Anda di halaman 1dari 14

BAB III

CBR LAPANGAN DENGAN DCP

(DINAMIC CONE PENETRATION)

3.1 Dasar Teori

Tanah dasar (subgrade) adalah permukaan tanah asli, permukaan


galian, atau permukaan tanah timbunan yang merupakan permukaan
untuk perletakan bagianbagian perkerasan lainnya. Fungsi tanah dasar
adalah menerima tekanan akibat beban lalu lintas yang ada diatasnya
oleh karena itu tanah dasar harus mempunyai kapasitas daya dukung
yang optimal sehingga mampu menerima gaya akibat beban lalu lintas
tanpa mengalami kerusakan.
Perkerasan jalan merupakan suatu konstruksi yang sangat
dipengaruhi oleh bearing capacity subgrade. Semakin tinggi nilai
bearing capacity subgrade maka akan semakin tipis tebal lapis
perkerasan diatasnya.
Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui stratifikasi
lapisan tanah dan kapasitas dukung lapisan sub-permukaan tanah adalah
Metode Dynamic Cone Penetrometer (DCP) dan California Bearing
Ratio (CBR). DCP atau Dynamic Cone Penetration adalah alat yang
digunakan untuk mengukur daya dukung tanah dasar jalan langsung di
tempat. Daya dukung tanah dasar tersebut diperhitungkan berdasarkan
pengolahan atas hasil test DCP yang dilakukan dengan cara mengukur
berapa dalam (mm) ujung konus masuk ke dalam tanah dasar tersebut
setelah mendapat tumbukan palu geser pada landasan batang utamanya.
Korelasi antara banyaknya tumbukan dan penetrasi ujung conus dari alat
DCP ke dalam tanah akan memberikan gambaran kekuatan tanah dasar
pada titik-titik tertentu. Makin dalam konus yang masuk untuk setiap
tumbukan artinya makin lunak tanah dasar tersebut. Pengujian dengan
menggunakan alat DCP akan menghasilkan data yang setelah diolah akan
menghasilkan CBR lapangan tanah dasar pada titik yang ditinjau.
Kekuatan tanah dasar memegang peranan penting dalam
mendukung suatu konstruksi seperti; jalan, bangunan gedung , jembatan
dan sebagainya. Khusus untuk perencanaan jalan raya kekuatan tanah
dasar ditandai dengan meningkatnya nilai California Bearing Ratio
(CBR) dari tanah tersebut. Untuk mendapatkan nilai CBR dari tanah
dasar tersebut dapat digunakan alat Dinamic Cone Penetration (DCP),
yaitu alat yang digunakan untuk mengevaluasi nilai California Bearing
Ratio (CBR) pada pekerjaan konstruksi jalan.
Pengujian cara dinamis ini dikembangkan oleh TRL (Transport
and Road Research Laboratory), Crowthorne, Inggris dan mulai
diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1985 / 1986. Pengujian ini
dimaksudkan untuk menentukan nilai CBR (California Bearing Ratio)
tanah dasar, timbunan, dan atau suatu sistem perkerasan. Pengujian ini
akan memberikan data kekuatan tanah sampai kedalaman kurang lebih 70
cm di bawah permukaan lapisan tanah yang ada atau permukaan tanah
dasar. Pengujian ini dilakukan dengan mencatat data masuknya konus
yang tertentu dimensi dan sudutnya, ke dalam tanah untuk setiap pukulan
dari palu/hammer yang berat dan tinggi jatuh tertentu pula.
Pengujian dilaksanakan dengan mencatat jumlah pukulan (blow)
dan penetrasi dari konus (kerucut logam) yang tertanam pada
tanah/lapisan pondasi karena pengaruh penumbuk kemudian dengan
menggunakan grafik dan rumus, pembacaan penetrometer diubah
menjadi pembacaan yang setara dengan nilai CBR.

3.2 Tujuan Praktikum


Mendapatkan nilai CBR asli di lapangan pada kedalaman tertentu,
sesuai dengan kondisi tanah dasar saat itu dan digunakan untuk
perencanaan tebal lapis perkerasan.
3.3 Alat dan Bahan yang Digunakan
1. Satu set alat DCP yang terdiri dari:
a. Pemegang, digunakan untuk memegang alat DCP agar alat DCP
tetap tegak.
b. Alat penumbuk, untuk penumbuk alat DCP agar konus yang
dipasang turun kebawah.
c. Batang bagian atas, untuk mengarahkan palu yang mempunyai
diameter 16 mm dan tinggi jatuh sebesar 575 mm.
d. Penahan palu.
e. Penyambung batang, untuk menyambungkan batang bawah
dengan batang penyambung.
f. Batang bawah.
g. Mistar skala penetrasi, untuk meengukur kedalaman tanah
sepanjang 1 m.
h. Konus, untuk mengetahui kekerasan tanah terbuat dari baja keras
berbentuk kerucut di bagian ujung, diameter 20 mm, sudut 60
atau 30.
2. Tang.
Fungsi : untuk mengunci atau membuka alat DCP seperti Konus.
3. Kunci Inggris.
Fungsi : untk mengunci alat DCP seperti konus.

3.4 Prosedur Praktikum

1. Pilih titik pengujian yang akan dilakukan pengujian. Ambil dua


sampel yaitu titik 1 dan titik 2, jarak antar titik 1 dan 2 yaitu 20 cm.
2. Letakkan alat pada posisi titik pengujian secara vertikal tegak lurus
terhadap permukaan tanah.
3. Atur batang berskala sehingga menunjukkan angka 0 (nol) dan catat
dalam centimeter.
4. Naikkan palu geser sampai menyentuh bagian bawah pegangan, lalu
lepaskan sehingga palu jatuh secara bebas menumbuk landasan
penumbukan.
5. Catat jumlah pukulan dan kedalaman penetrasinya kedalam formulir
percobaan.
6. Hentikan pengujian jika kedalaman penetrasi mencapai 100 cm.
7. Cabut batang dan konus yang telah masuk kedalam tanah dengan cara
menumbuk palu geser ke atas hingga menyentuh pelat atas pemegang
alat.
3.5 Data Hasil Praktikum
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD
YANI

DCP
Tempat : Halaman Asrama Putra Unjani
Sampel No. :6
Tanggal : Senin, 2 Mei 2016
Di Test Oleh : kelompok 8
DCP Data
Titik 1 Titik 2
Pukulan ke- Kedalaman (cm) Pukulan ke- Kedalaman (cm)
1 3 1 9
2 6,8 2 15
3 13,2 3 19,8
4 19,5 4 24,3
5 25,3 5 29,1
6 30,3 6 36,8
7 36,1 7 43,5
8 42,5 8 51,2
9 49,7 9 61,4
10 60,2 10 74,5
11 69,1 11 89,7
12 78,3 12 100
13 89,5
14 100

Asisten Laboratorium

Rizki Wahyuni
3.6 Analisis Data
1. Menghitung nilai DCP di tumbukan ke-1.
kumulatif penetrasi
DCP =
kumulatif tumbukan
30
=
1
= 30 mm

2. Menghitung Log CBR di tumbukan ke-1.


Log CBR = 2.8135 (1.313 x (Log DCP))
= 2.8135 (1.313 x (Log 30))
= 0,87 mm
3. Menghitung nilai CBR di tumbukan ke-1.
CBR = 10Log cbr
= 100,87
= 7,48%
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

DCP

Location : Halaman Asrama Putra Unjani


Sample No. :6
Date : Senin,2 Mei 2016
Tested By : Kelompok 6

TITIK 1

Kumulatif
Banyak Kumulatif Penetrasi DCP Log CBR
Penetrasi
Tumbukan Tumbukan (mm) (mm/tumb) CBR (%)
(mm)
0 0 0 0 0 0 1

1 1 30 30 30 0,87 7,48

1 2 68 68 34 0,80 6,35

1 3 132 132 44 0,66 4,53

1 4 195 195 48,8 0,60 3,96

1 5 253 253 50,6 0,58 3,77

1 6 303 303 50,5 0,58 3,78

1 7 361 361 51,6 0,57 3,67

1 8 425 425 53,1 0,55 3,53

1 9 497 497 55,2 0,53 3,36

1 10 602 602 60,2 0,48 3,00

1 11 691 691 62,8 0,45 2,84

1 12 783 783 65,3 0,43 2,70

1 13 895 895 68,8 0,40 2,51


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

DCP

Location : Halaman Asrama Putra Unjani


Sample No. :6
Date : Senin,2 Mei 2016
Tested By : Kelompok 6
TITIK 2

Kumulatif
Banyak Kumulatif Penetrasi DCP Log CBR
Penetrasi
Tumbukan Tumbukan (mm) (mm/tumb) CBR (%)
(mm)
0 0 0 0 0 0 1,00

1 1 90 90 90,0 0,25 1,77

1 2 150 150 75,0 0,35 2,25

1 3 198 198 66,0 0,42 2,66

1 4 243 243 60,8 0,47 2,96

1 5 291 291 58,2 0,50 3,13

1 6 368 368 61,3 0,47 2,93

1 7 435 435 62,1 0,46 2,88

1 8 512 512 64,0 0,44 2,77

1 9 614 614 68,2 0,41 2,54

1 10 745 745 74,5 0,36 2,27

1 11 897 897 81,5 0,30 2,01

1 12 1000 1000 83,3 0,29 1,96


4. Membuat grafik hubungan kumulatif tumbukan dan kumulatif
penetrasi.

Kumulatif Tumbukan vs Kumulatif


Penetrasi
1200
Kumulatif Penetrasi (mm)

1000

800

600
Titik 1
400 Titik 2
200

0
0 5 10 15
Kumulatif Tumbukan

3.5 Kesimpulan
Dari hasil praktikum CBR lapangan dengan DCP, kita dapat
mengetahui nilai CBR lapangan melalui grafik hubungan kumulatif
tumbukan dan kumulatif penetrasi, dan didapat nilai CBR dari pengujian 2
titik didapat nilai CBR terbesar yaitu:
Titik 1 berada di tumbukan ke-1 sebesar; 7,48%
Titik 2 berada di tumbukan ke-6 sebesar; 3,13%
Berdasarkan dari penelitian ini dapat digunakan untuk suatu data
perencanaan konstruksi jalan tanpa harus melakukan pengujian CBR lebih
lanjut di laboratorium.
3.6 Dokumentasi Praktikum
Alat-alat praktikum:

Gambar 3.6.1 Satu set alat DCP.


Gambar 3.6.2 Pemegang. Gambar 3.6.3 Batang atas.

Gambar 3.6.4 Mistar skala penetrasi. Gambar 3.6.5 Batang bawah.

Gambar 3.6.6 Penyambung batang. Gambar 3.6.7 Penumbuk.


Gambar 3.6.8 Konus. Gambar 3.6.9 Tang.

Gambar 3.6.10 Kunci Inggris.


Dokumentasi:

Gambar 3.6.11 Proses pemasangan Gambar 3.6.12 Proses pemasangan


alat DCP konus.

Gambar 3.6.13 Batang dikunci agar Gambar 3.6.14 Pemasangan


tegak lurus. penumbuk.

Gambar 3.6.15 Konus dikunci agar Gambar 3.6.16 Pembacaan mistar


tidak lepas dari batang. skala penetrasi.
Gambar 3.6.17 Proses penumbukan. Gambar 3.6.18 Kedalaman penetrasi
sudah mencapai kedalaman 100 cm.

Anda mungkin juga menyukai