Anda di halaman 1dari 1

PERBEDAAN FENITOIN DAN KARBAMAZEPIN

FENITOIN KARBAMAZEPIN
Indikasi Terapi pada semua jenis epilepsi, kecuali petit mal; status Epilepsi semua jenis, kecuali petit mal, neuralgia trigeminus;
epileptikus propilaksis pada manik depresif.
Peringatan Hati-hati pada gangguan fungsi hati (dosis diturunkan), hindari Gangguan hati atau ginjal, hamil, menyusui, hindari
pemutusan obat dengan tiba-tiba, hindari pada porifiria. pemutusan obat mendadak, riwayat penyakit jantung,
glaukoma, riwayat reaksi hematologik terhadap obat lain.
Efek Gangguan saluran cerna, pusing, nyeri kepala, tremor, biasanya dihubungkan dengan hipermagnesemia, mual,
Samping insomnia, neuropati perifer, hipertrofi gingival, ataksia, bicara muntah, haus, flushing kulit, hipotensi, aritmia, koma, depresi
tak jelas, nistagmus, penglihatan kabur, ruam, akne, hirsutisme, nafas, ngantuk, bingung, hilang refleks tendon, lemah otot,
demam, hepatitis, lupus eritematosus, eritema multiform, efek kolik, dan diare pada pemberian oral.
hematologik (leucopenia, trombositopenia, agranulositosis).
Dosis  Oral: dosis awal 3-4 mg/kg/hari atau 150- 300 mg/hari, dosis Penanganan bangkitan: dosis untuk dewasa dan anak diatas
tunggal atau terbagi 2 kali sehari. Dapat dinaikkan bertahap. 12 tahun adalah 200 mg 2 kali sehari atau 100 mg, 4 kali
 Dosis lazim: 300-400 mg/hari, maksimal 600 mg/hari. sehari. Dosis dinaikkan sampai 200 mg, 3-4 kali sehari.
 Status epileptikus: i.v. lambat atau infus, 15 mg/kg,
kecepatan maksimal 50 mg/menit (loading dose).
 Dosis pemeliharaan sekitar 100 mg diberikan sesudahnya,
interval 6-8 jam. Monitor kadar plasma. Pengurangan dosis
berdasar berat badan.
Sumber: Buku Pelayanan Sumber Kefarmasian untuk Orang dengan Gangguan Epilepsi (2009).

Anda mungkin juga menyukai