Anda di halaman 1dari 12

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

ANDINI PERSADA MAMUJU


PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER


MATA KULIAH (MK) Kode Rumpun MK Bobot (SKS) SEMESTER Tgl
Penyus
unan
Keperawatan Medikal Keterampilan Dan Keahlian Program Studi 3 V 17
Bedah III (2 T, 1 P) Septem
ber
2019
OTORISASI Pengembang RPS Koordinator MK. Ketua Prodi
Ns. Akbar Nur, S.Kep., M. Kep Ns. Akbar Nur, S. Kep., M. Kep Ns. I Kadek Dwi Suarjana, S.
Kep., M. Kep

CAPAIAN CPL PRODI


PEMBELAJARAN SIKAP
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika;
c. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
d. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
e. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
f. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila;
g. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
h. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
i. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan
j. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
k. mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan
professional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan;
l. mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia;
m. memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan
sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal
dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya.

PENGUASAAN PENGETAHUAN
a. menguasai filosofi, paradigma, teori keperawatan, khususnya konseptual model dan middle range theories;
b. menguasai konsep teoritis ilmu biomedik;
c. menguasai nilai-nilai kemanusiaan(humanity values);
d. menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok , pada
bidang keilmuan keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan
keluarga, keperawatan gerontik, dan keperawatan komunitas, keperawatan gawat darurat dan kritis, manajemen keperawatan, serta
keperawatan bencana;
e. menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan;
f. menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik;
g. menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer,
sekunder dan tertier;
h. menguasai prinsip dan prosedur bantuan hidup lanjut (advance life support) dan penanganan trauma (basic trauma cardiac life
support/BTCLS) pada kondisi kegawatdaruratan dan bencana;
i. menguasai konsep dan prinsip manajemen keperawatan secara umum dan dalam pengelolaan asuhan keperawatan kepada klien di berbagai
tatanan pelayanan kesehatan;
j. menguasai pengetahuan faktual tentang sistem informasi asuhan keperawatan dan kesehatan
k. menguasai prinsip-prinsip K3, hak dan perlindungan kerja ners, keselamatan pasien dan perawatan berpusat atau berfokus pada pasien
l. menguasai metode penelitian ilmiah.

KETERAMPILAN KHUSUS
a. mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai
standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia;
b. mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas,
keperawatan jiwa, atau keperawatan komunitas (termasuk keperawatan keluarga dan keperawatan gerontik) sesuai dengan delegasi dari ners
spesialis;
c. mampu melaksanakan prosedur penanganan trauma dasar dan jantung (basic trauma and cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat
darurat/bencana sesuai standar dan kewenangannya;
d. mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang
didelegasikan;
e. mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian
dari berbagai sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan;
f. mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat,
yang peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat;
g. mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak diharapkan secara cepatdan tepat dan melaporkan
kondisi dan tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan;
h. mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain;
i. mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga
/pendamping/penasehat untuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya;
j. mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan
yang dilaksanakannya;
k. mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP;
l. mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik asuhan keperawatan;
m. mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang rawat dalam lingkup tanggungjawabnya;
n. mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi;
o. mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional
lain serta kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat.

KETERAMPILAN UMUM
a. bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar
kompetensi kerja profesinya;
b. membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
c. menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku,
serta kode etik profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat akademik;
d. mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya;
e. meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja;
f. bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya;
g. melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan
oleh sejawat;
h. memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya;
i. bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya;
j. mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan kliennya;
k. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan
hasil kerja profesinya;
l. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.
CPMK
Setelah mempelajari mata ajar Keperawatan medikal bedah 1II, maka mahasiswa mampu membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan
keterampilan klinis keperawatan sistem muskuloskeletal, integument, persepsi sensori, dan persarafan dalam melakukan pengkajian asuhan
keperawatan, mengintegrasikan hasil-hasil penelitian, melaksanakan fungsi advokasi, dan mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada
pemenuhan kebutuhan klien dewasa.
DESKRIPSI SINGKAT Fokus mata ajar ini adalah pada pemenuhan kebutuhan klien dewasa dengan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan
MK persarafan. Pemberian asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan berdasarkan
proses keperawatan denganmengaplikasikan ilmu biomedik seperti biologi, histologi, biokimia,anatomi, fisiologi, patofisiologi, ilmu keperawatan
medikal bedah, ilmu penyakit dalam, farmakologi, bedah, nutrisi dan rehabilitasi. Gangguan dari sIstem tersebut meliputi gangguan peradangan,
kelainan degenerative, trauma, yang termasuk dalam 10 kasus terbesar baik lokal, regional, nasional dan internasional. Lingkup bahasan mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi asuhan terhadap klien. Intervensi keperawatan meliputi terapi Modalitas Keperawatan pada berbagai kondisi
termasuk terapi komplementer. Proses pembelajaran dilakukan melalui kuliah pakar, collaborative learning (CL) dan Belajar Berdasarkan Masalah
(BDM), dan praktik laboratorium.
BAHAN KAJIAN/ Setelah mempelajari mata ajar Keperawatan Medikal Bedah (KMB) 1, maka mahasiswa diharapkan mampu :
MATERI 1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan
PEMBELAJARAN pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan pada
klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi masalah sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi
sensori dan persarafan
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi
sensori dan persarafan pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis
5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan pada klien
dewasa
6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan
pada klien dewasa sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan
efektif.
PUSTAKA UTAMA
1. Ackley B.J., Ladwig G.B. (2014). Nursing Diagnosis Handbook: An Evidence- Based Guide to Planning Care. 10th edition. Mosby: Elsevier
Inc.Barber
2. B, Robertson D, (2012).Essential of Pharmacology for Nurses, 2nd edition, Belland Bain Ltd, Glasgow
3. Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa
Indonesia 8. Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
4. Bulechek G.M., Butcher H.K., Dochterman J.M., Wagner C. (2013). Nursing Interventions Classifications (NIC). 6th edition. Mosby: Elsevier
Inc.
5. Dudek,S. G. (2013). Nutrition Essentials for Nursing Practice, 7th. Lippincott: William Wilkins
6. Grodner M., Escott-Stump S., Dorner S. (2016) Nutritional Foundations and Clinical Applications: A Nursing Approach. 6th edition. Mosby:
Elsevier Inc.
7. Johnson, M., Moorhead, S., Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Maas, M. L. & Swanson, S. (2012). NOC and NIC Linkages to NANDA-I and
Clinical Conditions: Supporting Critical Reasoning and Quality Care, 3rd edition. Mosby:Elsevier Inc.
8. Hall E. (2014). Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi Bahasa Indonesia 12. Saunders: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
9. Huether S.E. and McCance K.L. (2016) Understanding Pathophysiology. 6th edition. Mosby: Elsevier Inc.
10. Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems.
9th edition. Mosby: Elsevier Inc.
11. Lynn P. (2011). Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer Health
12. Madara B, Denino VP, (2008). Pathophysiology; Quick Look Nursing, 2nd ed. Jones and Barklet Publisher, Sudbury
13. McCance, K.L. & Huether, S. E. (2013). Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in Adults and Children, 7th edition. Mosby: Elsevier
Inc
14. McCuistion L.E., Kee, J.L. and Hayes, E.R. (2014). Pharmacology: A Patient- CenteredNursing process approach. 8th ed. Saunders: Elsevier
Inc
15. Moorhead S., Johnson M., Maas M.L., Swanson E. (2013). Nursing Outcomes Classifications (NOC): Measurement of Health Outcomes. 5th
edition. Mosby: Elsevier Inc.
16. Nanda International. (2014). Nursing Diagnoses 2015-17: Definitions and Classification (Nanda International). Philladelphia: Wiley Blackwell
17. Silverthorn, D. U. (2012). Human Physiology: An Integrated Approach (6th Edition)
18. Skidmore-Roth, Linda (2016). Mosby's 2016Nursing Drug Reference. 29th edition.Mosby : Elsevier Inc
19. Waugh A., Grant A., Nurachmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Ross dan Wilson. Edisi Indonesia 10. Elsevier
(Singapore) Pte.Ltd.
20. Waugh A., Grant A. (2014). Buku Kerja Anatomi dan Fisiologi Ross and Wilson. Edisi Bahasa Indonesia 3. Churchill Livingstone: Elsevier
(Singapore) Pte.Ltd.

PENDUKUNG
1. Buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) “Definisi dan Indikator Diagnostik” edisi 1
2. Buku Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) “Definisi dan Tindakan Keperawatan” edisi 1
3. Buku NANDA 1 Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018-2020
4. Buku Nursing Intervension Clacification (NIC)
5. Buku Nursing Outcomes Classification (NOC)
6. journal Cinahl, Proquest, Pubmed, http://www.nursingsociety.org yang dapat diakses melalui internet
DOSEN PENGAMPU Ns. Akbar Nur, S. Kep., M. Kep
MATA KULIAH Ilmu Keperawatan Dasar, IDK, KMB I, KMB II
PRASYARAT

Sub-CPMK Bentuk , metode


Minggu (Kemampuan akhir tiap Indikator Penilaian Kriteria dan bentuk penilaian pembelajaran dan Materi Pembelajaran Bobot
Ke- tahapan belajar) penugasan (pustaka) Penilaian
(media & sumber belajar)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pemahaman yang baik Mahasiswa mengetehaui mengetehaui tahapan, tujuan Kuliah, Worksheet, Diskusi 1. Penjelasan tujuan
terhadap tujuan, tahapan, tujuan program, program, penilaian dan & Tanya pembelajaran dan
program, proses penilaian dan sasaran dari sasaran dari setiap tugas Jawab, LCD, White Board, mekanismepembelajaran
penilaian dan sasaran setiap tugas dalam dalam mengikuti mata kuliah laptop 2. PembagianKelompok
I 1%
dari setiap tugas dalam mengikuti mata kuliah keperawatan medikal bedah I 3. Pembagian kasus
pembelajaran keperawatan medikal bedah
keperawatan medikal I
bedah I
Melakukan simulasi 1. Mampu membuat 1. Melakukan praktikum, Ceramah, praktikum, SGD, 1. Anatomi, fisiologi, dan
asuhan keperawatan dan ASKEP (pengkajian, Case study ASKEP Case study, SGD, Project biokimia terkait sistem
melakukan simulasi penegakan diagnosis, system pernapasan pada Based learning (PjBL), muskuloskeletal
II
pendidikan kesehatan perencanaan, klien fraktur dan dislokasi Discov ery learning (DL). 2. Patofisiologi, farmakologi
dengan kasus gangguan implementasi dan dengan memperhatikan Tugas kelompok: membuat dan terapi diet pada
sistem muskuloskeletal, evaluasi) secara aspek legal etik dan ASKEP fokus system gangguan sistem
pada klien dewasa komprehensif meliputi mengikuti standart musculoskeletal (fraktur dan muskuloskeletal (fraktur,
dengan bio-psiko-sosio-spiritual) pengkajian yang telah dislokasi) dan , membuat dislokasi)
memperhatikan aspek pada sistem ditetapkan, (praktikum). satuan acara penyuluhan 3. Asuhan keperawatan
legal dan etis. muskuloskeletal (fraktur 2. Mampu melakukan (SAP). (pengkajian, analisa data,
dan dislokasi) Pendidikan kesehatan leaflet LCD, White Board, diagnosis keperawatan,
2. Mampu melakukan pada masalah gangguan laptop, jurnal dan buku- intervensi, implementasi
pendidikan kesehatan sistem muskuloskeletal buku referensi dan evaluasi secara 4%
dengan kasus gangguan (fraktur, dislokasi) pada komprehensif meliputi
system musculoskeletal klien dewasa dengan bio-psiko-sosio-spiritual)
(fraktur, dislokasi) pada memperhatikan aspek sistem muskuloskeletal.
klien dewasa dengan legal dan etis, melakukan 4. Pendidikan kesehatan
memperhatikan aspek simulasi penyuluhan pada masalah gangguan
legal dan etis. pendidikan kesehatan sistem muskuloskeletal.
5. Upaya-upaya pencegahan
primer, sekunder dan
tersier pada masalah
gangguan sistem
muskuloskeletal
Persiapan, pelaksanaan
dan paska pemeriksaan
diagnostik dan
laboratorium pada
masalah gangguan sistem
muskuloskeletal

Mengintegrasikan asil- 1. Mampu mengintegrasikan 1. Mampu menerapkan Ceramah, SGD, Case study, 1. Hasil-hasil penelitian
hasil penelitian ke dalam hasil-hasil penelitian hasil-hasil penelitian SGD, Project Based tentang penatalaksanaan
asuhan keperawatan dalam melakukan asuhan dalam melakukan asuhan learning (PjBL), Discov ery gangguan sistem
dalam keperawatan system keperawatan pada system learning (DL. muskuloskeletal.
mengatasi masalah muskuloskeletal muskuloskeetal. Mencari Tugas kelompok: membuat 2. Trend dan issue terkait
sistem muskuloskeletal 2. Mampu melakukan referensi jurnal dengan satuan acara penyuluhan gangguan system
dan Melakukan simulasi manajemen kasus ASKEP kasus system (SAP) dan PICOT jurnal ( muskuloskeletal
III-IV pengelolaan asuhan pada gangguan system musculoskeletal. Evidence based practice) 3. Evidence based practice 6%
keperawatan pada musculoskeletal (fraktur, 2. Melakukan manajemen pada masalah gangguan dalam penatalaksanaan
sekelompok klien dislokasi) pada klien pengelolaan ASKEP sistem musculoskeletal dan gangguan sistem
dengan gangguan sistem dewasa. system musculoskeletal Membuat simulasi muskuloskeletal
muskuloskeletal pada (fraktur, dislokasi) pada pengelolaan ASKEP dan 4. Manajemen kasus pada
klien dewasa dengan klien dewasa dengan mampu menetapkan gangguan sistem
memperhatikan aspek memperhatikan aspek intervensi keperawatan muskuloskeletal
legal dan etis legal etik dan mengikuti pada masalah gangguan
standart pengkajian yang system musculoskeletal
telah ditetapkan, (fraktur, dislokasi).
melakukan praktikum dan LCD, White Board, laptop,
studi kasus jurnal dan buku-buku
referensi

Mendemonstrasikan Mampu memberikan Mampu menetapkan Ceramah, SGD, Case study, 1. Intervensi keperawatan
intervensi eperawatan intervensi keperawatan pada intervensi keperawatan yang SGD, Project Based pada sistem
pada kasus dengan klien dengan kasus tepat pada kasus gangguan learning (PjBL), Discov ery muskuloskeletal.
gangguan sistem sistem gangguan system system musculoskeletal learning (DL). 2. Body movement / body
muskuloskeletal, pada musculoskeletal (fraktur, (fraktur, dislokasi). Tugas kelompok: mechanic
klien dewasa dislokasi) pada klien melakukan praktikum dan membuat simulasi 3. Ambulasi dini
sesuai dengan standar dewasa sesuai dengan studi kasus pengelolaan ASKEP dan 4. Fiksasi dan imobilisasi
V yang berlaku dengan standar yang berlaku dengan mampu menetapkan 5. ROM exercise 5%
berfikir kreatif dan berfikir kreatif dan inovatif intervensi keperawatan 6. Pain management
inovatif sehingga sehingga menghasilkan pada masalah gangguan 7. Wound care
menghasilkan pelayanan pelayanan yang efisien dan sistem musculoskeletal
yang efisien dan efektif. efektif (fraktur, dislokasi).
Vidio, LCD, White Board,
laptop, jurnal dan buku-
buku referensi. praktikum
Melaksanakan fungsi 1. Mampu melakukan 1. Mampu menjelaskan Ceramah, SGD, Case study, 1. Peran dan fungsi perawat
advokasi pada kasus fungsi advokasi pada fungsi advokasi perawat SGD, Project Based 2. Fungsi advokasi pada
dengan gangguan sistem kasus system pada kasus gangguan learning (PjBL), Discov ery kasus dengan gangguan
muskuloskeletal, muskuloskeletal system muskuloskeletal, learning (DL). sistem muskuloskeletal,
integumen, persepsi 2. Mampu melakukan case study. Tugas kelompok: membuat integumen, persepsi
sensori dan persarafan fungsi advokasi pada 2. Mampu menjelaskan simulasi pengelolaan sensori dan persarafan
pada klien dewasa kasus system integumen fungsi advokasi perawat ASKEP dan mampu pada klien dewasa
3. Mampu melakukan pada kasus gangguan menetapkan intervensi
fungsi advokasi pada system integumenr, keperawatan pada masalah
VI 4%
kasus system persepsi case study. gangguan musculoskeletal
sensori 3. Mampu menjelaskan (fraktur, dislokasi).
4. Mampu melakukan fungsi advokasi perawat Vidio, LCD, White Board,
fungsi advokasi pada pada kasus gangguan laptop, jurnal dan buku-
kasus system persarafan persepsi sensori, case buku referensi
study
4. Mampu menjelaskan
fungsi advokasi perawat
pada kasus system
persarafan, case study..
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
VII 20%
Melakukan simulasi 1. Mampu membuat 1. Melakukan praktikum, Ceramah, praktikum, SGD, 1. Anatomi, fisiologi, dan
asuhan keperawatan dan ASKEP (pengkajian, Case study ASKEP Case study, SGD, Project biokimia terkait sistem
melakukan simulasi penegakan diagnosis, system integument (luka Based learning (PjBL), integument dan persepsi
pendidikan kesehatan perencanaan, bakar) dan persepsi Discov ery learning (DL). sensori
dengan kasus gangguan implementasi dan sensori (glaukoma, Tugas kelompok: membuat 2. Patofisiologi, farmakologi
sistem integument dan evaluasi) secara katarak,otitis, vertigo) ASKEP fokus system dan terapi diet pada
persepsi sensori, pada komprehensif meliputi dengan memperhatikan integumen (luka bakar) dan gangguan sistem
klien dewasa dengan bio-psiko-sosio-spiritual) aspek legal etik dan persepsi sensori (glaukoma, integument (luka bakar)
memperhatikan aspek pada sistem integument mengikuti standart katarak,otitis, vertigo) serta dan persepsi sensori
legal dan etis. (luka bakar) dan pengkajian yang telah membuat satuan acara (glaucoma, katarak, otitis,
persepsi sensori ditetapkan, (praktikum). penyuluhan (SAP). vertigo)
(glaukoma, katarak,otitis, 2. Mampu melakukan leaflet LCD, White Board, 3. Asuhan keperawatan
vertigo) Pendidikan kesehatan laptop, jurnal dan buku- (pengkajian, analisa data,
2. Mampu melakukan pada masalah gangguan buku referensi. praktikum diagnosis keperawatan,
pendidikan kesehatan sistem integument (luka intervensi, implementasi
dengan kasus gangguan bakar) dan persepsi dan evaluasi secara
system integumen (luka sensori (glaukoma, komprehensif meliputi
bakar) dan persepsi katarak,otitis, vertigo) bio-psiko-sosio-spiritual)
VIII-IX 6%
sensori (glaukoma, pada klien dewasa dengan sistem integumen dan
katarak,otitis, memperhatikan aspek persepsi sensori.
vertigo) pada klien legal dan etis. melakukan 4. Pendidikan kesehatan
dewasa dengan praktikum dan pada masalah Gangguan
memperhatikan aspek penyuluhan pendidikan system integument dan
legal dan etis. kesehatan system persepsi sensori
5. Upaya-upaya pencegahan
primer, sekunder dan
tersier pada masalah
gangguan sistem
integument dan system
persepsi sensori
6. Persiapan, pelaksanaan
dan paska pemeriksaan
diagnostik dan
laboratorium pada
masalah gangguan sistem
integument dan system
persepsi sensori
Mengintegrasikan hasil- 1. Mampu 1. Mampu menerapkan Ceramah, SGD, Case study, 1. Hasil-hasil penelitian
hasil penelitian ke dalam mengintegrasikan hasil- hasil-hasil penelitian SGD, Project Based tentang penatalaksanaan
asuhan keperawatan hasil penelitian dalam dalam melakukan asuhan learning (PjBL), Discov ery gangguan sistem
dalam mengatasi melakukan asuhan keperawatan pada system learning (DL). integument dan system
masalah sistem keperawatan system integument (luka bakar) Tugas kelompok: membuat persepsi sensori
integument dan persepsi integument dan system dan system persepsi PICOT jurnal ( Evidence 2. Trend dan issue terkait
sensori serta Melakukan persepsi sensori sensori (glaukoma, based practice) pada gangguan system
simulasi pengelolaan 2. Mampu melakukan katarak,otitis, vertigo) masalah gangguan sistem integument dan system
asuhan keperawatan manajemen kasus Mencari referensi jurnal integument (luka bakar) dan persepsi sensori
pada sekelompok klien ASKEP pada gangguan dengan kasus system system persepsi sensori 3. Evidence based practice
dengan gangguan sistem system integument musculoskeletal. (glaukoma, katarak,otitis, dalam penatalaksanaan
integument dan persepsi (luka bakar) dan 2. Melakukan manajemen vertigo) dan Membuat gangguan sistem
sensori pada klien system persepsi sensori pengelolaan ASKEP simulasi pengelolaan integument dan persepsi
X-XI dewasa dengan (glaukoma, system integument (luka ASKEP dan mampu sensori 6%
memperhatikan aspek katarak,otitis, vertigo) bakar) dan system menetapkan intervensi 4. Manajemen kasus pada
legal dan etis pada klien dewasa. persepsi sensori keperawatan pada masalah gangguan sistem
(glaukoma, katarak,otitis, gangguan system integument dan system
vertigo) pada klien integument (luka bakar) dan persepsi sensori
dewasa dengan system persepsi sensori
memperhatikan aspek (glaukoma, katarak,otitis,
legal etik dan mengikuti vertigo).
standart pengkajian yang LCD, White Board, laptop,
telah ditetapkan, jurnal dan buku-buku
melakukan praktikum referensi
dan studi kasus

Mendemonstrasikan Mampu memberikan Mampu menetapkan Ceramah, SGD, Case study, 1. Intervensi keperawatan
intervensi eperawatan intervensi keperawatan pada intervensi keperawatan yang SGD, Project Based pada sistem integument
pada kasus dengan klien dengan kasus tepat pada kasus gangguan learning (PjBL), Discov ery dan system persepsi
gangguan sistem sistem gangguan system system integument (luka learning (DL). sensori
integument dan system integument (luka bakar) dan bakar) dan system persepsi Tugas kelompok: 2. Irigasi mata
XII persepsi sensori, pada system persepsi sensori sensori (glaukoma, membuat simulasi 3. Tetes mata 4%
klien dewasa sesuai (glaukoma, katarak,otitis, katarak,otitis, vertigo) pengelolaan ASKEP dan 4. Irigasi telinga
dengan standar yang vertigo) pada klien dewasa melakukan praktikum dan mampu menetapkan 5. Tetes telinga
berlaku dengan berfikir sesuai dengan standar yang studi kasus intervensi keperawatan 6. Pain management
kreatif dan inovatif berlaku dengan berfikir pada masalah gangguan 7. Wound care
sehingga kreatif dan inovatif sehingga sistem integument (luka
Menghasilkan pelayanan menghasilkan pelayanan bakar) dan system persepsi
yang efisien dan efektif. yang efisien dan efektif sensori (glaukoma,
katarak,otitis, vertigo).
Vidio, LCD, White Board,
laptop, jurnal dan buku-
buku referensi . praktikum
Melakukan simulasi 1. Mampu membuat 1. Melakukan praktikum, Ceramah, praktikum, SGD, 1. Anatomi, fisiologi, dan
asuhan keperawatan dan ASKEP (pengkajian, Case study ASKEP system Case study, SGD, Project biokimia terkait sistem
melakukan simulasi penegakan diagnosis, persarafan (Stroke, tumor Based learning (PjBL), persarafan
pendidikan kesehatan perencanaan, otak, meningitis). dengan Discov ery learning (DL). 2. Patofisiologi, farmakologi
dengan kasus gangguan implementasi dan memperhatikan aspek legal Tugas kelompok: membuat dan terapi diet pada
sistem persarafan, pada evaluasi) secara etik dan mengikuti ASKEP fokus system gangguan sistem
klien dewasa dengan komprehensif meliputi standart pengkajian yang persarafan (Stroke, tumor persarafan (Stroke, tumor
memperhatikan aspek bio-psiko-sosio-spiritual) telah ditetapkan, otak, meningitis) serta otak, meningitis)
legal dan etis. pada sistem persarafan (praktikum). membuat satuan acara 3. Asuhan keperawatan
(Stroke, tumor otak, 2. Mampu melakukan penyuluhan (SAP). (pengkajian, analisa data,
meningitis). Pendidikan kesehatan pada leaflet LCD, White Board, diagnosis keperawatan,
2. Mampu melakukan masalah gangguan sistem laptop, jurnal dan buku- intervensi, implementasi
pendidikan kesehatan persarafan (Stroke, tumor buku referensi dan evaluasi secara
dengan kasus gangguan otak, meningitis). pada komprehensif meliputi
system persarafan klien dewasa dengan bio-psiko-sosio-spiritual)
XIII (Stroke, tumor otak, memperhatikan aspek legal sistem persaafan 5%
meningitis) pada klien dan etis. melakukan 4. Pendidikan kesehatan
dewasa dengan praktikum dan penyuluhan pada masalah Gangguan
memperhatikan aspek pendidikan kesehatan system persarafan
legal dan etis. 5. Upaya-upaya pencegahan
primer, sekunder dan
tersier pada masalah
gangguan sistem
persarafan.
6. Persiapan, pelaksanaan
dan paska pemeriksaan
diagnostik dan
laboratorium pada
masalah gangguan sistem
persarafan

Mengintegrasikan hasil- 1. Mampu 1. Mampu menerapkan Ceramah, SGD, Case study, 1. Hasil-hasil penelitian
XIV 4%
hasil penelitian ke dalam mengintegrasikan hasil- hasil-hasil penelitian SGD, Project Based tentang penatalaksanaan
asuhan keperawatan hasil penelitian dalam dalam melakukan asuhan learning (PjBL), Discov ery gangguan sistem
dalam mengatasi melakukan asuhan keperawatan pada system learning (DL). persarafan.
masalah sistem keperawatan system persarafan (Stroke, tumor Tugas kelompok: membuat 2. Trend dan issue terkait
persarafan dan persarafan (Stroke, tumor otak, meningitis). Mencari PICOT jurnal ( Evidence gangguan system
Melakukan simulasi otak, meningitis). referensi jurnal dengan based practice) pada integument dan system
pengelolaan asuhan 2. Mampu melakukan kasus system masalah gangguan sistem persarafan.
keperawatan pada manajemen kasus musculoskeletal. persarafan (Stroke, tumor 3. Evidence based practice
sekelompok klien ASKEP pada gangguan 2. Melakukan manajemen otak, meningitis) dan dalam penatalaksanaan
dengan gangguan sistem system persarafan pengelolaan ASKEP Membuat simulasi gangguan sistem
persarafan pada klien (Stroke, tumor otak, system persarafan pengelolaan ASKEP dan persarafan
dewasa dengan meningitis). pada klien (Stroke, tumor otak, mampu menetapkan 4. Manajemen kasus pada
memperhatikan aspek dewasa. meningitis). pada klien intervensi keperawatan gangguan sistem
legal dan etis dewasa dengan pada masalah gangguan persarafan
memperhatikan aspek system persarafan (Stroke,
legal etik dan mengikuti tumor otak, meningitis).
standart pengkajian yang LCD, White Board, laptop,
telah ditetapkan, jurnal dan buku-buku
melakukan praktikum dan referensi
studi kasus

Mendemonstrasikan Mampu memberikan Mampu menetapkan Ceramah, SGD, Case study, 1. Intervensi keperawatan
intervensi eperawatan intervensi keperawatan pada intervensi keperawatan yang SGD, Project Based pada sistem integument
pada kasus dengan klien dengan kasus tepat pada kasus gangguan learning (PjBL), Discov ery dan system persarafan
gangguan sistem gangguan system persarafan (Stroke, tumor learning (DL). 2. Pain management
persarafan, pada klien persarafan (Stroke, tumor otak, meningitis). Tugas kelompok: 3. Body movement / body
dewasa sesuai dengan otak, meningitis). pada klien melakukan praktikum dan membuat simulasi mechanic
standar yang berlaku dewasa sesuai dengan studi kasus pengelolaan ASKEP dan 4. Ambulasi dini
XV dengan berfikir kreatif standar yang berlaku dengan mampu menetapkan 5. Fiksasi dan imobilisasi 4%
dan inovatif sehingga berfikir kreatif dan inovatif intervensi keperawatan 6. ROM exercise
Menghasilkan pelayanan sehingga menghasilkan pada masalah gangguan
yang efisien dan efektif. pelayanan yang efisien dan persarafan (Stroke, tumor
efektif otak, meningitis).
Vidio, LCD, White Board,
laptop, jurnal dan buku-
buku referensi. praktikum

XVI UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) 20%

Anda mungkin juga menyukai