Anda di halaman 1dari 47

TEORI KEPERAWATAN

Oleh: Tintin Sukartini, SKp,M.Kes, Dr.Kep


Model HPM Nola J.Pender
Model HPM Nola J.Pender
Model promosi kesehatan menggabungkan
2 teori yaitu teori nilai pengharapan
(expectancy value) dan teori pembelajaran
sosial (social cognitif theory) yang
konsisten dengan semua teori yang
memandang pentingnya promosi kesehatan
dan pencegahan penyakit adalah suatu yang
logis dan ekonomis.
Teori Nilai Harapan (Expectancy-Value
Theory)

Menurut teori nilai harapan, perilaku sehat bersifat


rasional dan ekonomis. Seseorang akan mulai
bertindak dan perilakunya akan tetap digunakan
dalam dirinya, ada 2 hal pokok yaitu :
Hasil tindakan bernilai positif
Pengambilan tindakan untuk menyempurnakan hasil
yang diinginkan.
Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory)

Teori model interaksi yang meliputi lingkungan,


manusia dan perilaku yang saling mempengaruhi.
Teori ini menekankan pada:
Pengarahan diri (self direction)
Pengaturan diri (self regulation)
Persepsi terhadap kemajuan diri (self efficacy).
Prior related behavior (hubungan dengan
perilaku sebelumnya) adalah frekwensi perilaku
yang sama atau mirip masa lalu. Perilaku
sebelumnya mempunyai pengaruh langsung
atau tidak langsung dalam pelaksanaan perilaku
promosi kesehatan.
Personal factors (faktor personal) meliputi
aspek biologis, psikologis, dan sosial budaya.
Faktor-faktor ini merupakan prediksi dari
perilaku yang didapat dan dibentuk secara
alami oleh target perilaku.
Perceived benefits of actions (manfaat
tindakan) adalah hasil positif dari tindakan yang
diharapkan terjadi dari perilaku kesehatan.
Perceived bariers to actions (hambatan
tindakan yang dirasakan) adalah dapat
diantisipasi dan dibayangkan. Hambatan yang
diantisipasi secara berulang terlihat dalam
penelitian empiris, mempengaruhi intensitas
untuk terlibat dalam suatu perilaku yang nyata
yang dilaksanakan.
Perceived self efficacy (keyakinan diri) adalah
judgment/keputusan dari kapabilitas seseorang
untuk mengorganisasi dan menjalankan
tindakan secara nyata.
Activity-related affect (afek/sikap yang
berhubungan dengan aktivitas). Perasaan
subjektif muncul sebelum, saat dan setelah
suatu perilaku, didasarkan pada sifat stimulus
perilaku itu sendiri.
Interpersonal influences (pengaruh interpersonal)
adalah kesadaran mengenai perilaku, kepercayaan
atau pun sikap terhadap orang lain. Pengaruh
interpersonal termasuk di dalamnya adalah norma
(harapan dari orang terdekat), dukungan sosial
(instrument dan emosional) dan modeling (belajar
melalui observasi dari orang lain yang melakukan
perilaku tertentu). Sumber utama pengaruh
interpersonal adalah keluarga, kelompok dan
pemberi layanan kesehatan
Situational influences (pengaruh situasional)
adalah persepsi dan kesadaran personal
terhadap berbagai situasi atau keadaan dapat
memudahkan atau menghalangi suatu perilaku.
Commitment to a plan of action (komitmen
pada rencana tindakan), komitmen
menggambarkan konsep intensi dan identifikasi
strategi perencanaan. Rencana kegiatan
dikembangkan oleh perawat dan pasien dengan
pelaksanaan perilaku kesehatan.
Immediate competing demands and preferences
(kebutuhan bersaing dan preferensi) adalah
perilaku alternatif yang masuk ke dalam
kesadaran sehingga tindakan yang mungkin
dilakukan segera sebelum kejadian terjadi.
Health promoting behavior (perilaku
peningkatan kesehatan) adalah tindakan akhir
atau hasil tindakan. Perilaku ini akhirnya secara
langsung ditujukan pada pencapaian hasil
kesehatan positif untuk pasien.
Framework sistem Interaksi dan Middle
range teori pencapaian tujuan dari
Imogene King
Framework sistem Interaksi dan Middle
range teori pencapaian tujuan dari
Imogene King
King memformulasikan kerangka kerja sistem
personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial
sebagai domain dari keperawatan
Sistem personal
King mengatakan bahwa setiap individu adalah
personal, sehingga diperlukan pemahaman tentang
konsep body image, pertumbuhan dan
perkembangan, persepsi, diri, ruang, dan waktu
untuk memandang secara komprehensif bahwa
manusia adalah personal.
Sistem interpersonal
Sistem interpersonal terbentuk ketika dua atau
lebih individu berinteraksi, bisa dua orang
(Dyad) atau tiga orang (Triad). Hubungan
antara pasien dan perawat adalah salah satu
tipe system interpersonal.
Dalam memahami sistem interpersonal
diperlukan pengetahuan mengenai komunikasi,
interaksi, peran, stres dan transaksi.
Sistem sosial
Sistem sosial adalah sistem interaksi yang
berisi kelompok yang membentuk
masyarakat. Contoh dari sistem sosial
adalah sistem Keagamaan, pendidikan, dan
pelayanan kesehatan.
Untuk memahami sistem sosial diperlukan
pengetahuan tentang otoritas, pembuat
keputusan, organisasi, kekuasaan dan status.
Persepsi merupakan konsep mayor dari sistem
personal. Persepsi adalah suatu proses dimana data
diperoleh, diorganisasikan, diinterpretasikan dan
ditransformasikan dalam perilaku. Persepsi
dipengaruhi oleh emosi dan pengalaman masa
lalu.
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang
berisi benda-benda dan orang lain. Karakteristik
diri adalah individu yang dinamis, sistem terbuka
dan orientasi pada tujuan. Konsep diri dipengaruhi
oleh perubahan tumbuh kembang.
Gambaran diri merupakan komponen dari
tumbuh kembang yang berubah seiring
berjalannya waktu dan dipengaruhi oleh
konsep diri.
Tumbuh kembang dapat didefinisikan
sebagai proses diseluruh kehidupan
seseorang dimana dia bergerak dari
potensial untuk mencapai aktualisasi diri.
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep
ruang, personal atau subjektif, individual, situasional, dan
tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan
waktu, transaksional, atau berdasarkan pada persepsi
individu terhadap situasi.
King mendefinisikan waktu sebagai lama antara satu
kejadian dengan kejadian yang lain merupakan
pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara satu
kejadian dengan kejadian yang lain.
Konsep pada sistem personal kemudian oleh King
ditambahkan dua konsep baru yaitu pembelajaran dan
koping (Alligood, 2010).
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah
laku yang dapat diobservasi oleh dua orang
atau lebih di dalam hubungan timbal balik.

komunikasi sebagai proses dimana


informasi yang diberikan dari satu orang ke
orang lain baik langsung maupun tidak
langsung, misalnya melalui telpon, televisi
atau tulisan kata.
Transaksi adalah interaksi yang
berorientasi tujuan. Ciri-ciri transaksi
adalah unik, karena setiap individu
mempunyai realitas personal berdasarkan
persepsi mereka.
Stres menurut King adalah suatu keadaan
yang dinamis dimanapun manusia
berinteraksi dengan lingkungannya untuk
memelihara keseimbangan pertumbuhan,
perkembangan dan perbuatan yang
melibatkan pertukaran energi dan informasi
antara seseorang dengan lingkungannya
untuk mengatur stresor. Konsep stresor
merupakan konsep yang ditambahkan pada
sistem interpersonal (Alligood, 2010)
Peran mengacu kepada serangkaian set
perilaku seseorang dalam posisi yang
spesifik di dalam sistem sosial
Organisasi bercirikan struktur posisi yang
berurutan dan aktifitas yang berhubungan
dengan pengaturan formal dan informal
seseorang dan kelompok untuk mencapai
tujuan personal atau organisasi.
King mendefinisikan otoritas atau
wewenang, bahwa wewenang itu aktif,
proses transaksi yang timbal balik dimana
latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari
pemegang mempengaruhi definisi, validasi
dan penerimaan posisi di dalam organisasi
berhubungan dengan wewenang
Kekuasaan adalah universal, situasional,
atau bukan sumbangan personal, esensial
dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-
sumber dalam suatu situasi, dinamis dan
orientasi pada tujuan.
Pembuatan atau pengambilan keputusan
bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan
dan pekerjaan, orang, universal, individual,
personal, subjektif, situasional, proses yang
terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.
Status bercirikan situasional, posisi
ketergantungan, dapat diubah. King
mendefinisikan status sebagai posisi
seseorang didalam kelompok atau
kelompok dalam hubungannya dengan
kelompok lain di dalam organisasi dan
mengenali bahwa status berhubungan
dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan
kewajiban.
MODEL ADAPTASI
SISTER CALLISTA ROY
MODEL ADAPTASI
SISTER CALLISTA ROY
Model ini menjelaskan bahwa individu
merupakan sistem adaptif yang berinteraksi
secara konstan dengan lingkungan internal
maupu eksternal. Lingkungan itu sendiri
merupakan stimulus yang bervariasi yang
berpengaruh terhadap kesehatan. Tugas dari
setiap individu adalah untuk beradaptasi
terhadap stimulus lingkungan (Alligood,
2010).
Roy mengkategorikan stimuli menjadi
(Alligood, 2010)

1) Stimulus fokal
Merupakan stimulus internal maupun
eksternal yang berpengaruh terhadap adaptasi
seseorang. Stimulus fokal merupakan
fenomena yang menjadi perhatian utama
individu.
2) Stimulus konstektual
Merupakan segala stimulus selain stimulus
fokal dalam suatu kondisi tertentu yang
memperkuat efek stimulus fokal
3) Stimulus residual
Merupakan stimulus atau fenomena lain yang
berasal dari internal maupun eksternal
individu dimana dapat memberikan efek pada
stimulus fokal namun efek yang diberikan
tidak tampak jelas.
4 model adaptasi
1. Model Adaptasi Fisiologi
Merupakan bagaimana kemampuan fisik
seseorang berespon terhadap stimulus dari
lingkungan. Kebutuhan fisik dalam model ini
antara lain oksigen, nutrisi, eliminasi, aktifitas dan
istirahat, serta perlindungan. Empat proses
komplek dalam regulasi aktivitas dalam model ini
antara lain indra/fungsi sensori, cairan dan
elektrolit, fungsi saraf dan fungsi endokrin.
Integritas fisik merupakan respon adaptif dari
model ini.
2. Model Adaptasi Konsep diri
Model ini berisi psikologis dan spiritual dari
individu. Konsep diri dari seseorang terdiri
dari kepercayaan dan perasaan yang
terbentuk tentang diri sendiri. Konsep diri
terbentuk dari persepsi internal dan persepsi
orang lain. Konsep diri terdiri dari 2
komponen yaitu physical self (body
sensation and body image) dan personal
self (self consistency, self ideal, and moral
ethical, spiritual self).
3. Model Adaptasi Fungsi peran
Model ini mengarah pada peran primer,
sekunder dan tersier dari individu dalam
masyarakat. Peran merupakan bagaiman
individu dapat menjalankan fungsinya
dalam masyarakat sesuai dengan apa yang
diharapkan sesuai posisi dalam masyarakat
4. Model Adaptasi Interdependen
Model ini mengarah pada mekanisme
koping individu dalam sebuah hubungan
atau interaksi dengan orang lain dan
menghasilkan memberi dan menerima cinta
dan kasih sayang, perhatian dan nilai.
Konsep Manusia
1. Input
Sistem adaptasi memiliki input dari internal
individu berupa suatu stimulus. Stimulus
merupakan suatu unit informasi, kejadian,
atau energi yang berasal dari lingkungan.
2. Proses
Roy menggunakan istilah mekanisme
koping untuk menjelaskan proses kontrol
dari individu sebagai suatu sistem adaptasi.
Mekanisme koping dapat dipengaruhi oleh
faktor genetik dan dapat dipelajari.
Mekanisme tersebut dinamakan regulator
dan kognator.
2. Lanjutan....
2.1 Sub sistem regulator
Perantara sistem regulator berupa kimiawi,
saraf atau endokrin
2.2. Sub sistem kognator
Proses kontrol kognator berhubungan dengan
fungsi otak yang tinggi terhadap persepsi atau
proses informasi, pengambilan keputusan, dan
emosi
3. Efektor
Roy mendefinisikan sistem efektor
merupakan sistem adaptasi proses internal
yang terjadi pada individu yang meliputi:
fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan
ketergantungan.
4. Output
Perilaku seseorang berhubungan dengan
metode adaptasi. Koping yang tidak efektif
berdampak terhadap respons sakit
(maladaptif). Jika klien masuk pada zona
maladaptif maka klien mempunyai masalah
keperawatan (adaptif).
Konsep keperawatan
Roy mendefinisikan bahwa tujuan
keperawatan adalah meningkatkan respons
adaptasi yang berhubungan dengan empat
model respons adaptasi. Perubahan internal,
eksternal, dan stimulus input bergantung
dari kondisi koping individu. Kondisi
koping menggambarkan tingkat adaptasi
seseorang. Tingkat adaptasi ditentukan oleh
stimulus fokal, kontekstual, dan residual.
Konsep sehat sakit

Roy mendefinisikan sehat sebagai suatu kontinum


dari meninggal sampai dengan tingkatan tertinggi
sehat. Dia menekankan sehat merupakan suatu
keadaan dan proses dalam upaya menjadikan
dirinya terintegrasi secara keseluruhan yaitu fisik,
mental, dan sosial. Integritas adaptasi individu
dimanifestasikan oleh kemampuan individu untuk
memenuhi tujuan mempertahankan pertumbuhan
dan reproduksi.
Konsep Lingkungan
Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua
kondisi yang berasal dari internal dan eksternal.
Lingkungan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi,
ataupun psikologis yang diterima individu dan
dipersepsikan sebagai suatu ancaman. lingkungan
internal adalah keadaan proses mental dalam
tubuh individu (berupa pengalaman, kemampuan
emosional, kepribadian) dan proses stresor
biologis yang berasal dari dalam tubuh individu.
Proses Keperawatan

Model ilmu keperawatan dari adaptasi roy


memberikan pedoman kepada perawat
dalam mengembangkan asuhan
keperawatan melalui proses keperawatan.
Unsur proses keperawatan meliputi
pengkajian, penetapan diagnosa, intervensi,
dan evaluasi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai