1
KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2009-2017
35.00
31.02 30.12 30.01 19.00
29.25 28.71 28.17 28.60 28.28
30.00 27.73 28.59 28.51 28.01 27.76 27.77
17.00
25.00
15.00
20.00 13.00
15.00 13.33
12.49 12.36 11.96 11.00
11.66 11.36 11.46 11.25
10.00 10.96 11.22 11.13 10.86 10.70 10.64 9.00
5.00 7.00
0.00 5.00
2010 Mar-11 Sept-11 Mar-12 Sept-12 Mar-13 Sept-13 Mar-14 Sept-14 Mar-15 Sept-15 Mar-16 Sept-16 Mar-17
Penduduk Miskin (Juta) Persentase (P0)
Sumber: BPS, Maret 2017
500 Beras
0 Jagung
Ta hun Ta hun Ta hun Ta hun Ta hun Ta hun Ta hun Ta hun Ta hun
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Komoditi/Tahun Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Jagung 162.58 223.25 165.54 186.01 291.78 298.41 258.96 192.88 169.79
Beras 341.45 700.20 589.38 520.56 551.71 580.24 518.81 426.48 380.05
Sawit/Palm Oil 796.07 862.92 644.07 859.94 1076.50 939.83 764.20 739.41 565.09
Kedelai 349.05 453.31 378.55 384.95 484.25 537.76 517.21 457.81 347.36
Copper
Tin
US Dollars
Rubber
Iron Ore
10.72
9.87
10 9.23 8.78 Perdesaan
8.39 8.34 8.29
7.43 7.72 Perkotaan
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Sumber: BPS, Maret 2017
Provinsi A (Contoh Jumlah Penduduk: 10 dan Provinsi B (Contoh Jumlah Penduduk: 10 dan
Tingkat Kemiskinan 30%) Tingkat Kemiskinan 30%)
Garis
Kemiskinan
(Rp 361
Ribu/kapita/bulan)
Tingkat keparahan
Tingkat kemiskinan
kedalaman
kemiskinan
6
INDEKS KEDALAMAN KEMISKINAN (P1) DAN KEPARAHAN
KEMISKINAN (P2) PERDESAAN DAN PERKOTAAN
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Pada periode Bulan Maret, tingkat Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan di Perdesaan cenderung memburuk. Hal itu ditandai dengan nilai
indeks yang semakin tinggi. Tetapi pada bulan September cenderung membaik, ditandai dengan nilai indeks yang semakin turun. Di
Perkotaan, tingkat Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan cenderung stagnant.
Beberapa faktor yang mempengaruhi fluktuasi di Perdesaan diantaranya: a) Pada Bulan Maret, petani belum masuk waktu panen; b)
Kegiatan-kegiatan yang dibiayai APBN belum berjalan; c) Dana Desa baru cair Tahap 1 pada Bulan Maret (dari RKUN ke
Kabupaten/kota dan baru tersalur ke Desa secara efektif di Bulan April) dan Tahap II pada Bulan Agustus baru dicairkan (secara
efektif digunakan di Bulan September).
7
Sumber: BPS, Maret 2017
PENYALURAN DANA DESA 2015-2016 DAN 2017 TAHAP 1
2015 2016 2017
97,23%
65,19%
8
HASIL PEMANFAATAN DANA DESA TAHUN 2016
No Bidang Kegiatan Jumlah (Rp Triliun) %
Hasil Pemanfaatan Dana Desa yang Berpengaruh Hasil Pemanfaatan Dana Desa yang Berpengaruh terhadap
terhadap Ekonomi Masyarakat Desa Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Desa
Jalan Desa Jembatan Pasar Desa Penahan Tanah Air Bersih Polindes
MCK
66.884 KM 511,9 KM 1.819 Unit 38.184 Unit 16.295 Unit 3.133 Unit
37.368 Unit
Biaya Tenaga Kerja Per Hari (Rp 60.000,-) x waktu kerja (90 Hari)
Dana Desa untuk Pemberdayaan Masyarakat Penggunaan dana desa didorong secara swakelola
Biaya Tenaga Kerja Per Hari (Rp 65.000,-) x waktu kerja (8 Bulan) dengan penggunaan material lokal dan padat karya
serta pada kegiatan ekonomi
10
REKOMENDASI PENINGKATAN KUALITAS
PEMANFAATAN DANA DESA
REKOMENDASI:
EXISTING FORMULA:
Proporsi dan bobot formula:
Proporsi dan bobot formula:
50% Alokasi Dasar (Pemerataan) Dikelola Desa;
90% Alokasi Dasar (Pemerataan);
10% Berdasarkan variabel:
10% Berdasarkan variabel:
jumlah penduduk desa;
jumlah penduduk desa (25%);
angka kemiskinan desa;
angka kemiskinan desa (35%);
luas wilayah desa;
luas wilayah desa (10%);
tingkat kesulitan geografis desa;
tingkat kesulitan geografis desa
40% Afirmasi untuk 4 kegiatan prioritas
(30%).
pembangunan desa.
4 kegiatan prioritas pembangunan desa, yaitu:
1. Pengembangan
3. Badan Usaha Milik 4. Sarana Olahraga
Produk Unggulan 2. Embung Desa Desa (BUM Desa) Desa
Kawasan Perdesaan
11
PRODUK UNGGULAN KAWASAN PERDESAAN (PRUKADES)
MASALAH EKONOMI DESA:
1. Rendahnya skala ekonomi;
DAMPAK POSITIF:
Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kab. Dompu Tahun 2011-2015: 6%/tahun;
Serapan kredit meningkat dari 32 M Tahun 2010, menjadi 165 M Tahun 2015;
Tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Kab. Dompu menempati urutan ke 2 dari 10 Kabupaten di NTB (Tahun
2010 menempati urutan ke 9);
Nilai tukar petani : 127,89 (lebih besar dibandingkan rata2 nasional: 101,31).
Sumber: diolah dari berbagai sumber 18
PEMBANGUNAN EMBUNG
Ilustrasi Proses Akumulasi Kapital Melalui
Pembangunan Embung
Desain Embung Sederhana
Pembangunan Embung Contoh Desain Embung Skala Desa
Embung di Desa Ciomas, Kecamatan
Tenjo Kabupaten Bogor
Peningkatan Produktivitas
Pertanian, Perikanan dan
Pariwisata
1
KAB/KOTA
Bantul
DESA
Tirtinirmolo
NAMA BUMDESA
Tirtonirmolo
JENIS USAHA
29 Tanggerang Cangkudu
Cangkudu Cipta
anggkutan Ekspedisi
Simpan Pinjam 500.000.000
memiliki omset antara 300 juta-10 Milyar.
2. BUM Desa yang memiliki omset tertinggi tahun
MandirI
30 Lampung Selatan Bumiasih Bumiasih Bank Sampah dan Simpan Pinjam 500.000.000
31 Indragiri Hilir PekanTua Harapan Barokah Pengelolaan Pasar Desa, Simpan Pinjam 500.000.000
32 Tulungangung Tangunggunung Graha Lestari Pertanian dan Perternakan 400.000.000 2016 adalah BUM Desa Ponggok Klaten sebesar
33 Tulungangung Gondang Al- Hidayah Pembuatan Karak Pisau 350.000.000
34 Lamongan Beransi Bumi Lestari Unit Saprodi, Unit Pemasaran 350.000.000 Rp 10,3 Miliar dengan usaha di sektor wisata
35 Blitar Tegalrejo Barokah Simpan Pinjam 350.000.000
36
37
Pangandaran
Sumedang
Kertayasa
Ganeas
Guha Bau
Ganeas Sejahtera
Jasa Wisata
Kelompok Tani,dan Ternak
300.000.000
300.000.000
3. Disusul BUM Desa Tirtonirmolo Bantul (simpan
38
39
Bandung
Cirebon
Sukamenak
Cikeusal
Sukamenak
Karya Mandiri
Pengelolaan Air Bersih
Simpan Pinjam
300.000.000
300.000.000
pinjam) dengan omset sebesar 8,7 Milyar.
40 Majalengka Weragati Bina Mandiri Pertanian 300.000.000
Sumber: Bagian Perencanaan Ditjen PPMD 21
POTENSI BUM DESA
Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi
BUM Desa sebagai
mendorong pembentukan dan pengembangan BUM
Motor Ekonomi Desa
Desa di Desa.
maka
Apabila dari 74.910 Desa terbentuk 70.000 BUM Desa dan diasumsikan setiap BUM
Desa memiliki profit minimal Rp 1 Miliar/Tahun, maka Total Profit yang dimiliki
BUM Desa adalah Rp 70 Triliun/Tahun.
22
ILUSTRASI KERJASAMA KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN
SWASTA DALAM PENGEMBANGAN BUM DESA
26
PEMBENTUKAN PT MITRA BUM DESA KABUPATEN
PANDEGLANG
PT Mitra BUM Desa
Nusantara
Komposisi Saham: 1%
PT Mitra BUM Desa Kabupaten Pandeglang yang telah terbentuk akan melakukan kerjasama dengan
BRI dalam pembentukan agen BRILink;
Sebanyak 10 desa di Kabupaten Pandeglang akan dibentuk PT Mitra BUM Desa di tingkat desa.
27
PEMBANGUNAN SARANA OLAHRAGA DESA
Sebagai tindaklanjut hasil Rapat Terbatas tentang Percepatan Pembangunan Sepak Bola
Nasional, yakni Ketersediaan lapangan sepakbola dan sarana lain yang diperlukan perlu
didukung dari sisi tata ruang, legalitas kepemilikan (sertifikat) dan peruntukannya,
sehingga tidak mudah dialihfungsikan, Dana Desa dapat dimanfaatkan untuk
pembangunan sarana olahraga desa sesuai hasil keputusan musyawarah desa;
Desa juga dapat berpartisipasi melalui penyiapan tanah (misalnya : Tanah Kas Desa).
28
KERJASAMA KEMENTERIAN DESA, PDT DAN
TRANSMIGRASI DENGAN GENERAL ELECTRIC
Dari total 74.910 desa di seluruh Indonesia, terdapat 12.659 Desa (15,4%) yang
terdiri dari 2.704.001 KK belum teraliri oleh listrik (Data Podes 2014, BPS);
Kemitraan General Electric adalah salah satu dari upaya dalam lingkup pengkajian
teknologi yang diharapkan menjadi kelengkapan dari persiapan program Listrik
Desa, untuk selanjutnya disinergikan dengan pemangku kepentingan lain.
Tujuan utama dari MoU adalah untuk meningkatkan sinergi peran pemerintah dan
swasta dalam pengembangan, dan pembangunan dalam Program Elektrifikasi Desa
di Desa, Kawasan Perdesaan, Daerah Tertinggal dan kawasan Transmigrasi.
Kerjasama meliputi :
1. Melakukan penilaian mengenai pengembangan dengan teknologi pembangkit listrik;
2. Melakukan identifikasi dan penilaian lokasi, permintaan dan ketersediaan listrik, serta mencari solusi untuk
tujuan dari program eiektrifikasi desa;
3. Kolaborasi dalam pengembangan program dengan dukungan PT General Electric Indonesia di bidang
teknologi pembangkit listrik;
4. Melakukan kajian pengelolaan elektrifikasi desa yang akan dikelola oleh BUM Desa dan BUM Desa Bersama.
29
PENGAWASAN DANA DESA
1 1. Ada banyak pihak yang terlibat dalam upaya
9 2 pengawasan Dana Desa, sehingga pelaksanaan
SATGAS DANA pengawasan menjadi semakin membaik;
DESA
MEDIA MASSA 2. Kementerian Desa PDTT telah melakukan
PEMERINTAH
(RADIO, KORAN DAERAH beberapa upaya pengawasan, seperti: a)
DAN TV)
Membentuk Satgas Dana Desa; b) Tim Saber Pungli
8 3 (Kerjasama Kepolisian, Kejaksanaan, Ombudsman,
dan KPK); b) Unit Penanganan Pengaduan melalui
SMS Center 087788990040/081288990040, Call
MASYARAKAT BPKP Center 1500040 dan Media Sosial Kementerian Desa
DUKUNGAN
PENGAWASAN PDTT
DANA DESA DARI
BANYAK PIHAK Tahun 2016, Satgas Dana Desa berhasil
7 4
mengumpulkan dugaan 900 kasus pelanggaran.
KEJAKSAAN Karena berhubungan dengan penyelenggaraan
DAN PENDAMPING
KEPOLISIAN DESA Negara, 200 kasus diserahkan ke KPK dan 167
diserahkan kepada pihak kepolisian, sedangkan
FORUM
KOMISI
sisanya hanya soal kesalahan administratif;
PERGURUAN PEMBERANTASAN Dari total tersebut yang masuk ke meja hijau
6 TINGGI KORUPSI (KPK) 5 67 kasus.
UNTUK DESA
30
PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS (SATGAS) DANA DESA
PERSONIL SATGAS:
Eks Ketua KPK;
Eks Jaksa;
Eks Aparat Pengawas Internal Pemerintah;
Perguruan Tinggi;
Aktivis Organisasi Kepemudaan;
Masyarakat Sipil.
32
KENDALA-KENDALA PENGELOLAAN
DANA DESA
1. Setiap awal tahun pada proses pencairan tahap I pencairan Dana Desa, masih ada keterlambatan
penerbitan Peraturan Bupati/Walikota mengenai Tata Cara Penghitungan dan Penetapan Rincian Dana
Desa setiap Desa ke Kementerian Keuangan sebagai salah satu syarat pencairan
2. Pemahaman dan kapasitas yang berbeda dari Pemerintah Desa dalam pelaksanaan pembangunan
Desa (Penyusunan RPJMDes, RKPDes dan APBDes)
3. Banyak pemerintah desa yang belum memahami dengan baik tata kelola, penyusunan perencanaan
pembangunan dan tata cara pengadaan barang/jasa di desa
4. Banyak Desa yang masih kesulitan menyelesaikan laporan penggunaan Dana Desa Tahap I, sehingga ada
keterlambatan dalam mencairkan Dana Desa tahap II
5. Banyak Pemerintah Kabupaten yang mengarahkan pemanfaatan Dana Desa di luar kegiatan-kegiatan
prioritas pembangunan desa. Ada kecenderungan mengikuti visi-misi atau program janji kampanye Kepala
Daerah
6. Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) sebagai basis pelaporan keuangan desa termasuk dana desa belum
diterapkan di seluruh desa di Indnesia (baru 30% dari total desa)
33
PERKEMBANGAN STATUS DESA TAHUN 2016
(2.029 desa)
46.70% (1.889 desa)
43.48%
2015 (1.675 desa)
38.55%
2016
(1.293 desa)
29.76%
(687 desa)
15.81% (566 desa)
13.03%
(264 desa)
(212 desa)
4.88% 6.08%
(72 desa)
(3 desa)
1.66%
0.07%
35
DAFTAR KKN TEMATIK DARI ANGGOTA PERGURUAN
TINGGI UNTUK DESA (PERTIDES)
Jumlah Mahasiswa Jumlah Mahasiswa
No Universitas No Universitas
dalam KKN Tematik dalam KKN Tematik
1 Universitas Gadjah Mada 5.982 15 Universitas Jambi 867
2 Institut Teknologi Bandung 175 16 Universitas Sriwijaya 2.829
3 Universitas Padjajaran 3.389 17 Universitas Bangka Belitung 917
4 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 271 18 Universitas Bengkulu 2.717
Universitas Pembangunan 19 Universitas Lampung 1.999
5 1.390
Nasional Veteran Jawa Timur Universitas Muhamadiyah
20 148
6 Universitas Trunojoyo Madura 2.000 Yogyakarta
7 Universitas Andalas 4.603 21 Universitas Borneo Tarakan 605
8 Universitas Haluoleo 2.629 22 Universitas Samratulangi 1.203
9 Universitas Mataram 1.741 23 Universitas Sulawesi Barat 86
10 Universitas Syah Kuala 1.878 24 Universitas Tadulako 1.030
11 Universitas Sumatera Utara 70
25 Universitas Sultan Hasanuddin 4.073
12 Universitas Riau 5.838
26 Universitas Gorontalo 350
13 Universitas Lancang Kuning 5.136
27 Universitas Pattimura 45
14 Universitas Riau Kepulauan Batam 553 Jumlah 52.524
36
DAFTAR DUKUNGAN DONOR INTERNASIONAL TERHADAP
PEMBANGUNAN DESA
ANGGARAN
NO DONOR KEGIATAN
USD Rp Miliar
International Funding for Agriculture
Re-Design PNPM Pertanian Menjadi Program
1 Development (IFAD) Loan 755-ID dan Grant GC 7.929.345 105,76
Pembangunan Desa Mandiri (PPDM)
1053 ID
2 World Bank Program Inovasi Desa (PID) 130.000.000 1.734
3 World Bank Generasi Sehat Cerdas (GSC) 121.772.086 1.624
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis
4 World Bank 749.737 10,00
Masyarakat (PAMSIMAS) III
Japans Grant Aid for Provision of Industrial Hibah Langsung untuk 9 kabupaten di Bengkulu,
5 909.260 12,13
Products (Non-Project Grant Aid) Kalimantan Barat, NTB, dan NTT
*) Konversi USD ke Rupiah dan sebaliknya diambil dari xe.com / 26 Juli 2017 (Rp 1= USD 13,336.55) 37
SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES)
Merupakan aplikasi yang digunakan Desa dalam menyusun dan mengelola keuangan Desa sehingga
lebih efektif dan efisien.
Bersifat satu pintu, sehingga dapat terlihat informasi sumber dana secara transaksional yang
bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Desa, Pendapatan Asli Desa (PADes)
Dapat dioperasikan secara offline dan online untuk memudahkan penggunaan di daerah yang tidak
Siskeudes memiliki koneksi jaringan internet
(Sistem Memiliki modul petunjuk penggunaan aplikasi lengkap yang bermanfaat bagi pemerintah desa dalam
Keuangan Desa) mempelajari aplikasi
Data yang terdapat dalam aplikasi Siskeudes diharapkan dapat dimanfaatkan untuk aplikasi lainnya,
seperti data Dana Desa yang dapat ditarik ke dashboard Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
Diharapkan kedepan terdapat kolom satuan untuk detail lokasi jalan, satuan volume, dan jenis
REKOMENDASI pembangunan dalam aplikasi
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI
39