Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL KTI

PENGARUH TINGKAT KONSUMSI BUAH dan SAYUR TERHADAP DAYA TAHAN


TUBUH PADA MAHASISWA

Dosen Pembimbing:Dr.Betty yosephin,MKM

DISUSUNOLEH :

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

JURUSAN GIZI

TA.2016/2017

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui bahwa sayur dan buah merupakan komponen penting yang
berperan dalam kesehatan manusia, tetapi sedikit sekali dari kita yang memasukkan sayuran
dan buah kedalam menu setiap hari seolah-olah sayur dan buah itu bukanlah makanan yang
wajib harus disajikan setiap hari karena sebagian dari kita mengangap itu tidak terlalu
penting dan berpengaruh terhadap kesehatan padahal konsumsi sayur dan buah memiliki
banyak manfaat untuk kesehatan jangka panjang. Dimana masalah kesehatan sering terjadi
pada mahasiswa yang sibuk dengan perkuliahan dan tugas, serta kurangnya aktivitas fisik
yang mendukung kesehatan tubuh pada mahasiswa sehingga banyak ditemukannya
mahasiswa yang sakit, serta banyaknya permasalahan mahasiswa yang mudah kelelahan dan
cepat mengantuk pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung di dalam kelas,
permasalahan yang terjadi dikalangan mahasiswa ini merupakan fenomena yang sering
terjadi dimana mahasiswa sering mengkonsumsi makanan hanya 2 kali dalam sehari dan
kebanyakan hanya makan pada siang hari serta melupakan sarapan pagi yang begitu penting
untuk otak serta kurangnya konsumsi sayur dan buah yang mengakibatkan begitu banyak
permasalahan yang sering terjadi pada mahasiswa, sehingga menurunnya kekebalan tubuh
pada mahasiswa. Permasalahan konsumsi buah dan sayur juga merupakan permasalahan
yang terjadi disetiap kalangan masyarakat mulai dari anak hingga lansia, salah satunya
terjadi pada mahasiwa, seperti yang kita ketahui bahwa mahasiswa memiliki banyak
aktivitas belajar yang membuat mereka selalu ingin makan makanan yang cepat saji, dimana
konsumsi sayur dan buah sangat jarang disajikan pada makanan cepat saji, biasanya
mahasiswa juga tidak tertarik untuk menambahkan sayuran dan buah kedalam menu mereka.
Penelitian yang dilakukan oleh American College Health Assoctotionn ( ACHA ) pada
tahun 2009 menemukan bahwa hanya 5 % dari mahasiswa yang disurvey yang
mengonsumsi 5 porsi buah dan sayur tiap harinya. 61 % mengonsumsi 1-2 porsi buah dan
sayur per-hari. Penelitian lainnya juga mendukung bahwa mahasiswa tidak memenuhi
kebutuhan konsumsi sayur dan buah sesuai dengan yang dianjurkan ( Blanchard et al., 2009
). Riskesdas ( 2007 ) menunjukkan bahwa penduduk usia 10 tahun keatas kurang
mengonsumsi sayur dan buah sebanyak 93,6%.
Hal ini terjadi karena sebagian dari mahasiswa merupakan anak kost yang pola konsumsi
makannnya tidak dapat diawasi atau diperhatikan lagi dengan baik oleh orang
tua.Mahasiswa memiliki begitu banyak alasan, alasan karena sibuk, tidak sempat dan masih
banyak alasan lainnya. Sehingga konsumsi buah dan sayur sangat jarang bahkan kurang dan
hampir bisa diperkirakan seminggu 3 kali, 2 kali, bahkan hanya terjadi 1 kali mengkonsumsi
buah dan sayur, selain factor tidak sempat, sibuk dan sebagainya buah juga dianggap
makanan yang mahal sehingga tidak cocok dengan keadaan keuangan mahasiswa yang
begitu pas-pasan, begitupun dengan sayuran, sayuran dianggap tidak menarik dan rasanya
yang tidak begitu enak untuk dikonsumsi.Padahal Anjuran gizi menyebutkan bahwa setiap
individu harus mengkonsumsi lima porsi sayuran dan buah setiap hari. Ini berarti sayuran
sebaiknya selalu tersedia pada waktu sarapan, makan siang, maupun makan malam karena
Buah dan sayur memiliki peranan penting bagi tubuh kita yaitu sebagai sumber vitamin dan
mineral yang diperlukan oleh tubuh yang berfungsi sebagai zat pengatur. Manfaat lain
konsumsi buah dan sayuran selain kandungan vitamin dan mineralnya adalah kandungan
seratnya yang tinggi. Serat sering disebut forgotten nutrient ( zat gizi yang sering dilupakan )
karena pada awalnya kita tidak mengetahui fungsi serat yang umumnya tidak dapat dicerna
oleh system pencernaan manusia. Padahal serat berguna untuk melancarkan pembuangan
sisa pencernaan, menurunkan kolesterol, mengurangi risiko penyakit kanker kolon, maka
serat semakin disadari sebagai sesuatu yang sangat dibutuhkan manusia. Hasil penelitian
Puslitbang Gizi Bogor menyebutkan bahwa konsumsi serat rata-rata orang Indonesia adalah
10,5 gram. Anjuran gizi menyarankan asupan serat 20-30 gram perhari.Jadi, benar dikatakan
bahwa orang Indonesia kurang serat.Padahal sayur dan buah-buahan sangat mudah
didapatkan dinegara Indonesia.

Menurut Ruwaidah ( 2009 ), kurangnya konsumsi buah dan sayur dapat mengakibatkan
berbagai dampak yaitu menurunnya imunitas/ kekebalan tubuh seperti mudah terkena flu,
mudah mengalami setres atau depresi, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan seperti
sembelit, gusi berdarah, sariawan, gangguan mata, kulit keriput, arthritis, osteoporosis,
jerawat, kelebihan kolesterol darah dan kanker. Dampak lain disebutkan dalam laporan
WHO ( 2003 ) ditemukan bahwa sebanyak 31% penyakit jantung dan 11% penyakit stroke
diseluruh dunia disebabkan oleh kurangnya asupan buah dan sayur didalam tubuh.
Salah satu penyebab dari kurangnya konsumsi buah dan sayur adalah mutlak atas
kesadaran diri individu betapa pentingnya atau tidak pentingnya konsumsi buah dan
sayur.Mahasiswa atau individu lainnya rasanya tidak memiliki kendala ekonomi untuk
mengkonsumsi sayuran yang lebih banyak. Hanya pola budaya dan kebiasaan makan yang
harus diperbaiki sehingga sayuran akan menjadi menu sehari-hari yang melezatkan bagi
seluruh mahasiswa maupun individu lainnya,pola makanan pada mahasiswa juga sangat
brpengaruh bagi kesehatan tubuh dengan pola makan yang sehat dan seimbang mahasiswa
dapat beraktivitas dengan baik serta memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Selain itu,
mahasiswa dapat memiliki konsentrasi tinggi karena kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan
secara tepat waktu. Dengan demikian agar dapat berkurangnya permasalahan yang
mengakibatkan turunnya daya tahan tubuh pada mahasiswa yaitu sering jatuh sakit, anemia
yang ditandai dengan 5L dan sebagainya sehingga stamina tubuh dan kinerja otak akan
meningkat , sehingga mahasiswa dapat melakukan aktifitas sehari-hari dengan baik.

Berdasarkan latar belakang diatas, penelti tertarik untuk mengetahui Hubungan Tingkat
Konsumsi Buah dan Sayur terhadap daya tahan tubuh pada mahasiswa karena ini
merupakan factor untuk mencegah mahasiswa mengidap berbagai penyakit pada masa yang
akan datang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah penelitian apakah ada
hubungan tingkat konsumsi buah dan sayur terhadap daya tahan tubuh pada Mahasiswa.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk Mengetahui apakah terdapat hubungan tingkat konsumsi buah dan sayur
terhadap daya tahan tubuh pada mahasiswa.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui Tingkat Konsumsi buah dan sayur pada mahasiswa
2. Mengetahui tentang daya tahan tubuh pada mahasiswa
3. Mengetahui Pengaruh tingkat konsumsi buah dan sayur terhadap daya tahan tubuh
pada mahasiswa.
4. Mengetahui makanan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh pada mahasiswa
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi untuk mengkonsumsi buah dan sayur
agar dapat menjaga daya tahan tubuh untuk kesehatan jangka panjang.
1.4.2 Bagi Peneliti
Memberikan pengetahuandan pengalaman baru dalam melakukan penelitian serta
dapat mengetahui pengaruh konsumsi buah dan sayur terhadap daya tahan tubuh pada
mahasiswa, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi informasi dasar untuk
melakukan penelitian selanjutnya tentang pengaruh konsumsi buah dan sayur
terhadapan daya tahan tubuh pada mahasiswa.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sayur dan Buah

Istilah sayuran biasanya digunakan untuk merujuk pada tunas, daun, buah, dan akar
tanaman yang lunak yang dapat dimakan secara utuh atau sebagian, segar/mentah atau
dimasak, sebagai pelengkap pada makanan berpati atau daging (Williams et al. 1993).Dari
sudut pengetahuan gizi, sayur merupakan sumber zat pengatur, yaitu sumber vitamin dan
mineral. Sayuran merupakan salah satu sumber provitamin A,vitamin C, vitamin B, Ca, Fe,
menyumbang sedikit kalori serta sejumlahelemen mikro. Vitamin dan mineral dibutuhkan
oleh tubuh. Apabila orangkekurangan vitamin dan mineral dalam susunan hidangannya
sehari-haridalam waktu yang lama, maka akan menderita berbagai penyakitkekurangan
vitamin dan mineral. Selain itu sayuran juga merupakan sumber serat pangan (dietary fiber)
serta sejumlah antioksidan yang telah terbukti mempunyai peranan penting untuk menjaga
kesehatan tubuh (Muchtadi 2000).Sayur seringkali diartikan sebagai pembasah nasi agar
mudah ditelan dan dapat digunakan untuk memperkaya variasi dalam hidangan. Menurut
Marliyati et al. (1992), buah merupakan salah satu sumber pangan nabati yang potensial dan
banyak mengandung zat gizi, terutama vitamin. Nasution et al. (1995) menambahkan bahwa
buah merupakan bahan makanan sumber zat pengatur dan pelindung yang penting untuk
mengatur proses-proses biokimiawi di dalam tubuh, diantaranya dalam metabolisme energi.
Setiap macam buah mempunyai komposisi yang berbeda-beda dan dipengaruhi oleh
berbagai faktor, diantaranya perbedaan varietas, keadaan iklim tempat tumbuh,
pemeliharaan tanaman, cara pemanenan, dan kondisi penyimpanan. Pada umumnya buah-
buahan mempunyai kadar air yang tinggi, yaitu 65-90%, tetapi rendah dalam kadar protein
dan lemak kecuali buah alpukat. Vitamin yang umumnya terdapat dalam buah adalah
vitamin C dan vitamin A, disamping vitamin B1 serta beberapa macam mineral seperti
kalsium dan zat besi (Muchtadi & Sugiyono 1992). Buah biasanya dihidangkan setelah
selesai makan nasi.Artinya sebagai penutup hidangan atau pencuci mulut setelah makan.
Sebagai Negara tropis, Indonesia sangat kaya akan buah dan sayur. Oleh karena itu, patut
disayangkan jika konsumsi buah dan sayur masyarakat masih relatif rendah dibandingkan
Negara lain yang bukan penghasil buah dan sayur (Astawan, 2008).

2.1.1 Pentingnya Konsumsi Buah dan Sayur


Buah dan sayur merupakan sumber serat, vitamin A, vitamin C,vitamin B
khususnya asam folat, berbagai mineral seperti magnesium,kalium, kalsium dan Fe,
namun tidak mengandung lemak maupunkolesterol. Setiap buah dan sayur mempunyai
kandungan vitamin danmineral yang berbeda.Misalnya belimbing, durian, jambu,
jeruk,mangga, melon, papaya, rambutan, sawo dan sirsak merupakan contohbuah yang
mengandung vitamin C relatif tinggi dibandingkan buahlainnya. Sedangkan jambu
biji, merah garut, mangga matang, pisangraja dan nangka merupakan sumber
provitamin A yang sangat tinggi(Astawan, 2008).Menurut Sekarindah (2008),
kandungan vitamin dan mineralpada buah dan sayur memang berbeda-beda, tidak saja
diantaraberbagai spesies dan varietas, namun juga di dalam varietas sendiriyang
tumbuh pada kondisi lingkungan yang berbeda, iklim, macamtanah dan pupuk,
semuanya berpengaruh terhadap kandungan vitamindan mineral dalam produk buah
dan sayur yang dihasilkan.Menurut Khomsan, dkk (2008), buah dan sayur
mempunyaibanyak manfaat bagi kesehatan. Ada dua alasan utama yang
membuatkonsumsi buah dan sayur penting untuk kesehatan, yaitu:

a. Buah dan sayur sangat kaya akan kandungan vitamin, mineral danzat gizi lainnya
yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tanpamengonsumsi buah dan sayur, maka
kebutuhan gizi sepertivitamin C, vitamin A, potassium dan folat kurang
terpenuhi.Oleh karena itu, buah dan sayur merupakan sumber makananyang baik
dan menyehatkan.

b. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yangmengonsumsi tinggi buah dan


sayur dapat menurunkan insidenterkena penyakit kronis. Salah satu studi
epidemiologi yangmengkaji secara umum terhadap perilaku sekelompokmasyarakat
menunjukkan bahwa masyarakat Cina, Jepang danKorea lebih sedikit terkena
kanker dan penyakit jantung coronerdibandingkan masyarakat Eropa dan
Amerika.Hal inidisebabkan karena masyarakat Korea, Jepang dan Cina
dikenalsangat suka mengonsumsi sayuran dan buah-buahan lebihbanyak dari
Negara Eropa dan Amerika.Buah-buahan dan sayuran segar juga mengandung
enzim aktif yangdapat mempercepat reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh.
Komponengizi dan komponen aktif non-nutrisi yang terkandung dalam buah
dansayur berguna sebagai antioksidan untuk menertalkan radikal bebas,antikanker
dan menetralkan kolesterol jahat.Selain itu, dalam sayurandan buah terdapat dua
jenis serat yang bermanfaat bagi kesehatanpencernaan dan mikroflora usus, yaitu
serat larut air dan tidak larut air.Serat larut air dapat memperbaiki performa
mikroflora usus sehinggajumlah bakteri baik dapat tumbuh dengan sempurna.
Sedangkan, serattidak larut air akan menghambat pertumbuhan bakteri jahat
sebagaipencetus berbagai macam penyakit (Khomsan, dkk, 2008).

2.1.2 Dampak Kurang Konsumsi Buah dan sayuran

Beberapa dampak apabila seseorang kurang konsumsi buah dansayur antara lain:

a. Meningkatkan Kolesterol Darah

Jika tubuh kurang konsumsi buah dan sayur yang kayaakan serat, maka dapat
mengakibatkan tubuh kelebihankolesterol darah, karena kandungan serat dalam
buah dan sayurmampu menjerat lemak dalam usus, sehingga mencegahpenyerapan
lemak oleh tubuh. Dengan demikian, seratmembantu mengurangi kadar kolesterol
dalam darah.Serat tidak larut (lignin) dan serat larut (pectin, -glucans) mempunyai
efek mengikat zat-zat organik seperti asam empedu dan kolesterol sehingga
menurunkan jumlah asamlemak di dalam saluran pencernaan.Pengikatan empedu
olehserat juga menyebabkan asam empedu keluar dari siklusenterohepatic, karena
asam empedu yang disekresi ke usus tidakdapat diabsorpsi, tetapi terbuang ke
dalam feses.Penurunan jumlah asam empedu menyebabkan heparharus
menggunakan kolesterol sebagai bahan untuk membentukasam empedu. Hal inilah
yang menyebabkan serat dapatmenurunkan kadar kolesterol (Nainggolan dan
Adimunca, 2005).Jika konsumsi serat kurang, maka proses tersebut tidak terjadidan
akan menyebabkan kolesterol darah meningkat.

b. Gangguan Penglihatan/Mata

Gangguan pada mata dapat diakibatkan karena tubuhkekurangan gizi yang berupa
betakaroten.Gangguan mata dapatdiatasi dengan banyak mengonsumsi wortel,
selada air, danbuah-buahan lainnya (Ruwaidah, 2007).Kandungan vitamin A dalam
buah dan sayur pentinguntuk pertumbuhan, penglihatan dan meningkatkan daya
tahantubuh terhadap penyakit dan infeksi.Vitamin A berfungsi dalampenglihatan
normal pada cahaya remang. Kecepatan mataberadapatasi setelah terkena cahaya
terang berhubunganlangsung dengan vitamin A yang tersedia di dalam darah untuk
membentuk rodopsin yang membantu proses melihat (Almatsier, 2004).

c. Menurunkan Kekebalan Tubuh

Buah dan sayur sangat kaya dengan kandungan vitaminC yang merupakan
antioksidan kuat dan pengikat radikal bebas.Vitamin C juga meningkatkan kerja
sistem imunitas sehinggamampu mencegah berbagai penyakit infeksi bahkan dapat

menghancurkan sel kanker (Silalahi, 2006). Jika tubuhkekurangan asupan buah dan
sayur, maka imunitas/kekebalantubuh akan menurun.

d. Meningkatkan Resiko Kegemukan

Kurang konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkanrisiko kegemukan dan


diabetes pada seseorang (WHO, 2003).Buah berperan sebagai sumber vitamin dan
mineral yangpenting dalam proses pertumbuhan. Buah juga bisa menjadialternatif
cemilan (snack) yang sehat dibandingkan denganmakanan jajanan lainnya, karena
gula yang terdapat dalam buahtidak membuat seseorang menjadi gemuk namun
dapatmemberikan energi yang cukup (Khomsan, dkk, 2009).Sayuran juga
merupakan sumber vitamin dan mineralyang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan
dan perkembanganindividu. Seseorang yang mengonsumsi cukup sayuran dengan
jenis yang bervariasi akan mendapatkan kecukupan sebagian besar mkineral mikro
dan serat yang dapat mencegah terjadinyakegemukan. Selain itu, sayuran juga
berperan dalam upaya pencegahan penyakit degeneratif seperti PJK (Penyakit
Jantung Koroner), kanker, diabetes dan obesitas (Khomsan, dkk, 2009).

2.1.3 Kecukupan Konsumsi Buah dan Sayur yang Dianjurkan

Sejak tahun 1990, telah dicanangkan dalam Dietary forAmericans bahwa


rekomendasi minimal untuk mengonsumsi buahadalah 2 porsi/hari dan 3 porsi/hari
untuk konsumsi sayur atau setaradengan konsumsi buah dan sayur 5 porsi/hari.
Menurut WHO/FAO(2003), yang dimaksud dengan 1 porsi sayur adalah 1 mangkok
sayur segar atau 12 mangkok sayur masak dan 1 porsi buah adalah 1 potongan sedang
atau 2 potongan kecil buah atau 1 mangkok buah irisan. Konsumsi buah dan sayur
dianggap cukup apabila asupan buah dan sayur 5 porsi atau lebih per hari.Sedangkan
yang dianggap kurang apabila asupan buah dan sayur kurang dari 5 porsi sehari. Di
Indonesia, konsumsi buah yang dianjurkan yaitu sebanyak 200-300 gram atau 2-3
potong sehari berupa papaya atau buah lain sedangkan porsi sayuran dalam bentuk
tercampur seperti sayuran daun, kacang-kacangan dan sayuran berwarna jingga yang
dianjurkan sebanyak 150-200 gram atau 1 12 - 2 mangkok sehari (Almatsier, 2004).

2.2 Teknik Pengukuran Konsumsi Sayur dan Buah

Metode penilaian konsumsi pangan individual dapatdikelompokkan menjadi dua


kelompo utama (Gibson, 1990).Kelompokpertama disebut sebagai metode konsumsi harian
kuantitatif, yang terdiridari ingatan (recall) dan catatan (record).Metode ini dirancang
untukmengukur kuantitas pangan yang dikonsumsi individu selama kurun waktusatu
hari.Kelompok kedua adalah metode riwayat makanan dan frekuensikonsumsi pangan (food
frequency questionnaire,FFQ). Keduanyamemperoleh informasi retrospektif pola konsumsi
pangan pada periodeyang lama di masa yang lalu.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode konsumsiharian kuantitatif melalui ingatan (recall) makanan. Peneliti
memintaresponden untuk mengingat semua jenis makanan dan minuman yangdikonsumsi
responden selama 24 jam yang lalu dengan teknik wawancaraper-orangan. Dilakukan
selama tiga hari tidak berturut-turut.

2.3 Kerangka Teoritis

DAYA TAHAN
TUBUH
Menurunkan
Menurunkan
Kekebalan
Kekebalan
Tubuh
Tubuh
Sembelit
Sembelit
Gusi
Gusi
Berdarah
Berdarah SAYURAN BUAH
Sariawan
Sariawan
Gangguan
Gangguan
Mata
Mata

Bayam Pisang
Brokoli Pepaya
Kankung Alpukat
Kol Apel
Daun Katuk
PIr
Wortel
Semangka
Genjer
Jeruk
Labu Siam
Melon

BAB III
METODE PENELITIAN

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL PENELITIAN

a. Variable Independent Bebas


Variable bebas dalam penelitian ini adalah Tingkat Konsumsi Buah dan sayur pada
Mahasiswa
b. Variabele Dependent Terikat
Variable terikat dalam penelitian ini adalah Daya Tahan Tubuh pada Mahasiswa

Bagan Kerangka Konsep

VARIABLE INDEPENDENT VARIABLE DEPENDENT

TINGKAT KONSUMSI BUAH


DAN SAYUR PADA DAYA TAHAN TUBUH PADA
MAHASISWA MAHASISWA

HIPOTESIS
1. Ho : Tidak ada hubungan Tingkat Konsumsi Buah dan Sayur Terhadap Daya Tahan Tubuh
pada mahasiswa
2. Ha : Ada hubungan Tingkat Konsumsi Buah dan Sayur Terhadap Daya Tahan Tubuh pada
mahasiswa

DEFINISI OPERASIONAL
Variable Defini Hasil Ukur Alat Ukur Skala Ukur
Independent Operasional
Sayuran dan Kegiatan
Buah Individu untuk
memenuhi
kebutuhan
Sehari-hari
Variable
Defendent

Daya Tahan Faktor yang


Tubuh mempengaruhi
kesehatan
individu terhadap
konsumsi buah
dan sayur

Anda mungkin juga menyukai