Anda di halaman 1dari 7

1.

PENDAHULUAN
Lumut merupakan tumbuhan tidak berpembuluh,
yang termasuk dalam divisio bryophyta ( berasal
dari bahasa yunani, bryum lumut ). Divisio ini
mempunyai daun yang telah menyerupai
daun tumbuhan berpembuluh. Oleh karena
itu, divisio ini sering disebutlumut daun atau
lumut sejati. Divisio ini mempunyai anggota
terbanyak, yaitu sekitar 10.000 spesies.

2. CIRI-CIRI LUMUT SECARA UMUM


Dapat berfotosintesis, merupakan tumbuhan yang
eukariotik dan multiseluler
Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati (
talus )
Struktur tubuhnya masih sederhana sehingga
tidakmemiliki berkas pembuluh angkut ( xylem
dan floem )
Lumut umumnya merupakan tumbuhan kecil,
biasanya hanya beberapa mm sampai beberapa cm
saja.
Ukuran tinggi tubuh 20 cm.
Mengalami pergiliran keturunan ( dari gametofit
ke sporofit ) yang disebut metagenesis
Reproduksi secara seksual dan aseksual ( spora )
Habitatnya di berbagai tempat, yang hidup pada
daun-daun disebut sebagai epifit ( organism yang
hidup menempel pada tumbuhan lain ). jika pada
hutan banyak pohon epifit maka hutan
demikian disebut hutan lumut.
Tumbuhan lumut berwarna hijau karena
mempunyai plastida yang menghasilkan klorofil a
dan b sehingga lumutbersifat autotrof. Tumbuhan
lumut merupakan bentuk peralihan
antara tumbuhan bertalus (talofita) dengan
tumbuhan berkormus (kormofita). Karena
tumbuhan lumut belum memiliki akar sejati.
Lumut melekat dengan perantaraan rhizoid (akar
semu).Rizoid berbentuk seperti benang /rambut
untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan
menyerap air dan garam-garam mineral.
Dinding sel lumut terdiri dari selulosa
Spora lumut tumbuh dan berkembang
menjadi protonema(filament yang berwarna hijau)
Kromosom tumbuhan lumut bersifat haploid.
Batang dan daun tegak pada lumut memiliki
susunan yang berbeda.
Lapisan lumut yang tebal dipermukaan batang
dapat membantu menangkap dan menyimpan air
serta menjaga kelembaban hutan.

Pada batang apabila dilihat secara


melintang akan tampak susunan sebagai
berikut:
Selapis sel kulit
Lapisan kulit dalam ( korteks )
Silinder pusat yang terdiri dari sel-sel parenkimatik
yang memanjang untuk mengangkut air dan garam-
garam mineral
Belum terdapat floem dan xylem.
Pada daun apabila dilihat secara melintang
akan tampak susunan sebagai berikut:
Sel-sel daunnya kecil, sempit, panjang, dan
mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala
Lumut hanya dapat tumbuh memanjang tetapi
tidak membesar, karena tidak ada sel berdinding
sekunder yang berfungsi sebagai jaringan
penyokong
Rhizoid seperti benang sebagai akar untuk melekat
pada tempat tumbuhnya dan menyerap garam-
garam mineral.

Struktur sporofit (sporogonium) tubuh


lumut terdiri atas:
Vaginula , kaki yang diselubungi sisa dinding
arkegonium.
Seta atau tangkai.
Apofisis, yaitu ujung seta yang agak melebar yang
merupakan peralihan antara seta dan kotak spora.
Kaliptra atau tudung berasal dari dinding
arkegonium sebelah atas menjadi tudung kotak
spora.
Kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil
bagian dalam pembentukan spora.

MENURUT LETAK GAMETANGIA, LUMUT


DIBEDAKAN MENJADI:
Lumut berumah satu : bila anteridium dan
arkegonium terdapat dalam satu individu.
Lumut berumah dua : bila dalam satu individu
terdapat anteridium dan arkegonium saja.

CIRI CIRI LUMUT DAUN:


Lumut daun juga disebut lumut sejati.
Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan
bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun.
Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup
pada cabang- cabang batang.
Protonema berbentuk daun kecil, tiap protonema
hanya akan membentuk gametapora
Gametafora terdiri dari batang batang yang
bercabang
Sporongium mempunyai kaki yang lebar, seta
hanya berupa lekukan antara kaki dari kapsul

CIRI CIRI LUMUT TANDUK:


Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa
talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang.
Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas.
Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang
selokan. Reproduksi seperti lumut hati.
Gametofit berbentuk lembaran
Sporongium terdiri atas kaki dan kapsul saja

CIRI-CIRI LUMUT HATI :


Lumut hati tubuhnya berbentuk lembaran,
menempel di atas permukaan tanah, pohon atau
tebing
Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan
menyerap zat-zat makanan.
Tidak memiliki batang dan daun.
Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk
gemma (kuncup), secara generatif dengan
membentuk gamet jantan dan betina.
Gametofit berwarna hijau,pipih,dorsiventral
struktur tallus sederhana
Sporofit tidak mengandung kloroplas
Spora yang berkecambah tidak melalui
pembentukan protonema

REPRODUKSI LUMUT:
Reproduksi lumut bergantian antara seksual
dengan aseksualnya, reproduksi aseksualnya
dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit,
sedangkan reproduksi seksualnya dengan
membentuk gamet gamet, baik gamet jantan
maupun gamet betina yang dibentuk
dalamgametofit.
Ada 2 macam gametangium, yaitu sebagai
berikut:
1. Arkegonium adalah gametangium betina yang
bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang
disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.
2. Anteredium adalah gametangium jantan yang
berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteredium
terdiri dari selapis sel yang mandul dan didalamnya
terdapat sejumlah sel induk spermatozoid.

Reproduksi aseksual:
Dilakukan dengan spora. Spora dihasilkan oleh
pembelahan yang terjadi dalam sporangium lumut
sporofit (sporogonium). Spora yang dihasilkan
sporofit adalah spora haploid. Spora tersebut
tumbuh menjadi protonema, kemudian tumbuh
menjadi gametofit haploid (n).
Perkembangbiakan secara aseksual dapat terjadi
dengan banyak cara, antara lain :
1. Membentuk tunas pada pangkal batang dan
selanjutnya tunas terlepas dan berkembang
menjadi individu baru.
2. Membentuk stolon.
3. Batang lumut yang bercabang-cabang mati, lalu
cabangnya tumbuh dan berkembang menjadi
individu baru.
4. Protonema primer membentuk individu baru.
5. Protonema putus-putus menjadi banyak
protonema, dan
6. Membentuk kuncup.

Reproduksi seksual:
Terjadi dengan adanya penyatuan gamet jantan
(spermatozoid) dan gamet betina (ovum).
Spermatozoid bergerak dengan perantara air
menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid
kemudian bertemu dan membuahi ovum
(fertilisasi). Pembuahan menghasilkan zigot yang
diploid. Zigot membelah menjadi embrio yang
kemudian tumbuh menjadi sporofit yang diploid
(2n).

Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung


secara bergantian melalui suatu pergiliran
keturunan yang disebutmetagenesis. Jika
anteredium dan arkegonium berada dalam satu
individu, tumbuhan lumut disebut berumah
satu(monoesis) dan jika dalam satu individu
hanya terdapat anteredium atau arkegonium saja
disebut berumah dua(diesis).
SIKLUS HIDUP LUMUT:
Lumut mengalami siklus hidup diplobiontik dengan
pergantian generasi heteromorfik.
Briophyta mengalami dua fase dalam siklus
hidupnya, yaitufase gametofit dan
sporofit. Dalam siklus hidupnya, fase gametofit
lebih dominan dibandingkan fase sporofitnya.
Fase gametofit adalah lumut yang biasa kita lihat
sehari-hari. Gametofit merupakan lumut yang
menghasilkan gamet (sel kelamin). Fase sporofit
merupakan lumut yang berada dalam keadaan
menghasilkan spora.
Hal ini bertolak belakang dengan tumbuhan
berpembuluh (pteridophyta dan spermatophyta)
yang memiliki fase sporofit lebih dominan
dibandingkan dengan fase gametofit.

LUMUT DAUN:
Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara
generasi haploid dengan diploid.
Sporofit pada umumnya lebih kecil, berumur
pendek dan hidup tergantung pada gametofit.

Anda mungkin juga menyukai