Anda di halaman 1dari 2

Lana Wijaya adalah siswi kelas sebelas SMA.

Ia menjalani hari-hari
sebagai gadis yang biasa saja, punya banyak teman namun selalu
menjaga diri agar dirinya tidak terlalu dekat dengan siapa pun.
Dikarenakan satu hal, ibunya selalu menyiksanya. Setiap hari
kadang Lana merasakan hidup bagai di neraka, dia sering menerima
pukulan dan bentuk kekerasan lainnya dari ibunya sendiri, dan
kekerasan itu terjadi di bagian-bagian tubuh Lana yang biasa
tertutupi, seperti di punggung, paha, dan lengan atas. Ibu Lana
memang hebat saat menyiksa Lana, terbukti ia sampai memikirkan
hal sejauh itu, demi menghindari kecurigaan orang lain yang
berpotensi bersimpati pada Lana dan akan melaporkannya ke pihak
berwajib.

Hari-hari Lana berubah ketika ia berteman dengan lelaki misterius


yang mengaku kakak kelasnya juga tetangga barunya. Dia bernama
Surya. Lelaki itu selalu berusaha mendengarkan Lana yang sering
bernyanyi sambil memetik gitarnya di atap gedung sekolahnya.
Surya selalu bisa Lana jahili meskipun ia kakak kelasnya, Surya
sering melihat Lana mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan
dari ibunya, Surya menyarankan Lana untuk melaporkan ibunya ke
kantor polisi, namun Lana menolak. Dan sederet penyiksaan masih
akan tetap terjadi sampai Lana sadar bahwa ibunya memang tidak
pernah menyayanginya, walaupun Lana sudah melakukan hal-hal
terbaik dan terbijaksana sekalipun.

Kisah Sayap-Sayap Kecil akan memberikan pesan pada kita bahwa


sesungguhnya hal-hal terbaik dalam kehidupan remaja adalah saat
mereka bisa menjalani kehidupan normal dan mendapatkan kasih
sayang yang cukup dari kedua orangtua. Tokoh Lana dalam kisah
Sayap-Sayap Kecil pun mencoba mengajak kita untuk melakukan
balas budi kepada orang yang telah memberikan kita penghidupan
meskipun bukan dengan cara-cara yang bisa dibilang
memanusiakan. Kadang, seorang anak memang akan berpikir bahwa
hal terbaik untuk orangtuanya adalah menuruti banyak hal yang
diinginkan, meskipun terkadang tak masuk akal dan malah
memberikan banyak efek negatif kepada si anak sendiri.

Novel Sayap-Sayap Kecil juga mencoba mengajak kita untuk peka


bahwa di sekeliling kita masih terjadi berbagai kekerasan. Sangat
disayangkan ketika menimpa anak-anak atau remaja, karena mereka
masih dalam taraf pengembangan karakter, mental, dan fisik. Novel
ini seperti mencoba menggugah kita bahwa ketika kita melihat
bentuk kekerasan di sekeliling kita, alangkah baiknya kita tidak diam
sebelum hal-hal tak diinginkan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai