Anda di halaman 1dari 3

1.

1 Latar Belakang

Suatu zat cair memiliki kemampuan tertentu sehingga suatu padatan yang dimasukan kedalammya
mendapat gaya tahanan yang diakibatkan peristiwa gesekan antara permukaan padatan tersebut
dengan zat cair. Sebagai contoh, apabila kita memasukkan sebuah bola kecil kedalam zat cair,
terlihatlah batu tersebut mula-mula turun dengan cepat kemudian melambat hingga akhirnya
sampai didasar zat cair. Bola kecil tersebut pada saat tertentu akan mengalami sejumlah
perlambatan hingga mencapai gerak lurus beraturan. Gerakan bola kecil menjelaskan bahwa adanya
suatu kemampuan yang dimiliki zat cair sehingga kecepatan bola berubah. Hambatan-hambatan
itulah yang kita namakan sebagai kekentalan (viskositas). Akibat viskositas zat cair itulah yang
menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup drastis terhadap kecepatan batu. Seperti apa
viskositas atau kekentalan itu ? apa saja yang mempengaruhi viskositas ? dan mengapa terjadi
pengurangan laju atau kecepatan bola pada saat dimasukkan dalam zat cair ? Hal inilah yang akan
dibahas pada praktikum kali ini.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan diadakannya praktikum kali ini antara lain :


Agar praktikan dapat memahami bahwa gaya gesek yang dialami benda bergerak didalam fluida
berkaitan dengan kekentalan fluida tersebut.
Agar praktikan dapat menentukan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi nilai kekentalan
fluida.
Agar praktikan dapat memahami dan menjelaskan tentang adanya penurunan kecepatan pada bola
yang dimasukan dalam fluida.
Agar praktikan dapat menjelaskan tentang konsep Hukum Stokes.
Agar praktikan dapat menentukan koefisien kekentalan zat cair dengan menggunakan Hukum Stokes.

Bab II
Tinjauan Pustaka

Fluida yang riil memiliki gesekan internal yang besarnya tertentu yang disebut dengan viskositas.
Viskositas ada pada zat cair maupun gas dan pada intinya merupakan gaya gesekan antara lapisan-
lapisan yang bersisian pada fluida pada waktu lapisan-lapisan tersebut bergerak satu melewati
lainnya. Dengan adanya viskositas, kecepatan lapisan-lapisan fluida tidak seluruhnya sama. Lapisan
fluida yang terdekat dengan dinding pipa bahkan sama sekali tidak bergerak (v = 0), sedangkan
lapisan fluida pada pusat aliran memiliki kecepatan terbesar. Pada zat cair, viskositas disebabkan
akibat adanya gaya-gaya kohesi antar molekul.
Dalam fluida ternyata gaya yang dibutuhkan (F), sebanding dengan luas fluida yang bersentuhan
dengan setiap lempeng (A), dan dengan laju (v) dan berbanding terbalik dengan jarak antar lempeng
(l). Besar gaya F yang diperlukan untuk menggerakan suatu lapisan fluid dengan kelajuan tetap v
untuk luas penampang keping A adalah

F=Av
l

Dengan viskositas didefinisikan sebagai perbandingan regangan geser (F/A) dengan laju perubahan
regangan geser (v/l).

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa :


Makin besar luas keping (penampang) yang bersentuhan dengan fluida, makin besar gaya F yang
diperlukan sehingga gaya sebanding dengan luas sentuh (F A). Untuk luas sentuh A tertentu,
kelajuan v lebih besar memerlukan gaya F yang lebih besar, sehingga gaya sebanding dengan
kelajuan (F v).

Hukum Stokes
Viskositas dalam aliran fluida kental sam saja dengan gesekan pada gerak benda padat. Untuk fluida
ideal, viskositas = 0 sehingga kita selalu menganggap bahwa benda yang bergerak dalam fluida
ideal tidak mengalami gesekan yang disebabkan fluida. Akan tetapi, bila benda tersebut bergerak
dengan kelajuan tertentu dalam fluida kental, maka benda tersebut akan dihambat geraknya oleh
gaya gesekan fluida benda tersebut. Besar gaya gesekan fluida telah dirumuskan

F=Av=Av=kv
ll

Koefisien k tergantung pada bentuk geometris benda. Untuk benda yang bentuk geometrisnya
berupa bola dengan jari-jari (r), maka dari perhitungan laboraturium ditunjukan bahwa

k=6r

maka

F=6rv

Persamaan itulah yang hingga kini dikenal dengan Hukum Stokes.

Dengan menggunakan hukum stokes, maka kecepatan bola pun dapat diketahui melalui persamaan
(rumus) :

v = 2 r2 g ( 0)
9

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan kali ini adalah
Kekentalan zat cair (viskositas) mengakibatkan terjadinya perubahan laju atau kecepatan bola.
Semakin besar nilai koefisien kekentalan zat cair semakin lambat kecepatan benda yang dimasukan
kedalamnya.
Luas penampang mempengaruhi besar koefisien zat cair.
Waktu yang diperlukan benda untuk mencapai titik tertentu tergantung dari berat massa zat tersebut.

Viskositas

Gaya tarik menarik antarmolekul yang besar dalam cairan menghasilkan viskositas yang tinggi.
Koefisien viskositas didefinisikan sebagai hambatan pada aliran cairan. Gas juga memiliki
viskositas, tetapi nilainya sangat kecil. Dalam kasus tertentu viskositas gas memiliki peran
penting, misalnya dalam peawat terbang.

Viskositas

1. Viskositas cairan yang partikelnya besar dan berbentuk tak teratur lebih tinggo daripada
yang partikelnya kecil dan bentuknya teratur.

2. Semakin tinggi suhu cairan, semakin kecil viskositasnya.

Dua poin ini dapat dijelaskan dengan teori kinetik. Tumbukan antara partikel yang berbentuk
bola atau dekat dengan bentuk bola adalah tumbukan elastik atau hampir elastik. Namun,
tumbukan antara partikel yang bentuknya tidak beraturan cenderung tidak elastik. Dalam
tumbukan tidak elastik, sebagian energi translasi diubah menjadi energi vibrasi, dan akibatnya
partikel menjadi lebih sukar bergerak dan cenderung berkoagulasi. Efek suhu mirip dengan efek
suhu pada gas.

Koefisien viskositas juga kadang secara singkat disebut dengan viskositas dan diungkapkan
dalam N s m-2 dalam satuan SI. Bila sebuah bola berjari-jari r bergerak dalam cairan dengan
viskositas dengan kecepatan U, hambatan D terhadap bola tadi diungkapkan sebagai.

D = 6hrU (7.9)

Hubungan ini (hukum Stokes) ditemukan oleh fisikawan Inggris Gabriel Stokes (1819-1903).

Anda mungkin juga menyukai