Anda di halaman 1dari 7

12

Sistem Informasi Manajemen Jalan


Di Kota Ketapang

Ferry Juniardi 1), Heri Azwansyah 2)


1,2)
Kelompok Studi Rekayasa Transportasi
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura.
e-mail : ferryjuniardi@gmai. com, heriazwansyah@gmail.com

Abstract Ketapang city as the district capital ketapan. dengan peningkatan jumlah arus lalu lintas yang
Ketapang city is a growing city needs to be supported by disebabkan oleh tidak efisiennya pengelolaan prasarana
systems that better traffic management. This study aimed transportasi dapat dihindari, ketidakefisienan dalam
to develop a management information system roads in pengelolaan jaringan transportasi tersebut pada akhirnya
the city of Ketapang. akan menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas dan
This study requires data traffic flow and road penurunan tingkat pelayanan jalan, untuk mengatasi
obtained from relevant agencies and field surveys. masalah transportasi tersebut, selain dengan membangun
This study resulted in a system that is capable of prasarana yang baru, juga dapat memamfaatkan jaringan
handling data as well as the intersection of the road and jalan yang sudah ada dengan seoptimal mungkin yang
display it in the form of a map. This system can help disertai dengan perencanaan dan pengelolaan jalan yang
users in analyzing roads and signalized intersection or baik, benar dan efisien, yang dalam ilmu transportasi
not. system can also help users filter the data that is dikenal dengan istilah manajemen jalan. Agar
based on certain criteria manajemen jalan dapat memberikan kemudahan dalam
pemahaman kondisi jalan dan sekaligus memberikan
Keywords Traffic management, Roads, Intersections
efisiensi waktu dalam proses evaluasi maka manajemen
jalan perlu dikemas dalam suatu sistem informasi yang
1. Pendahuluan lebih interaktif bagi pengguna.
Tujuan dari studi ini adalah untuk menyusun sistem
Stabilitas ekonomi dengan tingkat pertumbuhan yang
informasi manajemen jalan kota di Kota Ketapang yang
tinggi telah memberikan dampak yang besar terhadap
dapat dijadikan dasar dalam mengelola jalan sehingga
tingkat kehidupan masyarakat. Perencanaan program
dapat memperlancar arus lalu lintas secara efektif dan
pembangunan yang berazaskan pemerataan
aman.
pertumbuhan didukung oleh program berwawasan
jangka panjang dan berkesinambungan merupakan 2. TEORI DASAR
upaya untuk memberikan kemakmuran yang merata ke
Perkembangan aplikasi sistem informasi saat ini
seluruh pelosok wilayah. Pesatnya pertumbuhan
tidak lagi terbatas pada pengolahan data tabular dimana
dibidang ekonomi, mau tidak mau memunculkan
data disimpan ke dalam tabel-tabel basis data yang
kebutuhan akan prasarana dan sarana guna berjalannya
dikelola oleh perangkat lunak DBMS (database
roda perekonomian.
management system), tetapi telah berkembang untuk
Peningkatan pertumbuhan perekonomian akan
pengolahan data yang bersifat keruangan atau spasial.
meningkatkan peranan sektor transportasi dalam
Sistem informasi yang mempunyai kemampuan
menunjang pencapaian sasaran pembangunan dan hasil-
pengelolaan data spasial maupun data atribut ini
hasilnya, sebaliknya fungsi sektor transportasi akan
kemudian dikenal sebagai Sistem Informasi Geografis-
merangsang peningkatan pembangunan ekonomi, karena
SIG (Geographical Information Systems-GIS). Para
antara fungsi sektor transportasi dan pembangunan
peneliti SIG telah mengemukakan beberapa definisi
ekonomi mempunyai hubungan kausal (timbal balik).
tentang SIG itu sendiri, antara lain:
Agar pembangunan dapat berjalan dengan sukses
1. sekumpulan alat bantu (tools) untuk mengumpulkan,
maka diperlukan adanya prasarana penunjang yang
menyimpan, memanggil, mentransformasikan, dan
mempunyai peran penting untuk mendukung dan
menampilkan data spasial dari dunia nyata.
mempercepat laju pertumbuhan pembangunan, salah
2. Sebuah sistem untuk menangkap, menyimpan,
satu prasarana penunjang yang mempunyai peranan
memeriksa, memanipulasi, menganalisis, dan
penting adalah prasarana jalan.
menampilkan data yang secara spasial merujuk ke
Kota Ketapang sebagai Ibukota Kabupaten Ketapang
permukaan bumi.
sekaligus merupakan pusat pemerintahan, perdagangan,
3. Teknologi informasi yang menyimpan, menganalisis,
industri dan jasa, perlu kiranya didukung dengan sistem
dan menampilkan baik data spasial maupun data
manajemen pengelolaan lalu lintas yang handal,
non-spasial.
sehingga fungsi pelayanan prarana lalu lintas yang ada
4. Sekumpulan prosedur manual atau berbasis
dapat dioptimalkan dan permasalahan ketidak
komputer yang digunakan untuk menyimpan dan
seimbangan antara penyedian fasilitas transportasi
memanipulasi data yang bereferensi secara geografis.

Jurnal ELKHA Vol.5, No 2, Oktober 2013


13

5. Sistem pendukung keputusan yang menangani d. Memetakan Perubahan


penintegrasian data bereferensi spasial dalam Dengan memasukkan variabel waktu, SIG dapat
lingkup pengambilan keputusan. dibuat untuk peta historikal. Histori ini dapat
Sistem Informasi geografis memiliki lima elemen digunakan untuk memprediksi keadaan yang akan
pokok yaitu perangkat keras, perangkat lunak, data, datang dan dapat pula digunakan untuk evaluasi
personel/people untuk mengelola sistem, dan institusi kebijaksanaan. Pemetaan jalur yang dilalui badai,
untuk mendukung elemen tersebut (pihak manajemen). dapat digunakan untuk memprediksi kemana
Komponen pendukung SIG sebagai berikut: nantinya arah badai tersebut.
1. Perangkat keras e. Memetakan Apa yang Ada di Dalam dan di
Perangkat keras yang sering digunakan di dalam SIG Luar Suatu Area
antara lain: komputer (CPU), monitor, keyboard, SIG digunakan juga untuk memonitor apa yang
mouse, digitizer, kamera digital, printer, plotter, terjadi dan keputusan apa yang akan diambil
scanner, receiver GPS, dan sebagainya. dengan memetakan apa yang ada pada suatu area
2. Perangkat lunak dan apa yang ada diluar area.
Terdapat tiga komponen utama perangkat lunak yaitu Penyajian fenomena geografis berbeda dengan cara
(1) sistem operasi (Windows, UNIX, Linux, pkitang fenomena alam pada umumnya karena sifatnya
MAC/OS), (2) special system utilities (compiler, yang unik dan sedikit rumit. Keunikan fenomena
device driver, utility, library), dan (3) perangkat geografis terletak pada informasi tentang posisi dan
lunak aplikasi (MS Office, ArcView/ArcInfo, kemungkinan hubungan keruangan dengan fenomena
MapInfo, IDRISI, ERDAS, ER MAPPER). lain, di samping atribut (informasi tentang sifat-sifat
3. Data dan informasi geografi lain) dari fenomena tersebut.
Bentuk data dan informasi geografi dapat berupa Konsep penyajian fenomena geografis dalam bentuk
hardcopy (seperti peta dasar, foto udara, tabel, gambar yang menunjukkan posisi dan hubungan
gambar grafik, dan sebagainya), maupun berupa keruangan dari tiga katagori simbol objek, yaitu titik,
softcopy (berbentuk file peta dijital, citra satelit, garis, dan poligon (area). Terdapat tujuh fenomena
basisdata, dan sebagainya). Proses penyimpanan data geografis yang dapat digambarkan dalam tiga bentuk
dan informasi dapat dilakukan secara tidak langsung simbol (titik, garis, dan poligon), yaitu: Data
dengan meng-import dari perangkat lunak yang lain, kenampakan (feature data), Unit area (aerial unit),
atau dilakukan secara langsung dengan cara Jaringan topologi (topology network), Catatan sampel
mendijitasi data spasialnya dari peta dan (sampling record), Data permukaan bumi (surface data),
memasukkan data atributnya berdasarkan tabel, Data label/teks (label/text data), dan Data simbol grafis
grafik, dan laporan-laporan. (graphic symbol data) berupa simbol titik (point
4. Manajemen symbols), simbol garis (line symbols) dan simbol
Dalam hal ini manajemen merujuk kepada sumber poligon/area (polygon/areal symbols).
daya manusia (brainware) yang akan mengerjakan Masing-masing bentuk simbol, dapat diuraikan
tugas atau proyek SIG. sebagai berikut:
SIG memiliki beberapa kemampuan antara lain yaitu : 1. Simbol titik (point symbols), dapat dibedakan
a. Memetakan Letak berdasarkan bentuknya, yaitu bentuk simbol
Data realita di permukaan bumi akan dipetakan ke kualitatif seperti simbol kota (bulat atau persegi),
dalam beberapa layer dengan setiap layernya simbol gunung (segitiga), simbol titik-titik geometrik
merupakan representasi kumpulan benda (feature) (tkita +). Sedangkan titik kuantitatif biasanya
yang mempunyai kesamaan. dinyatakan seperti simbol kualitatif diberi harga
b. Memetakan Kuantitas satuan angka (ketinggian gunung, nomor titik
SIG memilki kemampuan memetakan kondisi triangulasi), simbol kuantitatif dapat dinyatakan
tertentu / memetakan kuantitas, yaitu sesuatu yang dalam tulisan seperti nama kota (Pemangkat, Tebas,
berhubungan dengan jumlah, seperti dimana yang dan Galing), dapat juga dinyatakan dalam
paling banyak atau dimana yang paling sedikit. perbandingan yang mewakili satuan tertentu yang
Pemetaan ini akan lebih memudahkan pengamatan berhubungan dengan data statistik misalnya simbol
terhadap data statistik dibanding database biasa. kota yang menyatakan kepadatan penduduknya.
c. Memetakan Kerapatan ( Densities ) 2. Simbol garis (line symbols), secara kualitatif
Peta kerapatan dapat mengubah bentuk konsentrasi mempunyai bentuk, pola, dan karakter unsur yang
kedalam unit-unit yang lebih mudah untuk dipahami diwakilinya (misal jalan, sungai), dapat juga
dan seragam, misal membagi dalam kotak-kotak menggambarkan gerakan arus seperti jalur
selebar 10 km2, dengan menggunakan perbedaan penerbangan, arus migrasi. Simbol garis dapat pula
warna untuk menkitai tiap-tiap kelas kerapatan. menggambarkan kondisi yang sesungguhnya
Pemetaan kerapatan sangat berguna untuk data-data (deskriptif) sesuai kenyataan (real fact) seperti jalan
yang berjumlah besar seperti sensus atau data raya, jalur irigasi dan dapat menggambarkan bentuk
statistik daerah. khayal (abstract) yang merupakan hasil pernyataan
seperti batas negara, batas propinsi. Simbol garis
kuantitatif merupakan gambaran unsur garis yang

Jurnal ELKHA Vol.5, No 2, Oktober 2013


14

dapat menunjukkan unsur besaran secara warna. Jalan dengan kondisi mantap akan berwarna
proporsional, dengan penggambaran garis tebal atau hijau sedangkan jalan dengan kondisi tidak mantap akan
tipis, seperti jalan raya, jalan tol, jalan kampung. berwarna merah.
Simbol garis yang menghubungkan tempat-tempat Saat pilihan render status aktif, jalan akan
yang mempunyai kuantitas (harga/nilai) sama, ditampilkan dalam bentuk garis dengan tiga macam
misalnya garis kontur (data ketinggian), isobar (data warna. Jalan nasional akan berwarna merah, jalan
tekanan udara), isoterm (data suhu). Simbol garis propinsi akan berwarna biru sedangkan jalan kota akan
kuantitatif dengan tkita panah menggambarkan arah berwarna kuning.
perpindahan, tebalnya garis dapat menunjukkan arah Saat pilihan render DS aktif, jalan akan ditampilkan
dan jumlah, seperti pergerakan angin, perpindahan dalam bentuk garis dengan tiga macam warna. Jalan
penduduk. dengan DS > 0,85 akan berwarna merah, jalan dengan
3. Simbol poligon atau area (polygon/aerial symbols), 0,5 < DS < 0,85 akan berwarna kuning sedangkan jalan
menunjukkan bidang atau keluasan yang secara dengan DS < 0,5 akan berwarna hijau.
kualitatif memperlihatkan gambaran tentang unsur Pencarian jalan yang ada dapat dilakukan
yang mewakili suatu daerah, misalnya peta berdasarkan nama jalan menggunakan panel Pencarian
penggunaan lahan, peta tanah, peta pariwisata. yang terletak di sebelah kanan aplikasi.
Pemisahan bagian-bagian dari unsur-unsurnya dapat
digambarkan dengan pola atau warna, dan dapat juga
secara deskriptif (tulisan) yang menyatakan unsur-
unsur daerah tertentu, seperti rawa, danau, kebun
kelapa sawit, hutan bakau. Simbol poligon secara
kuantitatif umumnya dinyatakan dengan simbol pola Gambar 3. Panel pencarian jalan
atau warna sesuai dengan harga atau jumlah nilai
Dengan mengetik nama atau potongan nama jalan
statistiknya, seperti peta curah hujan, peta kepadatan
yang cari, kemudian tekan Enter atau klik tombol Cari.
penduduk, peta sumber daya alam.
Kode, nama dan kondisi jalan-jalan yang mengandung
kata kunci yang telah diketik akan ditampilkan seperti
3. HASIL PERANCANGAN
pada gambar berikut.
Rancangan Sistem
Hasil rancangan studi ini menghasilkan aplikasi
sistem informasi manajemen jalan dengan tampilan awal
sebagai berikut

Gambar 4. Hasil pencarian jalan

Pencarian jalan juga dapat dilakukan berdasarkan


kondisi jalan menggunakan panel Kondisi yang terletak
di sebelah kanan aplikasi.
Gambar 1. Tampilan swal sistem Dengan menu data baru yang terletak di sebelah atas
aplikasi, kita dapat menambahkan data jalan baru
Pengaturan tampilan jalan pada peta dapat dilakukan dengan tampilan sebagai berikut
dengan menggunakan pilihan render jalan yang terletak
pada panel Peralatan Peta.

Gambar 2. Pilihan render jalan

Saat pilihan render kondisi aktif, jalan akan


Gambar 5. Menu data baru
ditampilkan dalam bentuk garis dengan dua macam

Jurnal ELKHA Vol.5, No 2, Oktober 2013


15

Form Data Jalan Baru dibagi menjadi tiga halaman, Analisis Simpang Bersinyal
yaitu Atribut Jalan, Kelengkapan Jalan dan Penanganan Untuk dapat menganalisis simpang bersinyal yang
Jalan. ada dengan menggunakan menu Data Simpang
Bersinyal yang terletak di sebelah atas aplikasi.
Analisis Ruas Jalan
Untuk dapat menganalisis ruas jalan yang ada
dengan menggunakan link Analisis Ruas Jalan yang
terletak di sebelah kanan atas pada form identifikasi
maupun form hasil pencarian.

Gambar 9. Menu data analisis simpang bersinyal

Form Analisis Simpang Bersinyal untuk


Gambar 6. Link analisis ruas jalan menampilkan data-data hasil analisis simpang bersinyal
pada aplikasi ini dengan menggunakan menu Analisis
Setelah meng-klik link tersebut, akan muncul tampilan Simpang Bersinyal yang terletak di sebelah atas aplikasi.
seperti berikut. Akan muncul tampilan seperti berikut.

Gambar 10. Tampilan hasil analisis simpang bersinyal


Gambar 7. Tampilan menu analisis ruas jalan
Analisis Simpang Tak Bersinyal
Sesuaikan data-data jalan yang ada. Klik tombol
Untuk dapat menganalisis simpang tak bersinyal
Simpan untuk menyimpan perubahan data. Untuk
yang ada dengan menggunakan menu Data Simpang Tak
membatalkan perubahan data jalan, klik tombol Batal.
Bersinyal yang terletak di sebelah atas aplikasi.
Kita dapat menampilkan form Analisis Ruas Jalan
untuk menampilkan data-data hasil analisis ruas jalan
pada aplikasi ini dengan menggunakan menu Analisis
Ruas Jalan yang terletak di sebelah atas aplikasi. Akan
muncul tampilan seperti berikut.
Data-data ruas jalan dapat di-filter berdasarkan tiga
kriteria, yaitu (1) kecamatan; (2) status jalan dan (3)
kondisi jalan.
Berikut adalah contoh tampilan hasil Analisis Ruas
Jalan.

Gambar 11. Menu data analisis simpang tak bersinyal

Form Analisis Simpang Tak Bersinyal untuk


menampilkan data-data hasil analisis simpang tak
bersinyal pada aplikasi ini dengan menggunakan menu
Analisis Simpang Tak Bersinyal yang terletak di sebelah
atas aplikasi. Akan muncul tampilan seperti berikut.

Gambar 8. Tampilan hasil analisis ruas jalan

Jurnal ELKHA Vol.5, No 2, Oktober 2013


16

kondisi jalan. Pilih tombol OK untuk menampilkan


daftar jaringan jalan. Pilih tombol Batal untuk menutup
form ini. Berikut adalah contoh tampilan Laporan Data
Jalan.

Gambar 12. Tampilan hasil analisis simpang tidak bersinyal

Executive Summary
Kita dapat menampilkan executive summary dari
data-data yang ada pada aplikasi ini dengan Gambar 15. Tampilan laporan data jalan
menggunakan menu Executive Summary yang terletak
di sebelah atas aplikasi. Executive summary dapat
ditampilkan berdasarkan kondisi jalan maupun status 4. KESIMPULAN
jalan. Informasi yang ditampilkan berupa grafik, dengan
Setelah dilakukan analisis dan pengujian terhadap
legenda yang dapat diatur berdasarkan jumlah panjang
Sistem Informasi Geografis Jalan ini, dapat disimpulkan
ruas jalan, atau dalam persentase. Executive summary
bahwa:
aplikasi ini seperti pada gambar berikut.
1. Sistem dapat menangani proses input data dan
proses pencarian data serta melakukan fungsi-fungsi
spasial dengan baik. Input data oleh pengguna
selalu divalidasi dan ada umpan balik kepada
pengguna ketika terjadi kesalahan.
2. Sistem mampu menangani data-data jalan dan
simpang serta menampilkannya dalam bentuk peta.
Sistem dapat membantu pengguna dalam
menganalisis ruas jalan dan simpang, bersinyal
maupun tidak bersinyal. Sistem juga dapat
membantu pengguna mem-filter data-data yang ada
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
Gambar 13. Tampilan executive summary kondoso jalan 3. Sistem ini dapat menjadi solusi alternatif bagi
Dishubkominfo Kota Ketapang dan pihak-pihak
Laporan Data Jalan terkait untuk mendukung upaya perencanaan jalan
Kita dapat menampilkan form Laporan Data Jalan dan simpang.
untuk menampilkan data-data jaringan jalan pada
aplikasi ini dengan menggunakan menu Laporan Data
Jalan yang terletak di sebelah atas aplikasi. Akan
muncul tampilan seperti berikut.

Gambar 14. Menu laporan data jalan

Data-data jaringan jalan dapat di-filter berdasarkan


tiga kriteria, yaitu (1) kecamatan; (2) status jalan dan (3)

Jurnal ELKHA Vol.5, No 2, Oktober 2013


17

Referensi Biography
1
[1] Budianto, Eko. 2010 . Sistem Informasi Geografis dengan Ferry Juniardi dilahirkan di Pontianak, Indonesia,
Arc View GIS . Yogyakarta: Andi Offset. pada tanggal 17 Juni 1975. Ia menyelesaikan program
[2] Direktorat Jenderal Bina Marga, (1997) Manual Kapasitas sarjana teknik (S1) pada tahun 1998 di Fakultas Teknik
Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta. Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia, dan
menyelesaikan program magister teknik (S2) pada tahun
[3] Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung
2003 di Institut Teknologi Bandung, Bandung,
Keputusan. Yogyakarta: Andi Offset.
Indonesia. Sejak tahun 1999, ia diangkat sebagai staf
[4] Murai, Shunji. 2006. GIS Workbook Vol I , University of pengajar pada Fakultas Teknik Univeristas Tanjungpura,
Tokyo. Diterjemahkan oleh Prayitno. Pontianak, Indonesia. Penelitiann sekarang adalah
[5] Nuarsa IW. 2005. Belajar Sendiri Menganalisis Data melakukan penyusunan dan pengembangan sistem
Spasial Dengan Software GIS GIS 3.3 untuk Pemula . informasi manajemen transportasi.
Jakarta : PT Alex Media Computindo.
2
[6] Permanasari, Intan. 2007. Aplikasi Sig Untuk Penyusunan
Heri Azwansyah dilahirkan di Pontianak, Indonesia,
Basisdata Jaringan Jalan Di Kota Magelang . Semarang, pada tanggal 30 Nopember 1973. Ia menyelesaikan
Indonesia: Universitas Negeri Semarang. program sarjana teknik (S1) pada tahun 1999 di Fakultas
Teknik Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia,
[7] Prahasta, Eddy. 2005. Konsep - Konsep Dasar Sistem dan menyelesaikan program magister teknik (S2) pada
Informasi Geografis . Bandung: CV. Informatika.
tahun 2002 di Institut Teknologi Bandung, Bandung,
Indonesia. Sejak tahun 2000 sebagai peserta ikatan
dinas, ia diangkat sebagai staf pengajar pada Fakultas
Teknik Univeristas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia.
Penelitian sekarang adalah melakukan penyusunan dan
pengembangan sisitem informasi manajemen.

Jurnal ELKHA Vol.5, No 2, Oktober 2013


18

Jurnal ELKHA Vol.5, No 2, Oktober 2013

Anda mungkin juga menyukai