Anda di halaman 1dari 29

Gangguan Gangguan Gangguan

membran sel keseimbangan ion pompa Na - K

Depolarisasi

Potensial aksi

Pelepasan neurotransmiter
di ujung akson

Reseptor GABA & As. Glutamat


di pre sinap

Eksitasi > Inhibisi

Depolarisasi
post sinap KEJANG
Tetanus
Keracunan KD simpleks
Non Cerebral
(selama kejang Botulismus
sadar) Tetani Ekstrakranial

KD Kompleks
Infeksi Intrakranial
Gg metabolik
KEJANG
Gg elektrolit
Akut sesaat Gg kardiovaskuler
Keganasan
Malformasi
Cerebral Keracunanbahan toksik
(selama kejang Withdrawl obat
tak sadar)
Epilepsi :
Kronik berulang - umum / general
- partial
- tak terklasifikasi
KEJANG

Kardiovaskuler Respirasi Metabolisme


( 30 menit )
- Hipertensi
- Takikardi Suplai O2 ↓ Konsumsi O2 ↑
Glukosa uptake ↑
Kardiak output ↑
Hipoksia
ATP ↓
CBF ↑
( 30 – 60 menit )

- Autoregulasi rusak Asam laktat ↑ TIK ↑


- Hipotensi Udem serebri Hipertermi
- CPP ↓ Glutamat ekstra sel ↓ Kejang
- CBF ↓ Sintesa makromolekul, lipid ↓ Free radikal

Sel mati
Tipe kejang

anak Tonik
Klonik
Tonik – klonik
Mioklonik

neonatus Subtle
Klonik fokal / multifokal
Tonik
Mioklonik
Etiologi kejang neonatus

Intrakranial Asfiksia
Trauma kepala / perdarahan
Infeksi intrakranial
Cacat bawaan

Ekstrakranial Gangguan metabolik


Gangguan elektrolit
Kernikterus
Withdrawal obat
Kekurangan piridoksin
Kejang status

1. Serangan kejang lebih dari 30 menit


2. Di antara dua serangan kejang tanpa
pulihnya kesadaran
Etiologi 1. Infeksi intrakranial
2. Gangguan metabolik / elektrolit
3. Hipoksi Iskemik
4. Ensefalopathi
5. Hiperpireksi
6. With drawl obat
Pengelolaan kejang status

1. Mencari penyebab
2. Menjaga tanda vital optimal
3. Pasang I V line, periksa glukosa darah,elektrolit,
analisa gas darah
4.Pemberian antikonvulsan :
Pemberian I V
Terdiri dua paduan obat
Perhatikan depresi
pernafasan
Membebaskan jalan nafas :
Posisi kepala
Lateral dicubitus
Isap lendir
Mencegah hipoksi :
oksigen 100% dengan masker

Mencegah hipoglikemi dan koreksi elektrolit


glukose 25% 2 – 4 cc / kkBB

Mencegah udem otak


Pemberian kortikosteroid
Menjaga tanda vital baik :
suhu, tensi, nadi, irama nafas
MANAGEMENT ACUT STATUS CONVULSIVUS

Arteri line, airway, oxigenasi, glukose

Diazepam 0,3 – 0,5mg/kg BB

Diazepam 0,3 – 0,5 mg/kkBB

Phenytoin 20 mg/kgBB 5 mg/KgBB

Phenobarbitone 20 mg/kgBB 5 mg/kgBB

Refractory status conv. PICU


Anestesi
Diazepam 0,3 – 0,5 mg/KgBB (> 2 mg/menit)

Kejang 5’ Kejang (-)


Phenytoin 10 mg/kgBB 5’- 20’
(> 25 mg/menit)

Kejang (+) Kejang (-)


Kejang Kejang (-)
Diazepam
(+) 1 jam
0,3 – 0,5 mg/kgBB
Piridoksin 100 mg Phenobarbital
Phenytoin 5 mg/kgBB
PICU
8 – 10 mg/kgBB/hr
Phenobarbital Oral Diazepam drip
15 – 20 mg/kgBB 5 – 7 mg/kgBB/hr 24 jam
Phenytoin
10 mg/kgBB/hr PICU Phenobarbital
Diazepam drip 5 mg/kgBB/hr
10 – 24 mg/kgBB/hr
KOMPLIKASI

Gangguan elektrolit
Gangguan metabolik
Dehidrasi
Hipoksi
Udem otak
Hipotensi
Mioglobinuria
PROGNOSIS

Kematian 3 – 11%
Cacat 9,1% : Intractabel epilepsi
defisit neurologi
Kejang demam

Kejang demam : kejang terkait dengan demam


terjadi antara umur 3 bulan – 5 th
tidak didapatkan kelainan intrakranial

Kejang demam Kejang demam sederhana

Kejang demam kompleks

Patogenesis Demam
Umur
genetik

Prognosis Sembuh sempurna Kejang demam berulang


Sembuh dengan cacat
Gangguan mental
Epilepsi
Etiologi : Delapan puluh persen ispa 80% - virus

Pengelolahan Saat sakit Pengobatan suportif


Memotong kejang
Mengatasi demam
Pengobatan suportif lain
Pengobatan kausatif

Penobatan profilaksi jangka panjang

kontinu intermiten

Phenobarbital phenitoin diazepam


Sodium valproat carbamazepin
Infeksi intrakranial
Meningitis Purulenta / bakteri

Serosa virus
LP
Warna
klinis tuberkulosis
Sel
aseptik lain Protein
Ensefalitis virus glukose
bakteri
jamur
parasite
Meningoensefalitis

Abses otak
Rangsangan meningeal Kaku kuduk
Brudzinski I dan II positip
Tanda Kernig positip

Gambaran LCS
Meningitis bakteri Meningitis serosa Ensefalitis
TBC virus

Warna Keruh xanthocrom jernih jernih

Jumlah sel meningkat ( normal 10 /mm3 )


Jenis sel PMN dominan M N dominan MN dominan

Protein Tinggi sekali tinggi sekali tinggi tinggi


glukose Turun turun normal normal
Patogenesis

• Hematogen : ispa,infesi saluran kemih,omp,dll


• perkontinuitatum : sinusitis,mastoiditis,abses otak
• inflatasi langsung : trauma kepala terbuka,pungsi lumbal
• aspirasi air ketuban
• transplacental
Patofisiologi

Komponen bakteri

Sel endotel Sel makropag

IL -I TNF dan IL - I

Perubahan edema serebri ganguan reasorbsi SIADH


Permeabilitas BBB LCS

Peningian tek.intrakranial

gangguan aliran darah ke otak


Manifestasi klinik infeksi intrakranial
• Tanda infeksi : panas,lemah,rewel,gelisah ,nafsu makan berkurang dll

• Tanda radang : rangsangan meningeal , kejang, gangguan reurologis

• Tanda peningian tekanan intrakranial : tumpah,pusing,penurunan


kesadaran,papil udem,UUB
menonjol

Meningitis Tuberkulosa
Stadium I : tanda infeksi ,panas subfebril,gelisah,lemah

Stadium II : terdapat tanda rangsangan meningeal,kejang


penurunan kesadaran

Stadium III : koma dalam,reaksi pupil negatip,defisit neurologi


Etiologi meningitis

Neonatus : Escherichia
Streptococcus pneumonia
Staphylococus
Salmonella sp

Anak 2 bl – 4 th : Hemophilus influezae


Streptococcus pneumonie
Neisseria meningitidis

Anak di atas 4 th : Streptococcus pneumonia


Neisseria meningitidis
Etiologi Ensefalitis

Virus Enterovirus
Bakteri Arbo virus
Cacing Herpes
Protozoa Mumps
Jamur Paska infeksi :
Spirokaeta morbili, varisela
Pengelolahan
Suportif • memotong kejang
• mencegah aspirasi
• menurunkan panas
• megatasi peninggian intrakranial
• mecegah hipoksi otak
• mencegah dekubitus
• mencegah keratitis
• menjaga vital sign tetap baik
Kausatif • ampisilin dan kloramfenikol atau
• Penisilin dan kloramfenikol ( untuk anak )
• ampisilin dan aminoglikosid ( amikin ) untuk neonatus

• Untuk TBC kombinasi INH,Rifampisin,pyrazinamid,strepto.


Komplikasi
• Ventrikulitis
• efusi subdural
• gangguan elektrolit
• meningitis berulang
• abses otak
• kelumpuhan anggota gerak
• kelumpuhan N kranialis
• hidrosefalus

Gejala sisa • hidrosefalus


• palsi serebral
• retardasi mental
• epilepsi
Hidrosefalus
Aliran cairan serebrospinal / css

Pleksus koroidalis For.Monroi V. III

Subarak For.Magendie V. IV Akuaduktus Sylvii


noid
For.Luschka

komunikans

hidrosefalus

nonkomunikans
Gejala klinis Hidrosefalus

gejala peninggian tekanan intrakranial


sutura melebar
U U B melebar dan menonjol
cracked pot sign
sun set phenomen
nistagmus
kelumpuhan anggota gerak
Gejala subdural efusi

peninggian tekanan intrakranial


demam lama
kejang
penurunan kesadaran
kelumpuhan
Tetanus
Etiologi Clostridium tetani Toksin

Toksin hemolisin & neurotoksin


Neurotoksin Hematogen / Med.spinalis
serabut saraf
Batang otak

Neurotoksin Mencegah pelepasan GABA


glisin
asetikolin
Gejala tetanus

Trimus
Kaku kuduk
Ketegangan otot perut
Kejang tonik
Risus sardonikus

Pengobatan Penisilin
ATS
Antikonvulsan
Prognosis Masa inkubasi
Umur
Frekuensi kejang
Suhu tubuh
Periode of onset

Anda mungkin juga menyukai