A
pakah ini diturunkan? Ini merupakan pertanyaan umum yang
diungkapkan dalam kaitannya dengan banyaknya macam kelainan/
cacat. Sayangnya, jawaban untuk sebagian besar cacat adalah kita
tidak tahu, karena tidak cukupnya data yang telah dikumpulkan dan
dianalisis untuk memungkinkan dibuatnya suatu keputusan.
Secara bertahap situasi akan membaik seiring dengan penelitian yang
dilakukan. Untuk melakukan penelitian atau studi seperti itu, pengertian
tentang pewarisan Mendel (Bab 1), genetika populasi (Bab 5), model
multifaktor (Bab 6), dan statistika dasar diperlukan. Tujuan dari bab ini
adalah untuk menunjukkan bagaimana pengetahuan pada permasalahan ini
dapat diterapkan pada prakteknya untuk menginvestigasi cara penurunan
suatu cacat.
Studi tersebut sangat penting untuk dilaksanakan, tidak hanya dari
sudut pandang kedokteran hewan, tapi juga karena meningkatnya minat
para peneliti medis dalam mencari pemahaman mengenai penurunan
penyakit pada hewan yang dapat dijadikan sebagai model pada penyakit
manusia.
Dominan Autosom
Resesif Autosom
Dominan Terpaut-X
Resesif Terpaut-X
Silsilah
Analisis Segregasi
Jika data pada cacat tertentu secara umum tampak terkait dengan satu
diantara empat kelompok kriteria yang diuraikan di atas, langkah
selanjutnya adalah menentukan secara lebih spesifik apakah data sesuai
dengan masing-masing pewarisan model Mendelian sederhana. Ini
dilakukan dengan analisis segregasi. Jika perkawinan terencana secara
spesifik dapat diatur, hal ini merupakan persoalan sederhana untuk menguji
mode tertentu dari pewarisan sifat, dengan membandingkan frekuensi
segregasi yang diharapkan, yang tersedia pada Tabel 1.3 dan 1.4 dalam Bab
1, dengan frekuensi segrerasi yang diperoleh. Sebagai contoh, jika cacat
dianggap sebagai resesif autosom, seluruh individu normal yang telah
menghasilkan satu atau lebih turunan cacat pasti carrier. Jika perkawinan
diantara carrier yang telah diketahui diatur secara spesifik, kita menduga
dari seluruh turunan adalah cacat, yaitu frekuensi segregasi yang
diharapkan adalah 0.25.
Akan tetapi, dalam beberapa situasi, tidak mungkin mengatur
perkawinan diantara carrier yang telah diketahui dan mengamati seluruh
keturunan yang dihasilkan. Alih-alih, ini lebih umum untuk perkawinan
yang diperhatikan peneliti setelah kejadian, dan kemudian hanya jika
turunan cacat dihasilkan. Hal ini memasukkan bias ke dalam data, sebab
perkawinan carrier X carrier tersebut tidak menghasilkan turunan cacat yang
Telaah
Huston, K. (1993). Heritability and diagnosis of congenital abnormalities in
food animals. Veterinary Clinics of North America - Food Animal Practice,
9, (1), 1--9.
Patterson, D. F., Aguirre, G. A., Fyfe, J. C., Giger, U., Green, P. L., Haskens,
M. E., Jezyk, P. F., and Meyers-Wallen, V. N. (1989). Is this a genetic
disease? Journal of Small Animal Practice, 30, 127--39.
Pidduck, H. (1985). Is this disease inherited? A discussion paper with some
guidelines for canine conditions. Journal of Small Animal Practice, 26,
279--91.
Thrusfield, M. (1988). Is it hereditary? Journal of Small Animal Practice, 29, 603-
-9, 667--78, 719--26.