S. Nur M. Ismail NU
Siti rif`ah sabariah
Suriyani
Wahyu kurnia
Wardatul jannah
Pemeriksaan Hemostasis
2. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Penyaring
1. Bleeding time /masa perdarahan
2. Clotting time /masa pembekuan
3. Rumple Leed
4. Retraksi bekuan
5. Volume Cairan Bekuan
6. Clott Lysis
Pemeriksaan Khusus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Lancet steril
2) Kapas kering
3) Stopwacth
4) Kertas saring
5) Alkohol 70%
Cara Kerja
A. Metode Duke
1) Pijatlah terlebih dahulu bagian anak daun telinga yang akan ditusuk
2) Bersihkan daerah anak daun telinga dengan kapas alcohol
3) Pencetlah bagian yang akan ditusuk, baru kemudian ditusuk dengan
menggunakan lanset.
4) Tiap 30 detik darah dihisap dengan kertas saring.
5) Catatlah waktu yang diperlukan saat darah mulai keluar hingga darah berhenti
keluar.
1)
B. Metode Ivy
1) Pasang manset tekanan darah di lengan atas
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Tujuan :
Untuk mengetahui lamanya waktu yang diperlukan darah untuk
membeku
Prinsip
Metode Lee & white
Diambil darah vena dan dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian
dibiarkan membeku. Selang waktu dari saat pengambilan darah
sampai saat darah membeku dicatat sebagai masa pembekuan.
Kapas
Alkohol 70%
Prosedur kerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ambil darah 4 ml. Pada saat darah mulai nampak dalam semprit, jalankan
stopwatch.
Lepaskan jarum dari semprit dan masukkan darah ke dalam 4 tabung
terbagi rata.
Angkat tabung pertama dari rak dan miringkan sedikit untuk melihat
apakah darah sudah membeku. Ulang tindakan ini tiap 30 detik kemudian.
Setelah darah pada tabung pertama membeku, tunggu 30 detik untuk
melihat tabung ke dua dengan cara yang sama.
Lanjutkan hingga pada semua tabung terdapat pembekuan darah
Laporkan hasil rata-rata tabung nomer 2,3 dan 4. Hasil dibulatkan sampai
30 detik.
Nilai Normal
Normal
: 6-12 menit
Meragukan : 12-15 menit
Patologis
: diatas 15 menit
Prosedur Kerja
1. Pasanglah ikatan spignomanometer pada lengan atas dan pompalah
sampai tekanan 100 mmHg (jika tekanan sistolik kurang dari 100
mmHg. Pompalah sampai tekanan ditengah-tengah nilai sistolik dan
diastolic)
2. Pertahankan tekanan itu selama 10 menit
3. Lepaskan ikatan dan tunggulah sampai tanda-tanda stasis darah
lenyap lagi. Stasis darah telah berhenti jika warna kulit pada lengan
yang dibendung tadi mendapat lagi warna kulit lengan yang tidak
dibendung
4. Carilah adanya dan hitunglah banyaknya petechie yang timbul dalam
lingkaran bergaris tengah 5 cm, kira-kira 4 cm distal dari fossa cubiti
Nilai Normal
Normal
: Maksimal 10 petechie
Abnormal
: Lebih dari 10 petechie
Interpretasi hasil
Negatif ( - )
Positif 1 ( + )
Positif 2 ( ++ )
Positif 3 ( +++ )
Positif 4 ( ++++ )
RETRAKSI BEKUAN
Tujuan
- Spuit
- Tabung sentrifuge
- Kapas alkohol
- Stiweng
- Rak tabung
- Lidi
Bahan
- Darah
Prosedur Kerja
Siapkan tabung centrifuge bergaris yang telah diberi lidi dengan ujung lidi
sedikit dipatahkan
Ambil darah sebanyak 5 cc, kemudian masukkan kedalam tabung centrifuge
Biarkan pada suhu kamar selama 2 jam atau semalam dalam lemari es
Pembacaan :
Tarik lidi secara perlahan. Bekuan darah terikat pada lidi, untuk dinilai
konsistensinya apakah lembek atau kenyal
Perhitungkan berapa jumlah cairan yang telah diperas keluar dalam persentase.
Contoh :
Serum yang tertinggal dalam tabung : 2 ml
2 / 5 x 100 % = 40 %
Sifat dan konsistensi bekuan juga perlu dilaporkan. Pada keadaan normal : utuh
dan kenyal
Harga Normal
Volume serum yang dikeluarkan secara spontan dari bekuan menjadi
ukuran bagi retraksi bekuan yang terjadi.
Normal : 40 60 %
Patologis : Kurang dari 40 %
Prinsip
Mengukur dalam persentase jumlah serum yang masih ketinggalan dalam
bekuan darah setelah waktu tertentu.
Cara Kerja
Lakukan test retraksi bekuan
Menentukan nilai hematokrit dari darah yang diperiksa
Isi tabung kapiler dengan darah sebanyak 2/3 3/4 panjang tabung,
Prinsip
Hasil dari retraksi bekuan di inkubasi pada waktu tertentu dan dicatat waktu yang diperlukan.
Alat dan Bahan
Alat
- Tabung reaksi
- Kapas
Bahan
- Darah hasil dari retraksi bekuan
Prosedur Kerja
Bekuan yang telah diangkat dengan lidi dipindahkan ke dalam tabung yang
Catat waktu yang diperlukan hingga darah tersebut lisis
Harga Normal
Darah lisis lewat dari 72 jam ( 3 hari 3 malam )
steril
.Prosedur Kerja
Harga Normal
Masukkan 0,5 ml larutan Natrium Sitrat 3,8 %Ke dalam tabung sentrifuge yang bergaris.
2) Lakukan fungsi vena dan masukkan ke dalam tabung sentrifuge tadi 4,5 ml darah itu.
3) Pusingkan selama 20 menit dengan kecepatan 3000 rpm, pisahkanlah plasma dari sel-sel darah.
4) Bila plasma itu tidak segera diperiksa, simpanlah dalam lemari es, tapi meskipun disimpan pada suhu rndah,
pemeriksaan harus dilakukan dalam waktu 2 jam setelah darah diambil.
B. Penetapan masa protrombin
1) Masukkanlah tabung serologi ; 13 x 10 mm ke dalam air bersuhu 37C
2) Masukkanlah 0,1 ml plasma ke dalam tabung dan tunggulah beberapa lama hingga plasma bersuhu 37C pula.
3) Tambahkan 0,1 ml tromboplastin, kemudian campur.
4) Lalu kepada campuran itu diberi 0,1 ml larutan CaCl2 0,22 % ( 0,02 M) jalankan stopwatch tepat pada saat larutan
Calciumchlorida itu dimasukkan. campur baik-baik
5) Biarkan selama 10 detik, kemudian dicoba apakah sudah ada fibrin dengan berkali-kali memancing memakai
kaitan logam dalam campuran tadi.
6) Hentikan stopwcth pada saat adanya fibrin ; lamanya yang ditunjukkan ialah masa protrombin plasma
1)
Alat
Tabung serologi
Waterbath
Stopwatch
Dispenser
Spuit
Centrifuge
Tissue
Pipet tetes
Kapas alkohol
Reagensia
Calcium Chlorida 0,025 M
CaCl2
1,38 gram
Aquadest 500 ml
Larutan NaCl 0,85 %
Bahan
Calcium Citrat miskin trombosit
Harga Normal
Harga Normal : 90 150 detik
Prosedur Kerja
A. Pembuatan Plasma miskin Trombosit
Masukkan 0,3 ml larutan Na. Citrat 3,8 % kedalam tabung
Lakukan fungsi vena dan masukkan kedalam tabung yang telah berisi Na.
- Reagensia
Larutan Rees Ecker
Darah vena
EDTA
Kapas + alkohol
2. Metode Indirect
Alat
1)
Objek gelas
2) Mikroskop
3) Lampu bunsen
4) Bak pewarna
Reagensia
1) Cat Wright/ Cat Giemsa
2) Darah vena/ kapiler
3) MgSO4 14%
4) EDTA
5) Metanol
6) Larutan penyangga pH 6,4
7) Aquadest
Cara Kerja
1. Metode Direct
a) Isaplah darah EDTA sampai pada garis tanda 0,5 tepat.
b) Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
c) Masukkan ujung pipet dalam larutan Rees-Ecker sambil menahan darah
pada garis tanda tadi jangan sampai keluar. Pipet dipegang dengan sudut 45
derajat dan larutan Rees-Ecker diisap perlahan-lahan sampai tanda 101.
Jangan sampai ada gelembung udara.
d) Angkatlah pipet dari dalam cairan, tutup dengan ujung jari, lalu lepaskan
karet penghisap.
e) Kocoklah pipet itu selama 15-30 detik. Jika tidak segera dihitung letakkanlah
dalam sikap horizontal.
2. Metode Indirect
a. Pulasan Wright
4)
b. Pulasan Giemsa
1) Teteskan darah yang sudah dicampur dengan MgSO4 (perbandingan
darah: MgSO4 = 1:4) di atas objek gelas, tunggu hingga kering.
2) letakan sediaan yang akan dipulas di atas rak tempat memulas
dengan lapisan darah ke atas.
3) Teteskan sekian banyak metilaolkohol ke atas sediaan itu, sehingga
bagian yang terlapis darah tertutup seluruhnya. Biarkan selama 5
menit atau lebih lama.
4) Tuanglah kelebihan metilalkohol dari kaca.
5) Liputilah sediaan itu dengan Giemsa yang telah diencerkan dengan
larutan penyanggah dan biarkan selama 20 menit.
6) letakan sedian dalam sikap vertical dan biarkan mengering pada
udara.
Rumus Perhitungan
1. Metode Direct
Kamar Hitung Improved Naubauer Perbesaran 40 x.
Perhitungan Jumlah Trombosit
Luas
: 5 x 5 (1/5 x 1/5) mm2
Tinggi
: 0,1 mm
Volume
: 0,1 mm3
Pengenceran
: 200x
Jumlah trombosit
= (1/0,1) x P x N
= (1/0,1) x 200 x N
= 2000N / l darah
2. Metode Indirect
Perbesaran 100x dengan oil immersi
Didapatkan jumlah trombosit = ....
trombosit = n x
= ...../ l darah
Nilai Normal Trombosit
150.000 450.000 / ul darah
Lp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
5 6 4 6 8 9 7 8 9 5
N = 5+6+4+6+8+9+7+8+9+5+8+9+6+7+8+6+9+8+9+7 = 144
Jumlah Trombosit = 144 x 1000 = 144.000/mmk
A.
Pemeriksaan faktor koagulasi untuk mengukur kemampuan faktor koagulasi ekstrinsik dan bersama yang ada
dalam plasma untuk membentuk koagulasi fibrin.
Cara ini digunakan untuk menguji adanya gangguan faktor pembekuan darah pada jalur ekstrinsik, yaitu
kekurangan faktor pembekuan VII, X, protrombin dan fibrinogen. Jika dianggap bahwa faktor lain-lain
dalam prose itu normal, maka masa protrombin ini menjadi ukuran untuk aktivitas protrombin.
Dasar percobaan plasma diberi sejumlah tromboplastin dan ion calcium yang optimal dan lamanya waktu
untuk menyusun fibrin diukur.
B. Indikasi
Definisi faktor koagulasi jalur ekstrinsik
Bersama APTT mendeteksi aktivitas faktor koagulasi bersama
Inhibitor terhadap faktor ekstrinsik
Monitor terapi antikoagulan oral
Penyakit hati
DIC
C. Prinsip
Ion Ca2+ dalam darah diikat oleh antikoagulan untuk menghambat
oleh fotodetektor.
Waktu yang diperlukan untuk pembentukan jendalan dinyatakan sebagai
bergaris.
Lakukan fungsi vena dan masukkan ke dalam tabung sentrifuge tadi
4,5 ml
darah itu.
Pusingkan selama 20 menit dengan kecepatan 3000 rpm, pisahkanlah plasma
disimpan pada suhu rndah, pemeriksaan harus dilakukan dalam waktu 2 jam
E. Catatan
Pemeriksaan ini bukan satu penetapan kuantitatif, dalam arti kata sebenarnya; hasil ikut dipengaruhi
oleh kualitas tromboplastin yang dipakai dan oleh tekhnik pengerjaannya. Oleh karena itu, pemeriksaan
ini selalu harus dilakukan in duplo dan harus juga disertai control dengan plasma normal.
Normal antara 11-15 detik. Bila control lebih lama dari 16 detik, percobaan batal karena mungkin
yang diperdagangkan saja, karena sering tromboplastin buatan sendiri kurang aktif. Jika memekai
tromboplastin belian, ikutilah instruksi cara melakukan tes masa protrombin dengan seksama, intruksi
itu menyertai tiap batch tromboplastin. Larutan tromboplastin tidak tahan lama, harus disimpan dalam
lemari es dan aktivitasnya harus tiap kali diuji dengan plasma normal.
Larutan Calciumchlorida 0,22% juga tidak tahan lama, oleh karena itu sebaiknya membuat larutan
Laporan masa protrombin selalu harus menyebut masa protrombin control juga, kedua-
duanya disebut dengan detik. Cara yang lebih bagus menyebut aktivitas protrombin dengan
% ( dari normal ). Cara itu menghendaki agar terlebih dahulu dibuat grafik aktifitas
memakai campuran dari tromboplastin yang dipakai dan plasma normal, campuran itu
diencerkan berderet dengan plasma lain yang tidak mengandung protrombin. Grafik
aktivitas protrombin memperlibatkan garis lengkung.
Alat-alat yang khusus dibuat untuk penetapan masa protrombin dan untuk test-test lain
yang berakhir dengan terjadi bekuan dalam plasma memberi hasil penetapan yang sangat
reproducible sampai 1/10 detik ketelitian.
Dalam keadaan darurat masa protrombin dapat dilakukan dengan darah kapiler dan kaca
objek sebagai berikut :
Letakkan setetes tromboplastin diatas objek glass yang kering dan bersih.
Tusukkan kulit untuk mendapat darah kapiler yang leluasa keluar, jalankan stopwatch pada
Catatan : Cara kasar ini memerlukan dilakukannya control dengan darah normal dan harus
dijalankan beberapa kali berturut-turut pada setiap pasien. Sadarilah bahwa cara ini
merupakan cara darurat saja dan tidak dianjurkan dipakai sebagai pemeriksaan rutin.
faktor koagulasi jalur intristik dan bersama yang ada dalam plasma
Prinsip Pemeriksaan
Ion Ca++ dalam darah diikat oleh anti koagulen untuk menghambat pembekuan. Plasma
yang mengandung semua faktor koagulasi intrinsic kecuali Ca++ dan trombosit, ditambah
dengan Ca++ dan fosfolipid dan membentuk jendalan. Waktu yang diperlukan untuk
pembentukan jendalan dinyatakan sebagai Actinated Partial Tromboplastin Time (APTT).
Alat, Bahan dan Reagensia
Alat :
Waterbath
Cetrifuge
Tabung serologi trank
Tabung reaksi
Dispenser dan yellow tipe
Stopwatch
Pipet tetes
Spuit
Kapas kering
Tissue
Bahan pemeriksaaan
Plasma control miskin trombosit
Plasma penderita miskin trombosit
Reagensia
Prosedur Kerja
A.
Harga Normal
Normal
Meragukan
Abnormal
: 35 45 detik
: 45 50 detik
: diatas 50 detik
Bila serum (+) fibrinogen (absorbed plasma), suspensi tromboplastin dan calcium
maka akan terbentuk bekuan. Waktu bekuan yang memanjang menandakan
adanya sisa protrombin dalam serum yang sdikit, sebaliknya bila terjadi
pemendekan terbentuknya bekuan menandakan adanya gangguan pembentukan
protrombin activator.
Defisiensi faktor XII, IX, X, XI, VIII, dan V
Nilai normal
Patologi
B. Reagensia :
1) Calcium chloride 0.025 M
1) Waterbath
2) Stopwatch
3)Tromboplastin
3) Tabung Serologi
4) Tabung Centrifuge
5) Pipet 1 ml
6) Centrifuge
Prosedur Kerja :
A. Persiapan Pemeriksaan :
1) Siapkan serum penderita dan serum control
2) Ambil darah penderita dan serum control
3) biarkan membeku pada suhu 37C sehingga keluar serumnya
4) Kemudian pusingkan dan pisahkan serumnya
5) Buat larutan fibrinogen
6) Buatlah plasma seperti pemeriksaan PPT pada orang sehat
7) Tambahkan kurang lebih 10 ml larutan BaSO4 ke dalam tabung centrifuge dan putar sehingga
supernatan jernih
8) supernatann dibuang, kemudian ke dalam tabung ini dimasukkan 2 ml plasma. Aduk sampai
tercampur benar dan tunggu 10 menit, kemudian putar sampai supernatannnya jernih
9) supernatan dipisahkan ke dalam tabung lain
10) supernatan ini disebut absorbed plasma dan merupakan fibrinogen
11) Semua alat dan reagensia diinkubasi pada suhu 37C di waterbath
B. Kerja :
Sebelum pemeriksaan dimulai perlu dilakukan pemeriksaan terhadap
absorbed plasma, apakah boleh digunakan atau tidak caranya yaitu sebagai
berikut :
1) Masukkan ke dalam tabung 0,1 ml absorbed plasma
2) Kemudian 0,1 tromboplastin, kemudian 0,1 ml CaCl sambil stopwatch
dijalankan
3) catat waktunya, bila lebih dari 1 menit maka absorbed plasma boleh
digunakan.
4) Kemudian dikerjakan pemeriksaan SPT sebagai berikut : Ke dalam tabung
masukkan masing-masing 0,1 ml serum penderita, 0,1 ml absorbed plasma,
0,1 ml tromboplastin, 0,1 ml CaCl. Pada waktu penambahan CaCl
stopwatch dijalankan Waktu pembekuan dicatat, kerjakan pula pada serum
control
Nilai Normal
Pemeriksaan ini berdasarkan kenyataan bahwa trombin bisa menggunpalkan fibrinogen. Jumlah trombin
yang telah diketahui ditambahkan pada plasma, waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya bekuan tergantung
pada jumlah dan kualitas fibrinogen.
Alat dan Reagensia
1) Trombin
2) Saline
3) Plasma control
4) Tabung
5) Pipet 1 ml
6) Antikoagulen, Na citrate
Nilai normal :
Prosedur Kerja :
1) Plasma penderita, plasma control dan trombin diinkubasi pada waterbath 37oC.
2) Tempatkan untuk tabung pada waterbath 37oC dan isi masing-masing dengan 0,1 ml
saline
3) Tabung diisi dengan 0,1 ml plasma degiadasi produk (F.D.P)
4) Masing-masing tabung diisi dengan plasma degradasi produk dengan suatu clumping
5) Masukan 0,1 ml larutan trombin yang terdapat dalam serum
6) Kemudian jalankan stopwatchWaktu terjadinya bekuan dicatat
7) Ulangi prosedur tersebut untuk tabung 2 plasma
8) Kerjakan juga untuk plasma pengontrol
9) Hasil control dan penderita kemudian dibandingkan
Bahan pemeriksaan berupa 9 mL darah yang dimasukkan dalam tabung sitrat yang telah berisi 1 mL Na sitrat
3,2% berasal dari subyek yang melakukan pemeriksaan kesehatan. Darah sitrat disentrifus untuk mendapatkan
platelet rich plasma (PRP) dan platelet poor plasma (PPP). Dan Reagen yang digunakan yaitu Reagen ADP
(Adenosine Diphosphat).
Nilai Rujukan
Metoda Turbidimetri
1) Alat yang digunakan adalah 1 set agregometer Chrono-Log yang terdiri dari agregometer model 490 Chrono-Log
recorder model 707, komputer Windows-based PC with Pentium/compatible processor.
2) Kuvet Cat. No. P/N 312.
3) Stir Bar Cat. No. P/N 313.
4) Tabung sitrat vakum yang berisi 1 mL Na-sitrat 3,2%(Vaquette) digunakan untuk pemeriksaan
agregasi trombosit
5) Tabung clot activator 7 mL (Vaquette) yang dipakai untuk pemeriksaan kimia klinik
6) Tabung K3EDTA (Vaquette) yang digunakan untuk pemeriksaan hematologi rutin
7) Sentrifus swing rotor untuk mendapatkan PRP dan PPP.
8) Pipet volumetrik 5 mL untuk melarutkan ADP.
9) Cup Eppendorf 500 L untuk menyimpan larutan ADP.
10) Pipet otomatik 500 L untuk memindahkan PRP dan PPP.
11) Pipet semiotomatik variable 10-100 L untuk pengenceran reagen ADP.
12) Stopwatch.
Prinsip Pemeriksaan
B. Pedoman pemeriksaan
1) Nyalakan alat, tunggu sampai suhu incubation wells pada alat mencapai suhu 37C. Siapkan PRP
dan PPP. Masukkan lima kuvet ke dalam lubang incubation wells, 4 kuvet diisi dengan PRP
sebanyak 500 L dan 1 kuvet sebagai blanko diisi dengan PPP sebanyak 500 L.
2) Empat kuvet yang telah berisi 500 L PRP dimasukkan sebutir magnet yang berfungsi
sebagai pengaduk.
3) Kelima kuvet tersebut diinkubasi selama 3 menit pada suhu 37C dalam incubation wells. Satu
kuvet yang telah berisi PPP dan stir bar dipindahkan ke lubang optical chamber, kemudian PPP
set switc ditekan ke angka 1. Setelah itu 4 kuvet yang berisi PRP secara berurutan dimasukkan ke
lubang optical chamber PRP kemudian tombol stirrer dijalankan, inkubasi kelima kuvet tersebut
selama 3 menit.
4) Penetapan setting optical baseline, untuk menentukan batas atas transmisi 100 % dengan PPP
dan batas bawah transmisi 0 % dengan PRP. Masukkan reagen ADP kedalam kuvet yang telah
berisi PRP. Pada Layar Komputer akan tampak grafik dari keempat hasil agregasi trombosit
dengan warna yang berbeda.
PEMERIKSAAN D-DIMER
Persyaratan & Jenis Sampel : 1.0 mLPlasma sitrat
Stabilitas Sampel : < 24 jam 2-8 C , 4 minggu -20 C
Metode : Immunometric Flow Through
Nilai Rujukan :
Kriteria penolakan sampel : Beku ulang : mutlak.Pemisahan Plasma selama 15 menit pada
4000 RPM.Plasma beku diencerkan dalam waterbath pada 37 C selama 15 menit.
PROSEDUR
A. Metode
Pengukuran D-dimer dapat dilakukan dengan cara aglutinasi atau imunometrik menggunakan
antibodi monoklonal spesifik terhadap D-dimer. Pada cara aglutinasi, plasma penderita yang
mengandung D-dimer direaksikan dengan partikel latex yang dilapisi antibodi monoklonal spesifik
terhadap D-dimer membentuk gumpalan. Penentuan titer D-dimer dilakukan dengan mengencerkan
plasma dengan buffer lalu mencampurnya dengan partikel latex. Titer D-dimer adalah pengenceran
plasma tertinggi yang masih menunjukkan gumpalan.
Pengukuran secara imunometrik, plasma penderita yang mengandung D-dimer diteteskan pada suatu
membran yang dilapisi antibodi monoklonal D-dimer dan kemudian ditambah konjugat yang
mengandung partikel berwarna. Penentuan kadar D-dimer dilakukan dengan mengukur intensitas warna
yang dihasilkan.
B. Spesimen
Spesimen yang diperlukan untuk pengukuran D-dimer adalah plasma citrat 9:1. Kumpulkan darah
vena dalm tabung bertutup biru (citrat). Cegah jangan sampai hemolisis; campur spesimen dengan
lembut dengan membolak-balikkan tabung secara perlahan, tabung jangan dikocok. Spesimen
dipusingkan selama 15 menit pada 4000 rpm. Pisahkan plasmanya.
Cara Kerja:
1) Tempatkan 2 deret tabung masing-masing terdirir dari 10 buah dalam waterbath
2) Masing-masing tabung diisi dengan 0,5 ml plasma penderita pada tabung 1
3) Campur dan pindahkan ke tabung 2 sebanyak 0,5 ml campur.
1/1,1/2,1/4,1/8,1/16,1/32,1/64,1/128,1/256,1/512
6) Lakukan juga untuk plasma control
7) Semua tabung ditambahkan 0,1 ml larutan trombin sambil stopwatch dijalankan
8) Diamkan dalam waterbath selama 15 menit
9) Dilihat pengenceran tertinggi yang masih terjadi bekuan dicatat.
Harga Normal :
Permukaan sel Staphylococcus aureus mengandung suatu clumping factor (suatu yang dapat
menggumpalkan). Bila dalam serum ditambahkan suspensi Staphylococcus aureus yang di
dapat dari darah dicampur dengan trombin, maka tampak gumpalan dari kuman tersebut
dengan jelas.
Alat dan Reagen :
1) Tabung reaksi
2) Pipet ukur 1 ml
3) Tris buffer
4) Larutan Fibrinogen
5) Staphylococcus reagen
6) Bahan pemeriksaan : Serum
Cara Kerja:
A. Membuat larutan fibrinogen standard:
1)
Untuk pemakaian larutan stock standard direncanakan dengan perbandingan 1 : 100 (konsentrasi 164 g/100 ml.
2) Tris buffer. Untuk pemakaian larutan tris buffer stock diencerkan dengan aquadest perbandingan 1 : 20 ( 0,05
mol/l, pH = 7,4)
3) Sediakan tabung 8 buah dan diisi sebagai berikut : (dalam ml)
NO
1.
2.
Tris
buffer
Serum
Blanko
II
III
IV
VI
VII
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,10,1 dibuang
4) Lakukan seperti no 1 dan 2 tetapi serum diganti dengan larutan fibrinogen standard, sehingga diperoleh
3.
Pengence 1/8 1/16 1/32 1/64
kosentrasi
fibrinogen 1/1
sebagai
berikut: 16,8,4,2,1,1/2,1/4.
r
Perhitungan:
Konsentrasi FDP = S X F
Keterangan:
S = Pengenceran tertinggi yang masih terjadi gumpalan pada serum
Euglobulin dipisahkan dari plasma dengan mengatur pH dengan pemberian acetic acid pada
suhu 4oC. Ditambahkan suatu larutan buffer yang terdiri dari NaCl dan Na borate. Kemudian
campuran ini direcalisifikasikan. Periksa bekuan yang terjadi, apakah ada lisis pada waktuwaktu tertentu.
Alat dan Reagen :
1) Tabung reaksi
2) Waterbath
3) Pipet ukur 1 ml dan 10 ml
4)Centrifuge
5) Timer
6)Refrigerator
7) Asetic acid
8)CaCl 0,025 M
9)Larutan borate salin buffer yang terdiri dari: NaCl 9 gr, Na Borate 1 gr, Aquadest 1 ltr, pH = 9
Cara Kerja:
1)
2)
3)
4)
Simpan pada suhu 4oC selama 30 menit supaya terjadi presifitasi dari fraksi Euglobulin.
5)
6)
Supernatan dibuang sampai habis, tabung dibalik pada kertas saring untuk menghilangkan sisa
cairan.
7)
8)
9)
10)
11)
Bekuan diperiksa apakah ada tanda-tanda lisis dan waktu yang diperlukan untuk lisis total dicatat.
12)