BUKUPANDUAN
PANDUANMODUL
MODUL
KEPERAWATAN GERONTIK
Disusun Oleh:
2019
VISI, MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
Menjadikan Program Studi Ners yang profesional dan unggul dalam manajemen disaster
pada tahun 2018.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Peningkatan angka harapan hidup (AHH) di Indonesia merupakan salah satu indikator
keberhasilambangunan di Indonesia. AHH tahun 2014 pada penduduk perempuan adalah
72,6 tahun dan laki-laki adalah 68,7 tahun. Kondisi ini akan meningkatkan jumlah lanjut usia
di Indonesia yaitu 18,1 juta jiwa (7,6% dari total penduduk). Pada tahun 2014, jumlah
penduduk lanjut usia di Indonesia menjadi 18,781 juta jiwa dan diperkirakan pada tahun
2025, jumlahnya akan mencapai 36 juta jiwa. Usia lanjut akan menimbulkan masalah
kesehatan karena terjadi kemunduran fungsi tubuh apabila tidak dilakukan upaya pelayanan
kesehatan dengan baik.
Fokus mata ajar keperawatan gerontik adalah membahas konsep dasar keperawatan
gerontik, berbagai teori keperawatan gerontik dan asuhan keperawatan dalam pemenuhan
kebutuhan dasar lansia. Penerapannya pada asuhan keperawatan gerontik melingkupi
pembahasan mengenai kebutuhan bio, psiko, sosial dan spiritual pada lanjut usia dengan
sasaran individu, keluarga dan kelompok/ komunitas.
Pembahasan mata ajar ini meliputi teori dan praktikum laboratorium dalam pemenuhan
kebutuhan klien lanjut usia dengan gangguan bio, psiko, social dan spiritual. Proses
pembelajaran mata kuliah gerontik ini diarahkan agar mahasiswa memperoleh kemampuan
dalam melakukan asuhan keperawatan yang meliputi melakukan pengkajian, menentukan
diagnosa yang sesuai, merencanakan intervensi keperawatan, melakukan tindakan
keperawatan di laboratorium dan melakukan evaluasi dan dokumentasi pada berbagai contoh
kasus gangguan kebutuhan dasar lansia. Proses pembelajaran pada mata ajar ini dilakukan
melalui teori dengan pendekatan Student Center Learning (SCL) dan praktikum laboratorium
kampus.
TUJUAN UMUM
1. Mengelola asuhan keperawatan pada lansia baik sehat maupun yang mengalami
berbagai masalah kesehatan dengan menerapkan beberapa konsep dasar gerontik,
teori biopsikososiokultural dan spiritual pada proses penuaan
2. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhan keperawatan gerontik
TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti proses pembelajaran, mahasiswa mampu :
1. Melakukan pra interaksi sehingga terbina dan terpelihara hubungan terapeutik antara
perawat dank lien
2. Mengkaji status kesehatan klien meliputi riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan
pengkajian khasus lansia
3. Merumuskan diagnose keperawatan dan menyusun rencana perawatan
4. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana dengan yang telah dibuat
5. Menggunakan upaya prevensi primer, sekunder serta tersier dalam tindakan
keperawatan
6. Menggunakan berbagai sumber daya, kerjasama antar disiplin pelayanan kesehatan
dalam melaksanakan tindakan keperawatan
7. Melakukan evaluasi hasil asuhan keperawatan
8. Mendokumentasikan proses keperawatan
9. Melakukan terapi aktifitas kelompok (TAK) pada lansia
RANCANGAN PEMBELAJARAN
1. Area Kompetensi
PENGUASAAN PENGETAHUAN
a. menguasai filosofi, paradigma, teori keperawatan, khususnya konseptual
model dan middle rangetheories;
b. menguasai konsep teoritis ilmubiomedik;
c. menguasai nilai-nilai kemanusiaan(humanityvalues);
d. menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok , pada bidang
keilmuan keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah, keperawatan anak,
keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan keluarga,
keperawatan gerontik, dan keperawatan komunitas, keperawatan gawat
darurat dan kritis, manajemen keperawatan, serta keperawatan bencana;
e. menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan;
f. menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik;
g. menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian
dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer, sekunder dan
tertier;
h. menguasai konsep dan prinsip manajemen keperawatan secara umum dan
dalam pengelolaan asuhan keperawatan kepada klien di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan;
KETERAMPILAN KHUSUS
a. mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan
berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai
standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang
telah atau belum tersedia;
b. mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan
medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa,
atau keperawatan komunitas (termasuk keperawatan keluarga dan
keperawatan gerontik) sesuai dengan delegasi dari nersspesialis;
e. mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan
terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai
sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan;
f. mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi
klien yang tidak diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan
kondisi dan tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan;
g. mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara
reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain;
h. mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan
informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat
untuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung
jawabnya;
i. mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP;
j. mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik
asuhan keperawatan;
KETERAMPILAN UMUM
a. menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang
keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode etik
profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat akademik;
e. meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui
pelatihan dan pengalaman kerja;
f. bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan
kode etik profesinya;
g. melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang
dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh
sejawat;
h. memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang
profesinya;
i. bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan
masalah pekerjaan bidang profesinya;
j. mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi
dan kliennya;
k. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.
3. Karakteristik mahasiswa
Keperawatan Gerontik ditujukan bagi mahasiswa Ilmu Keperawatan tahun ke-
4 pada smester VII.
4. Pre-Assesssment
Evaluasi yang digunakan adalah evalusi proses (formatif) dan evaluasi akhir
(sumatif) terdiri dari ujian, penugasan, tutorial, dan nilai pratikum. Syarat untuk dapa
mengikuti ujian pratikum maupun ujian adalah dengan kehadiran minimal sebagai
berikut:
a. Kuliah : 75%
b. Pratikum : 100%
5. Metode Evaluasi
Penilaian hasil belajar menggunakan penilaian formatif dan sumatif. Penilaian
formatif adalah penilaian aktifitas harian menggunakan cheklist, laporan, kuis dll.
Penilaian sumatif menggunakan ujian tertulis (MCQ) dan pratikum.
a. 40% hasil MCQ
b. 20% penugasan
c. 20% hasil SGD, terdiri dari:
a) Proses selama tutorial :50%
b) Mini kuis :50%
d. 20% hasil ujian pratikum dan simulasi, terdiri dari:
a) Proses selama praktek klinik keperawatan :50%
b) Responsi :50%
6. Topik-topik Terkait
a. Silabus Semester VII (Tujuh)
KEPERAWATAN GERONTIK
a. Topik pratikum
Proses tutorial menggunakan metode seven jump dalam menganalisiis scenario, meliputi:
Setiap skenario diselesaikan dalam satu mingggu dengan dua kali pertemuan
scenario dimana langkah 1s/d 5 dilaksanakan pada peteemuan pertama, lankah 6
dilakuakan antara pertemuan pertama dan kedua. Langkah tujuh dilakasnakan pada
pertemuan kedua.
Metode tutorial ini menuntut mahasiswa secara aktif dalam mencari informasi
atau belajar mandiri untuk memecahkan masalah.
2. Skenario tutorial
Skenario 1
General learning objective: after completing the tutorial process, the student are able to
analyzing the Nursing care of vulnerable groups
Lansia yang mengalami bedrest selama beberapa hari di Rumah Sakit, dikunjungi oleh
seorang perawat jaga. Perawat di shift sebelumnya melaporkan jika lansia mengalami
halusinasi dan delusi. Perawat kemudian mengukur level oxygen dan didapatkan nilai
kurang dari 90%. Keluarga mengatakan, lansia menolak saat diberikan minum dan
mengatakan tidak nyaman dengan pemasangan kateter.
Students task :
Method of study :
Skenario 2
General learning objective: after completing the tutorial process, the student are able to
analyzing the nursing care of refugee
Para lansia dalam sebuah elderlyhome terlibat dalam sebuah penelitian tentang
efektifitas rempah dan salah satu jenis analgetik dalam mengurangi nyeri. Sebelum
penelitian dimulai, perawat mengkaji apakah responden memiliki riwayat alergi
terhadap jenis analgetik tertentu.
Students task :
Method of study :
1. Pengertian 1. Pra lansia adalah kelompok orang dengan usia antara 40 – 59 tahun
10. Catatan
Revisi
SOP MOBILISASI
INTERAKSI
Orientasi
1. Menyampaikan salam
Rasional : Salam untuk melahirkan kedisiplinan,sopan
santun dan menyampaikan saling hormat antara perawat
dengan pasien
3. Memperkenalkan diri
Rasional :Fungsi memperkenalkan diri dengan
pasien/keluarga untuk membina hubungan saling percaya
(BHSP) kepada pasien dengan keluarganya
6. Mencuci tangan
Rasional : Mencuci tangan berfungsi untuk agar tangan
bersih saat merawat pasien
Kerja
POST INTERAKSI
SOP Nutrisi
C. Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan:
Tanyakan respon klien setelah tindakan
2. Menyampaikan tindak lanjut jika ada keluhan bisa
menghubungi perawat di ruangan
3. Berpamitan
Penampilan selama 1. Komunikasi terapeutik
tindakan 2. Menjaga keamanan pasien
References
Meiner S.E. (2015). Gerontologic Nursing. Mosby: Elsevier Inc. (Wajib)
Touhy, T., Jett, K. (2016). Ebersole & Hess’ Toward Healthy Aging. 10th edition.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A.J. & Snyder (2004). Fundamental nursing:
Concepts, process, and practice. Seventh edition. New Jersey: Pearson
Education, Inc.
Matteson, MA. And Mc Connel, E.S (1988). Gerontological Nursing: concept and
practice. Philadelphia: WB Saunders. (dianjurkan).
Miller, C.A. (2004). Nursing for wellness in older adults: theory and practice.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkin. (wajib)
Miller, C. A. (2005). Nursing care of older adults : theory and practice.