Topik : Mobilisasi
Sub Topik : Mobilisasi aktif dan pasif
Sasaran : Keluarga pasien
Waktu : 30 menit
Tempat : IMC C, RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Hari/Tanggal : Rabu, 09 Agustus 2017
Penyuluh : Fricilia Kawengian, S.Kep
Jessy Kurnia, S.Kep
Meiching G. Sampelan, S.Kep
Tirsa Y. Kaloa, S.Kep
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. MEDIA
Leaflet
VIII. PENGORGANISASIAN
Leader : Tirsa Y. Kaloa, S.Kep
Co leader : Fricilia Kawengian, S.Kep
Fasilitator : Meiching G. Sampelan, S.Kep
Observer : Jessy Kurnia, S.Kep
IX. EVALUASI
1. Pengertian Mobilisasi
2. JenisJenis Mobilisasi
3. Manfaat Mobilisasi
4. Halhal yang perlu diperhatikan dalam Mobilisasi
5. Mendemostrasikan gerakan Mobilisasi
X. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Mobilisasi
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, teratur
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat menuju kemandirian.
2. Jenis jenis Mobilisasi
a. Aktif
Yaitu latihan pada tulang dan sendi yang dapat dilakukan sendiri tanpa
bantuan perawat atau keluarga.
b. Pasif
Mobilisasi pasif adalah latihan yang diberikan pada klien yang mengalami
kelemahan otot lengan maupun otot kaki berupa latihan pada tulang dan sendi
dimana klien tidak dapat melakukannya sendiri, sehingga klien memerlukan
bantuan perawat atau keluarga. Mobilisasi Pasif ini sebaiknya dilakukan sejak
hari pertama klien tidak diperkenankan meninggalkan tempat tidur atau klien
yang jarang bergerak sehingga terjadi kekakuan pada otot, maka dalam hal ini
dilakukan mobilisasi pasif.
3. Manfaat Mobilisasi
a. Memelihara fleksibilitas dari tulang dan sendi
b. Menjaga agar tidak terjadi kerapuhan tulang
c. Meningkatkan kekuatan otot
4. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam Mobilisasi
a. Perhatikan keadaan umum penderita, apakah merasa kelelahan, pusing atau
kecapaian
b. Pastikan cincin dan perhiasan dilepas untuk menghindari terjadinya
pembengkakan dan luka
c. Pastikan pakaian dalam keadaan longgar
d. Jangan lakukan pada penderita patah tulang
e. Jangan lakukan latihan fisik segera setelah penderita makan
f. Gunakan gerakan badan yang benar untuk menghindari ketegangan atau luka
pada penderita
g. Gunakan kekuatan dengan pegangan yang nyaman ketika melakukan latihan
h. Gerakan bagian tubuh dengan lancar, pelan dan berirama
i. Hindari gerakan yang terlalu sulit
j. Jika kejang pada saat latihan, hentikan
k. Jika terjadi kekakuan tekan pada daerah yang kaku, teruskan latihan dengan
perlahan
5. Gerakan gerakan Mobilisasi
a. Pergerakan Leher
1) Pegang pipi pasien lalu gerakan kekiri dan kekanan
2) Gerakan leher menekuk kedepan dan kebelakang
b. Pergerakan bahu
1) Pegang pergerakan tangan dan siku penderita, lalu angkat selebar bahu,
putar ke luar dan ke dalam
2) Angkat tangan gerakan ke atas kepala dengan di bengkokan, lalu kembali
ke posisi awal
3) Gerakan tangan dengan mendekatkan lengan kearah badan, hingga
menjangkau tangan yang lain
c. Pergerakan siku
1) Buat sudut 90 0 pada siku lalu gerakan lengan ke atas dan ke bawah dengan
membuat gerakan setengah lingkaran
2) Gerakan lengan dengan menekuk siku sampai ke dekat bahu lalu
kembalikan ke posisi semula.
d. Pergerakan tangan
1) Pegang tangan pasien seperti bersalaman, lalu putar pergelangan tangan
2) Gerakan tangan sambil menekuk tangan ke bawah
e. Pergerakan jari tangan
1) Putar jari tangan satu persatu
2) Pada ibu jari lakukan pergerakan menjauh dan mendekat dari jari telunjuk,
lalu dekatkan pada jari jari yang lain.
f. Pergerakan kaki
1) Pegang pergelangan kaki dan bawah lutut kaki lalu angkat sampai 30 o lalu
putar
2) Gerakan lutut dengan menekuknya sampai 90 o lalu diluruskan kembali
(fleksi ekstensi)
3) Angkat kaki lalu dekatkan ke kaki yang satu kemudian gerakan menjauh
(adduksi dan abduksi)
4) Putar kaki ke dalam dan ke luar (infersi dan efersi)
5) Jari kaki ditekuk tekuk ke bawah kemudian dorong ke belakang.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Azis Alimul, Musrifatul Uliyah. 2005. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta: EGC