PUSKESMAS SUKARAMI
JalanHarapanDesaSukaramiKecamatan Sungai Rotan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit menular masih merupakan masalah dan tidak mengenal batas wilayah
adminisstrasi, sehingga menyulitkan pemberantasannya. Dengan tersedianya vaksin yang
dapat mencegah penyakit menular tertentu, maka tindakan pencegahan untuk mencegah
pindahnya penyakit dari suatu daerah atau Negara ke Negara lainnya dapat dilakukan dalam
waktu relatif singkat dan dengan hasil yang efektif Salah satu upaya pemberantasan penyakit
menular adalah upaya pengebalan ( Imunisasi )
Dengan upaya imunisasi terbukti bahwa penyakit cacar telah terbasmi dan Indonesia
dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974. Upaya imunisasi diperluas menjadi
program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap penyakit
yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ( PD3I) yaiti : tuberculosis, difteri, campak, polio,
tetanus serta hepatitis B. Dengan Upaya imunisasi pula, kita sudah dapat menekan penyakit
polio dan sejak tahun 1995 tidak ditemukan lagi virus polio.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa upaya imunisasi perlu terus ditingkatkan untuk
mencapai tingkat population imunity ( kekebalan masyarakat) yang tinggi sehingga dapat
memutuskan rantai penularan PD3I.
Indikator keberhasilan pelaksanaan imunisasi diukur dengan pencapaian UCI desa
yaitu minimal 80 % bayi didesa telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap untuk
memberikan kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi ( PD3I )
BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI IMUNISASI
BAB III
KEGIATAN PROGRAM IMUNISASI
2. Tujuan Khusus :
d. Tercapainya eliminasi cmpak pada tahun 2015 dan pengendalian penyakit rubella
2020
C. Sumber Dana
APBD Provinsi
APBD Kabupaten
BOK ( Bantuan Operasional Kesehatan )
BAB IV
CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI
4 90 % 103,6 % 90 % 95,8 %
IMUNISASI DPT HB-Hib 2
2 IMUNISASI CAMPAK 90 % 0% 90 % 0%
4 80 % 6,3 % 80 % 6,3 %
IMUNISASI TT 3
B. Pemecahan Masalah
1. Berdasakan analisa di lapangan penyebab tidak tercapainya cakupan HB-0 karena masih
banyaknya masyarakat yang melakukan persalinan di Dukun Beranak dan adat istiadat
kalau bayi belum sampai 40 hari tidak boleh dibawa keluar rumah maka tindakan yang
dilakukan adalah :
a. Melakukan pendekatan dan bermitra dengan Dukun beranak yang ada di desa
b. Kerjasama lintas program dan lintas sektor untuk Sosialisasi dan penyuluhan
tentang keluarga sehat dan JAMPERSAL karena salah satu penyebab
masyarakat melakukan persalinan di Dukun beranak karena minimnya
pengetahuan masyarakat tentang JAMPERSAL ( Jaminan Persalinan )
c. Meningkatkan kerjasama lintas program terutama KIA
d. Memberikan arahan pada bidan desa untuk memberikan imunisasi HB-0 dengan
cara jemput bola
e. Pemberian Vaksin HB-0 pada setiap lokmin sesuai dengan taksiran kelahiran
f. Setiap klaim persalinan oleh bidan desa wajib disertai bukti bayi sudah di
imunisasi HB 0 dengan melampirkan bekas bungkus Vaksin HB 0
g. Melakukan Sweeping Imunisasi setiap Triwulan
h. Sosialisasi tentang Imunisasi Batita atau Imunisasi lanjutan setelah imunisasi
dasar lengkap yang dilakukan pada Umur 18 bulan dan 24 bulan
2. Berdasarkan analisa dilapangan masih banyaknya Desa yang tidak UCI penyebabnya
antara lain luas wilayah, tenaga kesehatan yang ada di Poskesdes masih belum merata
tingkat keterampilan petugas di desa maka tindakan yang dilakukan adalah :
a. Melakukan Koordinasi dengan Kepala desa untuk menambah jumlah
POSYANDU dan kader
b. Melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektor untuk mengadakan
pelatihan tenaga kesehatan yang ada di Poskesdes dan kader Posyandu
c. Membentuk Forum masyarakat peduli Imunisasi
d. Melakukan Evaluasi cakupan imunisasi setiap Triwulan
e. Meningkatkan penyuluhan tentang Imunisasi dengan metode membagikan lifleat
tentang Imunisasi yang lengkap yang disertai gambar penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi dan efek samping dari Vaksin
f. Memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan di bidan desa dengan cara
membuat buku pencatatan imunisasi bayi dan balita yang sama dengan buku
pencatatan di koordinator imunisasi dipuskesmas.
g. Melakukan Koordinasi dengan KUA atau kerjasama agar setiap pasangan yang
mendaftarkan pernikahan ke KUA untuk terlebih dahulu melakukan Imunisasi
TT dan mendapatkan kartu status imunisasi TT di dipuskesmas sebagai salah
satu syarat sebelum menikah
BAB VI
RENCANA KERJA TAHUNAN PROGRAM IMUNISASI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAMI KECAMATAN SUNGAI ROTAN KABUPATEN MUARA ENIM
TAHUN 2017