Anda di halaman 1dari 10

URAIAN MATERI

A. Pengertian Pendapatan Nasional


Pendapatan nasional dapat didefinisikan dengan tiga cara atau pendekatan sebagai berikut:
1. Pendekatan Produksi. Pendapatan nasional adalah nilai seluruh produk (barang dan jasa)
yang diproduksi dalam suatu negara dalam satu periode tertentu.
2. Pendekatan Pendapatan. Pendapatan nasional adalah Jumlah pendapatan yang diterima
oleh selruh factor produksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.
3. Pendekatan Pengeluaran. Pendapatan nasional adalah Jumlah pengeluaran untuk
membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.
B. Penghitungan Pendapatan Nasional
Berikut ini akan dibahas lebih mendalam bagaimana menghitung pendapatan nasional
menggunakan tiga pendekatan tadi.
1. Pendekatan Produksi
Penghitungan pendapatan nasional menggunakan metode pendekatan produksi, yaitu
dengan dengan menjumlahkan secara keseluruhan nilai tambah (value added) dari semua
kegiatan ekonomi yang dihasilkan perusahaan-perusahaan.
Penghitungan pendapatan nasional tidak langsung menjumlahkan nilai barang dan
jasa yang dihasilkan oleh sector ekonomi karena banyak barang dan jasa merupakan input
dari proses produksi barang lain. Hal ini dilakukan untuk menghindari penghitungan ganda
(double counting).
Untuk menghindari penghitungan ganda ini, maka digunakan metode penghitungan
nilai tambah (value added). Pada setiap tahap produksi suatu barang, yang dihitung hanya
nilai tambah terhadap barang tersebut. Misalnya, harga gandum (per kg) Rp5.000. Harga
tepung (per kg) Rp7.000. Maka nilai tambah tepung terigu adalah Rp7.000 Rp5.000 =
Rp2.000. Untuk lebih jelas lihat table di bawah ini.
Barang Harga Nilai Tambah
Gandum 5.000 5.000
Tepung 7.000 2.000
Roti 10.000 3.000
Jumlah 22.000 10.000
Secara umum, penghitungan pendekatan produksi dapat dirumuskan sebagai berikut.
n
Y = VA
i=1
Dimana:
Y = Pendapatan Nasional
VA = Value Added (nilai tambah)
1 n =Barang yang Diproduksi

b. Metode Pendekatan Pengeluaran


Pendapatan nasional jika dihitung dengan metode pendekatan pengeluaran maka
penghitungannya dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan
jasa yang dilakukan oleh seluruh masyarakat. Pengeluaran masyarakat dapat dibedakan
menjadi berikut ini.
1) Pengeluaran konsumsi baik oleh perorangan atau perusahaan.
2) Pengeluaran konsumsi pemerintah baik pusat maupun daerah.
3) Investasi domestik bruto seperti persediaan barang-barang dan alat-alat produksi tahan
lama dan perubahan stok.
4) Pembelian barang dan jasa ekspor oleh masyarakat luar negeri (nilai
ekspor dikurangi nilai impor).

Rumus penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah:

Y = C + I + G + ( X - M)
Dimana:
Y = Pendapatan nasional
C = Pengeluaran konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = Impor

c. Metode Pendekatan Pendapatan


Berdasarkan metode pendekatan pendapatan, besarnya pendapatan nasional dihitung
dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang
digunakan dalam menghasilkan barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara selama
satu tahun. Pendapatan dari faktor produksi meliputi upah dan gaji, sewa tanah, bunga
modal dan laba.
Berikut ini persamaan untuk menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan
pendapatan:

Y=r+w+i+p
Dimana:
Y = Yield (pendapatan nasional)
R = rent(sewa), yaitu balas jasa atas faktor produksi tanah
W = wages(upah), yaitu balas jasa atas faktor produksi tenaga kerja
I = interest(bunga), yaitu balas jasa atas faktor produksi modal
P = profit (laba), yaitu balas jasa atas faktor produksi skill

Konsep yang Berhubungan dengan Pendapatan Nasional


1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam
perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang
asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan.

2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)


PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara
dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang
dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.

Rumus :
GNP = GDP Produk netto terhadap luar negeri

3. NNP (Net National Product)


NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode
tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.

Rumus :
NNP = GNP Penyusutan

4. NNI (Net National Income)

NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi
pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP Pajak tidak langsung

5. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai
ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social,
pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :

PI = (NNI + transfer payment) (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak
perseorangan )

6. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumus :
DI = PI Pajak langsung

Untuk lebih mendalami tentang konsep-konsep pendapatan nasional diatas, mari kita bahas soal
dibawah ini:

Contoh :
Diketahui data-data keuangan suatu negara sebagai berikut:

GDP Rp. 100 Triliun


Penyusutan Rp. 5 Triliun
NNP Rp. 95 Triliun
Pajak tidak langsung Rp. 10 Triliun
Pajak perseroan Rp. 8 Triliun
laba yang tidak dibagi Rp. 2 triliun
iuran pensiun Rp. 5 Triliun
dana pensiun Rp. 5 Trilliun
subsidi penganggur Rp. 2 Triliun
tunjangan veteran Rp. 3 Triliun
bunga utang Rp. 3 Triliun
pajak langsung Rp. 8 Triliun

Dari data diatas hitunglah :


a. NNP
b. NNI
c. PI
d. DI

Jawab :
GNP Rp.100 Triliun
Penyusutan Rp. 5 Triliun
------------------ (-)
NNP Rp. 95 Triliun
Pajak tidak langsung Rp. 10 Triliun
------------------- (-)
NNI Rp. 85 Triliun
Pajak perseroan Rp. 8 Triliun
Laba tidak dibagi Rp. 2 Triliun
iuran pensiun Rp. 5 Triliun
-------------------- (+)
Rp. 15 Triliun
------------------ (-)
Rp. 70 Triliun
Dana pensiun Rp. 5 Triliun
Subsidi penganggur Rp. 2 Triliun
Tunjangan veteran Rp. 3 Triliun
Bunga utang Rp. 3 Triliun
----------------- (+)
Rp. 13 Triliun
--------------------(+)
PI Rp. 83 Triliun
Pajak langsung Rp. 8 Triliun
--------------------- (-)
DI Rp. 75 Triliun
============

Pendapatan perkapita
1. Arti Pendapatan perkapit
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara.
Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan
jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita.

Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat
pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara
tersebut.

Adapun rumus pendapatan per kapita adalah sebagai berikut :

Jumlah Pendapatan Nasional


Pendapatan per Kapita = ----------------------------------
Jumlah Penduduk
2. Pendapatan per Kapita dan Pertumbuhan pendapatan perkapita.
Jika pendapatan nasional untuk berbagai tahun diketahui, menentukan pendapatan
perkapita bukanlah hal sulit. Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk. oleh
karena itu, untuk mendapatkan perkapita suatu tahun tertentu adalah dengan cara membagi
pendapatan pada tahun itu dengan jumlah penduduk tahun yang bersangkutan.
untuk menentukan tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita dari tahun ke tahun dapat
ditentukan dengan cara penentuan pertumbuhan pendapatan nasional riil, yatu dengan rumus
sebagai berikut :

PNR2 - PNR1
GT2 = ---------------------- x 100%
PNR1
Keterangan:
GT2 = pertumbuhan pendapatan perkapita yang dinyatakan dalam persen
PNR2 = pendapatan per kapita pada tahun 2 (tahun yang dicari pendapatan perkapitanya)
PNR1 = pendapatan perkapita sebelum tahun ke 2.

Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional

Tujuan penghitungan pendapatan nasional untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara
dan mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu
negara dalam waktu satu tahun.

Manfaat yang diperoleh dari penghitungan pendapatan nasional adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan menelaah kondisi atau struktur perekonomian


Dari perhitungan pendapatan nasional, kita dapat menggolongkan suatu negara sebagai
negara industri, pertanian atau jasa. Dapat ditentukan pula besarnya sektor-sektor
industri, pertanian, pertambangan, dan lain-lain. Berdasarkan pendapatan nasional dapat
kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara pertanian atau agraris, sedang Amerika
Serikat, negara-negara di Eropa dan Jepang adalah negara Industri. Menurut PBB,
perekonomian suatu negara terdiri dari 11 sektor usaha, yaitu sebagai berikut:

1) Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan


2) Pertambangan dan penggalian
3) Industri pengolahan
4) Listrik, gas, dan air minum
5) Bangunan
6) Perdagangan, hotel, dan restoran
7) Pengangkutan dan komunikasi
8) Bank dan lembaga keuangan lainnya
9) Sewa rumah
10) Pemerintah dan pertahanan
11) Jasa-jasa lain
2. Membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu
Data mengenai pendapatan nasional dibuat setiap tahun, maka kita dapat membandingkan
besarnya pendapatan nasional suatu negara dari tahun ke tahun. Perbandingan tersebut
diharapkan dapat memberikan informasi sebagai berikut.
- Ada tidaknya kenaikan/penurunan perekonomian
- Ada tidaknya perubahan struktur ekonomi
- Pertambahan dan pengurangan kemakmuran materiil
- Kenaikan atau penurunan pendapatan per kapita berdasakarn jumlah penduduknya.
3. Membandingkan perekonomian antarbangsa atau antar daerah
Data perhitungan pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk membandingkan
perekonomian suatu negara dengan negara laindan antar satu daerah/provinsi dengan
daerah/provinsi lain. Kita dapat membandingkan pendapatan per kapita antara Amerika
Serikat dengan Jepang dan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Perbandingan ini
berguna untuk menilai seberapa jauh kita tertinggal atau lebih maju dibandingkan dengan
negara lain yang yang lebih maju atau lebih terbelakang dari kita.
4. Merumuskan kebijaksanaan pemerintah
Perhitungan pendapatan nasional berguna pula untuk membantu merumuskan kebijakan
pemerintah. Seandainya kita menginginkan pertumbuhan produk nasional bruto setinggi
8%, maka perhitungan pendapatan nasional inilah yang kita lihat. Dengan mengetahui
proporsi masing-masing sektor, pertanian 8% itu dialokasikan kepada sektor pertanian
misalnya 5%, sektor industri 15%, pertambangan 12% dan seterusnya. Dari kecepatan
pertumbuhan sektor pertanian dalam subsektor tanaman bahan makanan pemerintah
dapat menentukan kebijakan pengadaan pangan. Misalnya dapat tidaknya bahan makanan
disediakan dari produksi dalam negeri dan seberapa besar masih harus diimpor.
Berdasarkan pendapatan per kapita, pemerintah dapat pula menentukan kebijakan
kependudukan dan penggunaan dana investasi.

Untuk lebih memperdalam pokok bahasan diatas, mari kita bahas soal-soal dibawah ini :

Soal pertama : (Soal Olimpiade Sains Propinsi (OSP) Ekonomi 2006)

National Income data (in billion rupiah) from a country are as follow :
Household consumption Rp. 1.500
Investment Rp. 2.500
Goverment Expenditure Rp. 4.000
Revenue Rp. 1.050
Wages Rp. 700
Rent Rp. 100
Saving Rp. 2.500
Company Profit Rp. 4.450
Export Netto Rp. 1.200
The amount of national income interm of expenditure approach are....

Jawaban :
yang ditanya dari soal diatas adalah jumlah pendapatan nasional dengan menggunakan
pendekatan pengeluran:
adapun rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah :
Y = C + I + G + (X M)
Y = 1.500 + 2.500 + 4.000 + 1.200
Y = 9.200
========
jadi besarnya pendaptan nasional dengan menggunakan metode pengeluaran adalah Rp. 9.200
Soa kedua : (Soal olimpiade sains kabupaten (OSK) ekonomi 2006)

Suatu negara mempunyai data pendapatan nasional sebagai berikut :


Konsumsi masyarakat Rp. 90.000.000
Pendapatan laba usaha Rp. 20.000.000
Pengeluaran Negara Rp.130.000.000
Pendapatan sewa Rp. 40.000.000
Pengeluaran investasi Rp. 50.000.000
Ekspor Rp. 15.000.000
Impor Rp. 20.000.000
dari diatas hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran...
Jawab :
Rumur Pendapatan nasional dengan pendekatan nasional :
Y = C + I + G + (X M)
Y = 90.000.000 + 50.000.000 + 130.000.000 + (15.000.000 - 20.000.000)
Y = 270.000.000 - 5.000.000.
Y = 265.000.000
============
Jadi jumlah pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran adalah Rp. 265
Juta.
Soal ketiga : (Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2008)

Data for the calculation of national income shall be as follows :


- Goverment Expenditure $ 110.500
- Wages $ 85.000
- Society expenditure $ 240.400
- Interest $ 75.200
- Export $ 45.200
- Rent $ 90.000
- Investment $ 120.000
- Import $ 40.000
- Profit $ 90.800
From data above mount of national income with income approach is....

Jawab :
pada soal diatas yang ditanyakan adalah jumlah pendapatan nasional dengan pendekatan
pendapatan.
adapun rumus pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut :
Y=r+w+i+p
Y = 90.000 + 85.000 + 75.200 + 90.800
Y = 341.000
=========
Jadi dengan menggunakan metode pendapatan, diperoleh nilai pendapatan nasioan sebesar $
341.000
Soal keempat : (Soal olimpiade sains kabupaten (OSK) Ekonomi 2009)

dibawah ini data yang diperlukan dalam perhitungan pendapatan nasional :


- Upah Rp. 12.000.000
- Laba Rp. 9.000.000
- Pengeluaran pemerintah Rp. 10.000.000
- Pendapatan bunga Rp. 6.000.000
- Pendaptan sewa Rp. 8.000.000
- Pengeluaran rumah tangga swasta Rp. 36.000.000
- Impor Rp. 5.000.000
- Konsumsi Rp. 25.000.000
- Ekspor Rp. 7.000.000
berdasarkan data diatas, besarnya pendapatan nasional dengan menggunakan metode
pengeluaran adalah:

Jawab :
Rumus Metode pengeluaran :
Y = C + I + G + (X - M)
Y = 25.000.000 + 36.000.000 + 10.000.000 (7.000.000 - 5.000.000)
Y = 71.000.000 + 2.000.000
Y = 73.000.000
============
jadi dengan menggunakan metode pengeluaran, besarnya pendapatan nasional adalah Rp.
73.000.000

Anda mungkin juga menyukai