Anda di halaman 1dari 4

Paradigma Seekor Kutu

Pertengahan abad 21 ini, konon hiduplah kerajaan Kutu yang menempati


wilayah yang bernama Rambo (Rambut Krebo) milik anak kosan yang sedang
menempuh pendidikan S1-nya di salah satu perguruan tinggi negeri di kota
Surabaya. Anggar, begitulah ia biasa disapa. Kerajaan kutu ini dipimpin oleh
seorrang raja yang kelewat bijaksana. Beliau membuat peraturan dalam
menamai anggota penduduknya dengan nama depan ‘Ku’, singkatan K U T U.

Malam minggu tiba. Saatnya muda mudi family kutu berhambur keluar
rumah bermaksud mencari hiburan. Banyak hal yang bias dlakukan selain
mendekap bantal guling di rumah. Pergi nonton, makan, clubbing, main ke time
zone, shopping, apel, bahkan pengejian sekalipun!

Sudah bias diterka, kutu dari species manapun pada hang out malam ini.
Lihat aja si Kurma, kutu buku yang pinter abeezzz pergi nonton mala mini. Si
Kembar Kusen dan Kurap janjian main petasan di lapangan depan. Sampai
Kualat, adik Kucil pun dandan abis abisan sore tadi. Katanya sih mau Candle
Light Sore Dinner. Pake high heels dan lipstick biru donker (boleh minjem tuh).
Rambut jagungnya juga udah di curly model Mohawk yang lagi ngetren. Keren
deh pokoknya!

Apa lagi Kucil, cowok double keren seantero Oxford abad ini, jelas gak mau
kalah. Walaupun gak pake gel di rambut (karena emang kepalanya pelontosan),
tapi parfumnya sudah menyebar luad diantara kedua ketek rimbanya. Gayanya
mala mini persis Rhoma Irama, idolanya.

“Kus, anterin gue dong. Mau ketemuan sama cewek gue di Taman.”

“Ada ada aja, ngapel kok ditemenin. Malu tuh sama Om Rhoma. Dandanan
kece gitu ngapel masa suruh nganter. Lagian gue juga mau ngapel tauu”

“Ngapel? Pacar yang mana?? Si model Kumel, si Artis Kusam, ato si Anak
Pejabat Kunyit?”

“Male mini gue mau apelin si Kunyit” katanya sambil menyisir rambutnya.

“Cil, rambut gue lepek ini. Dikasih apa ya?”

“Lemon Iced Tea aja. Mantep tuh.”

“Oke deh, gue coba ya..”


Mau tidak mau, Kucil Akhirnya berangkat sendirian untuk menemui Kucay,
gadis Blasteran Kutu rambut dan kutu air. Rada putih gitu kalii yyaaa?? Mereka
sudah berpacaran sekitar 1 tahun lamanya. Baru sepuluh eter mengendarai
motor, muncul demonstrasi dadakan para warga yang gak trima harga BBM
dinaikkan. Kira kira beginilah aksi demo warga :

“”

“”

“”

Aksi dadakan tersebut mengakibatkan Kucil terlambat 900 detik. Setelah


lirik kanan kiri, Kucil pun memarkirkan Motor Harley-nya. Sekilas senja kuning
mengintip dibalik tirai. Terhalang oleh butiran debu yang menderu deru.
Cemara, pinus dan kamboja berlekuk manja, menggeliat indah. Juga dengkuran
jangkrik bersiul serak : Keriik..riikkk…keriikk riikk…rik rik... Romantisnya
bukan main!

“Malem say, nunggunya lama ya”

“Heemm…”

“Jangan ngambek gitu dong. Aku bawa kado dompet Channel lho. Mamaku
barusan pulang dari paris.”

“Ciyus.. Mi apah??” (ngasihnya gak ikhlas banget, pake sebutin merek


segala. Sensor tuh!)

“Mi kamu saying…” Kucay membuka kado dari Kucil. Dibukanya


bungkusan warna merah jambu tersebut (rincian: warna pink, tapi bentuknya
lebih mirip nasi bungkus ketimbang kado)

“Ini dompet dari kulit apa say? Kok berduri gini?”

“Kata mamaku ini kulit kaktus. Yang kulit duren udah dikasih ke Kualat
say..”

Hening… Kucay cumin mesem mesem aja..


“Say, aku amat ngerasa beruntung tung tung banget sekali punya pacar
secantik kamu. Mau nerima segala macam kekuranganku. Termasuk sering
kentutin kamu”. Ucap kutil berbusa busa.

“Kamu bias aja gombalnya ” Tak cukup menggandeng tangan aja, Kucil
mulai mengelus rambut sebatang kara milik Kucay

“Kucay saying, kepala kamu kok kasar gini? Kenapa? Mulai ketombean
lagi”

“Iya say, aku enggak mandi tiga hari. Air di rumah mampet. Lagi nunggak
nih.” Jelas Kucay yang menggaruk kepala kegatelan penuh ketombe, koreng
juga ada!

“Aku khawatir say, kalo kamu terusin, rambut tunggal kamu makin lepek,
bercabang, terus patah deh”

“Iya say, secepatnya aku bakal creambath, demi kamu..”

Mereka pun berpegangan tangan mesra. Kucil melingkarkan tangannya di


pinggang Kucay.

“Jangaaann say, bukan mukhrim.” Elak Kucay yang notabene rada alim,
yang bapaknya seorang uztad kondang dan sering diundang dalam berbagai
acara kondangan.

Wing wing wing… Suara gank nyamuk hendak merampok mereka. Disini,
mereka lebih terkenal ketimbang Gangnam, Gangtujuh sekalipun! LAyaknya
Superheri, Kucil yang bermukaa dekil ingin melindungi belahan jiwanya.
DEngan kekuatan kentut, aku akan menghukum kalian!! Suara Kucil berteriak
menggema. Laganya mirip Sailor Moon, beneran deh !

Seketika muka Kucay berubah. Memerah, menghitam, menghijau, tak


keruan. Seluruh energy kimia yang ada di tubuhnya dibakar sudah. Uap tebal
mengalir dari kedua hidung dan telinganya. Bunyinya : Nggoookkk!

Sekelebat bau tak wangi itu menyeruak keluar. Memaksa masuk hidung
sekawanan nyamuk itu.

“Ayo kesini kalo berani”

“Giilaaa. Bodi dekil gitu, kentutnya lebih parah dari ledakan LPG 3 kg,
yang lagi booming”
Mengetahui hal itu, wajah Kucay memerah. Bukan karena aksi heroic
barusan, melainkan bau menyengat kentut Kucil.

“Sayang cantik deh kalo mukanya merah gitu..

“Aku emang catik dari sononya say..”

Tersipu malu..

“Dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan kentut kamu makin
berbobot aja”

Anda mungkin juga menyukai