Anda di halaman 1dari 78

Oleh : Kelompok III

Nama anggota Kelompok :


Nurul hikmatil hasanah
Nurulhidayati
Rahmah fitriatun
Rahmat fahmi arief
Rival anugrah ramdani
Robiatul rosidah
Rostiana safarani

S. Nur M. Ismail NU
Siti rif`ah sabariah

Suriyani
Wahyu kurnia
Wardatul jannah

Winda permata sari


Yuni suhanti
Yuriska safitri

Pemeriksaan Hemostasis

1. Pemeriksaan penyaring (Screening)

2. Pemeriksaan Khusus

Pemeriksaan Penyaring
1. Bleeding time /masa perdarahan
2. Clotting time /masa pembekuan
3. Rumple Leed
4. Retraksi bekuan
5. Volume Cairan Bekuan
6. Clott Lysis

Pemeriksaan Khusus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Masa Rekalsifikasi plasma


Jumlah trombosit
Plasma Protrombin time (PPT)
Kaolin partial tromboplastine time (APTT)
Serum Protrombin time (SPT)
Trombin time (TT)
Titer fibrinogen
Fibrinogen Degradation Product (FDP)
Euglobulin Lisis time.
Agregasi Trombosit
D-Timer

MASA PERDARAHAN ( BLEEDING TIME / BT )


Tujuan

Menilai trombosit dan reaksi pembuluh darah terhadap luka ; kemampuan


membentuk sumbat trombosit yang efektif.
Prinsip
1) Metode Ivy
Manset tekanan darah dipasang di lengan pasien di atas siku, tekanan
dinaikkan dan dipertahankan konstan sesuai prosedur. Satu (atau dua)
insisi standard dibuat dipermukaan volar lengan bawah. Lama waktu
yang dibutuhkan untuk berhentinya perdarahan dicatat sebagai Masa
Perdarahan (Bleeding time).
2) Metode Duke
Dibuat luka standar pada daun telinga dan dicatat lama waktu
pendarahan.

Alat dan Reagent :

Lancet steril
2) Kapas kering
3) Stopwacth
4) Kertas saring
5) Alkohol 70%
Cara Kerja
A. Metode Duke
1) Pijatlah terlebih dahulu bagian anak daun telinga yang akan ditusuk
2) Bersihkan daerah anak daun telinga dengan kapas alcohol
3) Pencetlah bagian yang akan ditusuk, baru kemudian ditusuk dengan
menggunakan lanset.
4) Tiap 30 detik darah dihisap dengan kertas saring.
5) Catatlah waktu yang diperlukan saat darah mulai keluar hingga darah berhenti
keluar.
1)

B. Metode Ivy
1) Pasang manset tekanan darah di lengan atas
2)
3)

4)

5)
6)
7)

dan dinaikkan sampai 40 mmHg


Bersihkan area penusukan di lengan bawah
dengan alkohol dan biarkan kering
Buat insisi di area untuk masa perdarahan
dengan lanset standard. Segera jalankan
stopwatch
Secara spontan darah akan keluar mengalir
secara alamiah setiap 30 detik, serap darah
tersebut dengan kertas saring
Bila bercak darah yang muncul 1 mm,
hentikan stopwatch
Catat wajtu sebagai Bleeding Time
Lepaskan manset spyghmomanometer

Harga / Nilai Normal

Metode Duke : 1-3 menit


Metode Ivy : 1-6 menit
Catatan
A. BT memanjang:
1) Tusukan sp ke permukaan vena
2) Efek aspirin atau obat anti-inflamasi
3) Trombositopenia
4) Defek kualitas trombosit
B. BT memendek
1) Kertas saring menyentuh luka, mengakibatkan induksi agregasi
trombosit
2) Insisi terlalu kecil (Ivy method), tekanan kurang (template method).

Tujuan :
Untuk mengetahui lamanya waktu yang diperlukan darah untuk
membeku

Prinsip
Metode Lee & white
Diambil darah vena dan dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian
dibiarkan membeku. Selang waktu dari saat pengambilan darah
sampai saat darah membeku dicatat sebagai masa pembekuan.

Alat dan Reagen :


Spuit
Tabung serologi ( 10 x 75 mm) sebanyak 4 buah
Stopwatch

Kapas
Alkohol 70%

Prosedur kerja
1.
2.
3.

4.
5.
6.

Ambil darah 4 ml. Pada saat darah mulai nampak dalam semprit, jalankan
stopwatch.
Lepaskan jarum dari semprit dan masukkan darah ke dalam 4 tabung
terbagi rata.
Angkat tabung pertama dari rak dan miringkan sedikit untuk melihat
apakah darah sudah membeku. Ulang tindakan ini tiap 30 detik kemudian.
Setelah darah pada tabung pertama membeku, tunggu 30 detik untuk
melihat tabung ke dua dengan cara yang sama.
Lanjutkan hingga pada semua tabung terdapat pembekuan darah
Laporkan hasil rata-rata tabung nomer 2,3 dan 4. Hasil dibulatkan sampai
30 detik.

Nilai Normal
Normal

: 6-12 menit
Meragukan : 12-15 menit
Patologis
: diatas 15 menit

TES PEMBENDUNGAN (RUMLPE LEED)


Tujuan : Untuk menguji ketahanan kapiler darah atau
mengukur kekuatan dinding kapiler darah dalam usaha
mencegah perdarahan.
Prinsip :Darah dibendung dengan pemasangan
spignomanometer pada tekanan antara sistolik dan diastolic
pada lengan bagian atas kemudian dilihat timbul atau tidaknya
pathecia paa kulit lengan selama 10 menit

Prosedur Kerja
1. Pasanglah ikatan spignomanometer pada lengan atas dan pompalah
sampai tekanan 100 mmHg (jika tekanan sistolik kurang dari 100
mmHg. Pompalah sampai tekanan ditengah-tengah nilai sistolik dan
diastolic)
2. Pertahankan tekanan itu selama 10 menit
3. Lepaskan ikatan dan tunggulah sampai tanda-tanda stasis darah
lenyap lagi. Stasis darah telah berhenti jika warna kulit pada lengan
yang dibendung tadi mendapat lagi warna kulit lengan yang tidak
dibendung
4. Carilah adanya dan hitunglah banyaknya petechie yang timbul dalam
lingkaran bergaris tengah 5 cm, kira-kira 4 cm distal dari fossa cubiti

Nilai Normal
Normal
: Maksimal 10 petechie
Abnormal
: Lebih dari 10 petechie

Interpretasi hasil
Negatif ( - )

Tidak didapatkan petechie

Positif 1 ( + )

Timbul beberapa petechie dipermukaan


pangkal lengan

Positif 2 ( ++ )

Timbul banyak petechie

Positif 3 ( +++ )

Timbul banyak petechie diseluruh


permukaan lengan, telapak tangan dari
muka dan belakang

Positif 4 ( ++++ )

Banyak sekali petechie diseluruh


permukaan lengan, telapak tangan, jari
muka dan belakang

RETRAKSI BEKUAN
Tujuan

Untuk mengetahui fungsi trombosit


Prinsip

Setelah darah membeku, bekuan darah mengkerut dan


pada proses pengerutan itu sejumlah serum diperas keluar
dari bekuan sehingga ia menjadi kenyal dan proses ini
ditentukan oleh jumlah trombosit pervolume darah dan oleh
fungsi trombosit.

Alat dan Bahan


Alat

- Spuit
- Tabung sentrifuge
- Kapas alkohol
- Stiweng
- Rak tabung
- Lidi
Bahan
- Darah

Prosedur Kerja
Siapkan tabung centrifuge bergaris yang telah diberi lidi dengan ujung lidi

sedikit dipatahkan
Ambil darah sebanyak 5 cc, kemudian masukkan kedalam tabung centrifuge
Biarkan pada suhu kamar selama 2 jam atau semalam dalam lemari es
Pembacaan :
Tarik lidi secara perlahan. Bekuan darah terikat pada lidi, untuk dinilai
konsistensinya apakah lembek atau kenyal
Perhitungkan berapa jumlah cairan yang telah diperas keluar dalam persentase.
Contoh :
Serum yang tertinggal dalam tabung : 2 ml
2 / 5 x 100 % = 40 %
Sifat dan konsistensi bekuan juga perlu dilaporkan. Pada keadaan normal : utuh
dan kenyal

Harga Normal
Volume serum yang dikeluarkan secara spontan dari bekuan menjadi
ukuran bagi retraksi bekuan yang terjadi.
Normal : 40 60 %
Patologis : Kurang dari 40 %

VOLUME CAIRAN BEKUAN


Tujuan
Untuk mengetahui jumlah sebenarnya serum yang ada dalam
bekuan.

Prinsip
Mengukur dalam persentase jumlah serum yang masih ketinggalan dalam
bekuan darah setelah waktu tertentu.

Cara Kerja
Lakukan test retraksi bekuan
Menentukan nilai hematokrit dari darah yang diperiksa
Isi tabung kapiler dengan darah sebanyak 2/3 3/4 panjang tabung,

lalu sumbat dengan malem


Dicentrifuge dengan mikrocentrifuge dengan kecepatan 15.000 rpm
selama 3 menit.
Baca hasilnya pada skala

Cara Pembacaan hasil


Volume bekuan darah dikurangi nilai hematokrit
Contoh :
Hasil test retraksi bekuan : 2 ml serum diperas
keluar = 40 %
Volume bekuan : 5 2 = 3 ml atau 60 %
Hasil test hematokrit : 25 %
Hasil test cairan tertinggal : 60 % - 25 % = 35 %
Nilai Normal
Normal : 0 - 20 %
Patologis : Lebih dari 20 %

MENCAIRNYA BEKUAN ( CLOT LYSIS )


Tujuan
Untuk mengetahui fungsi trombosit

Prinsip
Hasil dari retraksi bekuan di inkubasi pada waktu tertentu dan dicatat waktu yang diperlukan.
Alat dan Bahan
Alat

- Tabung reaksi
- Kapas
Bahan
- Darah hasil dari retraksi bekuan

Prosedur Kerja
Bekuan yang telah diangkat dengan lidi dipindahkan ke dalam tabung yang
Catat waktu yang diperlukan hingga darah tersebut lisis
Harga Normal
Darah lisis lewat dari 72 jam ( 3 hari 3 malam )

steril

.Prosedur Kerja

A. Pembuatan Plasma miskin Trombosit


1) Masukkan 0,3 ml larutan Na. Citrat 3,8 % kedalam tabung
2) Lakukan fungsi vena dan masukkan kedalam tabung yang telah berisi Na. Citrat dengan
perbandingan 1 bagian Na.Citrat : 9 Bagian darah, campur dengan baik.
3) Pusingkan dengan centrifuge selama 20 menit dengan kecepatan 1000 rpm terlebih dahulu, lalu
dinaikkan menjadi 2000 baru kemudian 3000 rpm, dan pisahkan plasma dari sel-sel darah

B. Penetapan Masa Rekalsifikasi


1. Siapkan tabung yang masing-masing berisi :
a) Plasma penderita yang miskin trombosit
b) Plasma control yang miskin trombosit
c) CaCl 0,025 M
d) NaCl 0,05 %
2. Masing-masing diinkubasi pada suhu 37C selama 2-3 menit
3. Dengan dispenser masukkan 0,1 ml (100 ), larutan NaCl 0,85% dan 0,1 ml plasma penderita,
dicampur dan biarkan dalam waterbath
4. Tambahkan 0,1 ml larutan CaCl2 0,025 M, campur dan pada saat yang bersamaan jalankan
stopwatch
5. Catat waktu sampai terjadinya bekuan, hentikan stopwatch

Harga Normal

Harga Normal : 90 150 detik


Prosedur Tahap Tunggal menurut Quick
A. Membuat plasma

Masukkan 0,5 ml larutan Natrium Sitrat 3,8 %Ke dalam tabung sentrifuge yang bergaris.
2) Lakukan fungsi vena dan masukkan ke dalam tabung sentrifuge tadi 4,5 ml darah itu.
3) Pusingkan selama 20 menit dengan kecepatan 3000 rpm, pisahkanlah plasma dari sel-sel darah.
4) Bila plasma itu tidak segera diperiksa, simpanlah dalam lemari es, tapi meskipun disimpan pada suhu rndah,
pemeriksaan harus dilakukan dalam waktu 2 jam setelah darah diambil.
B. Penetapan masa protrombin
1) Masukkanlah tabung serologi ; 13 x 10 mm ke dalam air bersuhu 37C
2) Masukkanlah 0,1 ml plasma ke dalam tabung dan tunggulah beberapa lama hingga plasma bersuhu 37C pula.
3) Tambahkan 0,1 ml tromboplastin, kemudian campur.
4) Lalu kepada campuran itu diberi 0,1 ml larutan CaCl2 0,22 % ( 0,02 M) jalankan stopwatch tepat pada saat larutan
Calciumchlorida itu dimasukkan. campur baik-baik
5) Biarkan selama 10 detik, kemudian dicoba apakah sudah ada fibrin dengan berkali-kali memancing memakai
kaitan logam dalam campuran tadi.
6) Hentikan stopwcth pada saat adanya fibrin ; lamanya yang ditunjukkan ialah masa protrombin plasma
1)

MASA REKALSIFIKASI PLASMA


Tujuan
Untuk mencari adanya kekurangan faktor-faktor pembekuan darah pada
jalur intrinsic yaitu faktor pembekuan V, VIII, IX, X, XI, XII, protrombin
dan fibrinogen.
Prinsip
Plasma citrate yang miskin trombosit dicampur dengan Calsium chloride
dalam jumlah tertentu sehingga daya anticoagulansia dinetralisir. Masa
pembekuan yang terjadi, dicatat.

Alat, Reagensia dan Bahan

Alat
Tabung serologi
Waterbath
Stopwatch
Dispenser
Spuit
Centrifuge
Tissue
Pipet tetes
Kapas alkohol

Reagensia
Calcium Chlorida 0,025 M
CaCl2
1,38 gram
Aquadest 500 ml
Larutan NaCl 0,85 %
Bahan
Calcium Citrat miskin trombosit
Harga Normal
Harga Normal : 90 150 detik

Prosedur Kerja
A. Pembuatan Plasma miskin Trombosit
Masukkan 0,3 ml larutan Na. Citrat 3,8 % kedalam tabung
Lakukan fungsi vena dan masukkan kedalam tabung yang telah berisi Na.

Citrat dengan perbandingan 1 bagian Na.Citrat : 9 Bagian darah, campur


dengan baik.
Pusingkan dengan centrifuge selama 20 menit dengan kecepatan 1000
rpm terlebih dahulu, lalu dinaikkan menjadi 2000 baru kemudian 3000
rpm, dan pisahkan plasma dari sel-sel darah.

B. Penetapan Masa Rekalsifikasi


Siapkan tabung yang masing-masing berisi :

- Plasma penderita yang miskin trombosit


- Plasma control yang miskin trombosit
- CaCl 0,025 M
- NaCl 0,05 %
Masing-masing diinkubasi pada suhu 37C selama 2-3 menit
Dengan dispenser masukkan 0,1 ml (100 ), larutan NaCl 0,85% dan 0,1 ml

plasma penderita, dicampur dan biarkan dalam waterbath


Tambahkan 0,1 ml larutan CaCl2 0,025 M, campur dan pada saat yang
bersamaan jalankan stopwatch
Catat waktu sampai terjadinya bekuan, hentikan stopwatch

Perhitungan Jumlah Trombosit


Tujuan pemeriksaan
Untuk menghitung jumlah trombosit dalam darah
Metode
1. Direct
Prinsip : Darah diencerkan dalam pipet thoma eritrosit,
kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung . Jumlah trombosit
dihitung dalam volume tertentu, dengan menggunakan faktor
konversi jumlah trombosit per l darah dapat diperhitungkan.

2. Indirect (tidak langsung)/ metode fonio


Prinsip
Darah ditambahkan larutan MgSO4 14 % kemudian dibuat apusan
lalu dicat dengan Wright atau Giemsa. Periksa di bawah mikroskop
perbesaran 40x, jumlah trombosit dihitung per jumlah eritrosit atau
dalam 1000 eritrosit.

Alat dan Reagensia


1. Metode Direct
- Alat
Pipet thoma eritrosit
Kamar hitung improved
naubauer
Mikroskop

- Reagensia
Larutan Rees Ecker
Darah vena
EDTA
Kapas + alkohol

2. Metode Indirect
Alat
1)
Objek gelas
2) Mikroskop
3) Lampu bunsen
4) Bak pewarna

Reagensia
1) Cat Wright/ Cat Giemsa
2) Darah vena/ kapiler
3) MgSO4 14%
4) EDTA
5) Metanol
6) Larutan penyangga pH 6,4
7) Aquadest

Cara Kerja
1. Metode Direct
a) Isaplah darah EDTA sampai pada garis tanda 0,5 tepat.
b) Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
c) Masukkan ujung pipet dalam larutan Rees-Ecker sambil menahan darah
pada garis tanda tadi jangan sampai keluar. Pipet dipegang dengan sudut 45
derajat dan larutan Rees-Ecker diisap perlahan-lahan sampai tanda 101.
Jangan sampai ada gelembung udara.
d) Angkatlah pipet dari dalam cairan, tutup dengan ujung jari, lalu lepaskan
karet penghisap.
e) Kocoklah pipet itu selama 15-30 detik. Jika tidak segera dihitung letakkanlah
dalam sikap horizontal.

f.) Letakkanlah kamar hitung yang bersih benar dengan kaca


penutupnya terpasang mendatar di atas kamar hitung.
g.) Buang cairan yang ada dalam pipet 3-4 tetes dan segeralah
sentuhkan ujung pipet itu dengan sudut 30 derajat pada
permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca
penutup.
h.) Periksa di bawah mikroskop dengan pembesaran 40 x.
i.) Aturlah fokus mikroskop, hitunglah semua trombosit yang
terdapat dapat 25 bidang sedang yang tersusun dari 16 bidang
kecil.

2. Metode Indirect
a. Pulasan Wright

Teteskan darah yang sudah dicampur dengan MgSO4


(perbandingan darah: MgSO4 = 1:4) di atas objek gelas, tunggu
hingga kering.
2) Letakan sediaan yang akan dipulas di atas rak tempat memulas
dengan lapisan darahnya ke atas.
3) Teteskan ke atas sediaan itu 20 tetes larutan Wright (untuk
sediaan di atas kaca penutup 5 tetes). Biarkan selama dua menit
agar sediaan direkat dalam waktu itu.
1)

4)

Teteskan kemudian sama banyaknya larutan


penyanggah pH 6,4 ke atas sediaan itu dan biarkan
selama 5 12 menit.
5) Siramlah sediaan itu dengan air suling, mula-mula
perlahan-lahan (untuk membuang zat warna yang
teraoung di atas) kemudian keras-keras untuk
membersihkan sediaan itu dari kotoran.
6) Taruhlah sediaan itu dalam sikap vertical agar
mengering pada udara.

b. Pulasan Giemsa
1) Teteskan darah yang sudah dicampur dengan MgSO4 (perbandingan
darah: MgSO4 = 1:4) di atas objek gelas, tunggu hingga kering.
2) letakan sediaan yang akan dipulas di atas rak tempat memulas
dengan lapisan darah ke atas.
3) Teteskan sekian banyak metilaolkohol ke atas sediaan itu, sehingga
bagian yang terlapis darah tertutup seluruhnya. Biarkan selama 5
menit atau lebih lama.
4) Tuanglah kelebihan metilalkohol dari kaca.
5) Liputilah sediaan itu dengan Giemsa yang telah diencerkan dengan
larutan penyanggah dan biarkan selama 20 menit.
6) letakan sedian dalam sikap vertical dan biarkan mengering pada
udara.

Rumus Perhitungan

1. Metode Direct
Kamar Hitung Improved Naubauer Perbesaran 40 x.
Perhitungan Jumlah Trombosit
Luas
: 5 x 5 (1/5 x 1/5) mm2
Tinggi
: 0,1 mm
Volume
: 0,1 mm3
Pengenceran
: 200x
Jumlah trombosit
= (1/0,1) x P x N
= (1/0,1) x 200 x N
= 2000N / l darah

2. Metode Indirect
Perbesaran 100x dengan oil immersi
Didapatkan jumlah trombosit = ....
trombosit = n x
= ...../ l darah
Nilai Normal Trombosit
150.000 450.000 / ul darah

Cara Penghitungan Jumlah Trombosit Metode Apusan Darah Tepi

Lp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

5 6 4 6 8 9 7 8 9 5

N = 5+6+4+6+8+9+7+8+9+5+8+9+6+7+8+6+9+8+9+7 = 144
Jumlah Trombosit = 144 x 1000 = 144.000/mmk

MASA PROTROMBIN (MP) atau PLASMA PROTROMBINE TIME (PPT)


Definisi

A.

Pemeriksaan faktor koagulasi untuk mengukur kemampuan faktor koagulasi ekstrinsik dan bersama yang ada
dalam plasma untuk membentuk koagulasi fibrin.

Cara ini digunakan untuk menguji adanya gangguan faktor pembekuan darah pada jalur ekstrinsik, yaitu
kekurangan faktor pembekuan VII, X, protrombin dan fibrinogen. Jika dianggap bahwa faktor lain-lain
dalam prose itu normal, maka masa protrombin ini menjadi ukuran untuk aktivitas protrombin.

Dasar percobaan plasma diberi sejumlah tromboplastin dan ion calcium yang optimal dan lamanya waktu
untuk menyusun fibrin diukur.

B. Indikasi
Definisi faktor koagulasi jalur ekstrinsik
Bersama APTT mendeteksi aktivitas faktor koagulasi bersama
Inhibitor terhadap faktor ekstrinsik
Monitor terapi antikoagulan oral

Penyakit hati
DIC

C. Prinsip
Ion Ca2+ dalam darah diikat oleh antikoagulan untuk menghambat

pembekuan.Plasma yang mengandung semua faktor koagulasi ekstrinsik


kecuali Ca2+ ditambah dengan tromboplastin akan membentuk jendalan
Proses pembentukan jendalan dideteksi secara optikal (clop detection )

oleh fotodetektor.
Waktu yang diperlukan untuk pembentukan jendalan dinyatakan sebagai

plasma prothrombine time ( PPT )

D. Prosedur Tahap Tunggal menurut Quick


1. Membuat plasma
Masukkan 0,5 ml larutan Natrium Sitrat 3,8 %Ke dalam tabung sentrifuge yang

bergaris.
Lakukan fungsi vena dan masukkan ke dalam tabung sentrifuge tadi

4,5 ml

darah itu.
Pusingkan selama 20 menit dengan kecepatan 3000 rpm, pisahkanlah plasma

dari sel-sel darah.


Bila plasma itu tidak segera diperiksa, simpanlah dalam lemari es, tapi meskipun

disimpan pada suhu rndah, pemeriksaan harus dilakukan dalam waktu 2 jam

setelah darah diambil.

2. Penetapan masa protrombin


Masukkanlah tabung serologi ; 13 x 10 mm ke dalam air bersuhu 37C
Masukkanlah 0,1 ml plasma ke dalam tabung dan tunggulah beberapa lama

hingga plasma bersuhu 37C pula.


Tambahkan 0,1 ml tromboplastin, kemudian campur.
Lalu kepada campuran itu diberi 0,1 ml larutan CaCl2 0,22 % ( 0,02 M) jalankan

stopwatch tepat pada saat larutan Calciumchlorida itu dimasukkan. campur


baik-baik
Biarkan selama 10 detik, kemudian dicoba apakah sudah ada fibrin dengan

berkali-kali memancing memakai kaitan logam dalam campuran tadi.


Hentikan stopwcth pada saat adanya fibrin ; lamanya yang ditunjukkan ialah

masa protrombin plasma.

E. Catatan
Pemeriksaan ini bukan satu penetapan kuantitatif, dalam arti kata sebenarnya; hasil ikut dipengaruhi

oleh kualitas tromboplastin yang dipakai dan oleh tekhnik pengerjaannya. Oleh karena itu, pemeriksaan
ini selalu harus dilakukan in duplo dan harus juga disertai control dengan plasma normal.
Normal antara 11-15 detik. Bila control lebih lama dari 16 detik, percobaan batal karena mungkin

tromboplastin telah menjadi kurang aktif.


Tromboplastin dapat dibeli atau boleh juga dibuat sendiri dari otak kelinci; dianjurkan untuk memakai

yang diperdagangkan saja, karena sering tromboplastin buatan sendiri kurang aktif. Jika memekai
tromboplastin belian, ikutilah instruksi cara melakukan tes masa protrombin dengan seksama, intruksi
itu menyertai tiap batch tromboplastin. Larutan tromboplastin tidak tahan lama, harus disimpan dalam
lemari es dan aktivitasnya harus tiap kali diuji dengan plasma normal.
Larutan Calciumchlorida 0,22% juga tidak tahan lama, oleh karena itu sebaiknya membuat larutan

pokok 2,22% ( 0,2M ).

Laporan masa protrombin selalu harus menyebut masa protrombin control juga, kedua-

duanya disebut dengan detik. Cara yang lebih bagus menyebut aktivitas protrombin dengan
% ( dari normal ). Cara itu menghendaki agar terlebih dahulu dibuat grafik aktifitas

memakai campuran dari tromboplastin yang dipakai dan plasma normal, campuran itu
diencerkan berderet dengan plasma lain yang tidak mengandung protrombin. Grafik
aktivitas protrombin memperlibatkan garis lengkung.
Alat-alat yang khusus dibuat untuk penetapan masa protrombin dan untuk test-test lain

yang berakhir dengan terjadi bekuan dalam plasma memberi hasil penetapan yang sangat
reproducible sampai 1/10 detik ketelitian.

Dalam keadaan darurat masa protrombin dapat dilakukan dengan darah kapiler dan kaca
objek sebagai berikut :
Letakkan setetes tromboplastin diatas objek glass yang kering dan bersih.
Tusukkan kulit untuk mendapat darah kapiler yang leluasa keluar, jalankan stopwatch pada

saat darah mulai keluar dari luka


Segeralah campur darah dengan tromboplastin dengan menggunakan lidi atau jarum
Biarkan sampai detik ke 10 pada stopwatch
Periksalah tiap detik dengan ujung jarum apakah telah terjadi fibrindalam campuran itu.

Catatan : Cara kasar ini memerlukan dilakukannya control dengan darah normal dan harus

dijalankan beberapa kali berturut-turut pada setiap pasien. Sadarilah bahwa cara ini
merupakan cara darurat saja dan tidak dianjurkan dipakai sebagai pemeriksaan rutin.

MASA TROMBOPLASTIN PARSIAL TERAKTIVASI (MTPT) atau


ACTIVED PARTIALTHROMBOPLASTINE TIME (APTT)
Definisi
APTT adalah pemeriksaan laboratorium unutk mengukur kemampuan

faktor koagulasi jalur intristik dan bersama yang ada dalam plasma

untuk membentuk koagulasi fibrin.


APTT adalah test penyaring koagulasi yang sederhana, cepat, dan

reproducible, menyerupai test masa rekalsifikasi dengan tambahan :

Adanya kontak permukaan yang aktif


Fosfolipid (PF3)
Kedua-duanya dipengaruhi oleh tambahan activator kuat terhadap faktor , yaitu : kaolin,

celite, ellagic acid, dan silica


Tujuan
Defesiensi faktor koogulasi jalur intrinsik
Bersama PT (Protrombin Time) mendeteksi aktivitas faktor koagulasi bersama
Inhibitor terhadap faktor intrinsik
Monitor terapi antikoagulan
Penyakit hati
DIC

Prinsip Pemeriksaan
Ion Ca++ dalam darah diikat oleh anti koagulen untuk menghambat pembekuan. Plasma
yang mengandung semua faktor koagulasi intrinsic kecuali Ca++ dan trombosit, ditambah
dengan Ca++ dan fosfolipid dan membentuk jendalan. Waktu yang diperlukan untuk
pembentukan jendalan dinyatakan sebagai Actinated Partial Tromboplastin Time (APTT).
Alat, Bahan dan Reagensia
Alat :
Waterbath

Cetrifuge
Tabung serologi trank
Tabung reaksi
Dispenser dan yellow tipe

Stopwatch
Pipet tetes
Spuit
Kapas kering
Tissue

Bahan pemeriksaaan
Plasma control miskin trombosit
Plasma penderita miskin trombosit
Reagensia

Natrium citrate 3,8 %


CaCl2 0,025 M
Tromboplastin
Kaolin
Alkohol 70 %

Prosedur Kerja
A.

Pembuatan plasma miskin trombosit


1) Masukan 0,3 ml larutan Na citrate 3,8 % ke dalam tabung reaksi. Lakukan fungsi vena dan masukan ke
dalam tabung yang berisi Na citrate 2,7 ml darah (1 bagian Na citrate : 9 bagian darah)
2) Campur sampai homogen kemudian di centrifuge selama 20 menuit dengan kecepatan 3000 rpm yang
menyebabkan plasma hanya mengandung sedikit trombosit (plasma rendah trombosit)
3) Masukkan plasma ke dalam tabung reaksi, kemudian inkubasi pada waterbath 37oC

Penetapan Activated Partial Protrombin Time (APTT)


1)
Tromboplastin dicampur dengan kaolin, hal ini dimaksudkan untuk membuat reagen partial tromboplastin
2)
Inkubasi semua reagen dan alat yang akan digunakan pada waterbath suhu 37oC selama 5 menit
3)
Pipet 0,2 ml (200 l) plasma kontrol (atau plasma penderita) dan letakan pada waterbath selama 2 menit
4)
Tambah 0,2 ml (200 l) reagen partial tromboplastin (yang mengandung activator) ke dalam tabung uji yang
mengandung control (atau plasma pasien) dan inkubasi selama 2 menit
5)
Setelah tepat 2 menit, pipet 0,2 ml CaCl2 yang telah dihangatkan ke dalam tabung dan nyalakan stopwatch
bersamaan
6)
Campurkan tabung segera setelah ditambahkan CaCl2. Biarkan tabung uji tetap di dalam waterbath sambil
menggoyang tabung perlahan setiap 5 detik
7)
Setelah 20 detik, keluarkan tabung uji dari waterbath. Bersihkan bagian luar tabung uji. Goyangkan tabung uji
perlahan hingga munculnya bekuan dan pada saat yang sama perhitungan waktu dihentikan
8)
Sebaiknya test dilakukan in duplo dan dilaporkan hasil rata-rata. Laporkan juga hasil test control.

Harga Normal
Normal
Meragukan
Abnormal

: 35 45 detik
: 45 50 detik
: diatas 50 detik

Masa Protrombin Serum (SPT)


Prinsip

Bila serum (+) fibrinogen (absorbed plasma), suspensi tromboplastin dan calcium
maka akan terbentuk bekuan. Waktu bekuan yang memanjang menandakan
adanya sisa protrombin dalam serum yang sdikit, sebaliknya bila terjadi
pemendekan terbentuknya bekuan menandakan adanya gangguan pembentukan
protrombin activator.
Defisiensi faktor XII, IX, X, XI, VIII, dan V
Nilai normal
Patologi

: > 30 detik (diatas 30 detik)

: < 30 detik (kurang dari 30 detik)

Alat dan Reagensia


A.Alat-alat :

B. Reagensia :
1) Calcium chloride 0.025 M

1) Waterbath

2)Barium Sulfat 0.2 M

2) Stopwatch

3)Tromboplastin

3) Tabung Serologi
4) Tabung Centrifuge
5) Pipet 1 ml
6) Centrifuge

Prosedur Kerja :
A. Persiapan Pemeriksaan :
1) Siapkan serum penderita dan serum control
2) Ambil darah penderita dan serum control
3) biarkan membeku pada suhu 37C sehingga keluar serumnya
4) Kemudian pusingkan dan pisahkan serumnya
5) Buat larutan fibrinogen
6) Buatlah plasma seperti pemeriksaan PPT pada orang sehat
7) Tambahkan kurang lebih 10 ml larutan BaSO4 ke dalam tabung centrifuge dan putar sehingga

supernatan jernih
8) supernatann dibuang, kemudian ke dalam tabung ini dimasukkan 2 ml plasma. Aduk sampai
tercampur benar dan tunggu 10 menit, kemudian putar sampai supernatannnya jernih
9) supernatan dipisahkan ke dalam tabung lain
10) supernatan ini disebut absorbed plasma dan merupakan fibrinogen
11) Semua alat dan reagensia diinkubasi pada suhu 37C di waterbath

B. Kerja :
Sebelum pemeriksaan dimulai perlu dilakukan pemeriksaan terhadap
absorbed plasma, apakah boleh digunakan atau tidak caranya yaitu sebagai
berikut :
1) Masukkan ke dalam tabung 0,1 ml absorbed plasma
2) Kemudian 0,1 tromboplastin, kemudian 0,1 ml CaCl sambil stopwatch
dijalankan
3) catat waktunya, bila lebih dari 1 menit maka absorbed plasma boleh
digunakan.
4) Kemudian dikerjakan pemeriksaan SPT sebagai berikut : Ke dalam tabung
masukkan masing-masing 0,1 ml serum penderita, 0,1 ml absorbed plasma,
0,1 ml tromboplastin, 0,1 ml CaCl. Pada waktu penambahan CaCl
stopwatch dijalankan Waktu pembekuan dicatat, kerjakan pula pada serum
control
Nilai Normal

Waktu Trombin (TT)


Prinsip :

Pemeriksaan ini berdasarkan kenyataan bahwa trombin bisa menggunpalkan fibrinogen. Jumlah trombin
yang telah diketahui ditambahkan pada plasma, waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya bekuan tergantung
pada jumlah dan kualitas fibrinogen.
Alat dan Reagensia
1) Trombin
2) Saline
3) Plasma control
4) Tabung
5) Pipet 1 ml
6) Antikoagulen, Na citrate
Nilai normal :

Bila terjadi waktu pembekuan : 8-14 detik

Prosedur Kerja :
1) Plasma penderita, plasma control dan trombin diinkubasi pada waterbath 37oC.
2) Tempatkan untuk tabung pada waterbath 37oC dan isi masing-masing dengan 0,1 ml

saline
3) Tabung diisi dengan 0,1 ml plasma degiadasi produk (F.D.P)
4) Masing-masing tabung diisi dengan plasma degradasi produk dengan suatu clumping
5) Masukan 0,1 ml larutan trombin yang terdapat dalam serum
6) Kemudian jalankan stopwatchWaktu terjadinya bekuan dicatat
7) Ulangi prosedur tersebut untuk tabung 2 plasma
8) Kerjakan juga untuk plasma pengontrol
9) Hasil control dan penderita kemudian dibandingkan

PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT


Spesimen

Bahan pemeriksaan berupa 9 mL darah yang dimasukkan dalam tabung sitrat yang telah berisi 1 mL Na sitrat
3,2% berasal dari subyek yang melakukan pemeriksaan kesehatan. Darah sitrat disentrifus untuk mendapatkan
platelet rich plasma (PRP) dan platelet poor plasma (PPP). Dan Reagen yang digunakan yaitu Reagen ADP
(Adenosine Diphosphat).
Nilai Rujukan

Dewasa: agregasi dalam waktu 3 sampai 5 menit


Persiapan Sampel
Pasien dipuasakan 8-10 jam
Pasien sebaiknya tidak mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi tes, seperti

kortikosteroid, aspirin, antihistamin, penisilin, dll sekurang-kurangnya 10 hari sebelum tes.


Metode Pemeriksaan

Metoda Turbidimetri

Alat dan Bahan

1) Alat yang digunakan adalah 1 set agregometer Chrono-Log yang terdiri dari agregometer model 490 Chrono-Log
recorder model 707, komputer Windows-based PC with Pentium/compatible processor.
2) Kuvet Cat. No. P/N 312.
3) Stir Bar Cat. No. P/N 313.
4) Tabung sitrat vakum yang berisi 1 mL Na-sitrat 3,2%(Vaquette) digunakan untuk pemeriksaan
agregasi trombosit
5) Tabung clot activator 7 mL (Vaquette) yang dipakai untuk pemeriksaan kimia klinik
6) Tabung K3EDTA (Vaquette) yang digunakan untuk pemeriksaan hematologi rutin
7) Sentrifus swing rotor untuk mendapatkan PRP dan PPP.
8) Pipet volumetrik 5 mL untuk melarutkan ADP.
9) Cup Eppendorf 500 L untuk menyimpan larutan ADP.
10) Pipet otomatik 500 L untuk memindahkan PRP dan PPP.
11) Pipet semiotomatik variable 10-100 L untuk pengenceran reagen ADP.
12) Stopwatch.

Prinsip Pemeriksaan

Trombosit mengalami aktivasi segera setelah penambahan agonis kemudian berikatan


dengan fibrinogen dan mengalami agregasi. Absorban cahaya sampel yang terbaca oleh alat
berbanding lurus dengan agregasi trombosit. Jumlah dan rata-rata tergantung pada reaktivitas
trombosit terhadap penambahan agonist seperti ADP, yang dipengaruhi oleh banyak variabel
seperti suhu, jumlah trombosit, dan kecepatan pencampuran sampel dan reagen. Perubahan
absorban akan dimonitor dan digambarkan dalam bentuk grafik.
Cara Kerja
A. Pembuatan platelet rich plasma (PRP) dan platelet poor plasma (PPP).
1) Platelet Rich Plasma (PRP) yaitu Darah pasien sebanyak 9,0 mL dimasukan dalam tabung
vakum sitrat vaquette yang telah berisi 1 mL Na sitrat 3,2%. Darah tersebut disentrifus
1000 rpm selama 15 menit atau 100 g selama 15 menit.
2) Plasma yang diperoleh adalah PRP, kemudian dipindahkan ke dalam penampung plastik.
Jumlah trombosit PRP harus 200.000-300.000/uL. Jika jumlah trombosit <100.000/uL sulit
untuk melakukan setting optical baseline.
3) Platelet poor plasma (PPP)Sisa darah dalam tabung sitrat yang telah dipisahkan PRPnya,
disentrifus lagi 3500 rpm selama 15 menit atau 2400 g selama 20 menit. Plasma yang
diperoleh adalah PPP, kemudian dimasukkan 500 L ke dalam kuvet pemeriksaan. Plasma
untuk PPP adalah plasma dari pasien yang sama dengan PRP.

B. Pedoman pemeriksaan
1) Nyalakan alat, tunggu sampai suhu incubation wells pada alat mencapai suhu 37C. Siapkan PRP

dan PPP. Masukkan lima kuvet ke dalam lubang incubation wells, 4 kuvet diisi dengan PRP
sebanyak 500 L dan 1 kuvet sebagai blanko diisi dengan PPP sebanyak 500 L.
2) Empat kuvet yang telah berisi 500 L PRP dimasukkan sebutir magnet yang berfungsi

sebagai pengaduk.
3) Kelima kuvet tersebut diinkubasi selama 3 menit pada suhu 37C dalam incubation wells. Satu

kuvet yang telah berisi PPP dan stir bar dipindahkan ke lubang optical chamber, kemudian PPP
set switc ditekan ke angka 1. Setelah itu 4 kuvet yang berisi PRP secara berurutan dimasukkan ke
lubang optical chamber PRP kemudian tombol stirrer dijalankan, inkubasi kelima kuvet tersebut
selama 3 menit.
4) Penetapan setting optical baseline, untuk menentukan batas atas transmisi 100 % dengan PPP

dan batas bawah transmisi 0 % dengan PRP. Masukkan reagen ADP kedalam kuvet yang telah
berisi PRP. Pada Layar Komputer akan tampak grafik dari keempat hasil agregasi trombosit
dengan warna yang berbeda.

PEMERIKSAAN D-DIMER
Persyaratan & Jenis Sampel : 1.0 mLPlasma sitrat
Stabilitas Sampel : < 24 jam 2-8 C , 4 minggu -20 C
Metode : Immunometric Flow Through
Nilai Rujukan :

Hasil normal = negatif atau < 0.3 mg/L


Catatan :

Kriteria penolakan sampel : Beku ulang : mutlak.Pemisahan Plasma selama 15 menit pada
4000 RPM.Plasma beku diencerkan dalam waterbath pada 37 C selama 15 menit.

PROSEDUR
A. Metode

Pengukuran D-dimer dapat dilakukan dengan cara aglutinasi atau imunometrik menggunakan
antibodi monoklonal spesifik terhadap D-dimer. Pada cara aglutinasi, plasma penderita yang
mengandung D-dimer direaksikan dengan partikel latex yang dilapisi antibodi monoklonal spesifik
terhadap D-dimer membentuk gumpalan. Penentuan titer D-dimer dilakukan dengan mengencerkan
plasma dengan buffer lalu mencampurnya dengan partikel latex. Titer D-dimer adalah pengenceran
plasma tertinggi yang masih menunjukkan gumpalan.

Pengukuran secara imunometrik, plasma penderita yang mengandung D-dimer diteteskan pada suatu
membran yang dilapisi antibodi monoklonal D-dimer dan kemudian ditambah konjugat yang
mengandung partikel berwarna. Penentuan kadar D-dimer dilakukan dengan mengukur intensitas warna
yang dihasilkan.
B. Spesimen
Spesimen yang diperlukan untuk pengukuran D-dimer adalah plasma citrat 9:1. Kumpulkan darah
vena dalm tabung bertutup biru (citrat). Cegah jangan sampai hemolisis; campur spesimen dengan
lembut dengan membolak-balikkan tabung secara perlahan, tabung jangan dikocok. Spesimen
dipusingkan selama 15 menit pada 4000 rpm. Pisahkan plasmanya.

PEMERIKSAAN TIMER FIBRINOGEN


Prinsip :

Pada plasma citrate dilakukan pengenceran secara dauble dilution. Pada


tiap pengenceran ditambahkan larutan trombin pengenceran tertinggi di
mana masih terjadi bekuan dicatat.
Alat dan Reagen :
1) Waterbath
2) Trombin (merupakan ampul trombin dalam 0,5 ml salin)
3) Saline
4) Plasma control
5) Tabung serologi 10 x 75 mm, berlapis silicon
6) Pipet ukur 1 ml
7) Centrifuge
Bahan pemeriksaan : Plasma citrate

Cara Kerja:
1) Tempatkan 2 deret tabung masing-masing terdirir dari 10 buah dalam waterbath
2) Masing-masing tabung diisi dengan 0,5 ml plasma penderita pada tabung 1
3) Campur dan pindahkan ke tabung 2 sebanyak 0,5 ml campur.

4) Begitu seterusnya sehingga sisa 0,5 ml dibuang.


5) Maka pengencerannya sebagai berikut :

1/1,1/2,1/4,1/8,1/16,1/32,1/64,1/128,1/256,1/512
6) Lakukan juga untuk plasma control
7) Semua tabung ditambahkan 0,1 ml larutan trombin sambil stopwatch dijalankan
8) Diamkan dalam waterbath selama 15 menit
9) Dilihat pengenceran tertinggi yang masih terjadi bekuan dicatat.
Harga Normal :

Normal titer antara : 1/64 1/128

FIBRINOGEN DEGRADATION PRODUCT (FDP)


Prinsip

Permukaan sel Staphylococcus aureus mengandung suatu clumping factor (suatu yang dapat
menggumpalkan). Bila dalam serum ditambahkan suspensi Staphylococcus aureus yang di
dapat dari darah dicampur dengan trombin, maka tampak gumpalan dari kuman tersebut
dengan jelas.
Alat dan Reagen :
1) Tabung reaksi
2) Pipet ukur 1 ml
3) Tris buffer
4) Larutan Fibrinogen
5) Staphylococcus reagen
6) Bahan pemeriksaan : Serum

Cara Kerja:
A. Membuat larutan fibrinogen standard:
1)

Untuk pemakaian larutan stock standard direncanakan dengan perbandingan 1 : 100 (konsentrasi 164 g/100 ml.

2) Tris buffer. Untuk pemakaian larutan tris buffer stock diencerkan dengan aquadest perbandingan 1 : 20 ( 0,05
mol/l, pH = 7,4)
3) Sediakan tabung 8 buah dan diisi sebagai berikut : (dalam ml)

NO
1.
2.

Tris
buffer
Serum

Blanko

II

III

IV

VI

VII

0,1

0,1

0,1

0,1

0,1

0,1

0,1

0,1

0,1

0,1

0,1

0,1

0,1

0,10,1 dibuang

4) Lakukan seperti no 1 dan 2 tetapi serum diganti dengan larutan fibrinogen standard, sehingga diperoleh
3.
Pengence 1/8 1/16 1/32 1/64
kosentrasi
fibrinogen 1/1
sebagai
berikut: 16,8,4,2,1,1/2,1/4.
r

5) Pada tabung 1 dan 2 tambahkan 0,05 ml Staphylococcus


6) Goyangkan campuran ini 5 10 menit, setelah 30 menit lihat pengenceran tertinggi yang masih terjadi
gumpalan.

Perhitungan:
Konsentrasi FDP = S X F
Keterangan:
S = Pengenceran tertinggi yang masih terjadi gumpalan pada serum

F = Pengenceran tertinggi yang masih terjadi gumpalan pada


fibrinogen

PEMERIKSAAN EUGLOBULIN LYSIS TIME


Prinsip :

Euglobulin dipisahkan dari plasma dengan mengatur pH dengan pemberian acetic acid pada
suhu 4oC. Ditambahkan suatu larutan buffer yang terdiri dari NaCl dan Na borate. Kemudian
campuran ini direcalisifikasikan. Periksa bekuan yang terjadi, apakah ada lisis pada waktuwaktu tertentu.
Alat dan Reagen :
1) Tabung reaksi
2) Waterbath
3) Pipet ukur 1 ml dan 10 ml
4)Centrifuge
5) Timer
6)Refrigerator
7) Asetic acid
8)CaCl 0,025 M
9)Larutan borate salin buffer yang terdiri dari: NaCl 9 gr, Na Borate 1 gr, Aquadest 1 ltr, pH = 9

Cara Kerja:
1)

Darah sitrat diputar pada 3000 rpm selama 10 menit

2)

Encerkan 0,5 ml dengan 9 ml aquadest

3)

Tambahkan 0,5 ml acetic acid 1%

4)

Simpan pada suhu 4oC selama 30 menit supaya terjadi presifitasi dari fraksi Euglobulin.

5)

Presifitas euglobulin dipisahkan dengan memutar 3000 rpm selama 5 menit

6)

Supernatan dibuang sampai habis, tabung dibalik pada kertas saring untuk menghilangkan sisa
cairan.

7)

Tambahkan 0,5 ml larutan borate salin buffer

8)

Letakkan pada waterbath 37oC, aduk dengan pengaduk pelan-pelan 5 10 menit

9)

Tambahkan 0,5 ml CaCl dan stopwatch dijalankan

10)

Waktu terjadinya bekuan dicatat

11)

Bekuan diperiksa apakah ada tanda-tanda lisis dan waktu yang diperlukan untuk lisis total dicatat.

12)

Pemeriksaan ini selalu disertai control.

Harga Normal : Lisis total akan terjadi dalam waktu 2 jam.

Mohon maaf jika


ada kata kata yang tidak berkenan di
hati anda
sekian wassalamualaikum Wr . Wb

Anda mungkin juga menyukai