REPUBLIK INDONESIA
Jakarta, 2012
SURAT EDARAN
Nomor: ... /SE/M/2012
Mengingat ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai dalam pasal-
pasalnya berikut ini mengamanatkan bahwa:
1. Pasal 19 ayat 3
Pengelolaan sungai dilaksanakan berdasarkan norma, standar, pedoman, dan kriteria yang
ditetapkan oleh Menteri.
2. Pasal 16 ayat (1) dan ayat (2)
(1) Garis sempadan ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Penetapan garis sempadan dilakukan berdasarkan kajian penetapan garis
sempadan.
3. Pasal 80
Dalam waktu paling lama 5 (lima) tahun terhitung sejak Peraturan Pemerintah ini berlaku
(27 Juli 2011), Menteri, gubernur, bupati/walikota wajib menetapkan garis sempadan pada
semua sungai yang berada dalam kewenangannya.
Bersama ini disampaikan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum tentang Petunjuk Teknis Kajian
Penetapan Sempadan Sungai.
Maksud dan tujuan Surat Edaran ini adalah untuk memberi petunjuk teknis bagi pelaksanaan
kajian penetapan sempadan sungai agar dapat berjalan lancar sesuai dengan kaidah teknis
persungaian, sehingga penetapan sempadan sungai dapat terwujud dalam waktu yang tidak
terlalu lama.
Lingkup Surat Edaran ini meliputi petunjuk umum dan petunjuk teknis yang disampaikan dalam
lampiran yang memuat :
a. pengertian sempadan sungai (riparian zone),
b. tujuan penetapan sempadan sungai,
c. fungsi sempadan sungai,
d. dampak negatif hilangnya sempadan sungai,
e. pemulihan kembali sempadan sungai,
f. prioritas penetapan sempadan,
g. ketentuan tentang penetapan sempadan sungai,
h. penentuan tepi palung sungai,
i. produk kajian penetapan sempadan sungai, dan
j. susunan tim kajian.
Lampiran (terlampir) merupakan bagian tak terpisahkan dari Surat Edaran ini.
Mengingat pentingnya penetapan sempadan sungai bagi upaya menjaga dan melindungi fungsi
sungai, dimohon perhatian dan kerjasama Saudara agar segera dapat mewujudkan penetapan
sempadan tersebut sebelum tanggal 27 Juli 2016.
Demikian atas perhatian Saudara disampaikan terima kasih.
Ditetapkan di Jakarta,
pada tanggal ..............................
DJOKO KIRMANTO
Adapun manfaat Surat Edaran tentang Pedoman Kajian Penetapan Sempadan Sungai ini
adalah :
1. Sebagai pedoman bagi upaya pencegahan pelanggaran peruntukan sempadan
sungai bagi kawasan sempadan yang belum diganggu oleh peruntukan lain. Artinya di
masa yang akan datang pelanggaran peruntukan sempadan dapat dicegah dan tidak
akan terjadi lagi.
2. Sebagai pedoman bagi upaya penertiban pelanggaran peruntukan sempadan
sungai bagi kawasan sempadan yang telah diokupasi oleh peruntukan lain. Berdasarkan
penetapan sempadan sungai, pihak yang berwenang dapat melakukan penertiban
sempadan sungai. Penertiban dilakukan secara bertahap, konsisten dan disepakati
serta didukung oleh seluruh pemilik kepentingan.
c. Ruas sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan atau di luar kawasan perkotaan
Untuk ruas sungai bertangggul, perlu diperhatikan bahwa fungsi tanggul adalah untuk
membatasi aliran debit banjir tertentu sesuai dengan yang direncanakan pada tahap
desain.
Desain tanggul banjir disyaratkan mengikuti ketentuan bahwa dimensi bantaran dan
tanggul untuk kawasan:
1. Ibukota Kabupaten/Kota adalah untuk mengalirkan debit rencana (Q10);
2. Ibukota Provinsi adalah untuk mengalirkan debit rencana (Q20 Q50); dan
3. Ibukota Negara/Metropolitan adalah untuk mengalirkan debit rencana (Q50 Q100).
Namun dalam kenyataannya belum semua tanggul di Indonesia mengikuti ketentuan
tersebut. Oleh karena itu dalam penentuan sempadan sungai perlu ditinjau terlebih
dahulu apakah tanggul yang ada telah sesuai dengan ketentuan di atas. Jika belum
sesuai maka perlu dipertimbangkan kemungkinan adanya peningkatan tanggul dengan
memperlebar bantaran sehingga tepi luar kaki tanggul juga ikut bergeser ke luar.
Sempadan sungai harus ditentukan dari tepi luar kaki tanggul sesuai dengan ketentuan
debit rencana tanggul di atas.
Besaran debit rencana tersebut ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat
kemajuan ekonomi kawasan yang akan dilindungi.
d. Ruas sungai dengan karakter spesifik (berbentuk delta, meander, braided, agradasi,
lahar dingin dll)
Beberapa sungai memiliki karakter yang spesifik misalnya palungnya mudah berubah
(di daerah delta), berkelok-kelok (meandering), berjalin (braided), membawa pasir
(agradasi), dan aliran lahar dingin dan lain-lain. Sungai jenis ini, palung sungainya dapat
berubah sangat dinamis. Oleh karena itu penentuan tepi palung sungai perlu dilakukan
secara lebih hati-hati dengan memperhatikan kecenderungan arah dan kecepatan
perubahan. Pada prinsipnya sempadan sungai untuk ruas sungai yang berubah dinamis
perlu diambil lebih lebar sesuai dengan perkiraan antisipasi setempat.
Untuk daerah delta perlu dibatasi hanya pada bagian ruas sungai yang palungnya telah
stabil. Untuk sungai meander dan braided agar tepi palung ditentukan dari batas
terluar perubahan alur. Untuk sungai yang mengalami agradasi dan membawa aliran
lahar dingin agar diambil jarak sempadan yang lebih lebar berdasarkan pengalaman
luapan yang pernah terjadi.