Oleh :
Dr. siti rahmah
PENDAHULUAN
Absence
Kejang
generalisa Tonik-
ta klonik
generalisata
Atonik
Spasme
infantil
ETIOLOGI
Tipe 1 Tipe 2
(tidak ada lesi struktural) ( Ada lesi struktural)
Infeksi Anoksia/hipoksia
Infeksi Tumor CNS
CNS CVA
Ganggua (Cardiovascular
n Accident)
metaboli Overdose obat
k Hemoragi
Alkohol
Trauma
Idiopati
k
PATOFISIOLOGI
PROSES PENGHANTARAN IMPULS SARAF
CC
LL-- Na+
Cl - Na +
GABAA receptor Glutamate receptor
Inhibition Excitation
Kejang: eksitasi >> inhibisi
Ketidakseimbangan bisa terjadi karena :
Kurangnya transmisi inhibitori
Desensitisasi GABA penurunan efek inhibisi
Contoh: setelah pemberian antagonis GABA, atau
selama penghentian pemberian agonis GABA (alkohol,
benzodiazepin)
KETO G E N IK
D IET
ASPARTAT &
GLUTAM AT
NON- VAGUS
FA RM A KO LO G I NERVE
STIM U LATI O N
BEDAH:
T ERA P I Temporal
Lobectomy
Menghambat lepas muatan frekuensi tinggi Penyerapan bergantung sediaan, sangat terikat
Fenitoin, neuron melalui efek pada saluran Na Kejang tonik-klonik protein plasma, tidak ada metabolit aktif, eliminasi
Fosfenitoin berpintu voltase dan menurunkan pelepasan generalisata, kejang parsial bergantung dosis, waktu paruh 12- 36 jam
glutama di sinaps fosfenitoin untuk IV dan IM
Kejang tonik-klonik
generalisata, kejang parsial, penyerapan nyaris sempurna tidak terikat protein
Meningkatkan respon reseptor GABAA, mioklonik, generalisata, plasma secara signifikan, kons puncak0.5-4 jam,
Fenobarbital mengurangi respon sinaps eksitatorik status epileptikus, kejang tidak ada metabolit aktif, waktu paruh 75-125 jam
neonatus
Okskarbazepin=karbamazepi tapi waktu paruh lebih singkat, metabolit aktif dengan durasi lebih lama IO
sedikit; Eslikarbazepin asetat = okskarbazepin tetapi terbukti efektif jika diberikan 1 x sehari mungkin lebih
cepat diubah menjadi metabolit aktif
Benzodiazepin
LAIN-LAIN
menghambat lepas muatan tonik klonik diserap baik dari bbrp sediaan,
frekuensi tinggi neuron, generalisata, parsial, sangat terikat protein plasma,
Valproat memodifikasi metabolisme generalisata, dimetabolisme ekstensif, waktu
asam amino absence, mioklonik paruh 9-16 jam.