
Vinkristin Untuk bilirubin > 3,0, kurangi dosis
sebesar 75%
Vinblastin
Untuk bilirubin >2,0 mg/dl, kurangi dosis
sebesar 50%
Vinorelbin Disfungsi hati
Untuk bilirubin > 3,0 mg/dl, kurangi dosis
sebesar 75%
dosis
Gemsitabin Disfungsi hati Untuk bilirubin > 1,6 mg/dl, kurangi
sebesar
20%
Idarubisin tidak
Disfungsi hati Pertimbangkan pengurangan dosis,
Mitoksantron tersedia panduan
OBAT-OBATKEMOTERAPI
A. Antimetabolit
Toksisitas klinik fluorourasil (5-FU) tergantung dari skedul, dosis, dan
rute pemberian. 5-FU biasanya diberikan dalam bolus intravena atau infus
kontinu. Stomatitis dan diare, karena kerusakan mukosa yang diinduksi Oleh
infus kontinu, dapat mengancam jiwa. Penanganan kasus di atas yang dapat
digunakan adalah Obat antidiare konvensional,seperti loperamid dan juga
oktreotid.
Kapesitabin adalah prodrug oral yang dirancang untuk menghasilkan 5-FU
di dalam tumor dan untuk meniru profil farmakokinetikinfus kontinu 5-FU.
Hand-foot syndrome muncul clengan gejala eritema dan pembengkakan dari
tangan, kaki, atau keduanya, yang dapat terasa sakit, deskuamasi, bengkak,
atau luka. Emolien topikal dapat dipakai untuk ini.
Toksisitas sitarabin tergantung dari dosis. Dosis tinggi (>1 g/m2 per dosis)
berkaitan dengan mielosupresi yang intens; mual berat; dan toksisitas SSP,
okuler, dermatologik, dan pulnmonar.Toksisitas SSP muncul dengan sindrom
serebelar (contoh: disartria, nistagmus, dan ataksia) dengan atau tanpa disfungsi
serebral (contoh: ensefalopati dan seizure umum).
Gemsitabin secara struktural terkait dengan sitarabin, tapi gemsitabin mencapai
konsentrasi intraselular yang lebih tinggi dan memiliki profil toksisitas yang
tidak disertai neurotoksisitas.
Merkaptopurin (6-MP), purine pertama, dan analognya tioguanin (6-TG)
metabolisme
umumnya ditoleransi dengan baik. Allopurinol menginhibisi dosis sebesar 50%.
merkaptopurin dan menyebabkan perlunya pengurangan
toksisitas SSP tertunda (contoh:
Dosis tinggi fludarabin menyebabkan sebesar 25 mg/m2 per hari selama 5
kebutaan, paralisis, dan koma). Dosis biasa
dengan mengantuk, neuropati perifer
hari lebih dapat ditoleransi dan berkaitan ringan.
ringan, parestesia, dan gangguan penglihatanoral yang lebih baik daripada
Cladribine memiliki ketersediaan hayatidalam formulasi oral.
nukleosida purin Iain, tapi belum tersedia kaitan dengan konsentrasi puncak,
Efikasi dan toksisitas metotreksat memiliki
memiliki konsentrasi di atas waktu ambang.
ClanYang lebih penting adalahjiwa dengan terapi dosis tinggi (>100 mg/m2).
Toksisitas dapat mengancam dapat dicegah, tapi tidak dapat disembuhkan
Mielosupresi dan mukositis
diberikan terapi leukovorin, secara kontinu sampai
jika sudah terjadi, maka Toksisitas SSP dapat terjadi
konsentrasi metotreksat turun di bawah 5 x 10-8M.
metotreksat ke dalam SSP atau dengan pemberian
dengan pemberian langsung tidak dapat dicegah dan tidak selalu reversibel.
dosis tinggi. Toksisitas SSP dengan hidrasi alkali untuk mempertahankan
Nefrotoksisitas dapat dicegah
pl I urin > 7. Hepatotoksisitas kurang terja(li dengan dosis yang (Iinaik_
tutunkan, yang tuenggantikan regitnen dosis rendah oral. Toksisitas pulmanar
jarang terjadi tapi berpotensi fatal. Sisplatin, aspirin, dan obat NSAIDlain
menurunkan eliniinasi tenal tuetotreksat.
B. Obat dengan Target Ntikrotubul dan Topoisotnerase
Alkaloid vinka iltnuntnya dapat (litoleransi dengan baik.
Batasan dosis Toksisitas dari vinkristin (litandai dengan neuropati, yang
terasa di kaki dan langan (glove-stocking), tuetupengaruhi fungsi sensorik
eranda olangejala paling awal adalah
maupun motorik, dan biasanya reversibel.
penekanan reflek tendon dalaili serta parestesia pada jari tangan dan kaki.
Kerusakan saraf kranial dapat tuenyebal)kan suara parau, kekakuan vvajah,
serta nveri rahang. Kerusakan saraf 010110111 clapat Inenyebabkan konstipasi,
nyeri abd01uen,dan hipotensi ortostatik.
Batasan dosis toksisitas dari vinblasin adalah nnielosupresi.
Kelompok obat taksan nxenmilikibeberapa toksisitas yang sama. Keduanya
menyebabkan reaksi liipersensitivitas, walaupun mnelaluimekanisme yano
berbeda ; keduanya nmenxerlukan pramedikasi dengan deksametason; paklitaksel
juga mennerlukan pratuedikasi dengan (lifenllidrannindan simetidin. Dosetaksel
tampaknya meniiliki kaitan dengan neuropati, Iilialgia dan hipersentivitas
yang lebih sedikit dibandingkan paklitaksel, tapi dosetaksel menyebabkan
neutropenia dengan clennalll.retensi cairan, serta reaksi kulit yang lebih banyak.
Pemberian minoouan nnengurangi beberapa toksisitas, terutama mielosupresi.
244
ISO