3 fase pengendapan sebelum darah mengendap semurna:
15 menit pertama terjadi fase pengendapan lambat pertama. Pada fase ini eritrosit yang semula menyebar, bersatu terlebih dahulu agar eritrosit cepat turun sehingga massanya menjadi lebih besar dan berat. 30 menit kemudina terjadi fase pengendapan cepat, terjadinya pembentukan reouloux, agar eritrosit cepat turun. 15 menit kedua terjadinya pengendapan lambat kedua, eritrosit turun merngisi sela- sela yang kosong, sehingga terjadi pemadatan. 2. Sampel yang digunakan adalah sampel darah citrate (4 bagian darah vena : 1 bagian natrium citrate 3,2 %) atau darah EDTA yang di encerkan dengan NaCl 0,85 % (4 bagian darah EDTA: 1 bagian NaCl 0,85%). 3. Stabilitas sampel : stabil < 3 jam pada suhu kamar 4. Faktor lingkungan yang mempengaruhi hasil LED adalah: Adanya getaran, tabung pemeriksaan digoyang/bergetar akan mempercepat pengendapan sehingga hasil LED akan meningkat Suhu saat pemeriksaan lebih tinggi dari suhu ideal (>20 0C) akan mempercepat pengendapan sehingga hasil LED akan meningkat. 5. Prinsip dan cara pemeriksaan led secara otomotis Pada metode otomatis ini, darah dimasukan kedalam tabung khusus dan dicampur dengan hati-hati, sampel kemudian dimasukan kedalam alat dan didimakan dalam waktu tertentu. Tabung dimiringkan 180 sehingga menyebabkan proses pengendapan dipercepat. LED jam pertama dibaca dalam waktu 25 menit, LED jam kedua dibaca dalam waktu 45 menit. Sensor yang terdapat pada alat pemeriksaa LED otomatis akan membaca tingkat pengendapan eritrosit kemudian data dicetak dan divisualisasikan pada layar. 6.