Anda di halaman 1dari 4

Bahaya Gas Hidrogen di pabrik Asam Sulfat

Leave a comment

Pembentukan gas hidrogen di pabrik asam sulfat adalah fenomena yang dikenal dan merupakan
hasil dari korosi bahan logam pada kondisi tertentu. Kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh
konsentrasi Asam Sulfat dan suhu. Sebagai hasilnya, terjadi ledakan campuran gas hidrogen dan
oksigen dari proses gas yang berpotensi terjadinya ledakan gas hidrogen.
Selama beberapa tahun ini dilaporkan beberapa insiden karena gas hidrogen, kebanyakan terjadi
di sistem absorbsi intermediate, konverter ataupun di sistem penukar panas (heat exchanger).
Pada umumnya insiden terjadi saat perbaikan (maintenance) atau setelah aliran gas berhenti.
Dalam semua kasus masuknya air menyebabkan konsentrasi asam turun sehingga terbentuk gas
hidrogen. Pada kebanyakan kasus masuknya air diabaikan atau tidak diperhitungkan dan
langkah-langkah mitigasi tidak disiapkan. Hal inilah yang menyebabkan keparahan kerusakan
fasilitas pabrik.
Dari latar belakang permasalahan di atas beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk
mencegah terjadinya bencana besar sebagai berikut :
Dasar teori terjadinya insiden hidrogen
Desain pabrik dan peralatan ataupun modifikasi
Pelaksanaan Operasi dan Perbaikan.

Resiko terjadinya ledakan gas hidrogen pada dasarnya disebabkan beberapa faktor yaitu :
Akumulasi terbentuknya gas hidrogen dari hasil korosi logam
Terbentuknya campuran gas mudah meledak dari hidrogen dan oksigen
Gas hidrogen, oksigen bertemu dengan api

Sehingga sangat penting untuk menghindarkan bertemunya hidrogen yang terlepas pada hasil
korosif pada batas mudah meledak (explossion limit).

Tabel 1 : LEL & UFL Hidrogen di udara/nirogen pada suhu kamar (ASTM E681)
================================================
LEL UFL
================================================
Hidrogen di udara 3.75 75.1
Nidrogen di udara + 40% N2 3.65 37.3
================================================

Reaksi gas hidrogen dengan oksigen :


2H2O + O2 === 2H2O H = -483652 Kj/mol
dari nilai enthalpi diatas merupakan reaksi sangat eksotermis yag berakibat merusakkan.

Reaksi stokiometri terjadinya korosi pada asam sulfat :


H2SO4 + Fe ====== FeSO4 + H2
3H2SO4 + 2Cr ====== Cr2(SO4)3 + 3H2
H2SO4 + Ni ====== NiSO4 + H2
Dari beberapa kasus ledakan dapat terjadi pada Heat Exchanger dan Intermediate Absorption
Tower dan terjadinya pada kondisi kritikal yang menyebabkan konsentrasi asam sulfat tidak
normal yang dapat mempercepat laju korosi.

Setiap pabrik ataupun peralatan dapat mengalami kegagalan, hal tersebut bisa disebabkan oleh
umur peralatan, kesalahan pengoperasian ataupun kerusakan. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya hidrogen dapat terbentuk dari reaksi asam lemah dan/atau asam sulfat panas dengan
stainless steel seperti Acid Cooler, absorption tower, perpipaan dan lain-lain. Pembentukan gas
hidrogen biasanya pada area yang stagnan sehingga hidrogen dapat terakumulasi di area tersebut.
dan membentuk gas yang mudah meledak.
Untuk menghindari hal tersebut peralatan di desain agar tidak ada area stagnan untuk
menurunkan resikonya.
Beberapa penyebab terjadinya peledakan gas hidrogen :
Terlambat mendeteksi kebocoran
Ketidak mampuan untuk isolasi / memisahkan air dari asam yang ada di sistem
Ketidak mampuan memisahkan asam lemah dari sistem yang mempercepat laju
korosi
Kurangnya petunjuk operasi saat mengatasi masalah / trouble shouting

Dari faktor penyebab di atas dibutuhkan perencanaan yang detail agar tidak terjadi insiden
hidrogen seperti petunjuk pengoperasian, prosedur kerja dan sebagainya. Perencanaan tersebut
meliputi :
Bagaimana menghindari pembentukan hidrogen
Bagaimana menghindari pembentukan pembentukan / reaksi / akumulasi hidrogen dengan
oksigen atau campuran gas yang mudah meledak.
Perencanaan peralatan, pengoperasian serta perawatan.

Mekanisme terbentuknya hidrogen telah diketahui, yang harus dilakukan untuk mencegah
terbentuknya adalah dengan mencegah korosi pada material. Hal tersebut sangat penting saat
melakukan perencanaan pabrik ataupun modifikasi peralatan.
Dapat dilakukan seperti dibawah ini
Memilih material yang lebih tahan korosi
Hindarkan kontak asam lemah dengan metal
Minimalisasi air masuk ke sistem
Lakukan pengukuran kadar air / moisture di tahap awal operasi dibeberapa peralatan
Lakukan HAZOP studies untuk menilai resiko proses.

Beberapa hal yang harus dilakukan agar tidak terjadi akumulasi hidrogen adalah :
Peralatan di desain agar tidak terjadi akumulasi hidrogen, yang biasanya ada di atas tower
Lakukan prosedur purging saat shutdown, saat purging pastikan asam lemah telah habis dan
isolasi peralatan

Lakukan perencanaan mitigasi resiko pada peralatan yang berpotensi terjadinya insiden seperti
Acid cooler, absorption tower, dsb.
Acid cooler berpotensi terjadinya terbentuknya hidrogen karena mengalami kebocoran, asam
kuat bertemu dengan air dan menjadi asam lemah, kemudian kontak dengan metal dan terbentuk
hidrogen, untuk menghindarinya bisa dilakukan dengan :
uji kualitas air pendingin secara berkala.
tekanan asam harus lebih besar dari tekanan air
Bila ada kenaikan kapasitas pabrik perhitungkan kapasitas acid cooler
Lakukan venting apabila acid di drain out.
Lakukan prosedur perawatan dengan benar (pastikan tidak ada air yang tersisa di dalam apabila
melakukan pencucian).
Siapkan prosedur penanganan tumpahan, pisahkan air dengan asam/acid

Intermediate Absorption Tower juga berpotensi terjadinya terbentuknya gas hidrogen, memilih
material harus dipertimbangkan, stainles steel lebih mudah di farikasi, namun pada kondisi tidak
normal tidak dapat menghindarkan kontak asam lemah dengan metal. material dari brick lebih
rendah resiko terjadinya korosi. Desain tower agar tidak ada area stagnan sehingga hidrogen
dapat terakumulasi di area tersebut.

tower

Note : area berwarna menunjukkan gas hidrogen dapat terakumulasi di tempat tersebut.

Pada tahap operasi dan perawatan :


pastikan pekerja telah memahami bahaya hidrogen
Telah tersedia prosedur regular / emergency shutdown
Identifikasi maksimum dan minimum temperatur kerja, tekanan, laju alir masing-masing
peralatan dan pastikan tidak melampaui-nya.
Kesimpulan
Masih banyak faktor yang berpotensi terjadinya peledakan gas hidrogen termasuk umur pabrik,
penggunaan satinless steel, perawatan pabrik yang tidak sesuai, pengoperasian peralatan yang
mengabaikan faktor keselamatan.
Semua pihak harus terlibat untuk mengenali saat kegagalan peralatan tidak dapat dihindari air
ataupun uap air akan masuk ke sistem, asam kuat akan berubah menjadi asam lemah yang
meingkatkan laju korosi.
Artikel ini sebagai leading indikator faktor penyebab insiden hidrogen meledak di pabrik asam
sulfat dan diharapkan semua pihak yang terlibat berusaha mencegah agar tidak terjadi insiden
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai