Kelompok :
1. Faiz Ferrianto (081211733010)
2. Claudia Yolanda Savira (081311733015)
3. Nurul Awali Fauziyah. H (081411731002)
4. Adita Wardani Rahmania (081411731010)
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan pemilik
semesta alam dan sumber segala pengetahuan atas segala petunjuk dan hidayah-Nya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Analisis Karakterisasi Xrd
Sintesis Material La0,7ca0,3(Mn,Co)O3 Melalui Metode Mechanical Alloying. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kristalografi.
Makalah ini dibuat berdasarkan materi dan data yang kami peroleh dari berbagai
sumber. Adapun pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas makalah
Kristalografi semester genap. Pada kesempatan ini tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih
kepada
1. Bapak Djony Izak selaku dosen pengajar mata kuliah Kristalografi yang telah
membimbing penyelesaian makalah ini
2. Orang tua yang selalu memberi semangat dan dukungan baik berupa moril
maupun materiil.
3. Rekan-rekan mahasiswa.
Dan tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penyusun sangat menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan dari
kekurangan-kekurangan yang ada, sehingga makalah ini bisa bermanfaat.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui sintesis material La0,7Ca0,3Mn1-xCoxO3 menggunakan metode
Mechanical Alloying dengan kondisi basah.
1.3.2 Untuk mengetahui hasil analisis dengan uji XRD untuk identifikasi fasa yang
terbentuk akibat pemanasan yang dianalisi secara kualitatif serta identifikasi ukuran
kristal akibat proses milling secara kuantitatif.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.2 XRD
XRD merupakan teknik analisis non-destruktif untuk mengidentifikasi dan
menentukan secara kuantitatif tentang bentuk-bentuk berbagai kristal, yang disebut dengan
fase. Identifikasi diperoleh dengan membandingkan pola difraksi dengan sinar-X. XRD dapat
digunakan untuk menentukan fase apa yang ada didalam bahan dan konsentrasi bahan-bahan
penyusunnya. XRD juga dapat mengukur macam-macam keacakan dan penyimpangan
kristal serta karakterisasi material kristal. XRD juga dapat mengidentifikasi mineral-mineral
yang berbutir halus seperti tanah liat.
Metode difraksi sinar X adalah salah satu cara untuk mempelajari keteraturan atom
atau molekul dalam suatu struktur tertentu. Hal ini karena difraksi sinar X memberikan
ilustrasi bahwa secara prinsip sifat-sifat gelombang sinar X dan interaksinya dengan material
dapat dimanfaatkan untuk mengeksplorasi keadaan mikroskopik material-material yang
memiliki keteraturan susunan atom. Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa
kristalin dalam material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk
mendapatkan ukuran partikel. Keuntungan utama penggunaan sinar X dalam karakterisasi
material adalah kemampuan penetrasinya, sebab sinar X memiliki energi sangat tinggi akibat
panjang gelombangnya yang pendek. Difraksi sinar X dapat memberikan informasi tentang
struktur polimer, termasuk tentang keadaan amorf dan kristalin polimer. Pola hamburan sinar
X juga dapat memberikan informasi tentang konfigurasi rantai dalam kristalit, perkiraan
ukuran kristalit, dan perbandingan daerah kristalin dengan daerah amorf dalam sampel
polimer. Sinar X juga digunakan dalam bidang kedokteran untuk mendeteksi keadaan organ-
organ dalam tubuh karena memiliki daya tembus yang cukup besar. XRD dapat juga
digunakan untuk penentuan dimensi-dimensi sel satuan. Dengan teknik-teknik yang khusus,
XRD dapat digunakan untuk menentukan struktur kristal dengan menggunakan Rietveld
refinement, analisis kuantitatif dari mineral, dan karakteristik sampel film.
Prinsip kerja XRD berdasarkan persamaan Bragg, jika seberkas sinar-X di jatuhkan
pada sampel kristal, maka bidang kristal itu akan membiaskan sinar-X yang memiliki panjang
gelombang sama dengan jarak antar kisi dalam kristal tersebut. Sinar yang dibiaskan akan
ditangkap oleh detektor kemudian diterjemahkan sebagai sebuah puncak difraksi. Makin
banyak bidang kristal yang terdapat dalam sampel, makin kuat intensitas pembiasan yang
dihasilkannya. Tiap puncak yang muncul pada pola XRD mewakili satu bidang kristal yang
memiliki orientasi tertentu dalam sumbu tiga dimensi. Puncak-puncak yang didapatkan dari
data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar difraksi sinar-X untuk hampir
semua jenis material. Standar ini disebut JCPDS.
Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dari XRD. Adapun kelebihan
penggunaan sinar-X dalam karakterisasi material adalah kemampuan penetrasinya, sebab
sinar-X memiliki energy sangat tinggi akibat panjang gelombangnya yang pendek. Kelebihan
lain penggunaan sinar-X dalam karakterisasi material adalah kemampuan penetrasinya,
sebab sinar-X memiliki energi sangat tinggi akibat panjang gelombangnya pendek.
Sementara itu, kekurangannya adalah untuk obyek berupa kristal tunggal sangat sulit
mendapatkan senyawa dalam bentuk kristalnya. Sedangkan untuk objek berupa bubuk
(powder) sulit untuk menentukan strukturnya. Sedangkan kekurangananya adalah untuk
obejek yang berupa Kristal tuggal sangat sulit mendapatkan senyawa dalam bentuk
kristalnya. Sedangkan untuk obejek yang berupa bubuk (powder) sulit untuk menentukan
bentuk strukturnya.
3.1 SIMPULAN
Penelitian sintesis dan karakterisasi struktur La0,7Ca0,3(Mn,Co)O3 dengan x = 0 dan
x = 0,1 telah dilakukan melalui metode mechanical alloying. Sampel material memiliki
struktur Kristal yang sama yaitu Monoklinik, dengan parameter kisi untuk x = 0 a = 7,752 ;
b = 5,463 ; c = 5,466 dan volume cell 231,54 A3 dengan ukuran kristal 39,27 nm
sedangkan untuk x = 0,1 a = 7,742 ; b = 5,470 ; c = 5,460 dan volume cell 231,23 A3
dengan ukuran kristal 40,29 nm dengan pengukuran x-ray diffraction. Struktur Kristal dan
system fasa yang terbentuk sesuai yang diharapkan yaitu hanya LaMnO3 menjelaskan bahwa
proses sintesis dengan High Energy Ball Milling berhasil membuat material menjadi
homogen. Hal tersebut menjelaskan bahwa proses subtitusi dapat dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Grant, N. M., & Suryanayana, C. (1998). X-Ray Diffraction : A Partical Approach. New
York: Plennum Press.