TINJAUAN PUSTAKA
Teori Pengetahuan
Pengertian Pengetahuan
Menurut Notoatmojo (2005) pengetahuan merupakan hasil Tahu
dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu subyek
tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra
penglihatan, pendengaran penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat berperan untuk terbentuknya suatu
tindakan seseorang.
Berdasarkan pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
61
Tingkat Pengetahuan
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk di dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall). Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang cukup
dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu: (Notoatmodjo, 2007).
62
2.2.2.4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam
suatu struktur organisasi dan masih ada kaitanya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja.
Dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokan, dan sebagainya.
a. Usia
Usia individu terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun.
Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan
lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan
masyarakat, seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada
orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat
dari pengalaman dan kematangan jiwanya, makin tua seseorang maka
makin kondusif dalam menggunakan koping terhadap masalah yang
dihadapi (Azwar, 2009).
63
b. Pendidikan
Tokoh pendidikan abad 20 Masehi, J. Largevelt, yang dikutip oleh
Notoatmodjo (2003) mendefinisikan bahwa pendidikan adalah setiap
usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada anak
yang tertuju kepada kedewasaan. Sedangkan GBHN Indonesia
mendefinisikan lain, bahwa pendidikan sebagai suatu usaha dasar untuk
menjadi kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup.
c. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu peristiwa yang dialami seseorang (Middle
Brook, 1974), yang dikutip oleh Azwar (2009). Mengatakan bahwa tidak
adanya suatu pengalaman sama sekali. Suatu objek psikologis cenderung
akan bersikap negatif terhadap objek tersebut untuk menjadi dasar
pembentukan sikap pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan
yang kuat. Karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
pengalaman pribadi tersebut dalam situasi yang melibatkan emosi,
penghayatan, pengalaman akan lebih mendalam dan lama membekas.
d. Informasi
Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai
pemberitahuan seseorang adanya informasi baru mengenai suatu hal
memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal
tersebut. Pesan-pesan sugestif dibawa oleh informasi tersebut apabila arah
sikap tertentu. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggunakan
kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh
perubahan perilaku, biasanya digunakan melalui media massa.
e. Sosial budaya
Sosial, termasuk di dalamnya pandangan agama dan kelompok etnis,
dapat mempengaruhi proses pengetahuan, khususnya dalam penerapan
nilai-nilai keagamaan untuk memperkuat super egonya. Disini dilihat
tentang bagaimana interaksi sosial; semakin baik interaksi sosialnya,
maka akan semakin baik pula pengetahuan yang akan didapatkan.
64
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pengetahuan kita. Apabila dalam suatu wilayah
mempunyai budaya untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan maka
sangat mungkin berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap
seseorang.
f. Ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan primer ataupun sekunder, keluarga dengan
status ekonomi baik lebih mudah tercukupi dibanding dengan keluarga
dengan status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan
akan informasi termasuk kebutuhan sekunder. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa ekonomi dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang
berbagai hal.
65
Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau merupakan suatu
cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Dilakukan dengan
cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang ada pada masa lalu. Pengalaman
pribadi dapat menuntun kembali seseorang untuk menarik kesimpulan
dengan benar. Untuk menarik kesimpulan dari pengalaman dengan
benar, diperlukan berpikir kritis dan logis.
c) Melalui jalan pikir
Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan, manusia telah
menggunakan jalan pikirannya secara induksi dan deduksi.
Sumber Pengetahuan
Menurut Istiarti (2000), pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari
berbagai macam sumber, misalnya media massa, media elektronik, buku
petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat, dan sebagainya.
Sumber pengalaman dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik
formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintahan dan
sebagainya. (Notoatmodjo, 2005).
66
4. Harus terhindar dari kecelakaan kecelakaan
67
1.1 Pencahayaan alam.
2. Ventilasi (penghawaan)
68
kuman penyebab penyakit dalam udara, antara lain bakteri dan virus, dapat
keluar dari ruangan sehingga tidak menjadikan sarana penyebaran
penyakit.
69
2. Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap
dari sampah atau dari pabrik, dari knalpot kendaraan, debu dan
lain-lain.
1. Penghawaan alam
70
Lubang ventilasi sebaiknya diatur agar tidak terlalu
rendah, maksimal 80 cm dari langit langit. Tinggi jendela yang
dapat dibuka (ditutup) dari lantai minimal 80 cm. jarak dari
langt-langit terhadap jendela minimal 30 cm. Untuk mencegah
gangguan binatang sebaiknya dipasang kasa nyamuk.
2.2 Exhauster
Tabel 2.1.
1 Satu 2 orang
71
2 Dua 3 orang
3 Tiga 5 orang
4 Empat 7 orang
Tabel 2.2
1 4,64 m2 0
3 6,5 8 m2 1
4 8 10 m2 1,5
5 Lebih dari 10 m2 2
72
1.3 WC dan kamar mandi harus ada dalam suatu rumah.
73
ventilasi yang tidak tetap (sering berupa jendela atau pintu); Sebagai lubang
masuknya cahaya dari luar (sinar matahari). (KBBI ONLINE)
Karena jika dalam suatu bangunan sangat minim adanya ventilasi maka
aliran udara dari dan ke luar rumah menjadi tidak lancar sehingga terjadi
peningkatan kadar CO2 (karbondioksida) di dalam rumah dan kadar
oksigen (O2) menurun. Sedangkan karbondioksida yang merupakan
hasil respirasi/pernapasan ini apabila dalam konsentrasi tinggi bisa
berbahaya bagi hewan dan manusia. Seseorang yang menghirup terlalu
banyak CO2 akan kesulitan bernapas, hingga menyebabkan tak sadarkan
diri.
74
Syarat Ventilasi
Agar udara dalam ruangan segar persyaratan teknis ventilasi dan jendela
sebagai berikut :
1. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan
dan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup)
minimum 5% luas lantai, dengan tinggi lubang ventilasi minimal 80
cm dari langit-langit.
2. Tinggi jendela yang dapat dibuka dan ditutup minimal 80 cm dari
lantai dan jarak dari langit-langit sampai jendela minimal 30 cm.
3. Udara yang masuk harus udara yang bersih, tidak dicemari oleh asap
pembakaran sampah, knaolpot kendaraan, debu dan lain-lain.
4. Aliran udara diusahakan cross ventilation dengan menempatkan
lubang hawa berhadapan antara dua dinding ruangan.Aliran udara
ini diusahakan tidak terhalang oleh barang-barang seperti almari,
dinding, sekat-sekat, dan lain-lain.
5. Kelembaban udara dijaga antara 40% s/d 70%.
Untuk memperoleh ventilasi yang baik dapat dilaksanakan dengan cara:
1. Ventilasi alamiah, merupakan ventilasi yang terjadi secara
alamiah,dimana udara masuk kedalam ruangan melalui jendela,
pintu, atau lubang angin yang sengaja dibuat.
2. Ventilasi Mekanik, merupakan ventilasi buatan dengan
menggunakan :
2.1 AC (Air Conditioner), yang berfungsi untuk menyedot udara
dalamruang kenudian disaring dan dialirkan kembali dalam
ruangan.
2.2 Fan (Baling-baling) yang menghasilkan udara yang dialirkan
kedepan.
2.3 Exhauser, merupakan baling-baling penyedot udara dari dalam
dan luar ruangan untuk proses pergantian udara yang
sudah dipakai.
Bentuk Ventilasi
75
Secara umum kita mengenal beberapa bentuk ventilasi :
Ventilasi alami (Natural Ventilation)
Merupakan suatu bentuk pertukaran udara secara alamiah tanpa bantuan
alat-alat mekanik seperti kipas. Ventilasi alami masih dapat dimungkinkan
membersihkan udara selama pada saat ventilasi terbuka terjadi pergantian
dengan udara yang segar dan bercampur dengan udara yang kotor yang
ada dalam ruangan.
Standar luas ventilasi alami (Sumamur, 1987) lebih dari 20 % luas lantai
tempat kerja. Penggunaan ventilasi alami tidak efektif jika digunakan
dengan tujuan untuk mengurangi emisi gas, debu dan vapours ditempat
kerja. Hal ini disebabkan tingkat kesulitan yang tinggi pada ventilasi alami
terkait penentuan parameter yang harus kita ketahui menyangkut
kecepatan angin, tekanan angin dari luar, arah angin, radiasi panas dan
berapa besar pengaruh lubang-lubang yang ada pada dinding dan
atap.Ventilasi alami biasanya digunakan dengan tujuan untuk memberikan
kesegaran dan kenyamanan pada tempat Kerja yang tidak memiliki sumber
bahaya yang tinggi. (Sumamur, 1987)
Ventilasi Umum (General Ventilation)
General ventilation atau ventilasi umum biasanya digunakan pada tempat
kerja dengan emisi gas yang sedang dan derajat panas yang tidak begitu
tinggi.Jenis ventilasi ini biasanya dilengkapi dengan alat mekanik berupa
kipas penghisap.Sistem kerja yang dibangun udara luar tempat kerja di
hisap dan di hembuskan oleh kipas kedalam rungan bercampur dengan
bahan pencemar sehingga terjadi pengenceran.Kemudian udara kotor yang
telah diencerkan tersebut dihisap dan di buang keluar.
76
Jika dilihat dari kandungannya, asap memiliki kandungan CO
(karbonmonoksida), Amonia, Nitrogen Oksida, dan Hidrogen Sianida.
Karbon monoksida
Adalah sejenis gas yang tidak berbau, tidak berasa dan pada suhu udara
normal berbentuk gas yang tidak berwarna. CO mempunyai potensi
bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang
kuat dengan pigmen darah yaitu haemoglobin, yang dapat
mengakibatkan kurangnya oksigen di dalam otak. Tanda-tanda bila
keracunan carbon monoksida antara lain pusing, sakit kepala, dan
mual,menurunnya kemampuan gerak tubuh, gangguan
kardiovaskuler,serangan jantung. Hubungan antara konsentrasi CO
dengan lama terpapar danefek yang ditimbulkan sebagai berikut:
1. Konsentrasi CO 100 ppm dengan frekuensi paparan sebantar
tidak menimbulkan efek.
2 . Konsentarsi CO 30 ppm dengan frekuensi paparan 8 jam, efek
yang ditimbulkan pusing dan mual
3.Konsentarsi CO 1000 ppm denagn frekuensi paparan 1 jam, efek
yang ditimbulkan pusing, kulit berubah kemerahan.
77
KERANGKA TEORI
Konsep yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada teori Notoatmodjo
(2003). Kerangka teori yang dikembangkan sebagai dasar penelitian ini
digambarkan sebagai berikut :
PENDIDIKAN
INFORMASI
USIA
PENGETAHUAN
PENGALAMAN
SOSIAL
BUDAYA
EKONOMI
78
2.9. KERANGKA KONSEP
Berdasarkan teori sebelumnya, dapat dibuat suatu kerangka konsep yang
berhubungan dengan area permasalahan yang terjadi pada keluarga binaan RT
02 RW 04, Desa Pangkalan Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten.
PENDIDIKAN
INFORMASI
PENGETAHUAN
PENGALAMAN VENTILASI RUMAH
YANG BAIK
SOSIAL
BUDAYA
EKONOMI
79
2.10. Definisi Operasional
Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang
diamati atau diteliti, variabel tersebut diberi batasan atau definisi operasional.
Definisi operasional juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau
pengamanan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta mengembangkan
instrumen (alat ukur) (Notoatmodjo, 2006). Adapun definisi operasional dalam
penelitian ini sebagai berikut :
80
Tabel 2.3 : Tabel Definisi Operasional Diagnosis dan Intervensi Komunitas Area Masalah Pengetahuan Keluarga Binaan Tentang
Ventilasi Rumah Yang Baik Di Kampung Sukasari Rt 02 Rw 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten, Periode Oktober 2015.
DEFINISI
No VARIABEL ALAT UKUR CARA UKUR HASIL SKALA
OPERASIONAL
1. Pengetahuan mengenai Wawasan responden Kuesioner Wawancara Sangat baik : poin Ordinal
ventilasi rumah yang mengenai segala masalah terpimpin 11-14
baik yang meliputi definisi, Baik : poin 6-10
fungsi, contoh, dan syarat Kurang baik : poin
ventilasi rumah yang 1-5
baik.
81
Tabel 2.3 (lanjutan): Tabel Definisi Operasional Diagnosis dan Intervensi Komunitas Area Masalah Pengetahuan Keluarga Binaan
Tentang Ventilasi Rumah Yang Baik Di Kampung Sukasari Rt 02 Rw 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten, Periode Oktober 2015.
DEFINISI
No VARIABEL ALAT UKUR CARA UKUR HASIL SKALA
OPERASIONAL
82
Tabel 2.3 (Lanjutan): Tabel Definisi Operasional Diagnosis dan Intervensi Komunitas Area Masalah Pengetahuan Keluarga
Binaan Tentang Ventilasi Rumah Yang Baik Di Kampung Sukasari Rt 02 Rw 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Periode Oktober 2015.
DEFINISI
No VARIABEL ALAT UKUR CARA UKUR HASIL SKALA
OPERASIONAL
5. Informasi Sumber informasi yang Kuesioner Wawancara Baik : poin 4-6 Ordinal
pernah dilihat dan didengar terpimpin Kurang baik : poin
responden mengenai ventilasi 0-3
yang baik.
6. Pengalaman Sesuatu yang pernah Kuesioner Wawancara Baik : poin 5-8 Ordinal
dirasakan, dan dialami oleh terpimpin Kurang baik :
responden mengenai ventilasi poin 1-4
rumah yang baik.
83
84