Anda di halaman 1dari 49

PRAKTIKUM I

PEMBUATAN REAGEN PEWARNAAN BAKTERI

I. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara membuat reagen yang dibutuhkan
untuk membuat pewarnaan bakteri.

II. Alat dan Bahan


a. Alat :
1. Neraca
2. Kertas Timbang
3. Spatel
4. Beaker glass
5. Gelas Ukur
6. Pipet Ukur
7. Filler
8. Mortar
9. Batang pengaduk
10. Kaca arloji
11. Botol coklat
b. Bahan:
1. Karbol Fuchsin :
Serbuk Fuchsin 1 gram
Alkohol 96% 10 mL
Kristal Fenol 5 gram
Aquades 100 mL
2. Methylen Blue :
Methylen Blue Kristal 0,3 gram
Etanol 95% 30 mL
KOH 0,01 gram
Aquaades 100 mL

1
3. Gentian Violet :
Crystal Violet 2 gram
Etanol 95% 20 mL
Ammonium oxalate 0,8 gram
Aquades 80 mL
4. Asam Alkohol 3% :
HCl pekat 3 mL
Alkohol 96% 100 mL
5. Lugol :
KI 0,67 gram
I2 Kristal 0,67 gram
Aquades 100 mL
6. Safranin :
Safranin O 0,25 gram
Etanol 10 mL
Aquades 90 mL

III. Cara Kerja


1. Pembuatan Zat Warna Karbol Fuchsin:
a. Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan terlebih dahulu.
b. Serbuk fuchsin dimasukan kedalam beaker glass, kemudian
ditambahkan alkohol 96%. Setelah itu diaduk homogen.
c. Kristal fenol dilarutkan dengan aquades, kemudian dimasukan
kedalam larutan fuchsin.
d. Setelah homogen, dimasukan kedalam botol yang telah diberi
label.
2. Pembuatan Zat Warna Methylen Blue:
a. Alat dan bahan yang digunakan disiapkan terlebih dahulu.
b. KOH ditimbang lalu dimasukan kedalam beaker glass, lalu
ditambahkan aquades.

2
c. Methylen blue Kristal ditimbang menggunakan kaca arloji dan
dilarutkan dalam etanol 95%, kemudian dimasukan kedalam
larutan KOH.
d. Setelah dihomogenkan larutan dimasukan kedalam botol coklat
yang telah diberi label.
3. Pembuatan Zat Warna Gentian Violet:
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Kristal violet ditimbang dengan menggunakan kaca arloji.
c. Etanol 95% diambil menggunakan gelas ukur, kemudian
dimasukan kedalam beaker glass yang berisi kristal violet. Bilas
kaca arloji dengan mengalirkan sedikit etanol.
d. Ammonium oksalat dimasukan kedalam beaker glass terpisah
terpisah dan dicampur dengan aquades.
e. Kedua larutan dicampur, lalu dimasukan kedalam botol coklat
yang telah diberi label.
4. Pembuatan Zat Warna Asam Alkohol 3%:
a. Alat dan bahan yang akan digunakan disipkan terlebih dahulu.
b. Alkohol 96% dimasukan kedalam beaker glass, lalu dimasukan
HCl pekat.
c. Setelah homogen, dimasukan kedalam botol coklat yang telah
diberi label.
5. Pembuatan Zat Warna Lugol:
a. Alat dan bahan yang akan digunakan disipkan terlebih dahulu.
b. KI ditimbang menggunakan kertas timbang, lalu dimasukan
kedalam beaker glass dan dilarutkan dengan sedikit aquades.
c. I2 kristal digerus denganmenggunakan mortar samapai halus lalu
ditambahkan aquades, selanjutnya dicampurkan kedalam beaker
glass yang berisis KI.
d. Ditambahkan aquades sampai volume menjadi 100 mL dan
dihomogenkan.
e. Reagen dimasukan kedalam botol coklat yang telah diberi label.

3
6. Pembuatan Zat Warna Safranin:
a. Alat dan bahan yang akan digunakan disipkan terlebih dahulu.
b. Safranin O ditimbang menggunakan kaca arloji lalu dimasukan
kedalam beaker glass.
c. Dimasukan etanol,lalu ditambahkan aquadessampai volume 100
mL. Kemudian homogenkan.
d. Dimasukan kedalam botol coklat yang telah diberi label.

IV. Kesimpulan : Didapat zat warna reagen karbol fuksin, methylen blue,
gentian violet, asam alkohol 3%, lugol, dan safranin untuk
pewarnaan bakteri.

Mengetahui,

Kepala Laboratorium, Praktikan,

dr. Abas Suherli, Sp. PK Susanti

4
PRAKTIKUM II
PEMBUATAN REAGEN UJI BIOKIMIA

I. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara membuat reagen yang dibutuhkan
untuk uji biokimia.

II. Alat dan Bahan


a. Alat :
1) Neraca
2) Kertas Timbang
3) Spatel
4) Beaker glass
5) Gelas Ukur
6) Pipet Ukur
7) Filler
8) Mortar
9) Batang pengaduk
10) Kaca arloji
11) Botol coklat
b. Bahan:
1. MR Red :
Etanol 95% 45 mL
Methyl Red 0,5 gram
Aquades 5 mL
2. Kovack :
Etanol 95% 75 mL
HCl pekat 25 mL
Para dimetylamine benzaldehide 5 gram

5
3. Alpha Naftol :
Etanol 95% 50 mL
Alpha naftol 5 gram
4. KOH 40 % :
Kristal KOH 20 gram
Aquades 50 mL
5. HCl 4 N :
Aquades 50 mL
HCl pekat 5,5 mL

III. Cara Kerja :


1. Pembuatan Methyl Red
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Methyl red ditimbang kedalam beaker glass.
c. Etanol 95% diambil menggunakan gelas ukur, lalu dimasukan
kedalam beaker glass yang berisi methyl red. Bilas kaca arloji
dengan mengalirkan sedikit etanol kemudian tambahkan aquades.
d. Setelah larutan tercampur, lalu dimasukan di dalam botol coklat
yang telah diberi label.
2. Pemnuatan Kovack
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Para dimetylamine benzaldehide ditimbang, lalu dimasukan kedlam
beaker glass dan dibiarkanmencair.
c. Etanol 95% diambil menggunakan gelas ukur, lalu dimasukan
kedalam beaker glass yang berisi para dimetylamine benzaldehide.
Nilas kaca arloji denganmengalirkan sedikit etanol, kemudian
tambahkan HCl pekat.
d. Setelahlarutan dicampur, lalu dimasukan didalam botol coklat yang
telah diberi label.

6
3. Pembuatan Alpha Naftol
a. Disipakan alat dan bahan yang digunakan.
b. Alpha naftol ditimbang, lalu dimasukan kedalam beaker glass.
c. Etanol 95% diambil menggunakan gelas ukur lalau dimasukan
kedalam beaker glass yang berisis alpha naftol. Bilas kaca arloji
dengan mengalirkan sedikit etanol lalu diaduk sampai larut.
d. Setalah laruitan bercampur, lalu masukan didalam botol coklat
yang telah diberi label.
4. Pembuatan KOH 40%
a. Disipakan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. KOH ditimbang lalu dimasukan kedalam beaker glass yang berisi
KOH.
c. Aquades diambil menggunakan glass ukur, lalu dimasukan
kedalam beaker glass yang berisis KOH.
d. Setelah larutan bercampur, kemudian dimasukan di dalam botol
coklat yang telah diberi label.
5. Pembuatan HCl 4 N
a. Disipkan lat dan bahan yang digunakam.
b. HCl pekat diambil menggunakan gelas ukur dilemari asam,
kemudian dimasukan kedalam beaker glass.
c. Setelah itu ditambahkan aquades lalu diaduk sampai homogen.
d. Kemudian larutan dimasukan kedalam botol coklat yang telah
diberi label.

7
IV. Kesimpulan : Didapat reagensia Methyl red, kovack, alpha naftol, NaOH
40%, dan HCl 4 N untuk uji biokimia.

Mengetahui,
Kepala Laboratorium, Praktikan,

dr. Abas Suherli, Sp. PK Susanti

8
PRAKTIKUM III
PEMBUATAN MEDIA CAIR

I. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara membuat media cair.

II. Alat dan Bahan


A. Alat :
a) Neraca
b) Kertas Timbang
c) Spatel
d) Beaker glass
e) Gelas Ukur
f) Erlenmeyer
g) Tabung Reaksi
h) Tabung durham
i) Cawan petri
j) Kapas
k) dll
B. Bahan:
1. Laktosa Broth Single Strenght (LBSS):
Beef extract 2 gram
Peptone 5 gram
Laktosa 5 gram
Aquades 1 liter
2. Laktosa Broth Double Strenght (LBDS):
Beef extract 6 gram
Peptone 10 gram
Laktosa 10 gram
Aquades 1 liter

9
3. Brilliant Green Laktosa Bile Broth (BGLB) 2%:
Peptone 10 gram
Laktosa 10 gram
Oxgall bile 10 gram
Brilliant green 0,0125 gram
Phenol red 0,08 gram
Aquades 1 liter

4. Tryptose Soya Broth:


Tryptose 10 gram
Glukosa 1 gram
NaCl 5 gram
Thyamine hydroclorida 0,005 gram
Aquades 1 liter

III. Cara Kerja :


1. Pembuatan Laktosa Broth Single Strenght (LBSS):
a. Larutkan bahan-bahan dan atur pada pH 6,8
b. Masukan sebanyak 10 mL ke dalam tabung kimia yang berisi
tabung durham terbalik lalu ditutup dengan kapas.
c. Sterilkan dalam otoklaf pada 1210C selama 15 menit, setelah steril
media disimpan di dalam lemari pendingin.
2. Pembuatan Laktosa Broth Double Strenght (LBDS):
a. Larutkan bahan-bahan dan atur pada pH 6,8
b. Masukan sebanyak 10 mL ke dalam tabung kimia yang berisi
tabung durham lalu ditutup dengan kapas.
c. Sterilkan dalam otoklaf pada 1210C selama 15 menit, setelah steril
media disimpan di dalam lemari pendingin.
3. Pembuatan Brilliant Green Laktosa Bile Broth (BGLB) 2%:
a. Tambahkan 20 gram oxgall yang dilarutkan dalam 200 mL aquades

10
b. Campurkan kedua larutan tersebut, kemudian jadikan samapai 950
mL, kemudian atur pH pada 7,4
c. Tambahkan aquades hingga menjadi 1 liter, kemudian masukan 10
mL kedalam tabung reaksi yang berisi tabung durham lalu ditutup
dengan kapas.
d. Sterilkan dalam otoklaf pada 1210C selama 15 menit, setelah steril
media disimpan di dalam lemari pendingin.
e. Setelah sterilisasi pH 7,2
4. Pembuatan Tryptose Soya Broth
a. Larutkan bahan-bahan dalam 1 liter aquades, kemudian atur pH
7,2
b. Masukan kedalam tabung sebanyak 5 mL, lalu ditutup dengan
kapas.
c. Sterilkan dalam otoklaf pada 1210C selama 15 menit, setelah steril
media disimpan di dalam lemari pendingin.
IV. Kesimpulan : Didapat media Laktosa Broth Single Strenght, Laktosa
Broth Double Strenght, Brilliant Green Laktosa Bile Broth
(BGLB) 2%, dan Tryptose Soya Broth yang steril.

Mengetahui,
Kepala Laboratorium, Praktikan,

dr. Abas Suherli, Sp. PK Susanti

11
PRAKTIKUM IV
PEMBUATAN MEDIA SEMI SOLID

I. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara membuat media semi solid.

II. Alat dan Bahan


A. Alat :
a) Neraca
b) Kertas Timbang
c) Spatel
d) Beaker glass
e) Gelas Ukur
f) Erlenmeyer
g) Tabung reaksi
h) Tabung durham
i) Cawan petri
j) Kapas
k) dll
B. Bahan: Media Semi Solid Indol Motility

III. Cara Kerja


a. Semua alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu.
b. Selanjutnya menimbang media sesuai takaran yang tertera pada label
yang tertempel di botol media.
c. Larutkan media dengan aquades lalu panaskan hingga homogen.
d. Media dimasukan kedalam tabung lalu ditutup kapas.
e. Selanjutnya media disterilkanbmenggunakan autoklaf.
f. Setelah steril, media disimpan didalam lemari pendingin.

12
V. Kesimpulan : Didapat media Semi Solid Indol motility yang steril.

Mengetahui,

Kepala Laboratorium, Praktikan,

dr. Abas Suherli, Sp. PK Susanti

13
PRAKTIKUM V
PEMBUATAN MEDIA PADAT

I. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara membuat media padat.

II. Alat dan Bahan


A. Alat :
a. Neraca
b. Kertas Timbang
c. Spatel
d. Beaker glass
e. Gelas Ukur
f. Erlenmeyer
g. Tabung reaksi
h. Tabung durham
i. Cawan petri
j. Kapas
k. dll
B. Bahan:
a. Mac Conkey Agar (MCA)
b. Blood Agar (BA)
c. Simmons Citrate Agar (SCA)
d. Salmonella Shigella Agar (SSA)
e. Nutrient Agar (NA
f. Triple Sugar Iron Agar (TSIA)
g. TCBS

14
III. Cara Kerja
1. Pembuatan Mac Conkey Agar (MCA)
a. Semua alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b. Selanjutnya menimbang media sesuai takaran yang tertera pada
label yang tertempel dibotol media.
c. Larutkan media dengan aquades, lalu panaskan hingga homogen.
d. Selanjutnya media di sterilkan menggunakan otoklaf
e. Setelah steril media dimasukan kedalam cawan petri steril
sebanyak 15-20 mL
f. Terakhir media disimpan di lemari pendingin
2. Pembuatan Blood Agar (BA)
a. Semua alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b. Selanjutnya menimbang media sesuai takaran yang tertera pada
label yang tertempel dibotol media.
c. Larutkan media dengan aquades, lalu panaskan hingga homogen.
d. Selanjutnya media di sterilkan menggunakan otoklaf
e. Setelah steril media ditambahkan darah sebanyak 10%, kemudian
dihomogenkan.
f. Lalu dimasukan kedalam cawan petri steril sebanyak 15-20 mL
g. Terakhir media disimpan di lemari pendingin
3. Pembuatan Simmons Citrat Agar
a. Semua alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b. Selanjutnya menimbang media sesuai takaran yang tertera pada
label yang tertempel dibotol media.
c. Larutkan media dengan aquades, lalu panaskan hingga homogen.
d. Media dimasukan kedalam tabung reaksi sebanyak 3 mL dan tutup
dengan kapas.
e. Selanjutnya media di sterilkan menggunakan otoklaf
f. Setelah steril media dimiringkan
g. Terakhir media disimpan di lemari pendingin

15
4. Pembuatan Salmonella Shigella Agar (SSA)
a. Semua alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b. Selanjutnya menimbang media sesuai takaran yang tertera pada
label yang tertempel dibotol media.
c. Larutkan media dengan aquades, lalu panaskan hingga homogen.
d. Setelah homogen media dimasukan kedalam cawan petri steril
sebanyak 15-20 mL.
e. Selanjutnya media di sterilkan menggunakan otoklaf
f. Terakhir media disimpan di lemari pendingin
5. Pembuatan Nutrient Agar (NA)
a. Semua alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b. Selanjutnya menimbang media sesuai takaran yang tertera pada
label yang tertempel dibotol media.
c. Larutkan media dengan aquades, lalu panaskan hingga homogen.
d. Setelah homogen media dimasukan kedalam cawan petri steril
sebanyak 15-20 mL.
e. Selanjutnya media di sterilkan menggunakan otoklaf
f. Terakhir media disimpan di lemari pendingin
6. Pembuatan TSIA
a. Semua alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b. Selanjutnya menimbang media sesuai takaran yang tertera pada
label yang tertempel dibotol media.
c. Larutkan media dengan aquades, lalu panaskan hingga homogen.
d. Media dimasukan kedalam tabung reaksi sebanyak 3 mL dan
tutup dengan kapas.
e. Selanjutnya media di sterilkan menggunakan otoklaf
f. Setelah steril media dimiringkan
g. Terakhir media disimpan di lemari pendingin

16
7. Pembuatan TCBS
a. Semua alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b. Selanjutnya menimbang media sesuai takaran yang tertera pada
label yang tertempel dibotol media.
c. Larutkan media dengan aquades, lalu panaskan hingga homogen.
d. Setelah homogen media dimasukan kedalam cawan petri steril
sebanyak 15-20 mL.
e. Selanjutnya media di sterilkan menggunakan otoklaf
f. Terakhir media disimpan di lemari pendingin

IV. Hasil:
Mac Conkey Agar
Warna : pink keunguan
Jenis media : Selektif Differensial untuk golongan
bakteri Gram (-) batang
Inhibitor : Crystal Violet dan Bile
Indikator : Netral Red
Karbohidrat : Laktosa

17
Blood Agar
Warna : Merah darah
Jenis media : Umum, differensial
Penyubur : Darah
Inhibitor : Tidak ada

Simmons Citrat Agar


uji untuk melihat bakteri yang mampu mempergunakan
citrate sebagai sumber karbonnya
Indikator : Brom Timol Blue (BTB)
Hasil (+) : warna media berubah biru

18
Salmonella Shigella Agar
Warna : pink
Jenis media : Selektif Differensial golongan Salmonella
dan beberapa strain Shigella
Inhibitor : Na. Sitrat, garam empedu dan brilliant green
Indikator : Neutral red dan FeCl3
Karbohidrat : Laktosa

TSIA

19
TCBS
Warna : Hjau
Jenis media : Selektif Differensial untuk Vibrio sp
Inhibitor : Na.sitrat, Na.tiosulfat, Bile salt 10%
Indikator : Brom Timol Blue (BTB)
Karbohidrat : Sukrosa

V. Kesimpulan: Didapat media Mac Conkey Agar (MCA), Blood Agar


(BA), Simmons Citrat Agar, Salmonella Shigella Agar
(SSA), Nutrien Agar, TSIA, dan TCBS yang steril.

Mengetahui,

Kepala Laboratorium, Praktikan,

dr. Abas Suherli, Sp. PK Susanti

20
PRAKTIKUM VI
PEWARNAAN SEDERHANA

I. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara membuat pewarnaan sederhana

II. Alat dan Bahan


A. Alat :
a) Bunsen / lampu spirtus
b) Objek glass
c) Ose
d) Rak tabung
e) Pipet pateur
f) Penjepit kayu
g) Mikroskop
h) Kapas alkohol
i) Tissue
B. Bahan:
a) Zat warna: Gentian violet, karbol fuchsin, methylen
blue
b) Minyak imersi
c) NaCl bila menggunakan biakan yang berasal dari media
padat
d) Sampel : suspense E. coli
III. Cara Kerja
a. Sebelum digunakan terlebih dahulu kita bersihkan kaca objek
b. Setelah itu, kita ambil ose dan bakar ujungnya hingga berwarna merah
c. Lalu suspense di ambil dengan menggunakan ose tersebut
d. Kemudian suspense bakteri diletakan di atas kaca objek dan
disebarkan dengan gerakan berputar dari tengah melebar keluar

21
e. Sediaan dikeringkan, lalu di fiksasi dengan cara melayangkan diatas
nyala api 2-3 kali
f. Zat warna diteteskan diatas sediaan, lalu di diamkan selama 1-2 menit
g. Sediaan dicuci dengan air mengalir secara perlahan-lahan
h. Selanjutnya sediaan dikeringkan dengan cara di udara terbuka atau
dengan tissue
i. Sediaan yang sudah kering dapat dilihat dibawah mikroskop dengan
perbesaran 100x

IV. Kesimpulan : Didapat Bakteri gram negative batang (E. coli), berbentuk :
basil (batang), susunan satu-satu, warna merah.

Mengetahui,

Kepala Laboratorium, Praktikan,

dr. Abas Suherli, Sp. PK Susanti

22
PRAKTIKUM VII
PEWARNAAN GRAM

I. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara membuat pewarnaan gram

II. Prinsip
Bakteri dengan pewarnaan utama yaitu dengan kristal violet atau gentian
violet akan berwarna ungu, melalui fiksasi warna dengan lugol akan
menguatkan pelekatan warna utama, penambahan alcohol akan
melunturkan / memucatkan zat warna utama, sehingga pada sel gram
negative sel menjadi tidak mengalami pelunturan sehingga tetap berwarna
ungu. Pada pemberian pewarna tandingan yang berbeda dengan pewarna
utama yaitu safraninmenyebabkan bakteri gramnegatif akan menyerap
warna tersebut menjadi merah.

III.Alat dan Bahan


a. Alat :
a) Bunsen / lampu spirtus
b) Objek glass
c) Ose
d) Rak tabung
e) Pipet pateur
f) Penjepit kayu
g) Mikroskop
h) Kapas alkohol
i) Tissue
b. Bahan:
a) Gentian violet
b) Lugol
c) Alkohol 96%

23
d) Minyak imersi
e) NaCl bila menggunakan biakan yang berasal dari media
padat
f) Koloni bakteri E. coli

IV. Cara Kerja


a) Sebelum digunakan terlebih dahulu kita bersihkan kaca objek
b) Setelah itu, kita ambil ose dan bakar ujungnya hingga berwarna
merah
c) Lalu suspense bakteri di ambil dengan menggunakan ose
tersebut
d) Kemudian suspense bakteri diletakan di atas kaca objek dan
disebarkan dengan gerakan berputar dari tengah melebar keluar
e) Sediaan dikeringkan, lalu di fiksasi dengan cara melayangkan
diatas nyala api 2-3 kali
f) Tetskan gentian violet diatas sediaan
g) Diamkan selama 1 menit
h) Sediaan dicuci dengan air mengalir secara perlahan-lahan
i) Teteskan alcohol 96% diatas sediaan sampai tidak ada zat
warna ungu
j) Cuci dengan air mengalir
k) Teteskan safranin dan diamkan selama 2 menit
l) Cuci lagi dengan air mengalir, selanjutnya sediaan dikeringkan
dengan cara di udara terbuka atau dengan tissue
m) Sediaan yang sudah kering dapat dilihat dibawah mikroskop
dengan perbesaran 100x

24
V. Kesimpulan : Didapat Bakteri gram negative batang (E. coli), berbentuk :
basil (batang), susunan satu-satu, warna merah.

Mengetahui,

Kepala Laboratorium, Praktikan,

dr. Abas Suherli, Sp. PK Susanti

25
PRAKTIKUM VIII
PEWARNAAN BTA

I. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara membuat pewarnaan BTA

II. Prinsip
Pemanasan akan membantu penyerapan zat warna utama (karbol
fuchsin), melalui pemberian larutan asam alkohol bakteri tahan asam
akan tetap berwarna merah, sedangkan pada bakteri tidak tahan asam zat
warna utama akan luntur sehingga pada penambahan zat warna kedua
(methylen blue) bakteri akan menyerap zat warna tersebut.

III.Alat dan Bahan


a. Alat :
a) Bunsen / lampu spirtus
b) Objek glass
c) Ose
d) Rak tabung
e) Pipet pateur
f) Penjepit kayu
g) Mikroskop
h) Kapas alkohol
i) Tissue
b. Bahan:
a) Karbol fuchsin 0,3%
b) Asam alcohol (3% HCl dalam etanol)
c) Methylen blue 0,3%
d) Minyak imersi
e) Sampel sputum

26
IV. Cara Kerja
Cara membuat apusan yang baik
a) Siapkan objek glass dan dibagian bawahnya diletakan
pola ukuran 2x3
b) Ambil sputum yang purulen dengan menggunakan
aplikator dan letakan diatas objek glass
c) Membuat spiral-spiral kecil sewaktu apusan setengah
kering dengan menggunakan aplikator mengikuti
bentuk dan ukuran pola
d) Kemudian apusan dikeringkan dengan di angin-
anginkan diatas rak sediaan, setelah kering apusan di
fiksasi
e) Apusan siap diwarnai
Cara membuat pewarnaan BTA
a) Apusan diletakan dengan bagian apusan menghadap ke
atas pada rak yang ditempatkan di atas bak cuci
b) Kemudian seluruh permukaan sediaan digenangi
dengan karbol fuchsin
c) Lalu dipanasi dari bawah dengan menggunakan Bunsen
sampai keluar uap
d) Didiamkan selama 5 menit
e) Sediaan dibilas dengan hati-hati dengan air mengalir
f) Sediaan dimiringkan menggunakan pinset untuk
membuang air
g) Selanjutnya digenangi dengan asam alkohol sampai
tidak tampak warna merah karbol fuchsin
h) Dicuci dengan air mengalir
i) Permukaan sediaan digenangi dengan methylen blue
selama 10-20 detik
j) Dibilas dengan air mengalir dan keringkan sediaan
padda rak pengering

27
k) Setelah kering, diletakan sediaan / preparat BTA pada
meja benda mikroskop
l) Dicari bayangan objek / latar belakang pada
pembesaran lensa objektif 10x
m) Setelah menemukan bayangan objek / latar belakang
sediaan, diamati dengan menggunakan mikroskop
pembesaran 100x dan memakai minyak imersi
n) Hasil dibaca menggunakan sekala Internasional Union
Againt Tuberculosis and Lung Disease (IUATLD)
Cara pembacaan BTA menurut IUATLD
Yang terlihat Yang dilaporkan
Tidak ditemukan BTA dalam 100 BTA negative
lapang pandang
1-9 BTA dalam 100 lapang pandang Tuliskan jumlah BTA yang
Ditemukan / 100 lapang pandang
10-99 BTA dalam 100 lapang pandang +1
1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, +2
periksa minimal 50 lapang pandang
Lebih dari 10 BTA dalam 1 lapang +3
pandang, periksa minimal 20 lapang
pandang

28
V. Kesimpulan : Ditemukan lebih dari 10 BTA dalam 10 lapang pandang
(3+)

Mengetahui,

Kepala Laboratorium, Praktikan,

dr. Abas Suherli, Sp. PK Susanti

29
PRAKTIKUM IX
PEWARNAAN KAPSUL

I. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara membuat pewarnaan kapsul

II. Prinsip
Penambahan tinta cina pada suspense bakteri tidak member warna pada
badan bakteri dan kapsul tetapi hanya member warna pada latar
belakangnya, sedangkan penambahan air fuksin hanya memberi warna
pada badan bakteri sedangkan kapsul tetap bening.

III. Alat dan Bahan


a. Alat :
a) Bunsen / lampu spirtus
b) Objek glass
c) Ose
d) Rak tabung
e) Pipet pateur
f) Penjepit kayu
g) Mikroskop
h) Kapas alkohol
i) Tissue
b. Bahan:
a) Solution fuchsin
b) Tinta cina
c) Minyak imersi
d) Sampel : koloni Klebsiella pneumonia

30
IV. Cara Kerja
Membuat apusan
a) Bersihkan obyek glass dengan kapas alcohol
b) Ambil ose dan bakar ujungnya hingga berwarna merah
c) Ambil suspensi bakteri dengan menggunakan ose
d) Letakan suspensi bakteri dengan menggunakan obyek
glass
e) Teteskan tinta cina di sisi suspense bakteri
f) Campur kedua tetes tadi, kemudian dengan gelas alas
yang lain dihapuskan sepanjang permukaannya seperti
membuat apusan darah tepi.
Pewarnaan apusan
a) Keringkan sediaan, lalu rekatkan dengan melayangkan
diatas nyala api 2-3 kali
b) Teteskan karbol fuchsin diatas hapusan
c) Diamkan selama 2 menit
d) Cuci dengan air mengalir dan keringkan dengan kertas
tissue
Pengamatan hasil pewarnaan
a) Diletakan sediaan/preparat pada meja benda mikroskop
b) Dicari bayangan objek/latar belakang pada pembesaran
lensa objektif 10x. setelah menemukan bayangan
objek/latar belakang sediaan, diamati dengan
menggunakan mikroskop pembesaran 100x dan
memakai minyak imersi.

31
V. Kesimpulan : Didapatkan .

Mengetahui,

Kepala Laboratorium, Praktikan,

dr. Abas Suherli, Sp. PK Susanti

32
PRAKTIKUM X
PEWARNAAN SPORA

I. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara membuat pewarnaan spora, melihat
spora dan letaknya pada sel bakteri

II. Prinsip
Pemanasan akan mengembangkan lapisan luar spora sehingga zat warna
utama dapat masuk kedalam spora sehingga berwarna merah. Melalui
pendinginan warna utama akan terperangkap di dalam spora, dengan
pencucian zat warna utam yang ada pada sel vegetative akan terlepas
sehingga pada saat pewarnaan kedua (metylen blue), sel vegetative akan
berwarna biru.

III. Alat dan Bahan


a. Alat :
a) Bunsen / lampu spirtus
b) Objek glass
c) Ose
d) Rak tabung
e) Pipet pateur
f) Penjepit kayu
g) Mikroskop
h) Kapas alkohol
i) Tissue
b. Bahan:
a) Solution Fuchsin
b) Methylen blue
c) Malachite green 5%
d) Minyak imersi

33
e) Sampel: Paku atau rumput yang ditanam pada
media TSB dan di inkubasi 2x24 jam

IV. Cara Kerja


Pewarnaan spora metode Klein
a) Dicampur suspensi bakteri dengan karbol fuchsin
b) Dipanaskan di atas api kecil selama 5 menit atau
dengan penangas air suhu 800C selama 10 menit
c) Dibersihkan obyek glass dengan kapas alkohol
d) Diambil ose dan dibakar ujungnya hingga berwarna
merah
e) Diambil suspense bakteri yang telah dipanaskan dengan
menggunakan ose
f) Diletakan suspensi bakteri diatas obyek glass
g) Disebarkan suspensi tersebut dengan gerakan berputar
dari tengah melebar keluar
h) Dikeringkan sediaan lalu rekatkan dengan melayangkan
di atas nyala api 2-3 kali
i) Dicuci dengan larutan asam alkohol
j) Dibilas dengan air lalu teteskan methylen blue diatas
sediaan
k) Didiamkan selama 2 menit
l) Dicuci dengan air mengalir secara perlahan-lahan lalu
keringkan
m) Diamati dengan menggunakan mikroskop pembesaran
lensa objektif 100x dan memakai minyak imersi
Pewarnaan spora metode Schaeffer Fulton
a) Dibersihklan obyek glass dengan kapas alcohol
b) Diambil ose dan bakar ujungnya hingga berwarna
merah
c) Diambil suspensi bakteri dengan menggunakan ose

34
d) Diletakan suspensi bakteri diatas obyek glass
e) Disebarkan suspensi tersebut dengan gerakan berputar
dari tengah melebar keluar
f) Dikeringkan sediaan lalu rekatkan dengan melayangkan
di atas nyala api 2-3 kali
g) Dilekatkan preparat smear pada rakpengecatan, lalu
tetesi 2-3 tetes malachite green 5% dan biarkan selama
1 menit, lalu panaskan diatas nyala lampu spirtus
selama setengah menit atau kira-kira timbul uap, jangan
sampai mendidih lalu dinginkan
h) Dicuci dengan air mengalir lalu tiriskan
i) Ditetesi dengan cat safranin selama 1 menit
j) Dicuci dengan air mengalir
k) Preparat dikeringkan udara, dapat mennunakan kertas
serap untuk menyerap air pada permukaan.
Pengamatan hasil pewarnaan
a) Diletakan sediaan/preparat pada meja benda
mikroskop
b) Dicari bayangan objek/latar belakang pada
pembesaran lensa objektif 10x
c) Setelah menemukan bayanganbobjek/latar belakang
sediaan, diamati dengan menggunakan mikroskop
pembesaran lensa objekttif 100x dan memakai
minyak imersi.

35
V. Kesimpulan : Ditemuakan spora berwarna merah dan badan bakteri
berwarna biru untuk metode klein, sedangakn untuk
metode schaefer fulton ditemukan spora berwarna hijau
dan badan bakteri berwarna merah.

Mengetahui,

Kepala Laboratorium, Praktikan,

dr. Abas Suherli, Sp. PK Susanti

36
PRAKTIKUM XI
GERAK BAKTERI TEKNIK LEKAPAN BASAH

I. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami mengenai gerak bakteri

II. Alat dan Bahan


A. Alat :
a) Obyek glass
b) Kaca penutup
c) Bunsen
d) Ose
e) Kapas alcohol
f) Mikroskop
B. Bahan:
a) NaCl bila mengguanakn biakan yang berasal
dari media padat
b) Sampel: Suspensi E. Coli, Salmonella typhi,
Staphylococcus aureus
III. Cara Kerja
a) Sebelum digunakan terlebih dahulu kita bersihkan
obyek glass dengan alcohol
b) Setelah itu, kita ambil ose dan bakar ujungnya hingga
berwarna merah
c) Lalu suspensi di ambil dengan menggunakan ose
tersebut
d) Selanjutnya suspensi bakteri diletakan diatas objek
glass, lalu ditutup dengan kaca penutup
e) Diamati dengan obyektif pembesaran 10 dan 40x

37
IV. Kesimpulan : Ditemuakan bakteri berbentuk batang (basil).

Mengetahui,

Kepala Laboratorium, Praktikan,

dr. Abas Suherli, Sp. PK Susanti

38
PRAKTIKUM XII
GERAK BAKTERI TEKNIK TETES GANTUNG

I. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami mengenai gerak bakteri

II. Alat dan Bahan


A. Alat :
a) Obyek glass cekung
b) Kaca penutup
c) Bunsen
d) Ose
e) Kapas alkohol
f) Mikroskop
B. Bahan:
a) NaCl bila mengguanakn biakan yang berasal
dari media padat
b) Sampel: Suspensi E. Coli, Salmonella typhi,
Staphylococcus aureus
III. Cara Kerja
a) Sebelum digunakan terlebih dahulu kita bersihkan
obyek glass cekung dengan alkohol
b) Setelah itu, kita ambil ose dan bakar ujungnya hingga
berwarna merah
c) Lalu suspensi di ambil dengan menggunakan ose
tersebut
d) Selanjutnya suspensi bakteri diletakan diatas objek
glass, lalu ditutup dengan kaca penutup
e) Bagian cekung dari objek glass diletakan tepat dibagian
suspense pada penutup, lalu balik hingga kaca penutup
berada dibagian atas.

39
f) Diamati dengan obyektif pembesaran 10 dan 40x

IV. Kesimpulan : Ditemukan bakteri berbentuk batang

Mengetahui,

Kepala Laboratorium, Praktikan,

dr. Abas Suherli, Sp. PK Susanti

40
PRAKTIKUM XIII
TEKNIK INOKULASI PADA MEDIA CAIR, SEMI SOLID, DAN PADAT

I. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami melakukan inokulasi pada media cair
dan semi solid

II. Alat dan Bahan


A. Alat :
Bunsen
Ose
Inkubator
Jarum penanam
Rak tabung
dll
B. Bahan:
TSB/pepton
SIM
Mac Conkey Agar (MCA)
SCA
TSIA
III.Cara Kerja
Inokulasi pada media cair
a) Alat dan media yang dibutuhkan disipkan terlebih dahulu
b) Setelah itu, sampel yang tersedia ditanam pada media TSB/pepton
dengan cara terlebih dahulu ose dipanaskan lalu diambil satu
koloni sampel bakteri dan dimasukan kedalam media cair
c) Selanjutnya media tersebut di inkubasi di dalam inkubator pada
suhu 370C selama 24 jam, dan setelah 24 jam diamati hasilnya
sebagai berikut:
Bila media keruh berarti ada pertumbuhan

41
Bila media tetap bening berarti tidak ada
pertumbuhan

Inokulasi pada media semi solid (Sulfit Indol Motility/ SIM)


a) Alat dan media yang dibutuhkan disiapkan terlebih dahulu
b) Setelah itu sampel yang tersedia ditanam pada nedia SIM dengan
ditusuk, tetapi tidak sampai dasar dengan menggunakan jarum
penanam
c) Selanjutnya media tersebut di inkubasi didalam inkubator pada
suhu 370C selama 24 jam
Inokulasi pada media padat
Inokulasi pada MCA
a) Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b) Setelah itu sampel yang terdedia ditanam pada media MCS
dengan metode penipisan. Selanjutnya media tersebut di
inkubasi di dalam inkubator pada suhu 370C selama 24 jam
Inokulasi pada SCA
a) Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b) Setelah itu sampel yang tersedia ditanam pada media
SCA dengan menggoresnya. Selanjutnya media tersebut
di inkubasi di dalam inkubator pada suhu 370C selama
24 jam
Inokulasi pada TSIA
a) Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b) Setelah itu sampel yang tersedia ditanam pada media
TSIA dengan cara menggoresnya terlebih dahulu lalu
ditusuk ditepi tetapi tidak sampai dasar dengan
menggunakan jarum penanam. Selanjutnya media
tersebut di inkubasi di dalam inkubator pada suhu 370C
selama 24 jam

42
IV. Hasil :
Hasil Inokulasi media cair dan semi solid
No Hasil yang diamati Hasil yang diamati
1 TSB/pepton Keruh
2 SIM Berbentuk awan

Hasil Inokulasi media padat


No Hasil yang diamati Hasil yang diamati
1 MCA Bentuk:
Ukuran:
Warna:
Elevasi: cembung
Tepi:
Konsistensi:

2 SCA Bentuk:
Ukuran:
Warna:
Elevasi:
Tepi:
Konsistensi:

3 TSIA Bentuk:
Ukuran:
Warna:
Elevasi:
Tepi:
Konsistensi:

43
V. Kesimpulan : ..

Mengetahui,

Kepala Laboratorium, Praktikan,

dr. Abas Suherli, Sp. PK Susanti

44
PRAKTIKUM XIV
UJI BIOKIMIA

I. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami melakukan uji biokimia:
Semi solid: untuk mengetahui kemampuan motility (pergerakan
bakteri)
Indol: untuk menentukan kemampuan bakteri dalam memecah
asam amino Triptofan
Voges Proskauer (Vp): untuk menentukan MO yang mampu
mengoksidasi glukosa yang menghasilkan produk bukan asam.
Metyl red: untuk menentukan MO yang mampu mengoksidasi
glukosa dengan menghasilkan asam konsentrasi tinggi.
Cimon sitrat: untuk melihat bakteri yang mampu mempergunakan
citrate sebagai sumber karbonnya.
Triple Sugar Iron Agar (TSIA): untuk menentukan apakah bakteri
Gram (-) batang dapat memfermentasi gula Selain itu, menguji
produksi gas selama fermentasi KH dan produksi H2S.

II. Alat dan Bahan


a. Alat :
Inkubator
Tabung reaksi
dll
b. Bahan:
Reagen Kovacs
Alfanaftol 1%
KOH 40%
indikator phenol
indikator Brom Timol Blue

45
III.Cara Kerja
Semi solid:
a) Alat dan media yang dibutuhkan disiapkan terlebih dahulu
b) Setelah itu sampel yang tersedia ditanam pada media semi
solid dengan ditusuk, tetapi tidak sampai dasar dengan
menggunakan jarum penanam
c) Selanjutnya media tersebut di inkubasi didalam inkubator
pada suhu 370C selama 24 jam
Indol :
a) Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b) Pada media indol ditambahkan reagen Kovacs (p-
dimethyil-aminobenzaldehyde 1 tetes
Voges Proskauer (Vp):
a) Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b) Pada media VP ditambahkan Alfanaftol 1% (15 tetes) dan
KOH 40% (10 tetes), dikocok, diamkan 15-20)
Metyl red:
a) Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b) Ditambahkan indikator metyl red 1 tetes
Cimon sitrat:
a) Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b) Pada media cimon sitrat ditambahkan indikator Brom Timol
Blue 1 tetes
Triple Sugar Iron Agar (TSIA):
a) Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b) Pada media TSIA ditambahkan indikator phenol red 1 tetes

46
IV. Hasil:
Semi solid:
(+)Disekitar tusukan tumbuh
dan di atas terbentuk seperti
gumpalan awan
(-) Hanya tumbuh disekitar
tusukan

Indol:
(+) Cincin merah (bakteri
mengandung Indol)
(-) Cincin kuning

Voges Proskauer (Vp):


(+) Jingga/orange
(-) Kuning

Metyl red:
(+) Merah (Mengandung produk
asam)
(-) Kuning

47
Cimon sitrat:
(+) Biru (Menghasilkan produk
basa)
(-) Hijau (Netral)

Triple Sugar Iron Agar


(TSIA): (Glukosa,
sukrosa, laktosa)
Lereng/Dasar
Merah/Kuning H2S (-).
Merah/Kuning H2S(+)->Jika
sedikit hitam.
Kuning/Kuning ->Bakteri
memfermentasikan 3 gula tersebut
( Glukosa, sukrosa, laktosa) H2S
(-).

Mengetahui,

Kepala Laoratorium, Praktikan,

dr. Abas Suherli, Sp. PK Susanti

48
49

Anda mungkin juga menyukai