Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN INDIVIDU

PROGRAM PENDAMPINGAN KELUARGA

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MAN SAMPU
DESA : BAYUNGGEDE
KECAMATAN : KINTAMANI
KABUPATEN : BANGLI
PROVINSI : BALI

Oleh :
No. NIM Nama Mahasiswa
1. 1403005094 I Gede Cahya Widiangga

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS UDAYANA
PERIODE XV TAHUN 2017

1
2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan LAPORAN INDIVIDU PROGRAM PENDAMPINGAN
KELUARGA KULIAH KERJA NYATA DESA BAYUNGGEDE KECAMATAN KINTAMANI
KABUPATEN BANGLI PROVINSI BALI.Laporan ini merupakan salah satu perwujudan
program dari kegiatan KKN TEMATIK RM (Kuliah Kerja Nyata Tematik Revolusi Mental) ke
XV Universitas Udayana Tahun 2017 yang berlangsung selama 5 minggu (22 Juli 28 Agustus
2017).

Dalam pelaksanaan kegiatan KKN ini, penulis mendapat banyak petunjuk, bimbingan,
saran dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas
Udayana dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan atas bantuan dan fasilitas yang telah diberikan baik secara fisik dan
moral.
Drh. Putu Ayu Sisyawati Putriningsih,S.KH., M.Sc selaku Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL), yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam
pelaksanaan program ini
Bapak I Wayan Suarjaya selaku Kepala Desa Bayunggede atas bimbingannya selama
program KKN Tematik RM berlangsung.
Bapak I Nengah Subandia sebagai Sekretaris Desa Bayunggede beserta staf pegawai
yang senantiasa memberikan informasi.

3
Seluruh Kepala Dusun (Kelian Banjar) atas bantuan informasi mengenai
permasalahan dan situasi wilayah Desa Bayunggede.
Para Tokoh dan Pemuka Desa serta seluruh masyarakat Desa Bayunggede yang
senantiasa memberikan informasi mengenai tradisi serta adat istiadat mengenai Desa
Bayunggede.
Teman-teman seperjuangan KKN Tematik Revolusi Mental Desa Bayunggede atas
dukungan dan kerjasamanya.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan banyak terdapat
kekurangan, maka dari itu, dengan segala kerendahan hati penulis meminta maaf atas kesalahan
yang ada. Selain itu, penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Bayunggede, 27 Agustus 2017

Penulis

4
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................. i

Halaman Pengesahan........................................................................................................... ii

Kata Pengantar.................................................................................................................... iii

Daftar isi................................................................................................................................ iv

BAB I. Gambaran Umum Keluarga Dampingan

1.1 Profil Keluarga Dampingan.................................................................................... 1

1.2 Kondisi Ekonomi Keluarga Dampingan................................................................. 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga............................................................................... 2

1.2.2 Pengeluaran Keluarga............................................................................. 3

BAB II. Identifikasi Dan Prioritas Masalah

2.1 Menemukenali Masalah.......................................................................................... 5

2.1.1 Kurangnya Kesadaran Terhadap Pentingnya Kesehatan dan

Kebersihan Lingkungan dan MCK (Mandi Cuci Kakus).......................... 5

2.1.2 Kondisi Kesehatan Keluarga...................................................................... 5

2.1.3 Tidak Menentunya Pekerjaan Yang diperoleh Untuk Menunjang Biaya

Hidup Keluarga.......................................................................................... 6

2.2 Prioritas Masalah................................................................................................... 6

2.2.1 Kondisi Kesehatan Keluarga.................................................................... 6

2.2.2 Tidak Menentunya Pekerjaan Yang Diperoleh Untuk Menunjang

Biaya Hidup Keluarga.............................................................................. 6

2.2.3 Kurangnya Kesadaran Terhadap Pentingnya Kesehatan dan

Kebersihan Lingkungan dan MCK (Mandi Cuci Kakus))....................... 7

BAB III. Solusi Pemecahan Masalahan

3.1 Program.................................................................................................................. 8

5
3.1.1 Program Pemecahan Masalah Dalam Kesehatan....................................... 8

3.1.2 Program Pemecahan Masalah Dalam Keuangan....................................... 9

3.1.3 Program Pemecahan Masalah Kebersihan Kesehatan Lingkungan

dan Sarana MCK......................................................................................... 10

3.2 Jadwal Kegiatan...................................................................................................... 10

BAB IV. Hasil dan Pembahasan ........................................................................................ 14

4.1 Pelaksanaan............................................................................................................ 14

4.2 Hasil ................................................................................................................... 14

4.3 Kendala................................................................................................................... 15

BAB V. Simpulan dan Rekomendasi.................................................................................. 16

5.1 Kesimpulan............................................................................................................. 16

5.2 Rekomendasi.......................................................................................................... 16

LAMPIRAN ................................................................................................................... 17

6
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1. Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Tematik Revolusi Mental (KKN-RM) Universitas Udayana
merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh setiap mahasiswa di beberapa desa yang telah
ditentukan. Adapun salah satu program wajib pada KKN-RM ini adalah program pendampingan
keluarga atau KK Dampingan. Kegiatan ini memiliki maksud untuk membentuk pemberdayaan
keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan
keterampilan, kesehatan maupun pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang
sejahtera. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan taraf atau kesejahteraan hidup
keluarga yang didampingi dengan cara ikut berpartisipasi dalam mencari solusi terhadap
permasalahan yang ada dan berusaha menggali potensi - potensi dalam lingkungan keluarga
dampingan.
Mahasiswa memiliki tugas untuk mendampingi Keluarga Dampingan baik itu membantu
pekerjaan Keluarga Dampingan ataupun ikut serta memberikan solusi yang terbaik bagi masalah
yang dihadapi oleh Keluarga Dampingan. Patut disyukuri bahwa program keluarga dampingan
mendapat respon yang baik oleh masyarakat terutama masyarakat prasejahtera yang merupakan
sarana utama pelaksanaan kegiatan.
Pada KKN ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga di
Banjar Bayunggede di Desa Bayunggede Kecamatan Kintamani. Adapun identitas keluarga
dampingan adalah sebagai berikut:
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
1. I Wayan Sumada Kawin 31 thn SD Buruh Suami
2. Dewa Ayu Rusmini Kawin 29 thn SD Buruh Istri

3. I Putu Ariasa Belum 9 thn SD Pelajar Anak


Kawin
4. I Made Adinata Belum 6 bln Tidak/Belum Tidak/Belum Anak
Kawin Sekolah Bekerja

Keluarga I Wayan Sumada merupakan salah satu keluarga sederhana yang tinggal di
Banjar Bayunggede, Desa Bayunggede. Kondisi perekonomian dari keluarga ini tergolong

1
kurang mampu. Bapak I Wayan Sumada merupakan kepala keluarga dari keluarga sederhana ini
yang berprofesi sebagai buruh. Keluarga Bapak I Wayan Sumada terdiri dari Bapak I Wayan
Sumada yang merupakan kepala keluarga dengan istri beliau yang bernama Dewa Ayu Rusmini,
dimana mereka memiliki dua orang anak, yang berumur 9 tahun bernama I Putu Ariasa dan yang
berumur 6 bulan bernama I Made Adinata.
Dalam kesehariannya Bapak I Wayan Sumada beserta keluarganya hanya mempunyai
satu lahan untuk tinggal yaitu di Banjar Bayunggede. Satu lahan tersebut terdiri dari 2 rumah
KK. 2 rumah KK tersebut meliputi rumah milik saudara Bapak I Wayan Sumada, rumah milik
Adik dari Bapak I Wayan Sumada. Rumah yang kini ditinggali oleh Bapak I Wayan Sumada
dibangun sendiri kurang lebih 2 tahun yang lalu dengan detail 2 ruangan yakni 2 ruang tidur.
Untuk penerangan, rumah Bapak I Wayan Sumada telah menggunakan lampu rendah daya listrik
dan pembayaran listrik masih berpatungan karena listrik yang dialirkan kerumah Bapak I Wayan
Sumada tidak hanya dipakai sendiri melainkan berbagi dengan 2 KK lainnya yang berada di 1
lahan yang sama dengan Bapak I Wayan Sumada. Untuk keperluan sehari-harinya Bapak I
Wayan Sumada membeli air seharga Rp. 200.000,00 per tangki yang 1 tangkinya dapat
digunakan selama kurang lebih 1 bulan dimana digunakan untuk keperluan mandi maupun
memasak dan dikonsumsi. Sebelum diminum air tersebut direbus terlebih dahulu.
1.2 Kondisi Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Pada dasarnya pendapatan keluarga I Wayan Sumada berasal dari hasil kerja sebagai buruh
serabutan. Beliau hanya memiliki lahan yang tidak terlalu luas untuk berkebun sehingga beliau
hanya mampu untuk bekerja sebagai buruh serabutan. Lokasi tempat Bapak Sumada bekerja
tidaklah menentu, tetapi biasanya beliau bekerja dikebun orang yang berlokasi di Jalan Delod
Desa Bayunggede, jarak tempuh beliau bekerja kurang lebih 2-5 menit. Oleh karena beliau hanya
bekerja sebagai buruh serabutan, pendapatan yang didapat bergantung pada ada atau tidaknya
pekerjaan sehingga pendapatan nominal yang didapat pun tidak menentu dalam sebulan.
Penghasilan yang beliau dapat pun tidak sebanding dengan pengeluaran. Adapun sumber
penghasilan yang menjadi tumpuan hidup mereka hanya berasal dari hasil kerja sebagai buruh
serabutan. Menurut beliau, penghasilan yang biasanya diperoleh perhari sebesar Rp. 60.000,-
terkadang pendapatan keluarga juga didapat dari istrinya yaitu Ibu Netri yaitu perhari sebesar Rp.
50.000, sehingga dapat membantu sedikit biaya dalam keluarga.

2
Dari hasil ini keluarga Bapak I Wayan Sumada menyisihkan sebagian dana untuk biaya
sehari-hari, kegiatan keagamaan dan kegiatan bersosialisasi di banjar. Hasil sampingan ini
digunakan untuk kebutuhan makan, minum, dan kebutuhan lainnya. Jadi total pendapatan
keluarga I Wayan Sumada untuk tiap bulannya sebesar Rp. 3.300.000,- yang merupakan hasil
jerih payah keluarga sebagai buruh dan berkebun.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Jika dihitung, setiap harinya keluarga Bapak I Wayan Sumada memerlukan biaya rutin
yang dikeluarkan setiap hari untuk memenuhi berbagai kebutuhan untuk empat orang yaitu
Bapak I Wayan Sumada beserta istrinya dan dua anaknya. Adapun alokasi pengeluaran keluarga
diprioritaskan untuk :
a. Kebutuhan sehari hari
Pengeluaran untuk kebutuhan sehari hari seperti kebutuhan dapur (makan, minum, lauk
pauk, sayur, dan lain-lain) berkisar antara Rp 35.000,- sampai Rp 50.000,- sehari.
b. Kesehatan
Pengeluaran untuk kesehatan keluarga merupakan biaya yang tidak terduga sehingga tidak
ada persiapan dana dari pendapatan keluarga. keluarga Bapak I Wayan Sumada belum
semuanya terdaftar untuk mendapatkan pelayanan berobat gratis atau keringanan biaya
seperti belum mendapat kartu JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara). Namun istri dari
Bapak I Wayan Sumada telah memperoleh JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara). Jadi
hanya Dewa Ayu Rusmini yang dapat memanfaatkan kartu Jaminan Kesehatan Bali
Mandara tersebut untuk melakukan pengobatan medis di Rumah Sakit milik pemerintah
ataupun Puskesmas, sehingga bila yang bersangkutan sakit, beliau dapat menggunakan kartu
tersebut untuk dapat berobat secara gratis atau setidaknya mendapat keringanan biaya dari
Puskesmas atau Rumah Sakit milik pemerintah.
c. Kerohanian
Seluruh anggota keluarga Bapak I Wayan Sumada beragama Hindu. Apabila di rumah
maupun di desa terdapat upacara keagamaan biasanya tidak begitu banyak membeli banten
karena sebagian besar dibuat sendiri, cukup membeli beberapa bahan untuk bantennya di
pasar. Sedangkan untuk kegiatan sembahyang sehari-hari keluarga ini biasa mempersiapkan
sendiri. Berkaitan dengan biaya biasanya masih dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan
pada saat itu sehingga tidak terlalu membebani keluarga.

3
d. Sosial
Untuk biaya-biaya di bidang sosial biasanya keluarga ini tidak menganggarkan secara
khusus pembiayaannya. Apabila terdapat pengeluaran tertentu di bidang sosial seperti iuran
banjar, uang untuk warga yang memiliki duka (sakit, kematian, ngaben), uang untuk hadiah
apabila terdapat warga yang punya hajatan, dan sebagainya biasanya disesuaikan. Jadi,
apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial maka semua
biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu.
e. Pendidikan
Untuk biaya keperluan pendidikan, Bapak I Wayan Sumada dan Ibu Dewa Ayu Rusmini
hanya menanggung satu orang putranya. Biaya pendidikan anak seperti SPP, telah di
gratiskan oleh Pemerintah. Untuk uang bekal/jajan sang anak diberikan Rp. 5000, untuk
biaya pendidikan lainnya disesuaikan berdasarkan kepentingan dari sekolah anaknya.
f. Keperluan lainnya
Pengeluaran ini termasuk untuk biaya listrik sebesar Rp 21.000/minggu sedangkan biaya
untuk lainnya seperti pakaian dan keperluan lainnya keluarga Bapak I Wayan Sumada tidak
menyediakan secara pasti.

4
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Menemukenali Masalah
Pemasalahan yang dialami keluarga dampingan yang dapat diidentifikasi dari hasil
kunjungan yang dilakukan sebagai berikut:
2.1.1 Kurangnya Kesadaran Terhadap Pentingnya Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
dan MCK (Mandi Cuci Kakus)
Kurangnya kesadaran akan kesehatan ini dapat terlihat dari kondisi lingkungan, baik di
dalam maupun di luar rumah yang kurang bersih dan kurang tertata rapi. Hal ini dapat dilihat
dari kondisi kamar tidur Bapak I Wayan Sumada yang banyak terdapat debu dan berantakan,
selain itu karena rumah dari Bapak I Wayan Sumada tidak memiliki ubin sehingga terlihat
semakin kotor. Selain itu kamar Bapak I Wayan Sumada terasa lembab, sehingga menyebabkan
rumah menjadi dingin dan lembab yang menyebabkan dapat memicu gangguan kulit. Dalam
kesehariannya Bapak I Wayan Sumada menggunakan kamar mandi yang dipakai oleh dua KK,
sehingga menyebabkan kebersihan kamar mandi tersebut terlihat kurang terjaga.
Hal hal tersebutlah yang menjadikan suasana rumah Bapak Wayan Sumada terlihat benar
benar kurang terjaga kebersihannya. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai macam penyakit
yang dapat membahayakan kondisi kesehatan anggota keluarga. Mempertimbangkan hal ini
maka kesadaran dari keluarga I Wayan Sumada akan pentingnya hidup sehat sangat perlu
diperhatikan.
2.1.2 Kondisi Kesehatan Keluarga
Kondisi kesehatan keluarga merupakan salah satu masalah yang dapat diidentifikasi dari
keluarga Bapak I Wayan Sumada. Bapak I Wayan Sumada beserta anak-anaknya sendiri belum
memperoleh jaminan kesehatan (JKBM) sedangkan sang istri telah memperoleh jaminan
kesehatan, walaupun Bapak I Wayan Sumada sendiri belum memiliki keluhan tentang penyakit
tapi perlu halnya untuk mendaftarkan diri untuk jaminan kesehatan. Lain halnya dengan Istrinya,
Dewa Ayu Rusmini sering menderita sakit pada bagian betis kaki, pusing dan memiliki riwayat
Anemia. Apabila sakit kakinya kambuh, beliau hanya membawanya ke tukang urut di Desa
Pludu dan keluhannya membaik setelah diberikan terapi pijat dan jika mengalami pusing dan
Anemianya kambuh maka Dewa Ayu Rusmini hanya memeriksakan kepuskesmas dan diberikan

5
obat agar segera membaik. Sedangkan kedua anak dari Bapak I Wayan Sumada tidak memiliki
riwayat penyakit khusus keduanya memiliki kesehatan yang cukup baik.
2.1.3 Tidak Menentunya Pekerjaan Yang diperoleh Untuk Menunjang Biaya Hidup
Keluarga
Pekerjaan sebagai buruh serabutan bagi I Wayan Sumada memang merupakan pekerjaan
yang berat dan tidak memberikan jaminan bagi kelangsungan hidup sebuah keluarga. Memiliki
pekerjaan dengan upah yang minimal sangat menyulitkan keluarga I Wayan Sumada untuk
merencanakan suatu perubahan hidup bagi keluarganya. Selain itu upah yang minimal tersebut
nantinya kemungkinan tidak cukup untuk keperluan anak-anaknya Untuk itu diperlukan solusi
yang tepat dan sesuai dengan Sumber Daya Manusia (SDM) keluarga sehingga dapat
memperbaiki serta meningkatkan perekonomian keluarga ini.
2.2 Prioritas Masalah
Permasalahan yang menjadi prioritas utama dalam keluarga dampingan adalah sebagai
berikut:
2.2.1 Kondisi Kesehatan keluarga
Permasalahan yang terjadi adalah belum semua anggota keluarga memperoleh jaminan
kesehatan, mengingat kesehatan merupakan hal yang penting. Hanya istri dari Bapak I Wayan
Sumada yang telah memperoleh jaminan kesehatan (JKBM), kondisi kesehatan istri yaitu Ibu
Dewa Ayu Rusmini yang memiliki riwayat penyakit Anemia dan sakit pada bagian betis
merupakan permasalahan utama dan terkadang menjadi kendala dalam bekerja. Saat menderita
penyakit Anemia, beliau merasa lemas dan terasa pusing pada bagian kepala yang disebabkan
kurangnya sel darah merah. Penyakit itu dideritanya dalam waktu 7 bulan. Beliau juga terkadang
mengalami pusing-pusing dan betis kaki terasa sakit yang juga menjadi kendala saat bekerja.
Pusing dan sakit pada betis dapat kambuh karena beliau sering kelelahan dalam mengambil suatu
pekerjaan. Namun, tidak pernah diperiksakan secara mendalam ke dokter spesialis, hanya ke
Puskesmas mengingat pertolongan dekat dengan rumah beliau.
2.2.2 Tidak Menentunya Pekerjaan Yang Diperoleh Untuk Menunjang Biaya Hidup
Keluarga
Permasalahan ini merupakan hal yang mendesak untuk segera dicarikan jalan keluar
karena menyangkut sumber pendapatan yang menjadi topangan hidup keluarga. Kebutuhan
keluarga I Wayan Sumada yang sangat kompleks tidaklah cukup terpenuhi dari hanya menjadi

6
seorang buruh serabutan bagi keluarganya. Dimana pekerjaan tersebut dapat dikatakan tidak
menetap, bergantung terhadap ada atau tidaknya pekerjaan yang ditawarkan, walaupun keluarga
Bapak I Wayan Sumada juga memiliki kebun jeruk tapi karena lahan yang sempit hasil
produksinya tidak mencukupi kebutuhan hidup. Oleh karenanya perlu inovasi serta
memanfaatkan potensi potensi anggota keluarga yang lainnya untuk menambahkan pendapatan
keluarga, seperti membuat kerajinan tangan, menanam tanaman yang memiliki harga jual tinggi
pada pot/poliback mengingat lahan yang terbatas.
2.2.3 Kurangnya Kesadaran Terhadap Pentingnya Kesehatan dan Kebersihan
Lingkungan dan MCK (Mandi Cuci Kakus)
Kebersihan lingkungan rumah dan MCK merupakan jaminan bagi terwujudnya hidup
yang sehat dan jauh dari penyakit. Mengingat Pendidikan yang rendah mungkin dapat
menyebabkan kurangnya pengetahuan dan kepedulian terhadap kebersihan dan kesehatan.
Kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat harus benar-benar dijaga dan diterapkan. Kondisi
dari sarana MCK keluarga Bapak I Wayan Sumada ini cukup baik namun perlu dijaga lagi
kebersihannya seperti keadaaan kamar mandi yang kotor dan berlumutan, harus dibiasakan rajin
untuk menguras bak mandi agar air yang digunakan mandi tetap dalam keadaan jernih dan tidak
terdapat jentik nyamuk. Halaman rumah juga perlu dibersihkan untuk menjaga keadaan
lingkungan agar tetap bersih.

7
BAB III
SOLUSI PEMECAHAN MASALAH
Pemecahan permasalahan yang menjadi prioritas tersebut di atas dapat penulis jabarkan
mengenai alternatif usaha pemecahannya yang selama ini penulis rekomendasikan di lapangan
bersama keluarga dampingan. Adapun alternatif solusi yang penulis tawarkan dapat dibagi dalam
tiga hal, antara lain :
3.1. Program
3.1.1 Program Pemecahan Masalah dalam Kesehatan
Mengenai belum semua anggota keluarga memperoleh jaminan kesehatan setelah penulis
berkonsultasi dengan aparat desa khususnya kepala desa, bahwa sesungguhnya orang yang
bersangkutan yang belum mengurus data dan mengajukan untuk mendaftarkan jaminan
kesehatan, sehingga penulis menyarankan untuk aktif dan segera mendaftarkan diri sesuai
prasyarat yang ditentukan untuk memperoleh jaminan kesehatan.
Membahas masalah kesehatan khususnya yang diderita Istri I Wayan Sumada berupa
penyakit Anemia, dimana Anemia adalah berkurangnya jumlah sel darah merah atau kandungan
hemoglobin di dalam darah. Hemoglobin (hb) adalah suatu senyawa protein pembawa oksigen di
dalam sel darah merah. Sel darah merah diproduksi di sumsum tulang. Sebagai bahan baku
diperlukan zat gizi dari makanan, termasuk berbagai vitamin (B2,B12) dan mineral (zat besi).
Gejala-gejala penderita anemia: mudah letih bila melakukan aktivitas fisik/mental, nafas pendek,
pusing, tidak nafsu makan,wjah terlihat pucat.
Dilihat dari kondisi lingkungan kamar Istri I Wayan Sumada yang kotor dan berdebu dapat
memudahkan penyakit-penyakit tersebut timbul. Penyakit anemia yang dialami Istri I Wayan
Sumada mungkin memang bawaan sejak lahir. Mungkin dilihat dari silsilah keluarga sang istri
mungkin ada sanak sodara atau orang tuanya yang juga memiliki penyakit anemia tapi
lingkungan yang kurang sehat juga dapat mendorong timbulnya penyakit tersebut. Gejala yang
sering dialami oleh Dewa Ayu Rusmini seperti pengakuannya mudah letih saat bekerja apalagi
pekerjaannya sebagai buruh yang banyak menghabiskan tenaga, selain itu Dewa Ayu Rusmini
sering merasa pusing dan gejala nafsu makan yang berkurang jika anemia tersebut melanda.
Mengingat pekerjaan dari Suami Istri tersebut sebagai buruh serabutan yang mulai bekerja
pada pagi hari, diharapkan untuk menjaga kondisi kesehatan. Udara di Desa Bayunggede yang
rata-rata cukup dingin juga dapat membuat kondisi badan tidak stabil, untuk itu Bapak I Wayan

8
Sumada, khususnya Istri beliau yang memiliki penyakit anemia diharapkan tidak terlalu
memaksakan diri untuk bekerja. Selain itu Istri I Wayan Sumada juga kerap mengalami sakit
pada betis kaki pada malam hari atau disaat udara mulai dingin dan saran yang dapat diberikan
adalah dapat menggunakan jaket dan celana panjang atau pakaian yang tebal untuk menjaga agar
tubuh tetap hangat. Istri I Wayan Sumada sebaiknya juga memeriksakan diri ke Dokter Spesialis
atau Rumah Sakit sehingga dapat memperoleh pengobatan dan juga berkonsultasi dengan dokter
tentang penyakitnya walaupun tidak terlalu sering kambuh. Selain itu disarankan untuk keluarga
Bapak I Wayan Sumada untuk menanam tanaman obat keluarga (TOGA) guna untuk
dimanfaatkan.
3.1.2 Program Pemecahan Masalah Keuangan
Pendapatan yang tidak ada peningkatan setiap tahunnya, ditambah lagi kebutuhan akan
biaya hidup yang semakin meningkat menyebabkan keuangan yang semakin tidak mencukupi
untuk biaya hidup sehari-hari. Hal tersebut yang terjadi dengan keluarga I Wayan Sumada yang
menopang hidupnya dari pekerjaannya sebagai buruh serabutan dan memiliki kebun yang tidak
terlalu luas beserta istrinya yang juga bekerja sebagai seorang buruh serabutan guna memenuhi
kebutuhan keluarganya. Pendapatan Bapak I Wayan Sumada yang tidak begitu besar diharapkan
mampu untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dimana kebutuhan keluarga tidak tetap dan dapat
selalu berubah setiap saat.
Memperhatikan hal tersebut, saran yang paling mungkin diberikan adalah membiasakan
keluarga untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung, baik pada koperasi simpan
pinjam dengan sistem yang baik ataupun menabung sendiri di rumahnya. Tabungan ini nantinya
dapat dimanfaatkan untuk menghadapi kebutuhan yang tidak terduga, seperti saat memerlukan
biaya pengobatan mendadak, menyama braya, ataupun dapat digunakan untuk keperluan sekolah
anak keempat dari Bapak I Ketut Suputra.
Selain itu, untuk meringankan beban keluarga I Wayan Sumada, penulis menyarankan
untuk menanam komoditas tanaman yang memiliki harga tinggi di pasaran (Cabe, strawberry),
walaupun lahan yang tersedia tidaklah begitu luas tetapi dapat diakali dengan menanam pada
pot/poliback yang diharapkan setidaknya membantu dapur Bapak I Wayan Sumada untuk terus
mengepul. Selain itu untuk sang Istri dapat membuat usaha sampingan berupa berjualan canang
sari.

9
3.1.3 Program Pemecahan Masalah Kebersihan Kesehatan Lingkungan dan Sarana MCK
1. Kebersihan lingkungan rumah yang kurang terjaga
Kebersihan lingkungan harus meliputi kebersihan di dalam areal rumah maupun di luar
rumah. Kondisi fisik rumah keluarga ini sangat sederhana dimana hanya terdapat dua ruangan
kamar tidur, dimana ruangan tersebut terasa berdebu dan lembab sehingga terasa dingin didalam
ruangan tersebut. Sebaiknya tambahkan ventilasi udara yang cukup sehingga sirkulasi udara dan
cahaya dapat masuk ke dalam rumah. Selain itu kondisi lingkungan kamar yang berdebu
sebaiknya rajin dibersihkan agar keadaan rumah terlihat lebih bersih dan sehat.
Diharapkan agar keluarga I Wayan Sumada selalu membersihkan halaman setiap pagi dan
sore hari serta mempersiapkan tempat pembuangan sampah yang baik. Kemudian, setelah semua
sampah terkumpul, sampah tersebut dapat dikelola sesuai manfaatnya misalnya sampah organik
dapat digunakan sebagai pupuk kompos. Lahan yang tidak cukup luas dapat juga dimanfaatkan
dengan menanam tanaman obat keluarga (TOGA) atau bunga-bungaan. Dengan informasi-
informasi yang telah diberikan diharapkan bermanfaat bagi keluarga ini dan adanya kesadaran
akan pentingnya hidup sehat dalam keluarga.
2. Kebersihan sarana MCK yang kurang terjaga
Sarana MCK merupakan bagian yang terpenting yang perlu diperhatikan dalam menunjang
kesehatan keluarga. Kurang terjaganya kebersihan MCK I Wayan Sumada, mungkin disebabkan
karena kamar mandi tersebut digunakan oleh dua KK dalam satu Areal rumah. Kurang
terawatnya kamar mandi tersebut dapat dilihat dari bau yang ditimbulkan jika masuk kedalam
kamar mandi keluarga I Wayan Sumada dan dapat terlihat dari bak dan closet yang berlumutan
dan licin tampak dari kondisinya yang kotor dan kurang terawat, namun untuk bangunan sudah
cukup baik dan masih kokoh. Untuk itu, keluarga ini diberikan pengertian tentang pentingnya
kebersihan dan menyarankan menjaga sarana MCK-nya serta melakukan pembersihan sarana ini
minimal 2x seminggu.
3.2 Jadwal Kegiatan
Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) yang dari
awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang
bersangkutan di keluarga Bapak I Ketut Suputra. Adapun kegiatan kegiatan yang dilakukan
adalah:

10
Perkenalan dengan KK Dampingan

Total
No Kegiatan Tempat Org Jam
(Jam)

Bertemu dengan Perbekel Desa


1. Kantor Desa 16 2 32
Bayunggede

Meminta Data Keluarga Kurang


2. Kantor Desa 16 2 32
Mampu

Bertemu dengan Kepala


3. Kantor Desa 2 2 4
Dusun Sulang
4. Berkenalan dan sosialisasi Rumah KK
2 2 4
kepada KK Dampingan Dampingan

Total 72

Kunjungan ke KK Dampingan
N
Kegiatan Tempat Org Jam Total
o
Kunjungan, inventarisasi Rumah KK
1. 3 81 243
masalah dan pemecahannya Dampingan
Total 243

Pembuatan laporan KK Dampingan


No Kegiatan Tempat Org Jam Total
Pengetikan laporan KK Posko KKN
1. 1 15 15
Dampingan PPM
Total 15

11
TABEL JADWAL KEGIATAN
No Tanggal Lokasi Kegiatan Durasi
1 24/7/2017 Rumah I Wayan Melakukan pengenalan
4 jam
Sumada dengan KK dampingan
2 25/7/2017 Rumah I Wayan Berbincang-bincang
4 jam
Sumada untuk mendapatkan data
3 26/7/2017 Rumah I Wayan Mencoba menanyakan
2 jam
Sumada permasalahan yang ada
4 27/7/2017 Rumah I Wayan Berdiskusi mengenai
4 jam
Sumada permasalahan yang ada
5 31/7/2017 Rumah I Wayan Berkunjung dan
2 jam
Sumada bersilahturahmi
6. 4/8/2017 Rumah I Wayan Memberikan pengertian
Sumada pentingnya menjaga
5 jam
kebersihan lingkungan
dan sarana MCK
7 6/8/2017 Rumah I Wayan Mencari solusi belum
Sumada diperolehnya jaminan
5 jam
kesehatan oleh beberapa
anggota keluarga
8 9/8/2017 Rumah I Wayan Berdiskusi tentang
Sumada Pendapatan yang tidak 3 jam
menentu
9 13/8/2017 Rumah I Wayan Menyarankan atau
Sumada memberikan alternatif
untuk mengembangkan 3 jam
potensi selain pekerjaan
sebagai buruh
10 14/8/2017 Rumah I Wayan Membantu anak dari I
Sumada Wayan Sumada 3 jam
membuat PR
11 16/8/2017 Rumah I Wayan Berdiskusi mengenai 6 jam
Sumada riwayat penyakit yang
diderita oleh Istri I

12
Wayan Sumada
12 17/8/2017 Rumah I Wayan Berbincang-bincang
Sumada mengenai kegiatan 2 jam
sehari-hari di rumah
13 18/8/2017 Rumah I Wayan Memberikan edukasi
Sumada mengenai kebersihan 4 jam
lingkungan rumah
14 19/782017 Rumah I Wayan Membantu memberi
Sumada makan babi milik
5 jam
keluarga I Wayan
Sumada
15 20/8/2017 Rumah I Wayan Membatu memberi
Sumada makan ternak Sapi milik 5 jam
I Wayan Sumada
16 21/8/2017 Rumah I Wayan Membantu KK I Wayan
Sumada Sumada membersihkan
5 jam
ladang kol milik orang
lain
17 22/8/2017 Rumah I Wayan Membantu
Sumada membersihkan rumah 6 jam
dan memasak
18 23/8/2017 Rumah I Wayan Membantu memilah
Sumada labu siam yang akan 6 jam
dijual
19 24/8/2017 Rumah I Wayan Silahturahmi dan
Sumada membantu kegiatan KK
I Wayan Sumada 7 jam
diladang milik orang
lain

13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan
Berhasil atau tidaknya suatu upaya sangat tergantung pada kesadaran dan partisipasi aktif
masing masing keluarga serta tidak lepas dari bagaimana solusi yang diberikan dalam
menjawab permasalahan permasalahan yang ditemui serta partisipasi positif demi terwujudnya
kondisi yang diinginkan.
4.2 Hasil
Pendampingan terhadap keluarga Bapak I Wayan Sumada menghasilkan beberapa hal
positif seperti berikut :
1. Peningkatan Kesehatan Keluarga
Dari hasil pendampingan KK selama ini mengenai belum semua anggota keluarga
memperoleh jaminan kesehatan (JKBM) sudah dicarikan solusi dengan pemaparan yang
diberikan kepala desa dan saat ini sudah diproses agar KK yang bersangkutan semua anggota
keluarganya mendapatkan jaminan kesehatan. Selain itu terdapat banyak perubahan yang
cukup positif dalam hal kesehatan keluarga Bapak I Wayan Sumada. Hal tersebut dapat dilihat
dari keluhan sakit pada betis Istri I Wayan Sumada yang telah berkurang karena telah
disarankan upaya penanggulangannya, selain itu pusing dan anemia yang sering dialami oleh
Dewa Ayu Rusmini sudah jarang kambuh karena diberikan edukasi penyebab terjadinya
anemia dan pusing-pusing yang melanda Istri dari I Wayan Sumadi, sehingga dapat
ditanggulangi sebelum terjadi. Selain itu, Istri I Wayan Sumada tidak perlu mengeluarkan biaya
yang besar untuk pergi ke Puskesmas atau dokter karena telah terdaftar Pada jamian kesehatan.
Bahkan, keluarga Bapak I Wayan Sumada mulai menggunakan tanaman obat keluarga sebagai
pengobatan dini jika mengalami gangguan kesehatan pada keluarga.
2. Peningkatan Pendapatan Keluarga dengan Menggali Potensi Keluarga
Walaupun lahan disekitar rumah KK I Wayan Sumada tidak terlalu luas karena edukasi
kewirausahaan dan diskusi yang dilakukan setiap kunjungan ke KK Dampingan, maka KK
Dampingan telah mencoba melakukan penanaman tanaman yang memiliki potensi yang bagus
walaupun hanya menggunakan media yang terbatas seperti pot dan poliback yang awalnya tidak
dimanfaatkan saat ini telah mulai ditanami, dan kiranya sedikit membantu untuk biaya dapur
keluarga I Wayan Sumada. Sedangkan untuk menabung dari hasil pantauan saat ini belum dapat

14
terlaksana karena saat ini setiap harinya pengeluaran untuk kebutuhan keluarga dan upacara
keagamaan semakin meningkat. Tetapi Bapak I Wayan Sumada akan tetap berusaha untuk
menabungkan uangnya. Istri I Wayan Sumada juga telah berinisiatif membuat dan menjual
canang sari untuk membantu perekonomian keluarga.
3. Peningkatan Kebersihan MCK dan Lingkungan
Saat ini kemajuan yang tampak adalah lingkungan rumah baik di dalam maupun di luar
yang dari hari ke hari semakin bersih dan tertata dengan baik dan rapi. Untuk sarana MCK
sudah memadai, hal ini dapat terlihat dari bak penampungan air yang bersih di dalam toilet
semua sudah tidak berlumutan. Selokan di halaman rumah telah secara rutin di bersihkan setiap
minggunya.
Diharapkan perubahan perubahan yang telah didapatkan terus berlanjut ke arah yang
lebih baik dari saat ini sehingga kesejahteraan hidup yang diinginkan oleh keluarga Bapak I
Ketut Suputra dapat tercapai.

4.3 Kendala
Kendala yang dihadapi pada saat melakukan program KK Dampingan yaitu masalah waktu
karena mengingat waktu kerja dari keluarga dampingan yang bersangkutan sangat padat.

15
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil keluarga dampingan selama 1 bulan 7 hari di Desa
Bayunggede adalah sebagai berikut :
Dari Segi Kesehatan keluarga dapat terwujud apabila seluruh anggota keluarga ikut
berpartisipasi dan saling bahu membahu mengerjakan semua aktivitas yang
direncanakan dan berusaha hidup sehat.
Permasalahan yang ditemukan pada keluarga Bapak I Wayan Sumada terutama masalah
pekerjaan yang tidak tetap disebabkan karena rendahnya sumber daya manusia dan
rendahnya pendidikan anggota keluarga sehingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan
yang dapat memberikan jaminan bagi masa depan keluarga.
Masalah kebersihan dan kesehatan perlu mendapat perhatian mengingat keluarga Bapak I
Wayan Sumada sangat rawan terkena penyakit yang disebabkan minimnya pengertian
tentang hidup bersih dan sehat.
Solusi yang dapat diberikan kepada keluarga dampingan hanya dapat berupa saran dan
pandangan mengenai cara mengatasi masalah yang ada pada keluarga dampingan.

5.2. REKOMENDASI
Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Sumada
maka selaku pendamping keluarga ini berusaha memberikan saran yang bersifat membangun
sebagai berikut:
Sepatutnya keluarga tidak hanya mengandalkan satu aspek pekerjaan saja, apalagi
pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan tidak tetap. Oleh karena itu, perlu adanya
kesadaran dari anggota keluarga untuk memanfaatkan segala potensi yang ada di
lingkungan keluarga ini.
Keluarga perlu mengetahui informasi mengenai masalah kebersihan dan kesehatan
sehingga terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, dan terhindar dari penyakit.
Saran yang diberikan dalam mengatasi masalah hendaknya menjadi bahan pertimbangan
oleh seluruh anggota keluarga.

16
LAMPIRAN

17
18
KONDISI RUMAH KK DAMPINGAN I WAYAN SUMADA

DAN KEGIATAN BANTU TERHADAP KK DAMPINGAN

19

Anda mungkin juga menyukai