KEMOTERAPI
A. Definisi
Kemoterapi adalah pemberian obat untuk membunuh sel kanker. Tidak seperti
radiasi atau operasi yang bersifat local, kemoterapi merupakan terapi sistemik, yang
berarti obat menyebar ke seuruh tubuh dan dapat mencapai sel kanker yang telah
menyebar jauh atau metastase ke tempat lain (Rasjidi,2007).
Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memberikan zat/obat
yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker atau menghambat proliferasi sel - sel
kanker dan diberikan secara sistemik. Obat anti kanker yang artinya penghambat kerja
sel (Munir,2005).
Tujuan penggunaan terapi ini terhadap kanker adalah untuk mencegah multiplikasi
sel kanker dan menghambat invasi dan metastase pada sel kanker. Jadi terapi ini
cenderung diberikan bila sel kanker sudah bermetastase luas sehingga menimbulkan
efek sistemik (Prawirodihardjo, 2006).
B. Syarat kemoterapi
Kemoterapi dapat diberikan jika memenuhi syarat antara lain: keadaan umum baik
skala karnofsky >70), fungsi hati, ginjal dan sistem homeostatik (darah) baik dan
masalah finasial dapat diatasi. Syarat untuk hemostatik yang memenuhi syarat adalah ;
1. HB > 10
2. Leukosit > 4.000/dl
3. Trombosit > 100.000/dl
Penggunaan kemoterapi menurut Otto pada tahun 2003 dapat melalui empat
cara yaitu antara lain :
1. Terapi adjuvant adalah suatu sesi kemoterapi yang digunakan sebagai modalitas
atau terapi tambahan untuk terapi lainnya misalnya pembedahan dan radiasi yang
bertujuan untuk mengobati mikrometastasis.
2. Kemoterapi neo adjuvan yaitu pemberian kemoterapi yang bertujuan untuk
mengecilkan tumor sebelum dilakukan pengangkatan tumor melalui pembedahan.
3. Terapi primer yaitu terapi pada pasien dengan kanker lokal dikarenakan alternative
terapi lain tidak terlalu efektif.
4. Kemoterapi induksi yaitu terapi primer pada pasien kanker karena tidak memilki
alternative terapi lain.
5. Kemoterapi kombinasi yaitu pemberian dua atau lebih obat kemoterapi dalam terapi
kanker yan obat tersebut bersifat sinergis atau saling memperkuat aksi obat lainnya.
G. Pathway
Kanker
Sel menyebar
Kemoterapi
renal terganggu
H. PENATALAKSANAAN EKSTRAVASASI
1. Pendahuluan
Kanker merupakan penyakit yang paling ditakuti dan mencemaskan dari semua
penyakit. Pasien yang menderita kanker akan mengalami program perawatan yang
lama, prosedur pemeriksaan yang rumit dan dampak pengobatan yang tidak
menyenangkan. Salah satu pengobatan kanker yang sering dilakukan adalah
kemoterapi yaitu dengan memberikan obat-obat sitostatika.
Obat obat sitostatika banyak yang diberikan secara intra venus baik secara
bolus maupun drip. Karena obat ini bersifat karsinogenik maka perlu penanganan
yang aman dalam pemberian kemoterapai. Yang paling ditakutkan bila terjadi
ekstravasasi yaitu masuknya obat ke jaringan yang dapat merusak jaringan , hal ini
dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan merugikan pasien. Oleh karena itu
pemberian obat sitostatika harus diberikan oleh perawat yang telah mendapat
pengetahuan dan ketrampilan mengenai kemoterapi.
2. Pengertian
Ekstravasasi adalah terjadinya infiltrasi obat kemoterapi yang vesikan atau iritan
dari vena ke jaringan sekitarnya.
Vesikan adalah obat kemoterapi yang mengakibatkan kerusakan jaringan. Misalnya
obat daunorubicin, doxorubicin, epirubicin, vincristin, vinblastin, dacarbazine,
dactinomysin.
Iritan adalah obat kemoterapi yang menyebabkan rasa sakit pada lokasi penusukan
sepanjang vena dg atau tanpa implamasi. Misalnya obat etoposide, carmustine,
plicamycin,
4. Pencegahan ekstravasasi
Oplos obat dengan jumlah pelarut yang sesuai
Gunakan vena yang tepat (lurus, lembut, tidak pada daerah pergelangan, fossa
antekubiti)
Hindari penusukan kanul berulang pada tempat yang sama
Gunakan penutup area penusukan kanul yang mudah terlihat
Cek kepatenan vena dengan cairan fisiologis sebelum pemberian obat
Observasi daerah yang diinfus selama pemberian obat
Komunikasi selama pemberian terutama via bolus
Lakukan pembilasan setiap pemberian obat.
7. Penanganan ekstravasasi
Stop infus kanul jangan dicabut
Aspirasi darah dari kanul
Aspirasi jaringan subcutan apabila memungkinkan
Beri antidote sesuai obat sitostatika secara iv
Cabut canul
Beri antidote sesuai dengan obat sitostatika secara subcutan dengan jarum 1ml
searah jarum jam.
Hindari perabaan pada area ekstravasasi
Lakukan pemotretan untuk dokumentasi
Berikan kompres dingin, kecuali vincristin kompres hangat
Istirahatkan ekstremitas dan tinggikan selama 48 jam
Observasi secara teratur terhadap rasa nyeri, bengkak, kemerahan, keras atau
nekrosis
Beri terapi anti nyeri
Lakukan dokumentasi : tgl, waktu, jenis vena, ukuran kateter, berapa kali
penusukan, urutan pemberian obat, jumlah, keluhan pasien, tindakan yang
dilakukan, keadaan area ekstravasasi , lapor dokter, nama jelas
9. Penutup
Seorang perawat adalah individu yang paling beresiko penyebab timbulnya
ekstravasasi. Oleh sebab itu perawat harus mempunyai tingkat pemahaman terhadap
seluruh aspek kemoterapi dan bekerja sesuai dengan proseduryang telah ditetapkan.
Selama perawat bekerja sesuai prosedur serta menggunakan proteksi yang aman
kontak dengan kemoterapi bukanlah hal yg menakutkan.
5. KONSTIPASI
a) Sediakan waktu untuk BAB secara teratur
b) Minum jus buah atau makan buah setelah waktu makan
c) Minum air hangat
d) Minum 3l air kecuali merupakan kontraindikasi
e) Usahakan agar diet yang dikonsumsi mengandung serat
f) Hindari produk yang banyak mengandung tepung
g) Tingkatkan aktivitas fisik
6. DIARE
a) Hindari makanan yang mengiritasi lambung, seperti : sereal, roti dari tepung,
kacang, biji-bijian, coklat, buah segar atau yang dikeringkan, jus buah
(pisang, avocado, apel dan anggur diperbolehkan), sayur mentah, makanan
yang banyak mengandung gas, makanan dan minuman yang mengandung
kafein.
b) Gunakan untuk beristirahat.
c) Minum 3 l perhari kecuali merupakan kontraindikasi.
d) Makan sedikit tapi sering.
e) Hindari makanan yang terlalu panas atau dingin.
f) Hindari susu atau produk susu
7. ALOPECIA
Penanganan untuk meminimalkan alopecia adalah :
a) Gunakan sampho bubuk atau yang lembut, sampho dengan bahan dasar
protein, diikuti dengan penggunaan minyak rambut atau kondisioner setiap
3-5 hari.
b) Minimalkan penggunaan hair dryer, jika memang diperlukan gunakan
dengan panas rendah.
c) Hentikan penggunaan mesin dengan listrik seperti alat pelurus rambut.
Selain itu hentikan pula penggunaan roll rambut, bandana yang menekan
rambut, hair spray, semir rambut karena akan menyebabkan kerapuhan
rambut.
d) Hindari menggosok rambut dan menyisir rambut terlalu keras.
e) Hindari manipulasi rambut yang berlebihan seperti mengikatnya ekor kuda.
f) Gunakan bantal yang lembut
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society. (2011). Cancer Facts and Figures 2011. American Cancer
Society, Inc
Brannon & Feist.(2007). Health Psycology. USA: Thomson Wadsworth Brunner &
Suddarth. (2001).
Kuswibawati, L. 2000. Buku Apa Itu Kanker. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata
Dharma.
Min, Y.,& Finn, O.J., 2006. DNA vaccines for cancer too. Cancer Imunology and
Imunotherapy 55, 119.130
National Cancer Control Programme. England: WHO Copyright Jong, Wim De. (2004).
North American Nursing Diagnosis Association. 2001. Nursing Diagnoses : Definition &
Classification 2001-2002. Philadelphia.
Potter & Perry.(2005). Fundamental Keperawatan (terjemahan, edisi 4, vol 1-2 Price &
Wilson.(2005).Patofisiology (Edisi 6, Vol 2). Jakarta: EGC
https://id.scribd.com/doc/83192664/Penatalaksanaan-Ekstravasasi-Artikel-Tgs-Simk,
diakses 10 Oktober 2019, pukul 21.00 Wita
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah., Brunner and
Suddarth. (8th edition): editor, Suzame. C. Smeltzer, Brenda G. Bare; Ahli Bahasa,
Agung Waluyo, dkk, editor bahasa Indonesia, Monica Ester, Ellen Pangabean: