No. Kode :
Terbitan : 01
No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 14 April 2015
SOP Halaman :1-9
PENGERTIAN Suatu pemeriksaan yang dilakukan pada pasien yang datang ke Puskesmas sehingga
diketahui penyakitnya
TUJUAN Untuk menentukan diagnosa dan pemberian terapi pada balita sakit
KEBIJAKSANAAN Sebagai acuan penerapan langkah langkah melakukan penanganan atau perawatan
sehingga pasien mendapat pelayanan sesuai harapan
2. SARANA MEDIS
a. Stetoskop
b. Thermometer
c. Soundtimer
d. Timbangan
e. Alcohol 70%
f. Kassa steril
g. Tempat sampah medis dan nom medis
PROSEDUR TETAP 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan
3. Penegakkan diagnose
4. Pengobatan dan rujukan
5. Penyuluhan kepada orang tua
CARA 1. ANAMNESA
MELAKSANAKAN a. Identitas pasien
TIAP KEGIATAN b. Tanya apakah anak menderita batuk dan atau sukar bernapas, lama batuk
c. Tanya apakah anak 2 bulan - <5 tahun tidak bias minum atau menetek; apakah bayi
<2 bulan kurang bisa minum atau menetek
d. Tanya apakah anak demam, berapa lama
e. Tanya apakah anak kejang
2. PEMERIKSAAN
Anak harus tenang dan dipangku ibu atau ditidurkan ditempat pemeriksaan
a. Frekwensi pernafasan yaitu dengan menghitung tarikan nafas pada gerakan dinding
dada dan melihatnya dengan hitungan waktu permenit berapa kali
b. Apakah ada tarikan dinding dada/tarikan dinding dada kedalam dengan cara melihat
dinding dada bagian bawah pada celah intercosta dan diamati apakah terjadi pada saat
inspirasi
c. Apakah ada pernafasan cuping hidung : lihat pada cuping hidung yaitu gerakan
cuping hidung pada ekspirasi dan inspirasi
d. Mengukur suhu badan : dengan memakai thermometer, dimana sebelumnya
thermometer harus dibersihkan dengan kapas alcohol pada ujungnya setelah itu
digerak-gerakkan sampai air raksa pada titik 0, baru diletakkan menempel pada
ketiak dan dipertahankan selama 5 menit setelah itu dilepas dan dilihat dengan sejajar
dengan mata dan suhu dicatat kemudian ujung thermometer dibersihkan dengan
alcohol dan diletakkan pada tempatnya
e. Apakah ada wheezing/stridor : dengan meletakkan stetoskop pada dinding dada dan
akan terdengar bunyi ngik pada waktu inspirasi itulah suara wheezing. Begitu juga
dengan stridor juga meletakkan stetoskop pada dinding dada dan akan terdengar suara
nafas berbunyi ksosok krosok
f. Ukuran berat badan yaitu dengan timbangan bayi, untuk anak>2 tahun yaitu dengan
timbangan injak
3. PENEGAKAN DIAGNOSA
a. Umur < 2 bulan
Bila :
nafas cepat>60x / menit
Tarikan dinding dada kuat
Maka itu adalah pneumonia berat
Bila :
nafas <60x / menit
Tarikan dinding dada negative
Maka bukan pneumonia
b. Umur 2 bulan <5 tahun
Bila ada tarikan dinding dada kedalam (bila ada wheezing berulang-ulang)
Maka itu adalah Pneumonia Berat
Bila :
2 bulan < 12 bulan : 50 x /menit
12 bulan < 5 tahun : 40 x/menit
Maka itu adalah Pneumonia
Bila tarikan dinding dada kedalam negative
Nafas cepat negative
12 bulan < 5 tahun < 40x/menit
1 -<5 tahun < 40x/menit
Maka itu Bukan Pneumonia
pet
pe
uga
ra dok apot Kelengkapan Waktu Output
px s
wa ter ek
lok
t
et
1. Pasien ambil
nomor
antrian
2. Petugas loket
memanggil
sesuai nomor
antrian dan
memasukkan
ke dalam
computer
sambil
menyerahkan
status pasien
3 Pasien
masuk ke
BP/KIA dan
dianamnesa
(tensi, suhu,
RR, nadi)
sesuai
keluhan oleh
perawat
4 Setelah
dilakukan
anamnesa
sesuai
keluhan
kemudian
dikonsulkan
oleh dokter
dan
dilakukan
pemeriksaan
fisik
kemudian
dokter
memberikan
resep obat
untuk
diserahkan
ke apotek.
Jika perlu
rujuk ke RS.
5 Apotek
menerima
resep dari
dokter sesuai
indikasi
NO Halaman Yang dirumah Perubahan Diperlakukan tgl.
pasien dan
menyerahkan
obat ke
pasien
tersebut.
6 Setelah
menerima
obat dari
apotek
pasien
pulang.
Kota Pematangsiantar
PENGERTIAN Salah satu elemen yang sangat penting untuk mendapat gambaran dan informasi program
pengendalian penyakit ISPA
STANDAR 1. Ballpoint
SARANA DAN 2. Register harian P2 ISPA
PRASARANA
Prosedur Tetap Mencatat dan melaporkan setiap penderita ISPA yang mengarah ke Pneumonia yang datang
ke puskesmas
Cara Melaksanakan 1. Setiap balita yang batuk dan atau kesukaran bernapas yang datang berobat ke puskesmas
Tiap Kegiatan dimasukkan ke register harian program P2 ISPA yang merupakan rekapitulasi ISPA
Balita
2. Laporan bulanan program P2 ISPA diambil dari register harian program P2 ISPA
3. Px yang terdiagnosa Pneumonia kemudian dikunjungi (Care Seeking) oleh petugas
kesehatan untuk diketahui keadaan/kondisi pasien selanjutnya
4. Petugas menulis hasil keadaan umum pasien yang sekarang. Apabila belum ada
perubahan, memotivasi pasien dan keluarga untuk berobat kembali ke Puskesmas
5. Petugas mendokumentasikan kegiatan tersebut
Unit Terkait
Distribusi
Rekaman Historis
1. Petugas kesehatan
mencari data pasien
yang terdiagnosa
pneumonia dalam
buku register
2. Petugas mengunjungi
(Care Seeking) ke
rumah pasien yang
terdiagnosa
pneumonia tersebut
3 Petugas melakukan
pemeriksaan dan
melihat keadaan
umum pasien, jika
belum ada perubahan
memotivasi pasien
dan keluarga untuk
segera berobat ke
puskesmas
4 Petugas mencatat
hasil kunjungan dan
mendokumentasikan
hasil kegiatan tersebut
SOP PENANGANAN DIARE
No. Kode :
Terbitan : 01
No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 14 April 2015
SOP Halaman :1-9
Kota Pematangsiantar
PENGERTIAN Buang air besar yg frekwensinya, lebih sering dari biasanya, pada umumnya 3 x atau lebih /
hari, dgn konsistensi cair berlangsung < 7 hari.
TUJUAN Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan mencegah diare
menjadi berat.
KEBIJAKSANAAN Nomor SK
2. PEMERIKSAAN
Sebelumnya beritahu pasien, orang tua/pengantar tiap jenis pemeriksaan yang akan
dilakukan
a. Bagaimana keadaan umum penderita :
- Baik & Sadar
- Gelisah atau rewel
- Mengantuk, lesu, Lunglai. Atau tidak sadar.
- Apakah terlihat haus, dgn cara diberi minum biila haus minum dgn lahap
b. Konsistensi tinja : tinja
c. Sehari berapa kali BAB
d. Sudah berapa lama diare
e. Adakah dahak / lender pada tinja.
f. Adakah penyakit lain yg menyertai diare..
g. Tanyaka Makmin apa sebelumnya ( 5 jam terakhir )
h. Adanya air mata. ( Tanyakan bila menangis keluar air mata / tidak, sejak diare )
i. Tanyakan pada pengantar, apa anak selalu minta minum ( rasa haus )
j. Bagaimana kencingnya ( sedikit / banyak )
k. Periksa nadi dgn menggunakan stop wotch selama satu menit.
l. Hitung respirasi selama satu menit.
m. Periksa suhu tubuh dgn termometer.
n. Periksa tensi pada penderita dewasa.
o. Timbang berat badan.
p. Lihat status gizi dgn melihat KMS & BB anak.
q. Periksa apakah matanya cekung
r. Periksa ubun-2 besar pada bayi.
s. Periksa mukosa mulut & lidah banyak air ludah apa tidak
t. Periksa turgor kulit.
Beritahu hasil pemeriksaan pada padien, pengantar / ibu.
3. TENTUKAN DIAGNOSA
Diagnosa penderita diare didasarkan atas derajad dehidrasi :
TANPA DEHIDRASI
PENILAIA
DEHIDRA RINGAN / DEHIDRASI BERAT
N
SI SEDANG
Lihat K.U Baik , Sadar Gelisah, Rewel Lesu, Lunglai atau Tidak Sadar
RENCANA THERAPY A
UNTUK MENGOBATI DI RUMAH
JML ORALIT YG
UMUR JML ORALIT YG
DIBERIKAN
( THN ) DISEDIAKAN DI RUMAH
TIAP BAB
< 1 thn 50 100 ml 400 ml/ hr ( 2 bks )
1 4 100 200 ml 600-800 ml/hr ( 3-4 bks
thn 200-300 ml 800-1000 ml/hr ( 4-5 bks )
4-5 thn 300 400 ml 1200-2800 ml /hr ( 6-14 bks )
Dewasa
Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2 tahun
Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih besar
Bila anak muntah, tunggulah 10 menit, kemudian berikan cairan lebih perlahan
(misalnya sesendok tiap 2 3 menit)
Bila diare berlanjut setelah paket oralit habis beritahu ibu untuk memberikan
cairan lain seperti dijelaskan dalam cara yang pertama atau kembali pada petugas
kesehatan untuk mendapatkan tambahan oralit
RENCANA THERAPY B
UNTUK TATALAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI RINGAN /
SEDANG
Segera rujuk anak Mulai rehidrasi dengan oralit melalui mulut berikan
untuk rehidrasi sedikit demi sedikit 20 ml / kg / jam selama 6 jam ( total
melalui Ya. 120 ml / kg )
nasogastrik atau iv Nilai penderita tiap 1-2 jam
Bila muntah atau kembung ,berikan cairan pelan-
pelan
Bila Rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam rujuk
\ penderita untuk therapy iv.
Catatan :
Bila mungkin amati penderita 6 jam setelah rehidrasi untuk memastikan bahwa
ibu dapat menjaga, untuk mengembalikan cairan yg hilang dgn pemberian oralit.
Bila anak umur diatas 2 thn dan kolera baru saja berjangkit di daerah anda
pikirkan kolera dan beri anti biotika yg tepat dgn cara oral, begitu anak sadar.
4 Setelah dilakukan
anamnesa sesuai keluhan
kemudian dikonsulkan
oleh dokter dan dilakukan
pemeriksaan fisik
kemudian dokter
memberikan resep obat
untuk diserahkan ke
apotek. Jika pasien
mengalami dehidrasi
berat segera rujuk ke
UGD Puskesmas atau
UGD RS.
Kota Pematangsiantar
UPTD Puskesmas Raya
PENGERTIAN Salah satu elemen yang sangat penting untuk mendapat gambaran dan informasi program
pengendalian penyakit diare
TUJUAN 1. Mendapatkan informasi hasil pelaksanaan program P2 diare
2. Menidentifikasi masalah
3. Mengetahui keberhasilan program
KEBIJAKSANAAN Nomor SK
Cara Melaksanakan 1. Setiap orang yang mengalami diare datang berobat ke puskesmas dimasukkan ke register
Tiap Kegiatan harian program P2 diare
2. Laporan bulanan program P2 diare diambil dari register harian program P2 diare
3. Petugas kesehatan memberikan penyuluhan kepada kader posyandu baik balita maupun
posyandu lansia tentang penanganan kasus diare
4. Selain memberikan penyuluhan, petugas kesehatan juga memberikan oralit di posyandu
balita maupun posyandu lansia jika sewaktu-waktu ada penderita diare disekitarnya
5. Petugas kesehatan mengevaluasi hasil laporan dari kader tentang kasus diare di
posyandunya masing-masing
6. Petugas kesehatan mencatat hasil laporan dan mendokumentasikan hasil kegiatan
tersebut
Unit Terkait
Distribusi
Rekaman Historis
1. Petugas kesehatan
memberikan penyuluhan
kepada kader posyandu
balita dan posyandu
lansia tentang
penanganan kasus diare
2. Petugas memberikan
oralit di setiap posyandu
balita dan lansia jika
sewaktu-waktu ada
penderita diare
3 Petugas mengevaluasi
hasil laporan diare dari
kader balita dan lansia