KELOMPOK II
MEZI RAHMAN
FADLY OCTA YUDHA
DIMAS ADI PRATAMA
DOSEN PEMBIMBING
UPIT YULIANTI DN, S.Pd, M.Pd
Penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya ke segenap isi alam. Dengan rahmat tersebut, penulis dapat menyelesaikan
makalah Kewarganegaraan ini. Meskipun masih terdapat kekurangan, hal ini terjadi karena kealpaan
penulis sebagai manusia dengan banyak keterbatasan.
Melalui makalah ini, penulis menyampaikan tentang Ejaan Yang Disempurnakan. Mulai
dari pengertian ejaan, sejarah ejaan, macam-macam ejaan dan penggunaan EYD. Dalam penulisan
makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan baik secara moril maupun materil dari berbagai
pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih terhadap pihak yang telah membantu
tersebut semoga bantuan tersebut dibalas oleh Allah SWT.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi penulis.
Akhirnya, penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua agar kita
semua dapat mengetahui semua tentang Ejaan Yang Disempurnakan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 2
A. Kesimpulan..........................................................................................................
B. Saran ...................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Pada saat sekarang ini, orang sudah banyak yang tidak mengikuti kaedah bahasa. Apalagi
bahasa tulisan, kaedah yang berlaku dalam bahasa tulisan yang digunakan adalah EYD. Penggunaan
EYD merupakan hal yang sangat penting dalam menulis sebuah karya bahasa. Karena EYD adalah
aturan baku dalam berbahasa tulisan.
C. PEMBAHASAN MASALAH
Dalam makalah ini akan dibahas antara lain :
Pengertian ejaan
Macam-macam ejaan
Ruang lingkup EYD
D. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini bertujuan untuk membimbing kita dalam penulisan kata-kata yang benar. Agar
dalam penulisan setiap tugas, apalagi dalam karya ilmiah kita dapat memiliki keterampilan bahasa
yang baik.
E. MANFAAT PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini penulis berharap agar dalam setiap penulisan karya ilmiah yang
akan kita buat dapat memenuhi kaedah berbahasa
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan huruf, kata, dan
tanda baca sebagai sarananya. Pengertian ejaan ini berbeda dengan arti kata mengeja, mengeja
adalah kegiatan melafalkan huruf dan suku kata. Ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih
luas dari sekedar masalah pelafalan, ejaan mengalir keseluruh cara penulisan bahasa. Ejaan yang
berlaku saat sekarang ini adalah Ejaan Yang Disempurnakan. Ejaan yang pertama berlaku di
indonesia adalah ejaan Van Ophuijsen yang disusun oleh Ch. A. Van Ophuijsen pada tahun 1901dan
dimuat dalam kitab logat melayu.
B. Macam-macam Ejaan
1. Ejaan Van Ophuijsen
Pada tahun 1901 ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin, yang disebut Ejaan
van Ophuijsen, ditetapkan. Ejaan tersebut dirancang oleh van Ophuijsen dibantu oleh
Engku Nawawi Gelar Soetan Mamoer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Hal-hal
yang menonjol dalam ejaan ini adalah sebagai berikut:
2. Ejaan Soewandi
3. Ejaan Melindo
Pada akhir 1959 sidang perutusan Indonesia dan Melayu (Slametmulyana-Syeh
Nasir bin Ismail, Ketua) menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian dikenal
dengan nama Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia). Perkembangan politik selama tahun-
tahun berikutnya mengurungkan peresmian ejaan itu.
Setelah menguasai EYD barulah seseorang baru bisa membuat sebuah kalimat.
Kalimat-kalimat tersebut dibuat berdasarkan EYD yang diresmikan pada tanggal 16
Agustus 1972. Semua orang tentu bisa membuat sebuah kalimat,tetapi tidak semua
orang bisa membuat sebuah kalimat yang efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang
mampu menyampaikan informasi dari pembicara atau penulis kepada lawan bicara atau
pembaca secara tepat. Ketepatan dalam penyampaian informasi akan membuahkan
hasil, yaitu adanya kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat atau
tuturan yang disampaikan.
2. Penulisan kata
Kata dasar adalah kata yang ditulis sebagai satu kesatuan
Contoh : Kantor Camat hari ini mulai dibuka untuk umum.
Kata turunan adalah kata dasar yang telah mendapat imbuhan
Contoh : Peresmian kantor Bupati itu dihadiri oleh Presiden
Kata ulang adalah kata yang diulang dengan menggunakan kata hubung
Contoh : Mahasiswa-mahasiswa PTI hari ini mengadakan camping.
Gabungan kata adalah kata majemuk
Contoh : Mahasiswa PTI camping ketika mahasiswa lainnya kuliah.
Kata ganti Ku, Kau, Mu dan Nya adalah kata yang ditulis secara serangkai dengan
kata yang mendahuluinya.
Contoh : Apa yang kami miliki adalah kepunyaanNya.
Kata Depan di, ke,dari adalah kata yang ditulis secara terpisah dari kata yang
mengikutinya kecuali dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai
kata seperti kepada dan daripada.
Contoh : Mahasiswa PTI mengadakan camping di Suliki.
Kata sandang Si, Sang adalah kata yang terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh : Sang Raja sedang murka kepada putranya.
3. Penggunaan singkatan dan akronim
Singkatan adalah bentuk yang dipendekan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
Aktronim adalah singkatan yang berupa huruf awal, gabungan suku kata, atau
pun gabungan huruf, dan suku kata yang diperlukan sebagai kata
Contoh : STAIN Bukittinggi merupakan sekolah tinggi negeri satu-satunya di
Bukittinggi
4. Penulisan angka dan lambang
Angka adalah lambang bilangan atau nomor
Lambang bilangan adalah lambang yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata ditulis dengan huruf.
Contoh : Banjir itu menelan delapan korban jiwa.
5. Pemakaian tanda baca
Titik adalah tanda yang dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan.
Contoh : Mahasiswa PTI-1B sedang kuliah hari ini.
Koma adalah tanda yang dipakai antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
Contoh : Dia ingin pergi, tapi tidak punya uang
Titik koma adalah tanda yang dapat dipakai untuk memisah bagian-bagian
kalimat yang sejenis dan setara
Contoh : Ayah sedang memperbaiki mobil; ibu sedang memasak.
Tanda titk dua adalah tanda yang dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan
lengkap jika diikuti rangkaian.
Contoh : STAIN Bukitggi memiliki dua jurusan : tarbiyah dan syariah.
Tanda Hubung adalah tanda yang menyambungkan suku-suku kata dasar yang
terpisah oleh pergantian baris
Contoh : Ilmuwan-ilmuwan sedang meneliti bahan bakar baru.
Tanda Pisah adalah tanda yang menyisipkan kata kalimat yang mamberikan
penjelasan diluar bangun kalimat
Contoh : Rangkaian temuan ini _ evolusi, teori kebisnisaan, dan kini juga
pembelahan atom _ telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta
Tanda Elipsis () adalah kalimat yang terpisah-pisah dan suatu kalimat atau
naskah ada bagian yang hilang
Contoh : Kalau begitu ya, marilah kita lanjutkan
Tanda Tanya adalah tanda yang digunakan pada akhir kalimat Tanya.
Contoh : Jam berapa kita pulang ?
Tanda Seru adalah ungkapan tau peryataan yang berupa seruan atau perintah
yang menggambarkan kesungguhan, ketidak percayaan,atau rasa emosi yang
kuat.
Contoh : Ayo pulang sekarang juga !
Tanda kurung adalah yang mengapit tambahaan keterangan atau penjelasan
Contoh : Kami adalah mahasiswa STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri)
Bukittinggi.
Tanda Kurung Siku ( [..] ) adalah tanda yang mengapit huruf, kata, atau kelompok
kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis
orang lain
Contoh : Para saksi men[d]engar bunyi ledakan dua kali.
Tanda Petik Ganda adalah tanda yang mengapit petikan langsung yang berasal
dari pembicaraan dan naskah atau bahan yang tertulis lain
Contoh : Kami sedang membaca buku Filsafat di perpustakaan.
Tanda Petik Tunggal adalah tanda yang mengapit petikan yang tersusun didalam
petikan lain.
Contoh : Sang raja bertanya Dapatkah kalian mendengan suara tok-tok di
ujung sana ?
Tanda Garis Miring adalah tanda yang sering dipakai dalam nomor surat dan
nomor pada alamat dan penandaan satu tahun
Contoh : Saya tinggal di jalan presiden IV/101
Tanda Penyingkat adalah tanda yang menunjukkan penghilangan kata atau
bagian angka tahun
Contoh : Sumpah pemuda dilaksanakan pada 28 Oktober 28.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya masyarakat kita telah memahami penggunaan kaidah tata bahasa
Indonesia yang baik dan benar, akan tetapi dalam pelaksanaannya seringkali masyarakat dihadapkan
pada situasi dan kondisi berbahasa yang tidak mendukung, maksudnya ialah masyarakat masih
enggan untuk mengikuti kaidah tata bahasa Indnesia yang baik dan benar dalam komunikasinya
sehari-hari, masyarakat sering terdikte oleh aturan-aturan tata bahasa yang salah, sehingga bermula
dari kesalahan-kesalahan tersebut dapat menjadi kesalahan yang sangat fatal dalam mengikuti
aturan-aturan ketata bahasaan yang akhirnya kesalahan tersebut menjadi sebuah kebiasaan dan
parahnya lagi hal tersebut menjadi membudaya dan di benarkan penggunaan dalam keseharian,
untuk itu sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk selalu mengingatkan kepada masyarakan
untuk dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena bagaimanapun
bahasa memiliki peran penting dalam proses pembangunan karakter masyarakat dalam bangsa ini.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Non Jurusan.
Cetakan ke-16, revisi (3). Jakarta : Diksi Insan Mulia
Waridah, Ernawati. 2008. EYD & Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta. : KawanPustaka
Novia, Windi. . Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kashiko Pres