Anda di halaman 1dari 4

Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai pembuatan etil asetat melalui

reaksi esterifikasi. Dalam percobaan bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi


katalisator asam sulfat dalam pembuatan etil asetat melalui reaksi esterifikasi. Reaksi esterifikasi
merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat
dengan suatu alkohol (Fessenden, 1982). Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus
CH3CH2OC(O)CH3. Senyawa ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. Senyawa ini
berwujud cairan tak berwarna, memiliki aroma khas. Senyawa ini sering disingkat EtOAc,
dengan Et mewakili gugus etil dan OAc mewakili asetat.
Dalam praktikum ini, langkah pertama ditimbang 25 gram campuran asam asetat-akohol
menggunakan neraca ohaus dan dimasukkan ke dalam labu alas bulat 50 ml. Kemudian diberi
tambahan asam sulfat pekat beberapa tetes dan diberi 1-2 butir batu didih. Fungsi penambahan
asam sulfat pekat disini yaitu sebagai katalis yang digunakan untuk mempercepat reaksi. Katalis
asam sulfat dalam reaksi esterifikasi adalah katalisator positif karena berfungsi untuk
mempercepat reaksi esterifikasi yang berjalan lambat. Sedangkan penambahan batu didih
berfungsi sebagai untuk meratakan panas sehingga panas menjadi homogen pada seluruh
bagian larutan. Tanpa batu didih, maka larutan yang dipanaskan akan menjadi superheated
pada bagian tertentu, lalu tiba-tiba akan mengeluarkan uap panas yang bisa menimbulkan
letupan/ledakan (bumping).
Kemudian, Labu alas bulat tersebut dipasangkan pada alat refluks dan dipanaskan
dengan api kecil selama 10 menit. Setelah refluks selesai, campuran didinginkan. Setelah itu
dipindahkan ke alat destilasi dan dimulai proses distiladi dengan memanaskan labu alas bulat.
Tetap dijaga suhu larutan selalu berada pada rentan 70 C selama 10 menit dan cairan hasil
destilasi ditampung pada gelas erlenmeyer. Hasil dari destilat dinetralkan dengan Na2CO3 5%
dengan meneteskannya beberapa tetes sampai larutan menjadi netral. Penambahan Na2CO3
5% ini berfungsi agar menetralkan hasil destilasi yang dihasilkan. Penetralan diperlukan agar
sifat larutan benar-benar bersifat netral. Hal ini dikarenakan dimungkinkan masih adanya sifat
keasaman yang dibawa oleh asam asetat. Sehingga untuk memastikan bahwa larutan yang
dihasilkan bersifat netral maka diberi beberapa tetes larutan Na2CO3.
Setelah itu, dipindahkan hasil destilat yang diperoleh ke corong pisah dan ditambahkan
tetes demi tetes CaCl2. Penambahan ini bertujuan untuk memisahkan senyawa etil asetat yang
dinginkan dari pengotor-pengotor yang masih ada dalam larutan. Sehingga, penambahan
larutan ini akan membuat ion Ca2+ dapat menarik ion-ion karbonat yang ditambahkan
sebelumnya, sehingga membentuk garam CaCl2 dan CaCO3, yang juga dapat dengan mudah
dipisahkan dengan produk yang diinginkan karena CaCl2 dan CaCO3 membentuk endapan yang
berada di dasar wadah karena memiliki massa jenis yang lebih besar dari produk yang
diinginkan.
Pada tahap selanjutnya, lapisan etil asetat ditampung pada Erlenmeyer 50 ml dan
ditambahkan 1 gr Kristal MgSO4. Penambahan 1 gram kristal MgSO4 ini bertujuan untuk
mengikat sisa-sisa air yang masih terkandung dalam senyawa etil asetat yang dinginkan.
Kemudian senyawa etil asetat yang sudah murni akan dihasilkan dan lalu dituangkan ke gelas
ukur untuk dihitung besar volume, berat jenis, warna dan bau pada hasil yang didapat.
Selain fungsi penambahan, terdapat jufa fungsi perlakuan seperti refluks, destilasi,
corong pisah, dan lemari asam. Fungsi perlakuan refluks digunakan untuk reaksi-reaksi yang
berlangsung pada suhu tinggi. Destilasi digunakan untuk pemisahan berdasarkan perbedaan
titik didih komponen-komponen yang ada di dalam campuran. Corong pisah berfungsi untuk
memisahkan antara senyawa etil asetat dengan senyawa lain. Corong pisah digunkan untuk
ekstraksi cair-cair untuk mendapatkan suatu senyawa dalam campuran berfasa cair dengan
pelarut lain yang fasanya juga cair. Sedangkan fungsi dari lemari asam yaitu sebagai perantara
untuk memindahkan bahan kimia asam konsentrasi tinggi, tempat reaksi kimia yang
menggunakan bahan-bahan yang mudah menguap dan gas yang berbahaya dan digunakan
sebagai tempat menyimpan bahan-bahan kimia asam konsentrasi tinggi.
Adapun reaksi yang terjadi pada praktikum kali ini sebagai berikut:
CH3COOH + C2H5OH -> CH3COOC2H5 + H2O
Asam asetat etanol etil asetat

Tahap selanjutnya adalah penambahan larutan kalsium klorida (CaCl2) ke dalam larutan yang
diperoleh. Kemudian dimasukkan ke corong pisah untuk Sedangkan untuk perlakuan, dimana
larutan harus dikocok agar larutan menjadi homogen dan harus didiamkan beberaa saat dengan
tujuan agar mempercepat terbentuknya endapan CaCl2. Senyawa yang ada di dasar corong
pisah kemudian dikeluarkan sedangkan senyawa yang berada di atas itulah yang merupakan
senyawa etil asetat.

Anda mungkin juga menyukai