Anda di halaman 1dari 21

Antiepilepsi

Marvel, M.Farm., Apt.

Marvel, M.Farm., Apt. 2018.


Jenis Kejang
Kejang parsial Kejang generalisata
Kejang tonik-klonik generalisata
Kejang parsial sederhana
(grand mal)
Kejang parsial kompleks Kejang absence (petit mal)
Kejang parsial sekunder
Kejang tonik
generalisata
Kejang atonik

Kejang klonik dan mioklonik

Spasme infantil
Marvel, M.Farm., Apt. 2018.
Jenis Kejang
• Kejang parsial adalah kejang yang awitan serangannya
dapat dipastikan bersifat lokal, baik melalui pengamatan
klinis atau rekaman elektroensefalografik, serangan dimulai
di suatu lokus spesifik di otak
• Kejang parsial sederhana, ditandai oleh penyebaran lepas
muatan abnormal yang minimal sehingga kesadaran tidak
terganggu.
• Contoh : pasien mungkin mengalami serangan mendadak
kedutan klonik di satu ekstrimitas yang berlangsung 60 – 90
detik, kelemahan otot sesudahnya dapat menetap 15 – 30
menit setelah serangan. Pasien menyadari serangan dan
dapat menjelaskan dengan rinci. EEG memperlihatkan lepas
muatan abnormal yang sangat terlokalisasi di bagian otak
yang terkena.

Marvel, M.Farm., Apt. 2018.


Jenis Kejang
• Kejang parsial kompleks juga terjadi lokal tetapi lepas muatan menjadi
lebih menyebar (biasanya bilateral) dan hampir selalu mengenai
sistem limbik. Sebgaian besar kejang parsial kompleks berasal dari
salah satu lobus temporalis, mungkin karena kerentanan daerah otak
ini terhadap gangguan seperti hipoksia atau infeksi. Secara klinis,
pasien mungkin merasakan gejala-gejala peringatan singkat diikuti
oleh perubahan kesadaran saat sebagian pasien menatap dan yang
lain goyah atau jatuh. Namun, sebagian besar memperlihatkan
fragmen-fragmen perilaku motorik terintegrasi yang disebut
otomatisme yang tidak diingat oleh pasien. Otomatisme umumnya
berupa mengecap-ngecap bibir, menelan, meraba-raba, menggaruk,
dan bahakan berjalan berkeliling. Sekitar 30 -120 detik kemudian,
kesadaran pasien mulai pulih secara bertahap tetapi mereka mungkin
merasa lelah atau sakit selama beberapa jam setelah serangan.

• Kejang parsial generalisata adalah serangan generalisata sekunder,


dimana kejang parsial segera diikuti oleh kejang tonik-klonik
generalisata (gran-mal)

Marvel, M.Farm., Apt. 2018.


Jenis Kejang
• Kejang tonik-klonik generalisata (grand-mal) adalah
epilepsi yang ditandai dengan rigiditas tonik semua
ektrimitas., diikuti dalam 15 – 30 menit kemudian oleh
tremor yang sebenarnya merupakan interupsi tonus
oleh relaksasi. Dengan semakin lamanya fase relaksasi,
serangan memasuki fase klonik, disertai kedutan massif
tubuh. Kedutan klonik melambat dalam 60 -120 detik,
dan pasien kemudian biasanya berada dalam fase
stupor. Lidah atau pipi dapat tergigit, dan sering terjadi
inkontinensia urin. Kejang tonik-klonik generalisata
muncul tanpa tanda-tanda awitan lokal, sementara
kejang tonik-klonik generalisata sekunder didahului
oleh jenis kejang lain, biasanya kejang parsial. Terapi
medis kejang tonik-klonik generalisata primer dan
sekunder sama dan menggunakan obat yang sesuai
untuk kejang parsial.

Marvel, M.Farm., Apt. 2018.


Jenis Kejang
• Kejang absence (petit mal)ditandai oleh kejadian
yang mendadak dan penghentian yang juga
mendadak. Durasinya biasanya kurang dari 10
detik dan jarang lebih dari 45 detik. Kesadaran
terganggu, serangan mungkin juga disertai oleh
kedutan klonik ringan bola mata atau ekstrimitas,
disertai perubahan tonus postur, fenomena
otonom dan otomatisme. Timbulnya otomatisme
pada sebagian pasien dapat mempersulit
pembedaan klinis dari kejang parsial kompleks.
Serangan absence dimulai pada masa anak atau
remaja dan dapat terjadi hingga ratusan kali
sehari.
Marvel, M.Farm., Apt. 2018.
Kedutan mioklonik (myoclonic jerking)
• Kedutan mioklonik dijumpai sedikit banyak pada
berbagai jenis kejang, termasuk kejang tonik-klonik
generalisata, kejang parsial, kejang absence, dan
spasme infantil.
• Terapi kejang kedutan mioklonik perlu diarahkan
kepada tipe kejang primernya bukan pada
mioklonusnya. Namun, sebagian pasien mengalamai
kedutan mioklonik sebagai jenis utama kejangnya, dan
sebagian mengidap kedutan mioklonik frekuen dan
kadang kejang tonik-klonik generalisata tanpa tanda-
tanda defisit neurologik yang nyata.

Marvel, M.Farm., Apt. 2018.


Jenis Kejang
• Kejang atonik adalah serangan dimana pasien
mengalami kehilangan mendadak tonus
psotur. Jika pasien sedang berdiri maka pasien
jatuh mendadak ke lantai dan mungkin
menyebabkan cedera.
• Jenis kejang ini paling sering ditemukan pada
anak-anak, sedangkan pada orang dewasa
jarang terjadi.

Marvel, M.Farm., Apt. 2018.


Jenis Kejang
• Spasme infantil adalah suatu sindrom epileptik dan
bukan jenis kejang/bangkitan.
• Serangan –serangan ini biasanya berupa kedutan
mioklonik singkat berulang pada tubuhdisertai fleksi
atau ekstensi mendadak tubuh dan anggota badan.
• 90% pasien yang terkena serangan pertama sebelum
usia 1 tahun.
• Banyak pasien yang mengalamai keterlambatan
intelektual.
• Pada banyak pasien, penyebabnya tidak diketahui,
tetapi beragam gangguan seperti infeksi, kernikterus,
sklerosis tuberosa, dan hipoglikemia diduga menjadi
penyebab.
Marvel, M.Farm., Apt. 2018.
Marvel, M.Farm., Apt. 2018.
Molekul-molekul sasaran obat antikejang di sinaps eksitatorik glutaminergik.

Sasaran di prasinaps yang mengurangi pelepasan glutamat adalah :

1. Saluran Na+ berpintu-voltase (Volatage-gated, VG) (fenitoin,


karbamazepin, lamotrigin, dan lakosamid)

2. Saluran Ca2+-VG (etosuksimid, lamotrigin, gabapentin, dan pregabalin)

3. Saluran K+ (retigabin)

4. Protein vesikel sinaps, SV2A (Levetirasetam)

5. CRMP-2, collapsin-response mediator protein-2 (Lakosamid)

Sasaran di pasca sinaps meliputi :

6. reseptor AMPA (dihambat oleh fenobarbital, topiramat, lamotrigin)


Marvel, M.Farm., Apt. 2018.
Marvel, M.Farm., Apt. 2018.
Molekul-molekul sasaran obat antikejang di sinaps
inhibitorik GABAergik

Molekul-molekul ini mencakup sasaran spesifik :


1. Pengangkut GABA (khususnya GAT-1, tiagabin)
2. GABA-transaminase (GABA-T, vigabatrin)
3. Reseptor GABA A (Benzodiazepin), secara potensial
4. Reseptor GABA B
5. Protein vesikel sinaps (SVA2)

Efek juga mungkin diperantarai oleh sasaran non-spesifik,


misalnya oleh saluran ion berpintu voltase (VG) dan
protein-protein sinaps. IPSP, inhibitory postsynaptic
potential (potensial pascasinaps inhibitorik). Titik-titik biru
menandakan GABA

Marvel, M.Farm., Apt. 2018.


Marvel, M.Farm., Apt. 2018.
Obat antikejang
Subkelas dan Contoh Mekanisme kerja Farmakokinetika Pemakaian klinis Toksisitas, Interaksi
UREIDA SIKLIK

Toksisitas : Diplopia, ataksia,


Menghambat lepas muatan Penyerapan bergantung pada
hiperplasia gingiva, hirsutisme,
frekuensi tinggi neuron sediaan. Sangat terikat ke
neuropati.Interaksi : fenobarbital,
melalui efek pada saluran protein plasma. Tidak ada Kejang tonik - klonik
karbamazepin, isoniazid,
Fenitoin, Fosfenitoin Na+ berpintu voltase metabolit aktif. Eliminasi generalisata, kejang
felbamat, okskarbazepin,
(voltaged-gate, VG), bergantung dosis, t1/2 12 -36 parsial
topiramat, fluoksetin, flukonazol,
menurunkan pelepasan jam. Fosfenitoin untuk IV dan
digoksin, kuinidin, siklosporin,
glutamat di sinaps IM
steroid, kontrasepsi oral.

Diserap baik per-oral, tidak


banyak terikat ke protein
Toksisitas : mengantuk, gangguan
Serupa dengan fenitoin plasma, konsenttrasi puncak Kejang tonik - klonik
kognitif, ataksia, hiperaktivitas.
Primidon tetapi diubah menjadi dalam 2-6 jam. T1/2 : 10-25 generalisata, kejang
Interaksi : serupa dengan
fenobarbital jam, dua metabolit aktif : parsial
fenobarbital
(fenobarbital dan
feniletilmalonamid)
Kejang tonik - klonik Toksisitas : mengantuk, gangguan
Penyerapan nyaris sempurna,
generalisata, kejang kognitif, ataksia, hiperaktivitas.
Meningkatkan respon tidak terikat ke protein plasma
parsial, kejang Interaksi : valproat,
reseptor GABA A fasik, secara signifikan. Konsentrasi
Fenobarbital mioklonik, kejang karbamazepin, felbamat, fenitoin,
mengurangi respon sinaps puncak dalam 0,5 - 4 jam.
generalisata, kejang siklosporin, felodipin, lamotrigin,
eksitatorik Tidak ada metabolit aktif, t1/2
neonatus, status nifedipin, nimodipin, steroid,
bervariasi dari 75 - 125 jam
epileptikus teofilin, verapamil.
Diserap baik per oral dengan
Toksisitas : mual, nyeri kepala,
kadar puncak dalam 3-7 jam.
pusing bergoyang, hiperaktivitas.
Mengurangi arus Ca2+ Tidak terikat protein.
Etosuksimid Kejang absence Interaksi: valproat, fenobarbital,
ambang-rendah (tipe T) Dimetabolisme lengkap
fenitoin, karbamazepin,
menjadi senyawa inaktif. T1/2
rifampisin.
biasanya 40 jam.

Marvel, M.Farm., Apt. 2018.


Obat antikejang
Subkelas dan
Mekanisme kerja Farmakokinetika Pemakaian klinis Toksisitas, Interaksi
Contoh
TRISIKLIK
Diserap baik per oral,
dengan kadar puncak
dalam 6-8 jam. Toksisitas : mual, diplopia,
Menghambat lepas- Pengikatan ke protein ataksia, hiponatremia,
muatan frekuensi tidak signifikan. nyeri kepala. Interaksi :
Kejang tonik-
tinggi neuron melalui Sebagian di fenitoin, karbamazepin,
klonik
Karbamazepin efek pada saluran metabolisme menjadi valproat, fluoksetin,
generalisata,
Na+ VG, mengurangi 10-11-epoksida yang verapamil, antibiotik
kejang parsial
pelepasan glutamat aktif. T1/2 obat induk makrolida, isoniazid,
oleh sinaps berkisar dari 8- 12 jam propoksifen, danazol,
pada pasien yang fenobarbital, primidon
diobati sampai 36 jam
pada orang normal.
Waktu paruh lebih
singkat tetapi metabolit
Serupa dengan
Okskarbazepin aktif dengan durasi
karbamazepin
lebih lama dan interaksi
lebih sedikit

Terbukti efektif jika


diberikan sekali sehari
Eslikarbazepin Serupa dengan
dan mungkin lebih
asetat okskarbazepin
cepat diubah menjadi
metabolit aktif
Marvel, M.Farm., Apt. 2018.
Obat antikejang
Subkelas dan
Mekanisme kerja Farmakokinetika Pemakaian klinis Toksisitas, Interaksi
Contoh
BENZODIAZEPIN
Diserap baik per-oral,
pemberian per rektum
menghasilkan
konsentrasi puncak
dalam waktu sekitar 1
jam dengan
Memperkuat reseptor ketersediaan-hayati Status epileptikus, Toksisitas : mengantuk,
Diazepam
GABA A 90%, IV untuk status seizure clusters interaksi : minimal
epileptikus, sangat
terikat ke protein,
dimetabolisasi secara
ekstensif menjadi
beberapa metabolit
aktif, t1/2 sekitar 2 hari
Ketersediaan hayati >
80%, dimetabolisasi Kejang absence,
Toksisitas : mengantuk,
Klonazepam Seperti diazepam ekstensif tetapi tanpa kejang, mioklonik,
interaksi : minimal
metabolit aktif. T1/2 20 spasme infantil
- 50 jam
Kejang absence,
Toksisitas : mengantuk,
Lorazepam Seperti diazepam kejang, mioklonik,
interaksi : minimal
spasme infantil
Kejang absence,
Toksisitas : mengantuk,
Klobazam Seperti diazepam kejang, mioklonik,
interaksi : minimal
spasme infantil
Marvel, M.Farm., Apt. 2018.
Obat antikejang
Subkelas dan Pemakaian
Mekanisme kerja Farmakokinetika Toksisitas, Interaksi
Contoh klinis
TURUNAN GABA

Menurunkan Ketersediaan hayati


Kejang tonik-
transmisi 50%, menurun
klonik Toksisitas : somnolen,
eksitatorik degan dengan peningkatan
generalisata, pusing bergoyang,
Gabapentin bekerja pada dosis. Tidak terikat ke
kejang parsial, ataksia. Interaksi :
saluran Ca2+ VG protein plasma. Tidak
kejang minimal
prasinaps (subunit dimetabolisasi. T1/2 :
generalisata
α2δ) 6-8 jam

Diserap baik per-oral,


Toksisitas : somnolen,
tidak terikat ke
pusing bergoyang,
Pregabalin Seperti gabapentin protein plasma, tidak Kejang parsial
ataksia. Interaksi :
dimetabolisasi. T1/2 :
minimal
6-7 jam

Ketersediaan hayati Toksisitas : mengantuk,


Menghambat GABA 70%, tidak terikat ke pusing bergoyang,
Kejang parsial,
Vigabatrin transaminase protein plasma, tidak psikosis, gangguan
spasme infantil
secara irreversibel dimetabolisasi, t1/2 lapang pandang.
5-7 jam Interaksi : minimal
Marvel, M.Farm., Apt. 2018.
Subkelas dan
Mekanisme kerja Farmakokinetika Pemakaian klinis Toksisitas, Interaksi
Contoh
LAIN-LAIN
Kejang tonik- Toksisitas : mual, tremor,
Menghambat lepas Diserap baik dari klonik penambahan berat, rambut
muatan frekuensi beberapa sediaan, generalisata, rontok, teratogenik,
tinggi neuron, sangat terikat ke protein kejang parsial, hepatotoksik. Interaksi :
Valproat
memodifikasi plasma, dimetabolisasi kejang fenobarbital, fenitoin,
metabolisme asam secara ekstensif. T1/2 : generalisata, karbamazepin, lamotrigin,
amino 9-16 jam kejang absence, felbamat, rifampin,
kejang mioklonik etosuksimid, primidon
Toksisitas : pusing
Diserap baik per oral, Kejang tonik-
Memperlama bergoyang, nyeri kepala,
pengikatan protein tidak klonik
inaktivasi saluran Na+ diplopia, ruam. Interaksi :
signifikan, generalisata,
VG. Bekerja di saluran valproat, karbamazepin,
Lamotrigin dimetabolisasi secara kejang parsial,
Ca2+ VG prasinaps, okskarbazepin, fenitoin,
ekstensif tetapi tidak kejang
menurunkan fenobarbital, primidon,
ada metabolit aktif. T1/2 generalisata,
pelepasan glutamat suksinimid, sertralin,
25-35 jam kejang absence
topiramat
Kejang tonik-
Diserap baik per oral,
klonik
tidak terikat ke protein Toksisitas : gelisah, pusing
Bekerja pada SV2A generalisata,
Levetirasetam plasma, dimetabolisasi bergoyang, depresi, kejang.
protein sinaps kejang parsial,
menjadi 3 metabolit Interaksi : jarang
kejang
inaktif, t1/2 6-11 jam
generalisata
Toksisitas : pusing
Meningkatkan mudah diserap, bergoyang, somnolen,
Terapi adjuvan
Retigabin pembukaan saluran memerlukan dosis 3 kali kekacauan pikiran,
kejang parsial
K+ sehari pandangan kabur, interaksi
: minimal Marvel, M.Farm., Apt. 2018.
Diserap baik per oral,
konsentrasi puncak dalam 4-6 Toksisitas : mengantuk, muntah,
jam, t1/2 6-10 jam, sedikit Terapi adjuvan untuk demam, diare. Interaksi : tidak
Memperlama inaktivasi saluran
Rufinamid terikat ke protein plasma, sindrom Lennox- dimetabolisasi melalui enzim
Na+ VG
tidak ada metabolit aktif, Gastaut P450, tetapi mungkin terjadi
sebagian besar diekskresikan interaksi dengan obat antikejang
di urin
Diserap baik, terikat kuat ke
Toksisitas : gelisah, pusing
Menghambat penyerapan ulang protein plasma,
bergoyang, depresi, kejang.
Tiagabin GABA di otak depan dengan dimetabolisasi secara Kejang parsial
Interaksi : fenobarbital, fenitoin,
blokade selektif GAT-1 ekstensif, tetapi tanpa
karbamazepin, primidon
metabolit aktif. T1/2 4-8 jam

Diserap baik, tidak terikat ke


protein plasma,
Toksisitas : mengantuk,
dimetabolisasi secara Kejang tonik-klonik
perlambatan kognitif, kekacauan
Efek multipel pada fungsi sinaps, ekstensif tetapi 40% generalisata, kejang
pikiran, parestesia. Interaksi :
Topiramat mungkin melalui efek pada diekskresikan tanpa berubah parsial, kejang
fenitoin,karbamazepin,
fosforilasi di urin, tidak ada metabolit generalisata, kejang
kontrasepsi oral, lamotrigin,
aktif, t1/2 20 jam tetapi absence, migren
litium
menurun dengan pemberian
obat bersamaan

Ketersediaan hayati peroral


Kejang tonik-klonik Toksisitas : mengantuk,
Menghambat lepas muatan sekitar 70%, terikat minimal
generalisata, kejang gangguan kognitif, kekacauan
Zonisamid frekuensi tinggi melalui efek pada ke protein plasma, >50%
parsial, kejang pikiran, konsentrasi berkurang.
saluran Na+ VG dimetabolisasi, t1/2 : 50-70
mioklonik Interaksi : minimal
jam

Diserap baik, pengikatan Toksisitas : pusing bergoyang,


Meningkatkan inaktivasi lambat Kejang tonik-klonik
protein minimal, satu nyeri kepala, mual. Peningkatan
Lakosamid saluran Na+, menghambat efek generalisata, kejang
metabolit aktif utama, t1/2 ringan interval PR. Interaksi :
neurotrofin (melalui CMRP-2) parsial
12 -14 jam minimal

Marvel, M.Farm., Apt. 2018.


Marvel, M.Farm., Apt. 2018.

Anda mungkin juga menyukai