Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Studi Kelayakan

Studi Kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi baik pada suatu
proyek maupun bisnis yang sedang berjalan. Studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai
kelayakan sebuah proyek yang akan dijalankan disebut studi kelayakan proyek, sedangkan
studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan sebuah
usaha disebut studi kelayakan bisnis. Maksud layak atau tidak layak disini adalah perkiraan
bahwa proyek yang akan dapat atau tidak dapat menghasilkan keuntungan yang layak bila
telah dioperasionalkan. Menurut Ahmad Subagyo Studi Kelayakan adalah penelitian yang
mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut untuk
dilaksanakan. Adapun yang dimaksud ide bisnis menurutnya adalah bermacam-macam
bentuk, antara lain :

a. Pendirian usaha baru


b. Pengembangan usaha yang sudah ada, seperti merger, penambahan permodalan,
penggantian teknologi, pembukaan kantor baru/cabang/perwakilan dsbnya
c. Pembelian perusahaan dengan cara akuisisi.

Sedangkan menurut Kasmir dan Jakfar yang dimaksud dengan Studi Kelayakan Bisnis
adalah Suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau
usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha
tersebut dijalankan. Ukuran kelayakan masing-masing jenis usaha sangat berbeda,
misalnya antara usaha jasa dan usaha non jasa seperti pendirian hotel dengan usaha
pembukaan perkebunan atau usaha peternakan dengan pendidikan. Akan tetapi aspek-aspek
yang digunakan untuk mneytakan layak atau tidaknya adalah sama sekalipun bidang
usahanya berbeda. Penilaian masing-masing aspek nantinya harus dinilai secara
keseluruhan bukan berdiri sendiri-sendiri.

1
Telah banyak dibahas mengenai ragam usaha yang bisa dijadikan pilihan dalam
memulai suatu usaha. Tetapi hal yang penting bukan hanya mengenai jenis usaha saja,
melainkan juga soal teknis pelaksanaannya. Maka dari itu studi kelayakan menjadi salah
satu saana untuk mengetahui teknis pelaksanaan usaha.

Kondisi lingkungan yang dinamis dan intensitas pesaingan yang semakin ketat
membuat seorang pengusaha tidak cukup hanya mengandalkan pengalaman dan intuisi saja
dalam memulai usahanya. Seorang pengusaha dituntut untuk melakukan studi kelayakan
tehadap ide bisnis yang akan dijalankan agar tidak terjadi keterlanjuran investasi
dikemudian hari. Selain itu, sebelum sebuah ide bisnis dijalankan, beberapa pihak selain
pelaku bisnis juga membutuhkan studi kelayakan dengan berbagai kepentingan. Studi
kelayakan bisnis merupakan penelitian yang bertujuan untuk memutuskan apakah sebuah
ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak. Sebuah ide bisnis dinyatakan layak untuk
dilakukan jika ide tersebut dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak
dibandingkan dampak negatif yang ditimbulkan.

1.2 Pentingnya Investasi

Investasi sering disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan
modal merupakan suatu komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat.
Tabungan dari sektor rumah tangga yang melalui institusi intitusi keuangan akan mengalir
ke suatu sektor perusahaan. jika para pengusaha menggunakan uang tersebut untuk
membeli barang-barang modal , pengeluaran tersebut dinamakan dengan investasi.

Fungsi Investasi

a) Fungsi Investasi yaitu suatu pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang modal


dan sebuah peralatan produksi yang bertujuan untuk mengganti dan menambah
suatu barang-barang modal dalam suatu perekonomian yang akan digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa di masa depan.(sudono,2000)
b) Fungsi Investasi yang kedua yaitu kurva yang menunjukkan sebuah hubungan
antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional.

2
Tujuan Investasi

a) Untuk mendapatkan sebuah pendapatan yang tetap dalam setiap periode, yaitu
antara lain seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain sebagainya.
b) Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk suatu kepentingan
ekspansi, kepentingan sosial.
c) Untuk mengontrol atau mengendalikan suatu perusahaan lain, melalui pemilikan
sebagian ekuitas suatu perusahaan tersebut.
d) Untuk menjamin tersedianya sebuah bahan baku dan untuk mendapatkan pasar
untuk produk yang dihasilkan.
e) Untuk mengurangi persaingan di antara sebuah perusahaan-perusahaan yang
sejenis.
f) Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.

Jenis-Jenis Investasi

a) Jenis Investasi berdasarkan Asetnya. Yaitu penggolongan investasi dari segi aspek
modal atau kekayaan. Investasi berdasarkan asetnya terbagi lagi menjadi dua jenis,
yaitu sebagai berikut :
Real Asset yaitu investasi yang berwujud seperti gedung-gedung, kendaraan dan
lain-lain
Financial Asset yaitu dokumen (surat-surat) klaim tidak langsung dari
pemegangnya terhadap sebuah aktivitas riil pihak yang menerbitkan sekuritas
tersebut.
b) Jenis Investasi berdasarkan Pengaruhnya. Yaitu investasi yang didasarkan pada
suatu faktor-faktor yang memengaruhi atau tidak berpengaruh dari suatu kegiatan
investasi. Jenis investasi yang berdasarkan pengaruhnya bisa dibagi lagi menjadi
dua macam, yaitu sebagai berikut :
Investasi Autonomus yaitu investasi yang tidak dipengaruhi pada tingkat
pendapatan, yang sifatnya spekulatif. Contohnya seperti pembelian surat-
surat berharga.
Investasi Induced yaitu investasi yang dipengaruhi oleh kenaikan permintaan
akan barang dan jasa dan dalam tingkat pendapatan. Contoh investasi ini

3
yaitu penghasilan transitori, yakni suatu penghasilan yang diperoleh selain
dari bekerja, seperti bunga dan sebagainya.
c) Jenis Investasi berdasarkan Sumber Pembiayaannya. Yaitu investasi yang
didasarkan pada sebuah asal-usul investasi yang diperoleh. Jenis investasi ini bisa
dibagi lagi menjadi dua macam, yakni investasi yang bersumber dari modal asing
dan investasi yang bersumber dari modal dalam negeri.
d) Jenis Investasi berdasarkan bentuknya. Yaitu investasi yang didasarkan pada suatu
cara menanamkan investasinya. Jenis investasi ini bisa dibagi menjadi dua macam,
yaitu sebagai berikut :
Investasi Portopolio yaitu dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen surat
berharga, contohnya seperti pada saham dan obligasi.
Investasi langsung yaitu bentuk investasi yang dilakukan dengan membangun,
membeli total, atau mengakuisi sebuah perusahaan.

Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah
penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun
penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu
rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup
independen. Investasi adalah pengaitan sumber sumber dalam jangka panjang untuk
menghasilkan laba di masa yang akan datang. Bagi perusahaan: proyek yang menyangkut
pengeluaran modal (capital expenditure) penting karena,
1. Pengeluaran modal mempunyai konsekuensi jangka panjang
2. Pengeluaran modal umumnya menyangkut jumlah yang sangat besar
3. Komitmen pengeluaran modal tidak mudah untuk diubah.

1.2 Tujuan Studi Kelayakan


Menurut Kasmir dan Jakfar ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau
proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan yaitu :
a. Menghindari resiko kerugian
Resiko kerugian untuk masa yang akan datang yang penuh dengan ketidakpastian,
dalam hal ini fungsi studi kelayakan untuk meminimalkan resiko baik yang dapat
dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.

4
b. Memudahkan Perencanaan
Perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha akan
dijalankan, dimana, bagaimana pelaksanaannya, berapa besar keuntungan yang akan
diperoleh serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.
c. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
Dengan rencana yang telah tersusun maka sangat memudahkan pelaksanaan bisnis,
pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik.
d. Memudahkan Pengawasan
Dengan melaksanakan proyek sesuai rencana maka memudahkan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya usaha.
e. Memudahkan Pengendalian
Jika dapat diawasi maka jika terjadi penyimpanganakan muidah terdeteksi, sehingga
mudah untuk mengendalikan penyimpangan tersebut.

1.4 Manfaat Studi Kelayakan

Manfaat Studi kelayakan dapat dibedakan karena dua pihak yang berkepentingan atas
studi kelayakan itu sendiri :

Pihak Pertama (bagi analisis)

a. Memberikan pengetahuan tentang cara berpikir yang sistematis (runtut) dalam


menghadapi suatu masalah (problem) dan mencari jawabannya.(solusi)

b. Menerpakan berbagai disiplin ilmu yang telah dipelajari sebelumnya dan


menjadikannya sebagai alat bantu dalam penghitungan/pengukuran, penilaian dan
pengambilan keputusan.
c. Mengerjakan studi kelayakan berarti mempelajari suatu objek bisnis secara
komprehensif sehingga penyusunannya akan mendapatkan pembelajaran dan
pengalaman yang sangat berharga.

Pihak kedua (bagi masyarakat)

5
a. Calon Investor
Dalam menilai SKB, calon Investor lebih terkonsentrasi pada aspek ekonomis dan
keuangan karena pada aspek inilah mereka dapat menentukan tingkat pengembalian
modal (IRR), payback period, aliran kas dan tentunya proyeksi laba-rugi. Disini
mereka juga dapat memperhitungkan return dan resiko yang mungkin dihadapi.

b. Mitra penyerta modal


Calon Investor biasanya membutuhkan mitra penyerta modal baik perseorangan
maupun perusahaan. Hasil studi kelayakan ini akan membantu calon investor dalam
meyakinkan mitranya.
c. Perbankan
Dalam proses persetujuan perkreditan dari bank diperlukan rekomendasi yang
menyatakan bahwa proyek tersebut layak, maka diperlukan SKB
d. Pemerintah
Penilaian Pemerintah terhadap studi kelayakan adalah biasanya yang menyangkut
pada aspek legalitas dan perizinan.(izin prinsip dan izin operasional proyek).
e. Manajemen Perusahaan
SKB untuk pengembangan bisnis baru akan berhububngan dengan pihak
menajemen terutama direksi.
f. Masyarakat
Acuan penilaian masyarakat terhadap suatu proyek atau bisnis biasanya yang
menyangkut AMDAL (dampak lingkungan). Dan AMDAL ini biasanya untuk
proyek-proyek besar.

1.5 Tahapan Studi Kelayakan

Tujuan setiap studi kelayakan adalah mengadakan penilaian terhadap suatu gagasan
usaha/proyek. Penilaian tersebut kemudian dianalisan dan dievaluasi atau dibandingkan

6
dengan yang baik atau dengan yang ideal termasuk dibandingkan dengan tujuan yang
hendak dicapai, persyaratan yang bai serta standar yang seharusnya. Sutrisno (1982;75)
menyatakan, dalam melakukan analisa studi kealayakan terbagi atas beberapa tahap yaitu :

1. Tahap Persiapan
Tahap ini adalah tahap untuk menentukan apakah studi kelayakan untuk suatu atau
beberapa usulan proyek perlu diadakan atau tidak. Pada tahap ini merupakan bahagian
dari desain penelitian (Research Design) yang meliputi seluruh proses perencanaan dan
pelaksanaan studi penelitian.
2. Tahap Penelitian
Tahap penelitian adalah tahap bekerja dilapangan untuk pengumpulan data baik
kuantitatif maupun kualitatif.
3. Tahap Tabulasi dan Penyusunan Data
Tahap ini sesungguhnya tidak memerlukan tersendiri melainkan dapat dilakukan segera
setelah penelitian dimulai. Sesudah mendapatkan data, data dikukmpulkan dan
dikelompokan menjadi dua yaitu data primer dan data skunder. Data-data yang telah
terkumpul kemudian ditabulasi atau disusun berdasarkan sistematika atau tujuan
penelitian.
4. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan
Sesudah semua data terkumpul dan ditabulasi, data-data tersebut diolah dan dianalisa
kemudian disusun kedalam sebuah laporan. Berhasilnya suatu penelitian dan juga studi
kelayakan terutama ditentukan pada kualitas laporan yang dibuat.
5. Tahap Evaluasi Proyek/Gagasan usaha
Tahap ini adalah membandingkan data-data yang telah terkumpul dengan persyaratan-
persyaratan bagi berdiri dan berkembangnya proyek/gagasan usaha yang diusulkan.
Evaluasi ini merupakan tehnis penghitungan untuk membandingkan data yang
terkumpul dengan criteria yang digunakan.

Inti dari tahapan tersebut adalah segala macam aspek yang relevan dengan studi kelayakan
dianalisa dengan membandingkan antara persyaratan atau standar yang ideal dengan data

7
yang terkumpul, dipaparkan permasalahannya dan dikemukakan saran-saran untuk
pemecahannya.

1.6 Lembaga- Lembaga yang Membutuhkan Studi Kelayakan

Studi Kelayakan dibuat untuk memenuhi pihak-pihak yang berbeda. Masing-masing


pihak mempunyai kepentingan serta sudut pandang yang berbeda.

Lembaga yang membutuhkan studi kelayakan:


a. Pihak investor
Jika hasil studi kelayakan bisnis yang telah dibuat ternyata layak untuk direalisasikan,
pendanaannya dapat mulai dicari, misalnya dengan mencari investor atau pemilik modal
yang mau menanamkan modalnya pada proyek yang akan dikerjakan. Sebelum
menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan, investor akan mempelajari
laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, karena investor memiliki kepentingan
langsung terhadap keuntungan yang akan diperoleh dan jaminan modal yang akan
ditanamkan.
b. Pihak kreditor
Pendanaan proyek dapat juga diperoleh dari bank. Sebelum memberikan kredit, pihak
bank perlu mengkaji secara mendalam tentang studi kelayakan bisnis dan
mempertimbangkan bonafiditas dan agunan yang dimilliki.
c. Pihak manajemen perusahaan
Pembuatan suatu studi kelayakan bisnis dapat dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan
selain dibuat sendiri oleh pihak internal perusahaan. Terlepas dari siapa yang membuat,
jelas bagi manajemen bahwa pembuatan proposal ini merupakan suatu upaya dalam
rangka merealisasikan ide proyek yang akhirnya bermuara pada peningkatan
usaha dalam rangka meningkatkan laba perusahaan. Sebagai project leader manajemen
perusahaan perlu mempelajari sebuah studi kelayakan bisnis terutama untuk mengetahui
dana yang dibutuhkan, berapa dana yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana
pendanaan dari investor dan kreditor.

8
d. Pihak pemerintah dan masyarakat
Studi kelayakan yang disusun perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun pemerintah secara langsung maupun
tidak langsung dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan. Penghematan devisa negara,
penggalakan ekspor non migas dan pemakaian tenaga kerja massal merupakan contoh-
contoh kebijakan pemerintah di sektor ekonomi. Proyek-proyek bisnis yang membantu
kebijakan pemerintah inilah yang diprioritaskan untuk dibantu, misalnya dengan subsidi
ataupun keringan pajak.
e. Bagi tujuan pembangunan ekonomi
Dalam penyusunan studi kelayakan bisnis, perlu dianalisis manfaat yang akan didapat
dan biaya yang ditimbulkan proyek terhadap perekonomian nasional, karena sedapat
mungkin proyek dibuat demi tercapainya tujuan-tujuan nasional.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/216772820/Pengertian-Studi-Kelayakan
http://globallavebookx.blogspot.co.id/2014/07/pengertian-studi-kelayakan-feasibility.html
http://alimirzafahlefi157.blogspot.co.id/2012/06/studi-kelayakan-bisnis.html

Anda mungkin juga menyukai