Disusun oleh :
019.02.1006
A. Definisi
Terapi kemoterapi menggunakan obat-obatan dari berbagai kelas berbeda
untuk menghancurkan sel-sel yang berada di stadium S, M, atau G pada awal
siklus sel (Corwin, J Elizabeth 2009).Tujuan penggunaan terapi ini terhadap
kanker adalah untuk mencegah multiplikasi sel kanker dan menghambat
invasi dan metastase pada sel kanker.Jadi terapi ini cenderung diberikan bila
sel kanker sudah bermetastase luas sehingga menimbulkan efek sistemik
(Prawirodihardjo, 2006).
B. Syarat kemoterapi
Kemoterapi dapat diberikan jika memenuhi syarat antara lain: keadaan umum
baik skala karnofsky >70), fungsi hati, ginjal dan sistem homeostatik (darah)
baik dan masalah finasial dapat diatasi. Syarat untuk hemostatik yang
memenuhi syarat adalah ; 1. HB > 10 2.Leukosit > 4.000/dl 3. Trombosit >
100.000/dl
C. Prinsip pemilihan obat kemoterapi
1. Obat yang digunakan diketahui aktivitasnya sebagai single agent, terutama
obat yang mempunyai complete remission
2. Obat dengan mekanisme kerja yang berbeda untuk menghindari efek aditif
atau sinergis
3. Obat dengan toksisitas yang berbeda untuk mendapatkan dosis yang
maksimal atau mendekati maksimal
4. Obat harus digunakan pada dosis optimal dan sesuai schedule
5. Obat harus diberikan pada interval yang konsisten
6. Obat mempunyai pola resistensi yang berbeda harus dikombinasi untuk
meminimalkan resistensi silang.
D. Tujuan Penggunaan Kemoterapi
Penggunaan kemoterapi menurut Otto pada tahun 2003 dapat melalui empat
cara yaitu antara lain :
1. Terapi adjuvant adalah suatu sesi kemoterapi yang digunakan sebagai
modalitas atau terapi tambahan untuk terapi lainnya misalnya pembedahan
dan radiasi yang bertujuan untuk mengobati mikrometastasis.
2. Kemoterapi neo adjuvan yaitu pemberian kemoterapi yang bertujuan untuk
mengecilkan tumor sebelum dilakukan pengangkatan tumor melalui
pembedahan.
3. Terapi primer yaitu terapi pada pasien dengan kanker lokal dikarenakan
alternative terapi lain tidak terlalu efektif.
4. Kemoterapi induksi yaitu terapi primer pada pasien kanker karena tidak
memilki alternative terapi lain.
5. Kemoterapi kombinasi yaitu pemberian dua atau lebih obat kemoterapi
dalam terapi kanker yan obat tersebut bersifat sinergis atau saling
memperkuat aksi obat lainnya.
E. Penggunaan obat kemoterapi
Obat-Obat Anti Proliferasi Obat untuk menghambat perkembangbiakan sel
kanker disebut SITOSTATIKA Obat Sitostatika Yang bekerja pada fase M
(antimikotik)
1. Vincristin
2. Vinblastin Yang bekerja pada fase S ( antimetabolit ) 1. 5-FU (fluorurasil)
2. Metotreksat (MTX)
3. 6-merkaptopurin
4. Cytocin
No Dx NOC NIC
1 Nyeri akut bd Setelah dilakukan Asuhan Manajemen nyeri :
agen injuri keperawatan 15 menit a. Lakukan pegkajian nyeri
biologi, chemical tingkat kenyamanan klien secara komprehensif
Level nyeri meningkat dg indikator : termasuk lokasi,
1. Ekspresi wajah tenang karakteristik, durasi,
2. klien dapat istirahat frekuensi, kualitas dan
dan tidur faktor presipitasi.
3. v/s dbn b. Observasi reaksi
nonverbal dari ketidak
nyamanan.
c. Gunakan teknik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri klien
sebelumnya.
2 Resiko infeksi bd Setelah dilakukan askep 1 Kontrol resiko Konrol infeksi:
prosedur invasive jam tidak terdapat faktor 1.Bersihkan lingkungan
risiko infeksi dg KH: setelah dipakai pasien lain.
1.bebas dari gejala infeksi, 2.Gunakan sabun anti
2.angka lekosit normal microba untuk mencuci
(411.000) tangan.
3.Lakukan cuci tangan
sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan.
4.Gunakan baju dan sarung
tangan sebagai alat pelindung.
5.Pertahankan lingkungan
yang aseptik selama
pemasangan alat.
Proteksi terhadap infeksi:
1. Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal.
2. Monitor hitung granulosit
dan WBC.
3. Monitor kerentanan
terhadap infeksi.
4. Pertahankan teknik aseptik
untuk setiap tindakan.
5. Inspeksi kulit dan mebran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase.
6. Dorong istirahat yang
cukup.
7. Ajarkan keluarga/klien
tentang tanda dan gejala
infeksi.
8. Laporkan kecurigaan
infeksi.
3 Risk for vascular Setelah 1 jam perawatan Terapi intravena:
trauma bd efek pasien tidak muncul gejala 1. Pertahankan teknik aseptic
cairan infuse : Nekrosis, kemerahan dan universal precaution
Integritas pada kulit dan jaringan 2. Periksa cairan kemoterapi
Jaringan: Kulit sekitar daerah insersi yang akan diberikan, terkait 5
dan membran terkait kemoterapi benar dan efek sampingnya
mukosa 3. Periksa kepatenan iv line
sebelum pemberian
kemoterapi.
4. Guyur sebelum dan
sesudah pemberian
kemoterapi sesuai dengan
protokol
5. Monitor tetesan infuse
sesuai protocol
6. Kaji tanda-tanda phlebitis
pada daerah insersi
7. Monitor adanya perubahan
warna kulit disekitar insersi
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society. (2011). Cancer Facts and Figures 2011. American Cancer
Society
Inc Baradero dan Koleganya.(2007). Seri asuhan Keperawatan Klien Kanker. Jakarta:
EGC Brannon & Feist.(2007). Health Psycology. USA: Thomson
Wadsworth Brunner & Suddarth. (2001). Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku
Saku Patofisiologi. Jakarta. Penebit Buku Kedokteran EGC. Joyce., 1993,
Nursing Management of Symptoms Associated with Chemotherapy, 3rd
edition, Profesional Service by Farmitalio Carlo Erba.