Anda di halaman 1dari 14

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

STASE KDP
MAHASISWA REGULAR

Nama Koordinator : Arieni Ramadhan.,S.Kep.,Ners,MHPE


SKS : 2 (2 pekan)
Waktu : 3 – 15 April 2023
Tempat : Rumah Sakit Umum Kasih Bunda

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2023
A. PENDAHULUAN
Pendidikan profesi keperawatan bertujuan untuk menyiapkan
peserta didik untuk mampu melaksanakan fungsi dan peran sebagai
ners. Sistem pendidikan ners terintegrasi dengan pendidikan tahap
akademik melalui penerapan model internship dengan pola bimbingan
preceptor serta sistem uji kompetensi bagi peserta didik sebelum
dinyatakan lulus sebagai ners.
Program pendidikan profesi ners merupakan tahapan proses
adaptasi profesi untuk dapat menerima pendelegasian kewenangan
secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan professional,
memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi
pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan
hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan.
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) mengacu KKNI tahun
2021, pada tahap profesi merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari KBK mengacu KKNI pada tahap akademik. Penerapan KBK
profesi menjadi berkesinambungan dengan KBK akademik. Oleh
karena itu, penerapan KBK profesi merupakan proses memantapkan
semua kompetensi yang telah dimiliki pada program akademik dan
memverifikasinya dengan memberikan kewenangan untuk
melaksanakan kompetensi tersebut.
Capaian pembelajaran yang harus dipenuhi oleh lulusan
program pendidikan profesi sesuai dengan KKNI level 7 terdiri atas 4
komponen yaitu komponen sikap, kemampuan kerja umum dan
khusus, penguasaan pengetahuan, serta kewenangan dan tanggung
jawab.
Pembelajaran pendidikan ners dengan Kurikulum Berbasis
Kompetensi menggunakan berbagai metoda pembelajaran dan
evaluasi berfokus pada mahasiswa/ Student Centered learning (SCL).
Salah satu persyaratan pelaksanaan praktek profesi adalah tersedianya
buku pedoman/ panduan praktik di setiap stase pelaksanaan praktik.
Buku panduan praktik profesi ners untuk setiap stase disusun
oleh tim kurikulum Program Studi Pendidikan Profesi Ners Institut
Kesehatan Rajawali sebagai salah satu pedoman/panduan praktik
profesi yang akan dijalankan oleh peserta didik sehingga diharapkan
peserta didik akan menjadi ners yang berkualitas, kompeten, siap
bekerja dan mampu memperlihatkan kinerja yang dapat diakui pihak
pengguna.
Semoga kerjasama antara pihak akademik yaitu Institut
Kesehatan Rajawali dengan Rumah Sakit Kasih Bunda dalam
mempersiapkan tenaga perawat dapat bermanfaat bagi peserta didik,
masyarakat, dan profesi perawat.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN PROFESI NERS
Capaian pembelajaran yang harus dipenuhi oleh lulusan
program pendidikan profesi sesuai dengan KKNI level 7 terdiri atas:

1. Komponen Sikap

a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama,moral, dan etika;
c. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
f. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila;
g. Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
h. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
i. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
j. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keperawatan
secara mandiri.
k. Mampu bertanggunggugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan
menerima tanggunggugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai
dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan
perundangan;
l. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka
budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia; memiliki sikap
menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien,
menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan
keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas
kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang
diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya.

2. Komponen Penugasan

a. Menguasai filosofi, paradigma, teori keperawatan, khususnya konseptual model


dan middle range theories menguasai konsep teoritis ilmu biomedik;
b. Menguasai nilai-nilai kemanusiaan (humanity values); yang dilakukan secara
mandiri atau berkelompok, pada bidang keilmuan keperawatan dasar,
keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas,
keperawatan jiwa, keperawatan keluarga, keperawatan gerontik, dan
keperawatan komunitas, serta keperawatan bencana;
c. Menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan;
d. Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik;
e. Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian
dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer, sekunder dan
tertier;
f. Menguasai prinsip dan prosedur bantuan hidup lanjut (advance life support)
dan penanganan trauma (basic trauma cardiac life support/btcls) pada kondisi
kegawatdaruratan dan bencana
g. Menguasai konsep dan prinsip manajemen keperawatan secara umum dan
dalam pengelolaan asuhan keperawatan kepada klien di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan.
3. Komponen Keterampilan Khusus

a. Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan


berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai
standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang
telah atau belum tersedia;
b. Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan
medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa,
atau keperawatan komunitas (termasuk keperawatan keluarga dan
keperawatan gerontik) sesuai dengan delegasi dari ners spesialis;
c. Mampu melaksanakan prosedur penanganan trauma dasar dan jantung (basic
trauma and cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat darurat/bencana
sesuai standar dan kewenangannya;
d. Mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan
supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang
didelegasikan;
e. Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan
terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai
sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan;
f. Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan
keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang
peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien
individu, keluarga dan masyarakat;
g. Mampu melakukan intervensi yang dipilih dengan latar belakang jurnal atau
artikel hasil penelitian yang sesuai dengan evidence-based nursing;
h. Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien
yang tidak diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan
tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan;
i. Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara
reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain;
j. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan
informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga/pendamping/ penasehat
utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung
jawabnya;
k. Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah
kritis, dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang
dilaksanakannya;
l. Mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP
m. Mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik
asuhan keperawatan;
n. Mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang
rawatdalam lingkup tanggungjawabnya;
o. Mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk menghasilkan
langkah-langkah pengembangan strategis organisasi;
p. Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi
kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta
kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya
hidup dan lingkungan yang sehat.

4. Komponen Keterampilan Umum

a. Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan
memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi
kerja profesinya;
b. Membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan
profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
c. Menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang
keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode etik
profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat akademik;
d. Mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat
bagi pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat
terutama masyarakat profesinya;
e. Memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang
profesinya;
f. Bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan
masalah pekerjaan bidang profesinya;
g. Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi
dan kliennya;

C. DESKRIPSI DAN KOMPETENSI KEPERAWATAN DASAR


PROFESI (KDP)
1. Deskripsi Praktik Klinik Keperawatan Dasar Profesi
Program Keperawatan Dasar Profesi (KDP) merupakan bagian dari rangkaian proses
program profesi pendidikan keperawatan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa
program profesi di Pendidikan Tinggi Keperawatan. Program ini dijalankan pada awal
program profesi diberbagai rumah sakit. Kemampuan yang dicapai selama program ini
akan menjadi dasar kemampuan di mata ajar profesi selanjutnya.
Setelah menjalankan program ini, mahasiswa diharapkan mampu menentukan
gangguan kebutuhan dasar yang terjadi pada klien dan melaksanakan tindakan-
tindakan dasar keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien dan keluarga.
Mahasiswa juga diharapkan mampu menggunakan pendekatan proses keperawatan
sebagai dasar analisis kegiatan yang dilakukan di setiap tindakan.
Keterampilan dasar keperawatan difokuskan untuk mengasah kemampuan mahasiswa
agar mampu bersikap dan bertindak sebagai perawat profesional. Kemampuan yang
dimaksud adalah: kemampuan melakukan analisis gangguan kebutuhan dasar klien
dan keluarga, bersikap caring di setiap kesempatan memberikan asuhan keperawatan,
membina hubungan interpersonal kepada klien dan keluarganya, memberikan asuhan
saat klien dan keluarga mengalami gangguan fisik dan emosional
2. Kompetensi Praktik Klinik Keperawatan Dasar Profesi
Bila merawat klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan dasar, mahasiswa
mampu:
a. Menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan
serta dapat melakukan perencanaan pulang yang adekuat
1) Menegakkan diagnosa keperawatan yang terkait dengan gangguan kebutuhan dasar
klien dan keluarga
2) Menjelaskan rasional diagnosa dan tindakan keperawatan untuk mengatasi
gangguan
b. Mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan profesional dalam:
1) Menunjukkan sikap caring di setiap asuhan keperawatan yang diberikan
2) Menerapkan tindakan universal precaution di setiap asuhan keperawatan yang
diberikan (keamanan dan kenyamanan)
3) Membina komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga (komunikasi)
4) Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kecemasan (stres koping)
5) Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi gangguan konsep diri (konsep
diri)
6) Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kehilangan dan berduka (nilai
dan keyakinan)
7) Memberikan pendidikan kesehatan dan perencanaan pulang untuk klien dan
keluarga (nilai dan keyakinan)
8) Melakukan pemeriksaan fisik umum (general survey)
9) Melakukan penyadapan ekg 12 lead (sirkulasi)
10) Melatih nafas dalam dan batuk efektif (oksigenasi)
11) Melakukan fisioterapi dada (oksigenasi)
12) Memberikan terapi oksigen melalui nasal kanula dan masker (oksigenasi)
13) Melatih rentang pergerakan sendi (rps) (mobilisasi)
14) Mengatur posisi klien di tempat tidur (mobilisasi)
15) Memindahkan klien (mobilisasi)
16) Memandikan klien di tempat tidur (integritas kulit)
17) Merawat mulut klien penurunan kesadaran (integritas kulit)
18) Merawat perineum (integritas kulit)
19) Memasang dan melepaskan ngt (cairan dan nutrisi)
20) Memberikan makan melalui ngt (cairan dan nutrisi)
21) Merawat luka sederhana (integritas kulit)
22) Melakukan kanulasi intra vena: pasang, rawat, lepas (sirkulasi)
23) Memasang kateter urin (eliminasi)
24) Melakukan enema (eliminasi)
25) Memberikan medikasi melalui intramuskular, intravena, subkutan, dan intrakutan
(keamanan dan kenyamanan)
26) Mengambil darah vena (sirkulasi)
27) Melakukan penghisapan lendir (suction) (oksigenasi)
28) Menghitung kebutuhan kalori (cairan dan nutrisi) memberikan makan per-oral
(cairan dan nutrisi)
29) Mengajarkan teknik relaksasi, distraksi, hypnoterapi, dan guided imagery. (istirahat
tidur)
30) Mengajarkan kesehatan reproduksi (seksualitas reproduksi)
31) Melakukan teknik keperawatan untuk menstabilkan suhu tubuh pasien
(thermoregulasi)
D. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Tahap Pra Profesi Ners
a. Sosialisasi profesi ners untuk menjelaskan serangkaian tujuan kegiatan yang
menjadi bagian dari program praktik profesi yang terangkum dalam buku panduan
praktik profesi.
b. Review materi untuk mengingatkan kembali beberapa materi dan demontrasi
laboratoirium
c. Ujian Kompetensi mahasiswa dengan metode OSCA (Objektive Structure Clinical
Assesment) 8 kompetensi. Apabila mahasiswa dinyatakan tidak lulus akan
dilakukan ujian remedial (perbaikan) keterampilan sampai dengan mahasiswa
dinyatakan lulus sesuai kriteria nilai yang ditetapkan.
2. Tahap Proses Profesi Ners
Peserta didik diwajibkan membuat tugas sebagai berikut:
a. Menyusun kontrak belajar hari pertama secara komprehensif. Kontrak belajar
diketik.
b. Membuat laporan pendahuluan (LP) hari pertama di ruang praktik sebanyak 2 LP.
Laporan pendahuluan ditulis tangan dalam buku tugas. Diresponsi oleh
Mentor/Preseptor dari akademik dan klinik.
c. Membuat laporan kasus utama/lengkap (LK/LA) yang dikelola selama sehari
sebanyak 1 kasus/pasien. Laporan kasus asuhan keperawatan ditulis tangan dalam
buku laporan harian. Diresponsi oleh Pembimbing Klinik.
d. Mengisi Log Book/buku target kompetensi praktik profesi sesuai stase mata kuliah
yang sedang dijalani. Target pencapaian diparaf oleh pembimbing klnik.
e. Membuat Resume asuhan keperawatan pola DAR (Data, Action, Respons) tiap
hari praktik 1 minimal 5 resume/pasien dalam satu periode yang menjadi
tanggung jawab peserta didik. Resume ditulis dalam buku laporan harian. Resume
diresponsi dan ditandatangani oleh mentor/preseptor klinik.
f. Melaksanakan ujian komprehensif/ujian klinik kepasien (K1) memberi asuhan
keperawatan selama sehari. Diresponsi oleh Penguji klinik.
g. Melaksanakan ujian komprehensif (K2) yaitu presentasi laporan kasus ujian
komprehensif (K1). Makalah laporan kasus diketik dan dijepit dengan klip setelah
diuji dan disetujui/revisi lalu dijilid dengan warna orange.
h. Seminar Kelompok

3. Tahap Pasca Profesi Ners


a. Pengumpulan nilai praktik,
b. Post test,
c. Post comference.
E. PROSES PELAKSANAAN
1. Peserta didik adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners Rajawali
Semester Genap 2022/2023 sebanyak 22 mahasiswa. Nama mahasiswa,
kelompok jadwal praktik dilampirkan
2. Wahana Praktik Keperawatan adalah Rumah Sakit Kasih Bunda dan serta
laboratorium kampus Institut Kesehatan Rajawali sebagai lahan kolaborasi
pembelajaran.
3. Peserta didik akan melaksanakan praktik profesi dengan beban studi sebanyak 2
SKS. Dimana perhitungan waktu pelaksanaan praktik profesi adalah 2 SKS x 170
menit x 16 minggu = 5.440 menit / 144 jam. Dalam 1 minggu mahasiswa akan
praktik selama 6 hari x 7,5 jam sehingga ekuivalen 45 jam/minggu. Total waktu
yang digunakan untuk praktik Keperawatan Dasar Profesi adalah 12 hari.
4. Waktu Pelaksanaan Praktik mulai tanggal 20 Maret – 1 April 2023.
F. STRATEGI PENDAMPINGAN
1. Metode Pembelajaran
a. Pre dan Post Conference. Metode ini dilakukan dengan diskusi berfokus pada:
1) Setiap peserta didik diharuskan mengemukakan kontrak belajar yang telah dibuat
secara komprehensif
2) Diskusi laporan pendahuluan sesuai dengan kasus yang akan diambil.
b. Tutorial individual. Preseptor memberikan pelatihan dan pengalaman praktik kepada
peserta didik dengan mengajarkan, memberikan konseling, menginspirasi, serta
bersikap dan bertindak sebagai ”model peran”.
c. Diskusi kasus. Preseptor menyelesaikan masalah, membantu membuat keputusan dan
menumbuhkan akuntabilitas peserta didik selama proses belajar dengan melakukan
diskusi kasus.
d. Case report dan overan dinas. Peserta didik melakukan operan dinas dengan membaca
buku laporan oleh salah satu orang perawat pelaksana dikuti semua yang
menggantikan dinas, overan dilakukan oleh ketua tim atau ketua shift.
e. Seminar tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini
f. Problem solving for better health (PSBH) adalah proses yang menantang individu
untuk memikirkan kembali masalah mereka dan peran mereka sendiri dalam
memecahkan masalah. Pendekatan ini mengundang partisipasi aktif, komitmen dan
tanggung jawab yang tepat untuk perubahan pada individu. Ketika menangani sebuah
kasus yang dialami di lapangan, seorang perawat seharusnya berpedoman pada
beberapa prinsip. Prinsip-prinsip itu diantaranya adalah menggunakan sumber daya
yang ada, memulai dengan masalah yang kecil, selanjutnya realitas dan dapat dikelola.
g. Pembelajaran mahasiswa profesi pada stase KDP akan menyesuaikan pada keadaan
pandemi Covid-19, yaitu pembelajaran akan dilakukan di Rumah Sakit dan Klinik
sebagai wahana praktik klinik. Selain Rumah Sakit dan Klinik pembelajaran
mahasiswa profesi juga akan dilakukan di laboratorium Institut Kesehatan Rajawali
untuk pencapaian kompetensi mahasiswa yang akan dibimbing oleh pembimbing
akademik.
2. Mentor/Preseptor/Clinical Instructure
a. Pembimbing akademik
1) Arieni Ramadhan, S. Kep., Ners, MHPE
2) Lucia Ariyanthi, S.Kep., Ners, MH.Kes
3) Ahmad Arifin, S.Kep., Ners, M.Kep
4) Meilirianta, S.Kep., Ners, M.Kes.
b. Supervisi
1) Lisbet Octovia Manalu, S. Kep., Ners, M. Kep.
2) Budi Rustandi, S. Kep., Ners, M. Kep.
c. Pembimbing Klinik Rumah Sakit Kasih Bunda.
3. Strategi Evaluasi Penilaian
Metode evaluasi yang digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi:
a. OSCE (Objective Stuctured Clinical Examination)
b. Test Tertulis (Essay, MCQs, Short Answer Question)
c. Permasalahan (Case Study)
d. Observasi
e. Oral Test
f. Presentasi
g. Laporan
G. EVALUASI PROGRAM PROFESI NERS
1. Evaluasi Metode Pembelajaran
a. Log book
b. Direct Observasional of Prosedure skill
c. Case test/uji kasus (SOCA = Student Oral Case Analysis)
d. Critical insidence report.
e. OSCE
f. Problem solving skill
g. Kasus lengkap, kasus singkat
h. Portfolio
2. Evaluasi Kinerja Praktik terdiri atas:
a. Log book & Direct Observasional of Procedure Skill..... = 40 %
b. Performance klinik dan Critical Insidence Report.......... = 20 %
c. Portofolio / Kontrak Belajar ....................................... = 10 %
d. OSCE (Objektif Structure Clinical Examination) .......... = 30 %
Total: = 100%
H. TATA TERTIB
1. Peserta didik harus datang 15 menit lebih awal dari jam jadwal praktik.
2. Jam jadwal praktik: Pagi pukul 06.30 s.d 15.00 WIB; Siang pukul 13.00 s.d 21.30
WIB; Malam pukul 21.30 s.d 06.30
3. Waktu istirahat selama 30 menit secara bergantian.
4. Presentasi kehadiran 100%.
5. Peserta didik wajib mengisi absensi/daftar hadir yang telah ditentukan.
6. Mengenakan pakaian seragam dan atribut sesuai ketentuan.
7. Peserta didik tidak diperkenankan memakai perhiasan selama pelaksanaan praktik.
8. Tidak meninggalkan tempat praktik tanpa sepengetahuan mentor/preseptor.
9. Apabila terjadi sesuatu hal, peserta didik tidak melaksanakan praktik maka peserta
didik wajib lapor kepada koordinator, mentor/preseptor secara tertulis dengan
melampirkan surat keterangan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.
10. Peserta didik wajib mengganti jadual praktik sesuai dengan jumlah hari tidak hadir
praktik dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sakit: sesuai dengan jumlah hari sakit (dilengkapi surat keterangan dokter)
b. Izin: 2 kali jumlah hari tidak hadir praktik (harus dilengkapi dengan surat
keterangan dari orang tua/wali)
c. Alpa (tanpa keterangan): 3 kali jumlah hari tidak hadir praktik.
d. Atau sesuai dengan ketentuan Pembimbing Klinik
11. Setiap peserta didik wajib mengikuti tata tertib praktik yang sudah ditetapkan.
12. Peserta didik wajib membawa alat pelindung diri secara pribadi berupa masker medis
dan masker cadangan minimal 2 buah, handschoon yang dibawa perkelompok, tisu
basah dan tisu kering, sabun cair, dan handsinitaizer (Sesuai dengan ketentuan rumah
sakit).
13. Hal-hal yang belum tertulis akan ditentukan kemudian.

I. Daftar Bimbingan

No. Pembimbing 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Lucia Ariyanthi, S.Kep., Ners, MH.Kes                      
2 Arieni Ramadhan, S. Kep., Ners, MHPE                      
3 Meilirianta, S.Kep., Ners, M.Kes.                      
4 Ahmad Arifin,S.Kep.,Ners,M.Kep                      

Anda mungkin juga menyukai