SEKRETARIAT JENDERAL
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
BOGOR
KEPUTUSAN
KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
Nomor : SK. 182/Dik-1/2010
Tentang
KEPALA PUSAT,
MEMUTUSKAN..............
1
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : 31 Mei 2010
2
Lampiran Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan
Nomor : SK. 182/Dik-1/2010
Tanggal : 31 Mei 2010
3. Latar Belakang
Dalam rangka pemanfaatan hutan secara optimal dan lestari, maka jaminan
pengelolaan yang baik dan benar memerlukan pengawasan yang professional.
Untuk meningkatkan pengawasan dalam pengelolaan hutan, selain diperlukan
aparat yang professional juga diperlukan adanya peraturan, pedoman, standar
dan prosedur baku sebagai landasan kerja, antara lain berupa standard audit
kehutanan.
Standard audit kehutanan merupakan ukuran-ukuran tertentu sebagai pedoman
kerja, batas tanggung jawab, alat memberi perintah, dan alat pengawasan
dalam pelaksanaan audit pengurusan/pengelolaan hutan.
Untuk mencapai keberhasilan pembangunan aparat tersebut di atas, pembinaan
dan pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) PNS secara sistematis dan
bertahap mutlak diperlukan.
Terlebih lagi pada saat era otonomi daerah, dalam hal ini kewenangan
operasional pengawasan sebagian besar berada pada pemerintah daerah
Kabupaten dan Kota. Oleh karena itu aparatur pengawasan pembangunan di
daerah perlu ditingkatkan kemampuannya melalui diklat, sehingga efektifitas
dan efisiensi pengawasannya diharapkan lebih terjamin.
Oleh karena itu, dipandang perlu melaksanakan diklat SAK guna membekali
calon pelaksana pengawas pembangunan kehutanan di daerah Kabupaten/Kota
dan Propinsi (Inspektorat Daerah/BAWASDA).
Sehingga pada gilirannya penyiapan aparatur pengawas pembangunan
kehutanan di daerah dapat berjalan dengan baik dan benar, yang pada akhirnya
pengelolaan/pemanfaatan hutan dapat berjalan secara optimal dan
kelestariannya diharapkan akan lebih terjamin.
3
Dalam Diklat ini peserta akan memperdalam semua bidang-bidang
pembangunan kehutanan, meliputi : bidang Perencanaan Kehutanan,,
Pemanfaatan Hutan, RLPS, PHKA dan Penyuluhan Kehutanan.
Peserta Diklat ini berlatar belakang pendidikan yang beragam serta kedalaman
pemahaman tentang kegiatan pembangunan kehutanan secara mikro relatif
masih dangkal, sehingga para fasilitator/pengajar yang melaksanakan proses
pembelajaran diharapkan dapat memberikan ketajaman-ketajaman yang
dibutuhkan peserta serta memberikan berbagai contoh kasus kehutanan yang
realistis dan seringkali terjadi di lapangan, khususnya yang menjadi domain
daerah (BAWASDA Propinsi, Kabupaten dan Kota).
Pada saat praktek peserta diharapkan dapat melihat, mengikuti proses serta
dapat melakukan langkah-langkah audit kegiatan-kegiatan riil yang dipandang
kunci yang seringkali terjadi di lapangan, hal ini diharapkan agar tajam dan
benar-benar memahami persoalan pada dominannya, terlebih lagi yang
keberadaannya riil serta acapkali terjadi di lapangan. Hal ini penting agar dapat
menjadi bekal bekerja setelah peserta selesai mengikuti diklat. Akan tetapi,
apabila situasi dan kondisi lokasi/tempat praktek tidak memungkinkan, metoda
studi kasus, simulasi dan karya wisata diusahakan dapat dilakukan dengan baik
dan benar.
Pada akhir diklat peserta mempresentasikan hasil praktek yang telah dilakukan,
dalam forum seminar yang disertai nara sumber yang kompeten pada bidangnya
(para kepala UPT Dephut di daerah masing-masing apabila Diklat SAK
dilaksanakan di Balai Diklat Kehutanan).
Pada Diklat SAK bagi BAWASDA ini, fasilitator/pengajarnya adalah para peserta
Diklat ToT SAK yang sesuai dengan bidangnya.
Dalam hal pelaksana Diklat SAK adalah Balai Diklat dan fasilitator/pengajar yang
dibutuhkan tidak tersedia pada Balai Diklat dimaksud, maka dipenuhi dari Pusat
dan/atau dari Balai Diklat yang lain yang telah mengikuti ToT SAK.
5. Tujuan Diklat
Setelah selesai mengikuti diklat ini peserta diharapkan mampu melaksanakan
kegiatan pengawasan pembangunan kehutanan dengan acuan yang relatif
seragam dan sesuai dengan standar minimal yang diharapkan di daerahnya
masing-masing.
6. Sasaran Diklat.
Setelah selesai mengikuti diklat ini peserta diharapkan dapat:
- Menjelaskan Arah Pembangunan Kehutanan;
- Menjelaskan Kebijakan Standar Audit Kehutanan (SAK);
4
- Melaksanakan audit kegiatan Perencanaan Kehutanan;
- Melaksanakan audit kegiatan Pemanfaatan Hutan;
- Melaksanakan audit kegiatan Rehabilitasi Lahan dan Pehutanan Sosial (RLPS);
- Melaksanakan audit kegiatan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
(PHKA);
- Melaksanakan audit kegiatan Penyuluhan Kehutanan.
8. Pengajar
a. Asal Pengajar :
- Widyaiswara Pusat Diklat Kehutanan, Balai Diklat Kehutanan, Auditor
Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan dan wakil masing-masing
Eselon I Kementerian Kehutanan; dan
- Instansi Kehutanan lain terkait bila diperlukan.
b. Persyaratan Pengajar :
- Telah mengikuti ToT Substansi SAK;
- Menguasai materi yang akan diberikan,
- Menguasai dan mampu menerapkan metodologi belajar orang dewasa,
dan
- Mampu memotivasi peserta dan mengevaluasi hasil belajar.
9. Tempat Diklat
Diklat dilaksanakan di Pusat Diklat Kehutanan, Balai Diklat/Latihan Kehutanan
dan tempat lain yang memenuhi persyaratan.
5
10. Waktu Diklat
Diklat dilaksanakan selama 15 hari setara 100 JPL @ 45 menit, terdiri dari 44
JPL teori dan 56 JPL praktek.
I. TEORI 44
1. Bina Suasana Pelatihan 2
2. Kecerdasan Emosional dan Spiritual 2
3. Arah Pembangunan Kehutanan 4
4. Kebijakan Standar Audit Kehutanan (SAK) 4
5. Audit Perencanaan Kehutanan 6
6. Audit Pemanfaatan Hutan 8
7. Audit Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS) 10
8. Audit Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) 6
9. Audit Penyuluhan Kehutanan 2
II. PRAKTEK 56
1. Audit Perencanaan Kehutanan 10
2. Audit Pemanfaatan Hutan 10
3. Audit RLPS 14
4. Audit PHKA 10
5. Audit Penyuluhan Kehutanan 4
6. Pelaporan dan Presentasi Hasil Praktek 8
JUMLAH 100