Dokter Pembimbing :
dr. Adriesti Herdaetha, Sp. KJ
Diajukan Oleh :
0
STATUS PASIEN
I. Identitas
Nama : Tn. BM
Usia : 42 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Sragen
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Pernikahan : Bercerai
Pekerjaan : Petani
Tanggal Masuk : 19 Mei 2017
Tanggal pemeriksaan : 24 Mei 2017
II. Riwayat Psikiatri
A. Keluhan Utama
1
BM dibawa ke rumah sakit dengan kesadaran dan kemauan Tn BM
sendiri. Tn. BM mengatakan gelisah tidak bisa tidur dan ingin ke
rumah sakit jiwa. Satu hari sebelumnya Tn. BM marah-marah pada
siang hari dengan alasan keponakan Tn. BM yang merupakan anak
Ny.SN yang pertama akan menjual tanah warisan. Padahal tidak sama
sekali. Sudah 1 minggu sebelum masuk rumah sakit Tn. BM tidak mau
minum obat. Kemana-mana Tn.BM selalu membawa sertifikat tanah
warisan dari alamrhum ayahnya, ada sekitar 3 sertifikat tanah warisan
yang dimiliki dan 1 surat tanah yang merupakan sertifikat tanah yang
saat ini sebagai rumah Tn.BM tempati. Saat tanggal 10 Mei 2017, satu
hari sebelum pasien meminta ke rumah sakit, pasien pergi entah
kemana dan membawa ke 4 sertifikat dan tiba-tiba datang ke rumah
Ny.SN yang tidak jauh dari rumah Tn.BM sambal membawa senjata
tajam yaitu pisau dapur dan tidak sampai menyodorkan hanya saja
pasien marah-marah dan mengatakan membawa senjata tajam. 1
minggu sebelumnya pasien pun sudah mulai terlihat seperti berbicara
sendiri, mulai sering memarahi tetangga yang apabila hanya menyapa
dan lewat rumah pasien marah, hasil panen pasien sempat buruk sejak
2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien sudah menimbulkan
gejala seperti berbicara sendiri, mendengar suara-suara tanah akan
dijual. Harta benda akan dicuri keluarga dan suara wanita entah siapa
memintanya pergi dari rumah yang semakin suara tersebut bertambah,
kalua ada keluarga yang baru mendapat rezeki dan membeli barang
baru pasien iri dan terkadang marah-marah sendiri, jika ibu pasien
salah bicara pasien marah-marah. Sebelum sakit pasien merupakan
seorang anak yang pintar saat disekolah dan kuliah, pasien meminta
menikah dengan istrinya saat ini saat Tn.BM kuliah. Pasien tidak
melanjutkan kuliah hingga selesai dan cerai dengan istrinya saat tahun
2002 dan pasien mulai timul gejala diam selalu dan marah-marah.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri : Sudah pernah masuk RSJD 5 kali
2. Riwayat Gangguan Medik
2
a. Riwayat asma : disangkal
b. Riwayat hipertensi : disangkal
c. Riwayat diabetes mellitus : disangkal
3. Riwayat Gangguan Neurologik
a. Riwayat sakit kepala lama : disangkal
b. Riwayat trauma kepala : disangkal
c. Riwayat kejang : disangkal
4. Riwayat Penggunaan Zat
a. Riwayat merokok : disangkal
b. Riwayat alkohol : disangkal
3
Keterangan Gambar :
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : GCS 15, E4V5M6
C. Alam Perasaan
1. Mood : Eutimik
4
2. Afek : Normal
3. Keserasian : Serasi
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : (+) Ada, halusinasi auditorik
2. Ilusi : (-) Tidak Ada
3. Depersonalisasi : (-) tidak Ada
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Non Realistik
2. Arus Pikir : Relevan
2. Daya Ingat
a. Jangka Segera: Baik (pasien dapat mengingat kata yang
diucapkan pemeriksa)
b. Jangka Pendek : Baik (pasien dapat menjawab pertanyaan
pemeriksa menu sarapan pagi)
3. Kemampuan Abstrak
4. Kemampuan Visuospasial
5
a. Konsentrasi : Menurun
Baik, Pasien dapat makan, mandi dan merawat diri sendiri dengan
baik
G. Daya Nilai
a. Realita : Baik
b. Sosial : Baik
H. Tilikan Diri
Derajat II
I. Taraf Kepercayaan
Gangguan khusus : -
B. Status Neurologis
1. Nn. Craniales : Dalam Batas Normal
2. Meningeal sign : -
3. Gejala peningkatan TIK : -
4. Mata : Pupil isokor, reflex cahaya +/+, reflex
kornea +/+
6
I. Motorik
1. Tonus : Normotonus
2. Turgor kulit : Baik
3. Koordinasi : Dalam Batas Normal
V. Formulasi Diagnosis
Telah dilakukan pemeriksaan pada Tn. BM dan didapatkan
perubahan perilaku dan psikologis yang secara klinis bermakna.
Axis I
Pada pasien tidak ditemukan gangguan pada status interna dan
neurologis, sehingga gangguan mental organic dapat disingkirkan.
Pasien mengakui mengonsumsi alkohol tetapi sudah lama berhenti
sehingga gangguan mental akibat zat psikoaktif dapat disingkirkan.
7
Pada pasien didapatkan gejala-gejala psikotik seperti halusinasi
auditorik commanding dan commanting, serta disertai waham paranoid
berupa waham curiga, dan waham cemburu yang telah tejadi lebih dari
1 bulan. Selain itu pasien memiliki pikiran bergema dan pasien
memiliki penurunan kebutuhan tidur. Gejala-gejala psikotik lainnya
pasien sering menyendiri dan berbicara sendiri, perilaku-perilaku aneh
yang tak terkendali, cenderung antisosial, gejala kurang lebih 10 tahun
yang lalu terjadinya. Berdasarkan PPDGJ maka memenuhi kriteria
skizofrenia tak terinci (F.20.3)
Axis II
Gangguan kepribadian cemas karena pasien merasa dirinua tak
mampu, tidak menarik atau kebih rendah dari orang lain, preokupasi
berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi social,
menghindari aktivitas social atau pekerjaan.
Axis III
Belum ada diagnosis
Axis IV
Masalah dengan lingkungan social, masalah pendidikan, dan masalah
dengan perymary support group
Axis V
GAF 50-41 Disabilitas berat, gejala berat
VI. Diagnosis Multiaksial
Axis I : F.20.3 Skizofrenia tak terinci
Axis II : F60.0 Ganggunan kepribadian cemas
Axis III : belum ada diagnosis
Axis IV : Masalah dengan lingkungan social, masalah pendidikan,
dan masalah dengan perymary support group
Axis V : GAF 50-41 Disabilitas berat, gejala berat
VII. Diagnosis Banding
F.25.0 skizoafektif tipe manik
F.31.2 gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik
8
a. Gangguan alam perasaan
b. Gangguan persepsi (halusinasi auditorik)
c. Gangguan Proses Pikir (isi pikir, bentuk, arus pikir)
d. Tilikan diri (derajat II)
X. Prognosis