Anda di halaman 1dari 39

REPUBLIK INDONESIA

OPTIMALISASI DANA DESA

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL


DAN TRANSMIGRASI

1
KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2009-2017
35.00
31.02 30.12 30.01 19.00
29.25 28.71 28.17 28.60 28.28
30.00 27.73 28.59 28.51 28.01 27.76 27.77
17.00
25.00
15.00
20.00 13.00
15.00 13.33
12.49 12.36 11.96 11.00
11.66 11.36 11.46 11.25
10.00 10.96 11.22 11.13 10.86 10.70 10.64 9.00
5.00 7.00
0.00 5.00
2010 Mar-11 Sept-11 Mar-12 Sept-12 Mar-13 Sept-13 Mar-14 Sept-14 Mar-15 Sept-15 Mar-16 Sept-16 Mar-17
Penduduk Miskin (Juta) Persentase (P0)
Sumber: BPS, Maret 2017

Tingkat kemiskinan menurun, namun laju penurunan kemiskinan melambat;


Pada Maret 2017, jumlah penduduk miskin bertambah namun persentase penduduk miskin menurun;
Penurunan angka kemiskinan membutuhkan penanganan yang konfrehensif (multisektor)
2
PERKEMBANGAN RATA-RATA HARGA KOMODITAS PANGAN
DI PASAR INTERNASIONAL DARI TAHUN 2007-2015
US Dollars/ton Jagung Beras Sawit/Palm Oil Kedelai
3000
2500
2000
1500
Kedelai
1000 Palm Oil

500 Beras

0 Jagung
Ta hun Ta hun Ta hun Ta hun Ta hun Ta hun Ta hun Ta hun Ta hun
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Komoditi/Tahun Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Jagung 162.58 223.25 165.54 186.01 291.78 298.41 258.96 192.88 169.79
Beras 341.45 700.20 589.38 520.56 551.71 580.24 518.81 426.48 380.05
Sawit/Palm Oil 796.07 862.92 644.07 859.94 1076.50 939.83 764.20 739.41 565.09
Kedelai 349.05 453.31 378.55 384.95 484.25 537.76 517.21 457.81 347.36

Sumber Data : Katalog Data World Bank


3
PERKEMBANGAN RATA-RATA HARGA KOMODITAS NON PANGAN
DI PASAR INTERNASIONAL DARI TAHUN 2007-2015

Copper
Tin
US Dollars

Rubber

Iron Ore

Cruded Oil Dated Brent

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Komoditi/Tahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Rubber 2,290.3 2,613.8 1,921.7 3,653.4 4,817.4 3,377.2 2,794.5 1,956.6 1,559.4
Iron Ore 36.6 61.6 80.0 146.7 167.8 128.5 135.4 97.4 56.1
Keterangan:
Cruded Oil Dated Brent 80.5 97.7 61.9 79.6 111.0 112.0 108.8 98.9 52.4 Cruded Oil: US Dollars/Barrell
Tin 15,403.1 18,466.6 13,602.7 20,367.2 26,051.4 21,109.4 22,281.6 21,898.9 16,066.6 Rubber, Iron Ore, Tin, Copper:
Copper 7,467.9 6,963.5 5,165.3 7,538.4 8,823.5 7,958.9 7,331.5 6,863.4 5,510.5 US Dollars/Ton
Sumber Data : Katalog Data World Bank 4
PERSENTASE KEMISKINAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN
20
17.35
16.56
15.72 15.12
15 14.32 14.17 14.21 13.96 13.93

10.72
9.87
10 9.23 8.78 Perdesaan
8.39 8.34 8.29
7.43 7.72 Perkotaan

0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Sumber: BPS, Maret 2017

Laju penurunan kemiskinan di perdesaan lebih cepat dibanding perkotaan;


Dari tahun 2009-2017, perdesaan berhasil menurunkan kemiskinan 3.42%, sedangkan perkotaan 3%.
5
INDEKS KEDALAMAN KEMISKINAN (P1) DAN KEPARAHAN
KEMISKINAN (P2)
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin.
Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Indeks kedalaman kemiskinan mengindikasikan jarak rata-rata pengeluaran penduduk miskin
terhadap garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan mengindikasikan ketimpangan
pengeluaran di antara penduduk miskin.

Provinsi A (Contoh Jumlah Penduduk: 10 dan Provinsi B (Contoh Jumlah Penduduk: 10 dan
Tingkat Kemiskinan 30%) Tingkat Kemiskinan 30%)




Garis

Kemiskinan
(Rp 361
Ribu/kapita/bulan)

Tingkat keparahan
Tingkat kemiskinan


kedalaman
kemiskinan
6
INDEKS KEDALAMAN KEMISKINAN (P1) DAN KEPARAHAN
KEMISKINAN (P2) PERDESAAN DAN PERKOTAAN
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

Pada periode Bulan Maret, tingkat Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan di Perdesaan cenderung memburuk. Hal itu ditandai dengan nilai
indeks yang semakin tinggi. Tetapi pada bulan September cenderung membaik, ditandai dengan nilai indeks yang semakin turun. Di
Perkotaan, tingkat Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan cenderung stagnant.
Beberapa faktor yang mempengaruhi fluktuasi di Perdesaan diantaranya: a) Pada Bulan Maret, petani belum masuk waktu panen; b)
Kegiatan-kegiatan yang dibiayai APBN belum berjalan; c) Dana Desa baru cair Tahap 1 pada Bulan Maret (dari RKUN ke
Kabupaten/kota dan baru tersalur ke Desa secara efektif di Bulan April) dan Tahap II pada Bulan Agustus baru dicairkan (secara
efektif digunakan di Bulan September).
7
Sumber: BPS, Maret 2017
PENYALURAN DANA DESA 2015-2016 DAN 2017 TAHAP 1
2015 2016 2017

Rp 20,76 Triliun Rp 46,98 Triliun Rp 60,00 Triliun


Rata-Rata per Desa Rp Rata-Rata per Desa Rp Rata-Rata per Desa Rp
280,3 Juta 643,6 Juta 800,4 Juta

PENYALURAN TAHUN 2015-2016 TAHUN 2017 TAHAP 1 (RP 36 TRILIUN)


Per 28 Juli 2017
99,83%
99,54%

97,23%

65,19%

8
HASIL PEMANFAATAN DANA DESA TAHUN 2016
No Bidang Kegiatan Jumlah (Rp Triliun) %

1 Pemenuhan Kebutuhan Dasar 2,14 5,90

2 Sarana Prasarana Desa 29,51 81,14

3 Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal 0,61 1,70

4 Pengembangan SDA & Lingkungan Berkelanjutan 0,90 0,25

5 Pemberdayaan Masyarakat 2,58 7,10

6 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 0,88 2,45

7 Pembinaan Kemasyarakatan 0,53 1,47

Hasil Pemanfaatan Dana Desa yang Berpengaruh Hasil Pemanfaatan Dana Desa yang Berpengaruh terhadap
terhadap Ekonomi Masyarakat Desa Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Desa

Jalan Desa Jembatan Pasar Desa Penahan Tanah Air Bersih Polindes
MCK
66.884 KM 511,9 KM 1.819 Unit 38.184 Unit 16.295 Unit 3.133 Unit
37.368 Unit

Tambatan Perahu Embung Irigasi Sumur Drainase PAUD Posyandu


1.373 Unit 686 Unit 12.596 Unit 14.034 Unit 65.998 Unit 11.296 Unit 7.524 Unit 9
KONTRIBUSI DANA DESA
DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA
Pemanfaatan:
Peningkatan
Pembangunan dan Penyerapan Tenaga Penurunan Angka
Dana Desa Pendapatan
Pemberdayaan Kerja Lokal Kemiskinan
Masyarakat
Masyarakat

Tenaga Kerja Tenaga Kerja


No Tahun
Jangka Pendek (orang) Jangka Panjang (orang)
1 2015 986 Ribu 105 Ribu
2 2016 1,84 Juta 199 Ribu
Keterangan Perhitungan:
Tenaga Kerja Jangka Pendek (3 Bulan)-Kegiatan Pembangunan Infrastruktur:
Dana Desa untuk Pembangunan Infrastruktur x 30% (alokasi upah kerja dalam pembangunan infrastruktur)

Biaya Tenaga Kerja Per Hari (Rp 60.000,-) x waktu kerja (90 Hari)

Tenaga Kerja Jangka Panjang (8 Bulan)-Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat:

Dana Desa untuk Pemberdayaan Masyarakat Penggunaan dana desa didorong secara swakelola
Biaya Tenaga Kerja Per Hari (Rp 65.000,-) x waktu kerja (8 Bulan) dengan penggunaan material lokal dan padat karya
serta pada kegiatan ekonomi
10
REKOMENDASI PENINGKATAN KUALITAS
PEMANFAATAN DANA DESA
REKOMENDASI:
EXISTING FORMULA:
Proporsi dan bobot formula:
Proporsi dan bobot formula:
50% Alokasi Dasar (Pemerataan) Dikelola Desa;
90% Alokasi Dasar (Pemerataan);
10% Berdasarkan variabel:
10% Berdasarkan variabel:
jumlah penduduk desa;
jumlah penduduk desa (25%);
angka kemiskinan desa;
angka kemiskinan desa (35%);
luas wilayah desa;
luas wilayah desa (10%);
tingkat kesulitan geografis desa;
tingkat kesulitan geografis desa
40% Afirmasi untuk 4 kegiatan prioritas
(30%).
pembangunan desa.
4 kegiatan prioritas pembangunan desa, yaitu:

1. Pengembangan
3. Badan Usaha Milik 4. Sarana Olahraga
Produk Unggulan 2. Embung Desa Desa (BUM Desa) Desa
Kawasan Perdesaan

11
PRODUK UNGGULAN KAWASAN PERDESAAN (PRUKADES)
MASALAH EKONOMI DESA:
1. Rendahnya skala ekonomi;

2. Lemahnya akses pasar;

3. Jalur distribusi yang panjang;


82,77%
penduduk desa 4. Rendahnya sarana pasca panen;
hidup di sektor
pertanian 5. Kesulitan permodalan.

Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) merupakan


Diperlukan dukungan pihak swasta dalam penyediaan
pengembangan komoditas unggulan desa yang memenuhi skala
sarana dan prasarana pasca panen;
ekonomi;
Bagi pengusaha yang mau berinvestasi di Desa akan
Melalui Prukades diharapkan dapat berdampak pada:
diberikan insentif, seperti: kredit modal, pajak dan
kemudahan perijinan;
1. Pengelolaan 2. Investor dapat 3. Biaya produksi
Untuk mendukung pengembangan Prukades,
lebih efisien masuk dapat ditekan
Kemendesa PDTT memfasilitasi dilaksanakannya
forum bisnis yang mempertemukan Kabupaten
4. Ada kepastian 5. Menjaga dengan pihak investor dan Kementerian/Lembaga
pasar stabilitas harga terkait.
12
PENGEMBANGAN PRUKADES DI KABUPATEN
PANDEGLANG - BANTEN
Kabupaten Pandeglang mengikuti forum bisnis yang difasilitasi Kementerian
Desa, PDT dan Transmigrasi dan mendapatkan dukungan diantaranya :
Kementerian Pertanian membantu pengadaan 85.000 bibit untuk
50.000 hektar lahan, traktor, dan pupuk.
Kementerian PUPR membantu pembangunan 11 jembatan untuk
menunjang aksesibilitas produksi pertanian.
Artha Graha Group, Japfa Comfeed Indonesia, dan Triputra Group
berinvestasi 3 dryer sebagai penunjang keberlanjutan produksi
pertanian.
Target panen jagung untuk tahap pertama adalah sekitar 250.000 ton jagung (5
ton/hektar). Dengan target tersebut, Pandeglang dapat menjadi salah satu
pemasok jagung bagi perusahaan pakan ternak yang banyak terdapat di Cikupa
dan Balaraja seperti PT Wonokoyo Jaya Corporindo, PT Japfa Comfeed Indonesia,
dan PT So Good Food Manufacturing yang setiap tahunnya secara total
membutuhkan sekitar 2,5 juta ton jagung.
Sumber: diolah dari berbagai sumber 13
PENGEMBANGAN PRUKADES DI KABUPATEN
PANDEGLANG - BANTEN
Pandeglang berhasil mengembangkan komoditi unggulan berupa
ikan kerapu yang saat ini berhasil menembus pasar internasional.
Langkah pengembangan :
Pemberian bantuan berupa 56 unit keramba jaring apung
dan benih ikan kerapu cantang 115.000 ekor oleh
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
Melakukan MoU antara Koperasi Alam Bahari dengan PT
Tata Pangan Makmur (Affiliate Company Carrefour) terkait
pengadaan produk ikan untuk Carrefour.
Produksi perikanan di Pandeglang meningkat dari 12 ton
menjadi 40-50 ton per tahun. Dengan harga pasar Rp 100 ribu
Rp 150 ribu per kilogram, setiap pembudidaya bisa mendapatkan
laba sekitar Rp 5 juta per siklus.
Sumber: diolah dari berbagai sumber
14
PENGEMBANGAN PRUKADES
KABUPATEN HALMAHERA BARAT

Kabupaten Halmahera Barat menjadi salah satu


percontohan Program Unggulan Kawasan Perdesaan
(Prukades) dengan 10 komoditi yang akan
dikembangkan, diantaranya jagung, holtikultura, padi,
dan cengkeh
Untuk tahap awal, Kabupaten Halmahera Barat tengah
mengembangkan komoditi jagung seluas 20.000 hektar
dengan hasil panen sekitar 100 ribu ton dengan omset
total Rp 300 Miliar yang langsung diterima oleh petani
Pengembangan produk jagung saat ini dibantu oleh
Perum BULOG dengan bantuan pembangunan gudang
penyimpanan pada lahan hibah dari pemerintah
daerah seluas 4 hektar.
15
PENGEMBANGAN PRUKADES
KABUPATEN MINAHASA UTARA
Kabupaten Minahasa Utara telah melakukan kerjasama dengan dua
perusahaan sebagai langkah pengembangan Prukades, yaitu :
Salim Group
Memberikan bantuan bibit untuk 100.000 hektar lahan tanam
dan mesin penunjang pertanian kelapa
Pengadaan cool storage untuk perikanan darat
Merencanakan pengembangan industri rumput laut
PT Seger Agro Nusantara
Perjanjian kerjasama untuk pembelian jagung di 26.000 hektar
lahan. Sampai dengan Bulan Juli, telah dilakukan pembelian
10.000 ton jagung hasil panen dari 4 kecamatan
Bantuan mesin dryer jagung dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas jagung sehingga harga jual jagung
rakyat yang lebih baik.
Kementerian PUPR akan melakukan dukungan pembangunan jalan
menuju lokasi pariwisata setelah hasil studi dari pemerintah daerah
ada
16
PERLUASAN JARINGAN PEMASARAN PRODUK UNGGULAN
KAWASAN PERDESAAN (PRUKADES) KABUPATEN BOJONEGORO

Produk unggulan Kabupaten Bojonegoro yang


sedang dikembangkan adalah buah belimbing,
jambu merah dan jambu kristal;
Buah belimbing super yang dihasilkan memiliki
diameter 8-10 cm dengan panjang 15-20 cm
(belimbing normal hanya memiliki diameter 5-6 cm
dengan panjang 15 cm) dan jambu kristal dengan
diameter 10-12 cm dengan berat 0,5 kg;
Produk yang dikembangkan juga berupa dalam
bentuk olahan, seperti sirup dan madu belimbing,
Untuk memfasilitasi pengembangan perluasan
jaringan pemasaran produk buah belimbing dan
jambu kristal, Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi memfasilitasi kerjasama antara
Kabupaten Bojonegoro dengan PT Trans Retail
Indonesia (Carrefour).
Sumber: http://surabaya.bisnis.com
17
CONTOH SUKSES PENGEMBANGAN PRUKADES
DI KABUPATEN DOMPU - NTB
1. Kabupaten Dompu berhasil mengembangkan gerakan menanam
jagung sebagai komoditas unggulan sejak tahun 2011;
2. Langkah Kabupaten Dompu:
Membuka 10 Ribu lahan baru;
Menyediakan 5.000 bibit unggul siap tanam dengan harga subsidi;
Mempermudah akses petani kepada bank dengan jaminan dari
APBD;
Memastikan stabilitas harga jual jagung dengan menetapkan
harga jual terendah Rp 2.000;
Melibatkan pihak TNI di tingkat desa untuk mendampingi petani.

DAMPAK POSITIF:
Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kab. Dompu Tahun 2011-2015: 6%/tahun;
Serapan kredit meningkat dari 32 M Tahun 2010, menjadi 165 M Tahun 2015;
Tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Kab. Dompu menempati urutan ke 2 dari 10 Kabupaten di NTB (Tahun
2010 menempati urutan ke 9);
Nilai tukar petani : 127,89 (lebih besar dibandingkan rata2 nasional: 101,31).
Sumber: diolah dari berbagai sumber 18
PEMBANGUNAN EMBUNG
Ilustrasi Proses Akumulasi Kapital Melalui
Pembangunan Embung
Desain Embung Sederhana
Pembangunan Embung Contoh Desain Embung Skala Desa
Embung di Desa Ciomas, Kecamatan
Tenjo Kabupaten Bogor

Peningkatan Produktivitas
Pertanian, Perikanan dan
Pariwisata

Penciptaan Lapangan Kerja


di Desa

Peningkatan Pendapatan Peningkatan


Masyarakat Desa Daya Beli
Keterangan*: Dana Desa dapat
Kebutuhan Biaya: Rp 200 Juta; direkomendasikan
Peningkatan Konsumsi dan Luas Layanan: 45 Ha; untuk pembangunan
Tabungan Masy. Tambahan Indeks Penanaman: 0,5; embung dengan asumsi
Produksi: 135 Ton Gabah Kering Panen; sebesar
Penerimaan: Rp 500 Juta. Rp 200-500 Juta/unit.
Pertumbuhan Ekonomi Desa
*Simulasi Kementerian Pertanian
19
PERKEMBANGAN BUM DESA TAHUN 2017
NO NAMA PROVINSI JUMLAH BUMDESA
1 Nangroe Aceh Darusalam 6.728
2 Sumatera Utara 430
3 Bali 336
4 Bangka Belitung 19
5 Banten 146
6 Bengkulu 360
7 D.I Yogyakarta 148
8 Gorontalo 68
9 Jambi 11
10 Jawa Barat 2.964
11 Jawa Tengah 1.413
12 Jawa Timur 1.424
13 Kalimantan Timur 369
14 Kalimantan Tengah 256
15 Kalimantan Selatan 160
16 Kepulauan Riau 20
17 Lampung 255
18 Maluku 76
19 Nusa Tenggara Barat 178
20 Riau 319
21 Sulawesi Selatan 313
22 Sulawesi Tenggara 259
23 Sulawesi Tengah 496
24 Sulawesi Utara 629
1. Dalam 2 tahun terakhir, jumlah BUM Desa meningkat tajam. Pada akhir tahun 2014, 25 Sumatera Barat 339
26 Sumatera Selatan 154
jumlah BUM Desa hanya sebanyak 1.022 Unit, namun hingga awal tahun 2017 27 Nusa Tenggara Timur 60
meningkat drastis hingga 18.446 Unit. 28 Kalimantan Barat 152
29 Kalimantan Utara 55
2. BUM Desa masih dihadapkan pada beberapa persoalan seperti keterbatasan permodalan 30 Maluku Utara 134
dan investor, market share bisnis masih rendah, rendahnya manajemen operasional 31 Papua 10
32 Papua Barat 15
usaha, kompetensi SDM dan teknologi yang masih belum mumpuni, serta potensi 33 Sulawesi Barat 150
moral hazard BUM Desa oleh Kepala Desa dan kelompok tertentu. TOTAL BUMDESA 18.446
20
OMSET
NO

1
KAB/KOTA

Bantul
DESA

Tirtinirmolo
NAMA BUMDESA

Tirtonirmolo
JENIS USAHA

Simpan Pin jam


PERTAHUN
8.700.000.000
BEBERAPA BUM DESA YANG SUDAH MEMILIKI
2
3
Buleleng
Klaten
Tajun
Ponggok
Mandala Giri Amerta
Tirta Mandiri Kolam Pemandian dan Jasa Wisata
5.179.000.000
10.300.000.000
PENDAPATAN DI ATAS 300 JUTA
Karang Knadri
4 Cilacap Karang Kandri Suplier PLTU 3.000.000.000
Sejahtera
5 Kampar Rokan Hulu Bangun Jaya Perkebunan dan Simpan Pinjam 3.000.000.000
6 Gunung Kidul Bleberan Sejahtera Jasa Wisata 2.000.000.000
7 Bangli Landih Bulan Palapa Peternakan 1.600.000.000
8 Buleleng Pakisan Karyasari 1.400.000.000
9 Bojonegoro Kedungprimpen Srisadani Pompanisasi, Sewa Terop 1.300.000.000
10 Buleleng Tunjung Tunjung Mekar 1.300.000.000 10 Besar Bum Desa Dengan Pendapatan
11 Karangasem Bebandem Bandem Jagadhita
Kencana Bumi
Peternakan dan Pertanian 1.200.000.000 Terbesar Di Indonesia
12 Buleleng Pacung 1.160.000.000
Sejahtera
13 Buleleng Bulian Gunung Sarimas 1.121.000.000
14 Buleleng Patas Amartha 1.100.000.000
15 Bangli Pengotan Pengotan Simpan Pinjam 1.050.000.000
16 Bangli Kutuh Kutuh Lestari 1.040.000.000
17 Kebumen Karang Duwur Karang Duwur Jasa Wisata 1.000.000.000
Pengelolaan Air Bersih dan Simpan
18 Bogor Sukamanah Sukamanah 1.000.000.000
Pinjam
19 Flores Timur Kenere Kenere Koperasi Simpan Pinjam 900.000.000
20 Sukabumi Nyalindung Panva Karya Sejahtera Pertanian 800.000.000
21 Dharmas Raya Ranah Koto Ranah Sakti Simpan Pinjam, Perdagangan 700.000.000
22 Bojonegoro Kedungarum Jaya Tirta Pompanisasi 600.000.000
23 Malang Banjarejo UPK Makmur Jasa Pengelolaan Air Bersih 550.000.000
24 Bojonegoro Sugiwaras Sugiwaras HIPAM,Pertanian,Simpan Pinjam 550.000.000
25
26
Tuban
Kuningan
Ngadipuro
Lengkong
Sejahtera
Langgengkamulyan
Pompanisasi, Peternakan
Kredit Usaha Mikro, &Peternakan
520.000.000
500.000.000
1. Berdasarkan data Kementerian Desa, PDTT Tahun
27 Malang Randugading Hipam Sumber Guwo Jasa Pengelolaan Air Bersih
Simpan Pinjam, Toko Sembako, Jasa
500.000.000
2016, beberapa BUM Desa yang berkembang telah
28 Serang Beberan Maslahat 500.000.000

29 Tanggerang Cangkudu
Cangkudu Cipta
anggkutan Ekspedisi
Simpan Pinjam 500.000.000
memiliki omset antara 300 juta-10 Milyar.
2. BUM Desa yang memiliki omset tertinggi tahun
MandirI
30 Lampung Selatan Bumiasih Bumiasih Bank Sampah dan Simpan Pinjam 500.000.000
31 Indragiri Hilir PekanTua Harapan Barokah Pengelolaan Pasar Desa, Simpan Pinjam 500.000.000
32 Tulungangung Tangunggunung Graha Lestari Pertanian dan Perternakan 400.000.000 2016 adalah BUM Desa Ponggok Klaten sebesar
33 Tulungangung Gondang Al- Hidayah Pembuatan Karak Pisau 350.000.000
34 Lamongan Beransi Bumi Lestari Unit Saprodi, Unit Pemasaran 350.000.000 Rp 10,3 Miliar dengan usaha di sektor wisata
35 Blitar Tegalrejo Barokah Simpan Pinjam 350.000.000
36
37
Pangandaran
Sumedang
Kertayasa
Ganeas
Guha Bau
Ganeas Sejahtera
Jasa Wisata
Kelompok Tani,dan Ternak
300.000.000
300.000.000
3. Disusul BUM Desa Tirtonirmolo Bantul (simpan
38
39
Bandung
Cirebon
Sukamenak
Cikeusal
Sukamenak
Karya Mandiri
Pengelolaan Air Bersih
Simpan Pinjam
300.000.000
300.000.000
pinjam) dengan omset sebesar 8,7 Milyar.
40 Majalengka Weragati Bina Mandiri Pertanian 300.000.000
Sumber: Bagian Perencanaan Ditjen PPMD 21
POTENSI BUM DESA
Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi
BUM Desa sebagai
mendorong pembentukan dan pengembangan BUM
Motor Ekonomi Desa
Desa di Desa.

maka

Apabila dari 74.910 Desa terbentuk 70.000 BUM Desa dan diasumsikan setiap BUM
Desa memiliki profit minimal Rp 1 Miliar/Tahun, maka Total Profit yang dimiliki
BUM Desa adalah Rp 70 Triliun/Tahun.

22
ILUSTRASI KERJASAMA KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN
SWASTA DALAM PENGEMBANGAN BUM DESA

BUM Desa dapat


menjadi penerima
dan pengelola
bantuan serta
dukungan
Unit Usaha Kementerian/
Unit usaha layanan Usaha Keuangan Desa Lembaga, BUMN dan
Perdagangan & Jasa
swasta, sehingga
Voucher pangan; Koperasi simpan pinjam; dapat menjadi aset
Penyedia layanan air bersih Koperasi pertanian; Layanan keuangan bagi BUM Desa.
dan listrik; Budidaya Ikan; perbankan, seperti transfer,
Distributor pupuk dan bibit Peternakan Ayam. pembayaran cicilan,
Meningkatnya aset
bersubsidi. penyaluran KUR.
BUM Desa dapat
memberikan
1. Kementerian Pertanian: 1. Kementerian Pertanian: 1. Perbankan: Agen Laku kemudahan dalam
Subsisi pupuk dan bibit. Penyaluran bantuan bibit, Pandai, KUR. permintaan dukungan
2. PT General Electric pupuk dan traktor. 2. Kementerian KUKM: permodalan dan
Indonesia: pengembangan 2. PT Perindo, Japfa Permodalan dan pelatihan pengembangan usaha.
teknologi pembangkit listrik Comfeed Indonesia: Cold pengelolaan koperasi.
storage, Dryer
23
CONTOH SUKSES PENGEMBANGAN BUM DESA PONGGOK-KLATEN

Program Jaminan Pendidikan & Kesehatan Foodcourt Umbul Ponggok

Destinasi Wisata Air

Pabrik Air Minum Perkreditan Rakyat


Dalam Kemasan
Jumlah pendapatan usaha BUM Desa Tirta Mandiri tiap tahun
mengalami peningkatan signifikan. Alokasi Laba BUM Desa digunakan
untuk membiayai kegiatan unggulan Desa Ponggok yaitu: pemberian dana
pendidikan (Kartu Cerdas Desa), jaminan kesehatan (Kartu Kesehatan
Anak), penyaluran dana melalui lembaga zakat desa.
Toko Desa Budidaya Ikan Nila Merah 24
CONTOH SUKSES PENGEMBANGAN BUM DESA
PANGGUNGHARJO-BANTUL
1. BUM Desa Panggungharjo berdiri sejak Tahun 2015 dan kini aset yang dimiliki BUM Desa Panggungharjo mencapai
Rp 860 Juta;
2. Tahun 2016, pendapatan BUM Desa Panggungharjo mencapai Rp 3 Miliar dan mampu memberikan kontribusi
terhadap PAD hingga Rp 80 Juta per bulan;
3. Usaha yang dijalankan antara lain adalah pengelolaan sampah, pengolahan minyak goreng bekas, produksi sampah
organic, gerai desa, kerajinan, persewaan ruko, pengolahan tanah kas desa serta Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum (SPBU).
4. Dari usaha pengelolaan sampah, BUM Desa per bulannya bisa mendapatkan untung sekitar Rp 1,64 Juta. Sedangkan
untuk usaha pengolahan minyak goreng bekas, BUM Desa memperoleh laba bersih sekitar Rp 230 Juta (Pada Tahun
2016 BUM Desa membeli minyak goreng bekas dari masyarakat seharga Rp 4.000 dan menjual minyak goreng
bekas yang telah diolah menjadi bio diesel kepada Danone sekitar 32 ton dengan harga jual per liternya Rp 7.250.

Pengelolaan Sampah Persewaan Ruko Pengelolaan Tanah Kas Desa SPBU


25
PEMBENTUKAN PT MITRA BUM DESA
Kepemilikan saham Telah dibentuk PT Mitra BUM Desa
Perum BULOG: 30% Nusantara;
Danareksa: 20% Peran PT Mitra BUM Desa Nusantara:
Rajawali Nusantara Indonesia: 10% PT Mitra BUM Desa 1. Agregator: meningkatkan skala
Pertamina: 10% Nusantara (51%)
Pusat Perdagangan Indonesia: 10% ekonomi BUM Desa, efisiensi
Pupuk Indonesia Holding Company: 10% pemasaran, produksi, operasional,
PT Perkebunan Nusantara III: 10% permodalan dan perluasan jaringan
investasi dan skala bisnis;
2. Off Taker hasil produksi BUM Desa:
PT Mitra BUM Desa penjaminan daya serap produk
BUMD (49%) Kabupaten (51%) pertanian dan peternakan dari BUM
Desa, meningkatkan market share
serta optimalisasi pemasaran produk;
3. Supervisi Operasional: standarisasi
kualitas produk, prosedur dan
operasional BUM Desa, peningkatan
BUM Desa (49%) PT Mitra BUM Desa Desa kompetensi SDM dan pengembangan
Good Corporate Governance.

26
PEMBENTUKAN PT MITRA BUM DESA KABUPATEN
PANDEGLANG
PT Mitra BUM Desa
Nusantara

Komposisi Saham: 99% Penyertaan 99% saham milik PT Mitra


PT Mitra BUM Desa BUM Desa Nusantara akan dialihkan
Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang menjadi milik perusahaan daerah
Kabupaten Pandeglang Kabupaten Pandeglang hingga 49%

Komposisi Saham: 1%

BUM Desa PT Mitra BUM Desa


ditingkat desa
Komposisi Saham: 49%

PT Mitra BUM Desa Kabupaten Pandeglang yang telah terbentuk akan melakukan kerjasama dengan
BRI dalam pembentukan agen BRILink;
Sebanyak 10 desa di Kabupaten Pandeglang akan dibentuk PT Mitra BUM Desa di tingkat desa.
27
PEMBANGUNAN SARANA OLAHRAGA DESA

Sebagai tindaklanjut hasil Rapat Terbatas tentang Percepatan Pembangunan Sepak Bola
Nasional, yakni Ketersediaan lapangan sepakbola dan sarana lain yang diperlukan perlu
didukung dari sisi tata ruang, legalitas kepemilikan (sertifikat) dan peruntukannya,
sehingga tidak mudah dialihfungsikan, Dana Desa dapat dimanfaatkan untuk
pembangunan sarana olahraga desa sesuai hasil keputusan musyawarah desa;
Desa juga dapat berpartisipasi melalui penyiapan tanah (misalnya : Tanah Kas Desa).

28
KERJASAMA KEMENTERIAN DESA, PDT DAN
TRANSMIGRASI DENGAN GENERAL ELECTRIC
Dari total 74.910 desa di seluruh Indonesia, terdapat 12.659 Desa (15,4%) yang
terdiri dari 2.704.001 KK belum teraliri oleh listrik (Data Podes 2014, BPS);
Kemitraan General Electric adalah salah satu dari upaya dalam lingkup pengkajian
teknologi yang diharapkan menjadi kelengkapan dari persiapan program Listrik
Desa, untuk selanjutnya disinergikan dengan pemangku kepentingan lain.
Tujuan utama dari MoU adalah untuk meningkatkan sinergi peran pemerintah dan
swasta dalam pengembangan, dan pembangunan dalam Program Elektrifikasi Desa
di Desa, Kawasan Perdesaan, Daerah Tertinggal dan kawasan Transmigrasi.

Kerjasama meliputi :
1. Melakukan penilaian mengenai pengembangan dengan teknologi pembangkit listrik;
2. Melakukan identifikasi dan penilaian lokasi, permintaan dan ketersediaan listrik, serta mencari solusi untuk
tujuan dari program eiektrifikasi desa;
3. Kolaborasi dalam pengembangan program dengan dukungan PT General Electric Indonesia di bidang
teknologi pembangkit listrik;
4. Melakukan kajian pengelolaan elektrifikasi desa yang akan dikelola oleh BUM Desa dan BUM Desa Bersama.
29
PENGAWASAN DANA DESA
1 1. Ada banyak pihak yang terlibat dalam upaya
9 2 pengawasan Dana Desa, sehingga pelaksanaan
SATGAS DANA pengawasan menjadi semakin membaik;
DESA
MEDIA MASSA 2. Kementerian Desa PDTT telah melakukan
PEMERINTAH
(RADIO, KORAN DAERAH beberapa upaya pengawasan, seperti: a)
DAN TV)
Membentuk Satgas Dana Desa; b) Tim Saber Pungli
8 3 (Kerjasama Kepolisian, Kejaksanaan, Ombudsman,
dan KPK); b) Unit Penanganan Pengaduan melalui
SMS Center 087788990040/081288990040, Call
MASYARAKAT BPKP Center 1500040 dan Media Sosial Kementerian Desa
DUKUNGAN
PENGAWASAN PDTT
DANA DESA DARI
BANYAK PIHAK Tahun 2016, Satgas Dana Desa berhasil
7 4
mengumpulkan dugaan 900 kasus pelanggaran.
KEJAKSAAN Karena berhubungan dengan penyelenggaraan
DAN PENDAMPING
KEPOLISIAN DESA Negara, 200 kasus diserahkan ke KPK dan 167
diserahkan kepada pihak kepolisian, sedangkan
FORUM
KOMISI
sisanya hanya soal kesalahan administratif;
PERGURUAN PEMBERANTASAN Dari total tersebut yang masuk ke meja hijau
6 TINGGI KORUPSI (KPK) 5 67 kasus.
UNTUK DESA
30
PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS (SATGAS) DANA DESA

PERSONIL SATGAS:
Eks Ketua KPK;
Eks Jaksa;
Eks Aparat Pengawas Internal Pemerintah;
Perguruan Tinggi;
Aktivis Organisasi Kepemudaan;
Masyarakat Sipil.

Misi Satgas Desa adalah:


a. Melacak sumber-sumber masalah kemacetan dalam penyaluran, penggunaan dan pengelolaan dana desa.
b. Mengatasi sumbatan-sumbatan/kemacetan dalam penyaluran, penggunaan dan pengelolaan dana desa.
c. Melakukan pengawasan implementasi dalam penyaluran, penggunaan dan pengelolaan dana desa.
d. Melakukan pengkajian terhadap kebutuhan reformasi regulasi terkait dalam penyaluran, penggunaan dan
pengelolaan dana desa.
e. Memberikan advokasi, solusi dan mitigasi dalam merespon aduan masyarakat yang terkait dengan penyaluran,
penggunaan dan pengelolaan dana desa.
f. Melakukan evaluasi pelaksanaan penyaluran, penggunaan dan pengelolaan dana desa.
31
PEMBAGIAN TUGAS TIGA KEMENTERIAN DALAM
PENGELOLAAN DANA DESA

KEMENTERIAN DALAM KEMENTERIAN DESA, PDT


KEMENTERIAN KEUANGAN
NEGERI DAN TRANSMIGRASI

Menganggarkan dana Memfasilitasi terhadap Menetapkan pedoman


desa dalam Anggaran regulasi dan pelaksanaan umum dan prioritas
Pendapatan Belanja penyaluran Dana Desa di penggunaan Dana Desa;
Negara (APBN); Kabupaten/Kota; Pendampingan Dana Desa
Menetapkan rincian dana Penguatan kapasitas di tingkat kabupaten,
desa di setiap Kabupaten untuk aparat desa; kecamatan dan lokal
/kota melalui Peraturan Melakukan fasilitasi desa;
Presiden; dalam pengelolaan Peningkatan kapasitas
Menyalurkan dana desa keuangan desa. pendampingan.
ke Kabupaten/Kota.

32
KENDALA-KENDALA PENGELOLAAN
DANA DESA
1. Setiap awal tahun pada proses pencairan tahap I pencairan Dana Desa, masih ada keterlambatan
penerbitan Peraturan Bupati/Walikota mengenai Tata Cara Penghitungan dan Penetapan Rincian Dana
Desa setiap Desa ke Kementerian Keuangan sebagai salah satu syarat pencairan

2. Pemahaman dan kapasitas yang berbeda dari Pemerintah Desa dalam pelaksanaan pembangunan
Desa (Penyusunan RPJMDes, RKPDes dan APBDes)

3. Banyak pemerintah desa yang belum memahami dengan baik tata kelola, penyusunan perencanaan
pembangunan dan tata cara pengadaan barang/jasa di desa

4. Banyak Desa yang masih kesulitan menyelesaikan laporan penggunaan Dana Desa Tahap I, sehingga ada
keterlambatan dalam mencairkan Dana Desa tahap II

5. Banyak Pemerintah Kabupaten yang mengarahkan pemanfaatan Dana Desa di luar kegiatan-kegiatan
prioritas pembangunan desa. Ada kecenderungan mengikuti visi-misi atau program janji kampanye Kepala
Daerah

6. Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) sebagai basis pelaporan keuangan desa termasuk dana desa belum
diterapkan di seluruh desa di Indnesia (baru 30% dari total desa)
33
PERKEMBANGAN STATUS DESA TAHUN 2016
(2.029 desa)
46.70% (1.889 desa)
43.48%
2015 (1.675 desa)
38.55%
2016
(1.293 desa)
29.76%

(687 desa)
15.81% (566 desa)
13.03%
(264 desa)
(212 desa)
4.88% 6.08%
(72 desa)
(3 desa)
1.66%
0.07%

MANDIRI MAJU BERKEMBANG TERTINGGAL SANGAT TERTINGGAL


Keterangan:
a. Berdasarkan hasil survei pada 4.345 Desa sebagai sampel;
b. Tahun 2017, direncanakan akan dilakukan survei bersama BPS dengan sampel yang lebih besar untuk mengetahui
dampak pemanfaatan Dana Desa Tahun 2015-2016 34
CAPAIAN KINERJA KEMENTERIAN DESA, PDT DAN
TRANSMIGRASI
NO KINERJA 2015 2016
1 Kinerja Penyerapan Anggaran 68,93% 94,49%
2 Nilai Akuntabilitas Kinerja (Kemenpan RB) 53,98 (Cukup) 60,95 (Baik)
3 Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) 50,60 (Cukup) 63,79 (Baik)
Wajar Dengan Wajar Tanpa
4 Laporan Keuangan (Opini BPK)
Pengecualian (WDP) Pengecualian (WTP)
Tahun 2016 di 34 Kementerian, Kementerian
Desa, PDT dan Transmigrasi menempati
peringkat ke-32 dengan kategori buruk (3
Tata Kelola Arsip (Arsip Nasional Republik Kementerian terburuk);
5
Indonesia) Tahun 2017, hasil penilaian sementara tata
kelola arsip Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi menempati termasuk dalam 6
besar terbaik tingkat Kementerian.

35
DAFTAR KKN TEMATIK DARI ANGGOTA PERGURUAN
TINGGI UNTUK DESA (PERTIDES)
Jumlah Mahasiswa Jumlah Mahasiswa
No Universitas No Universitas
dalam KKN Tematik dalam KKN Tematik
1 Universitas Gadjah Mada 5.982 15 Universitas Jambi 867
2 Institut Teknologi Bandung 175 16 Universitas Sriwijaya 2.829
3 Universitas Padjajaran 3.389 17 Universitas Bangka Belitung 917
4 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 271 18 Universitas Bengkulu 2.717
Universitas Pembangunan 19 Universitas Lampung 1.999
5 1.390
Nasional Veteran Jawa Timur Universitas Muhamadiyah
20 148
6 Universitas Trunojoyo Madura 2.000 Yogyakarta
7 Universitas Andalas 4.603 21 Universitas Borneo Tarakan 605
8 Universitas Haluoleo 2.629 22 Universitas Samratulangi 1.203
9 Universitas Mataram 1.741 23 Universitas Sulawesi Barat 86
10 Universitas Syah Kuala 1.878 24 Universitas Tadulako 1.030
11 Universitas Sumatera Utara 70
25 Universitas Sultan Hasanuddin 4.073
12 Universitas Riau 5.838
26 Universitas Gorontalo 350
13 Universitas Lancang Kuning 5.136
27 Universitas Pattimura 45
14 Universitas Riau Kepulauan Batam 553 Jumlah 52.524

36
DAFTAR DUKUNGAN DONOR INTERNASIONAL TERHADAP
PEMBANGUNAN DESA
ANGGARAN
NO DONOR KEGIATAN
USD Rp Miliar
International Funding for Agriculture
Re-Design PNPM Pertanian Menjadi Program
1 Development (IFAD) Loan 755-ID dan Grant GC 7.929.345 105,76
Pembangunan Desa Mandiri (PPDM)
1053 ID
2 World Bank Program Inovasi Desa (PID) 130.000.000 1.734
3 World Bank Generasi Sehat Cerdas (GSC) 121.772.086 1.624
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis
4 World Bank 749.737 10,00
Masyarakat (PAMSIMAS) III

Japans Grant Aid for Provision of Industrial Hibah Langsung untuk 9 kabupaten di Bengkulu,
5 909.260 12,13
Products (Non-Project Grant Aid) Kalimantan Barat, NTB, dan NTT

6 UNICEF UNICEF Country Programme Action Plan 2016-2017 200.000 2,67

JICA Partnership Program for Promotion of


7 JICA Community-Based Sustainable Tourism Development 448.300 5,98
di Wakatobi. Sulawesi Tenggara

Pembuatan modul desa wisata yang berkelanjutan


oleh GIZ di Kalimantan Barat, NTB (Kemen. KUKM,
8 GIZ 4.652.199 62,11
Bappenas, KemenPar, Kemendesa dan Pemerintah
Daerah Kalimantan Barat dan NTB)

*) Konversi USD ke Rupiah dan sebaliknya diambil dari xe.com / 26 Juli 2017 (Rp 1= USD 13,336.55) 37
SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES)
Merupakan aplikasi yang digunakan Desa dalam menyusun dan mengelola keuangan Desa sehingga
lebih efektif dan efisien.

Bersifat satu pintu, sehingga dapat terlihat informasi sumber dana secara transaksional yang
bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Desa, Pendapatan Asli Desa (PADes)

Dapat dioperasikan secara offline dan online untuk memudahkan penggunaan di daerah yang tidak
Siskeudes memiliki koneksi jaringan internet

(Sistem Memiliki modul petunjuk penggunaan aplikasi lengkap yang bermanfaat bagi pemerintah desa dalam
Keuangan Desa) mempelajari aplikasi

Data yang terdapat dalam aplikasi Siskeudes diharapkan dapat dimanfaatkan untuk aplikasi lainnya,
seperti data Dana Desa yang dapat ditarik ke dashboard Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

Diharapkan kedepan terdapat kolom satuan untuk detail lokasi jalan, satuan volume, dan jenis
REKOMENDASI pembangunan dalam aplikasi

Diperlukan koordinator/administrator ditingkat kecamatan dan kabupaten untuk menetapkan kode


akun yang sesuai dengan desa atau daerah terkait
REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI

39

Anda mungkin juga menyukai